Anda di halaman 1dari 41

DISKUSI KELOMPOK IV

HUKUM LINGKUNGAN
INTERNASIONAL
Latif Purnama Riza Fauziah
Wijaya Djazuli
Maya Anggraeni R
P
Siti Maesarokh
Muhamad Rifqi Wandi Gunadi
Zamzami Gunawan
Muhammad
Wiyan Wirawan
Kahfi
Nurul Husni
Riza Amir Faisal
Setiani
POKOK
BAHASAN :
SUMBER HUKUM
LINGKUNGAN
PRINSIP-PRINSIP
INTERNASIONAL HUKUM
INTERNASIONAL
UNTUK
PERLINDUNGAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN OLEH
PERUSAHAAN
INTERNASONAL
SUMBER HUKUM
LINGKUNGAN
INTERNASIONAL
A.Hukum Lingkungan Internasional
Berdasarkan pembentukannya, Hukum
Internasional terbagi dua :
  Hukum Kebiasaan Hukum Konvensi
Internasional Internasional
(Internasional (Convetional
Customary Law) Internasional Law)
Hukum Kebiasaan Internasional
(Internasional Customary Law)
Jauh sebelum dikeluarkanya Deklarasi Stockholm 1972, Hukum
Kebiasaan Internasional juga telah mengatur pencegahan
pencemaran lingkungan. Misalnya, prinsip sic utere tuo ut alienum
non laedas atau di kenal juga dengan prinsip good
neighborliness melarang penggunaan teritorial suatu negara bila
menimbulkan gangguan atau kerugian pada teritorial negara lain.
Masyarakat Internasional dalam perkembanganya lebuh cenderung
untuk membentuk suatu perjanjian Internasional, karena dengan
adanya kesepakatan bersama, di harapkan masing-masing negara
peserta lebih memiliki rasa tanggung jawab moril yang lebih tinggi
untuk mematuhi isi perjanjian yang telah disepakati sendiri. Dengan
demikian, akan ada suatu pengharapan bahwa hukum internasional
akan lebih punya makna bila dibentuk berdasarkan perjanjian yang
di kenal dengan Hukum Konvensi Internasional.
Hukum Konvensi Internasional
(Convetional Internasional Law)
•Perkembangan hukum konvensi di bidang
pengelolaan dan perlindungan lingkungan
internasional cenderung dimulai dengan membuat
perangkat hukum lunak (soft law), seperti
deklarasi dan resolusi dan kemudian baru di ikuti
dengan pembuatan hukum keras (hard law) seperti
konveksi dan protokol.
Masyarakat internasional telah berhasil
membentuk beberapa deklarasi dan konvensi
nternasional untuk mengatur pengelolaan
lingkungan hidup, baik yang mengatur tentang
pencemaran laut maupun pencemaran udara daan
LANJUT
AN...
Deklarasi dan konvensi
internasional tentang
pengelolaan lingkungan hidup :
Deklarasi
Stockholm
Hukum lunak Deklarasi
(soft law) Nairobi
Deklarasi Rio
Deklarasi Stockholm

Deklarasi Stockholm 1979 merupakan pilar


perkembangan hukum lingkungan
international modern, artinya semenjak saat
itu hukum lingkungan berubah sifatnya
dari use-oriented menjadi environment-
oriented  Setelah berumur sepuluh tahun,
ternyata banyak negara tidak melaksankan
Deklarasi Stockholm dan 109
Rekomendasinya.
Deklarasi Nairobi

Deklarasi Nairobi 1982 dibuat sebagai himbauan kepada


masyarakat internasional untuk secara konsekuen dan
serius menerapkan prinsip-prinsip dalam Deklarasi
Stockholm. Hal ini dilakukan mengingat selama masa
sepuluh tahun sebelumnya, hanya sebagai kecil negara
yang mengimpletmentasikan prinsip-prinsip itu ke dalam
hukum nasional mereka.
Deklarasi Nairobi ternyata juga tidak berhasil
meningkatkan kepatuhan masyarakat internasioanl. Salah
satu faktor penyebab adalah sengketa antara Utara dan
Selatan tentang tugas dan tanggung jawab mereka dalam
pengelolaan lingkungan.
Deklarasi Rio
Deklarasi Rio lahir sebagai pengendali pertikaian
antara negara maju dan negara berkembang
terutama dalam melihat siapa harus berbuat apa.
Di samping itu, Deklarasi Rio dibuat untuk
menghadapi persoalan lingkungan global yang
marak menjadi pembicaraan dunia, yaitu global
warming dan global climate change. Deklarasi ini
sangat penting bagi pengelolaan lingkungan
karena secara tegas menerima prinsipSustainable
Development. Di samping itu, Deklarasi ini juga
mengukuhkan beberapa prinsip hukum
lingkungan baru.
LANJUT
AN...

Perlindungan
lingkungan laut
Perlindungan
Hukum keras atsmofer
(Hard Law)
Konservasi Alam
Bahan Beracun
Berbahaya
Konvensi ParisPerlindungan
1974 lingkungan laut
Konvensi ini aslinya bernama the 1974 Paris Convetion for
Prevention of Marine Pollution from Land-Based Sources. Konvensi
ini terdiri atas 29 pasal dan 2 Annex yang mewajibkan negara-
negara peserta untuk secara individu atau bersama-sama mencegah
terjadinya pencemaran laut dari bahan-bahan pencemar yang
bersumber dari darat.
Konvensi London 1976
Nama asli dari konvensi ini adalah Convention on Civil Liability for
Oil Pollution Damage Resulting from Exploration and Exploitation of
Seabed Mineral Resourcesyang ditetapkan di London pada tahun
1976.
Konvensi Hukum laut 1982
Konvensi Hukum Laut 1982 memang tidak secara khusus mengatur
tentang pencemaran lingkungan. Akan tetapi, konvensi ini pada Bab
XII-nya, mengatur secara umum tentang pencegahan pencemaran
Konvensi Wima 1985
Perlindungan atsmofer
Preambul dari Konvensi ini menunjukan kesadaran masyarakat
internasional atas ancaman yang sedang timbul terhadap atsmofer
dunia. Konvensi ini merupakan hard law, tetapi memuat soft
regulation,artinya Konvensi ini tidak memuat tentang standar yang
harus dipenuhi dalam rangka membatasi zat perusak ozon.
Sekalipun demikian, ia dapat dijadikan fondasi untuk melakukan
kerja sama dalam melindungi lapisan ozon yang terbukti telah
menipis.
Konvensi tentang Perubahan Iklim 1992
Konvensi ini dirancang untuk mengatur tentang pemakaian gas
rumah kaca (greenhouse gases) seperti CO2, CH4, N2O, HFCS, PFCS,
dan SF6 yang merupakan penyebabnya terjadi global
warming dan global climate change. Tujuan akhir dari konvensi ini
adalah untuk menstabilkan kosentrasi gas rumah kaca pada suatu
level, yang mencegah akibat merusak dari gas rumah kaca pada
sistem iklim
CITES  1973 Konservasi Alam
Konvensi ini dibuat pada tahun 1973 dan ditandatangani
oleh 21 negara dengan nama aslinya the Convention on
Internasional Trade in Endangreed Species. Konvensi ini
bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati
melalui pelarangan perdagangan spesies tertentu secara
internasional.
Konvensi keanekaragaman Hayati
Konvensi ini mengatur perlindungan keanekaragaman
hayati, baik secara ex situmaupun in situ serta equal
sharing antara sesama negara anggota. Menurut Konvensi
ini, negara mempunyai sovereign right atas sumber daya
biologisnya, tetapi negara juga mempunyai kewajiban
untuk melindungi dan melestarikan sumber daya biologis
Bahan Beracun Berbahaya
Konvensi ini dibuat untuk mengatur
pelarangan perdagangan suatu negara
anggota lainnya. Konvensi ini hanya
membolehkan perdagangan dan perpindahan
limbah B3 hanya untuk keperluan daur
ulang atau untuk keperluan bahan baku
industri tertentu dengan suatu syarat bahwa
negara asal bersedia menerima kembali sisa
limbah B3 tersebut kalau dari pemakaiannya
masih meninggalkan limbah B3.
PRINSIP-PRINSIP HUKUM
INTERNASIONAL UNTUK
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
1.General Prohibition to
Pollute Principle
Prinsip ini menentukan
bahwa pada prinsipnya
suatu negara dilarang untuk
melakukan tindakan di
dalam negerinya sedemikian
rupa sehingga menyebabkan
terjadinya pencemaran
lingkungan di tingkat global.
LANJUT
AN...
2. The Good Neighbourliness
Principle
Prinsip ini menentukan
bahwa suatu negaradi
dalamnya tidak boleh
melakukan tindakan di dalam
negerinya sedemikian rupa
sehingga menyebabkan
terjadinya pencemaran
lingkungan pada negara lain.
LANJUT
AN...
3. The Prohibition of Abuse of
Rights
Prinsip ini menentukan
bahwa negara tidak boelh
menyalahgunakan haknya
utnuk melakukan tindakan
yang pada akhirnya dapat
menjelaskan terjadinya
kerusakan lingkungan secara
global.
LANJUT
AN...
4. The Duty to Prevent Pinciple
Prinsip ini menentukan bahwa
setiap negara berkewajiban
untuk mencegah terjadinya
kerusakan lingkungan dan tidak
boleh melakukan peniaan
terjadinya kerusakan lingkungan
yang bisa berasal dari kejadian di
dalam negerinya dan kemudian
menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan.
LANJUT
AN...
5. The Duty to Inform Principle
Prinsip ini menentukan bahwa
setiap negara harus melakukan
kerja sama Internasional dalam
mengatasi kerusakan
lingkungan global melalui
kerjasama internasional dengan
saling memberikan informasi
tentang penyebab kerusakan
dan cara menanggulangi
kerusakan lingkungan global.
LANJUT
AN...
6. The Duty to Negotiate and
Cooperate Principle
Prinsip ini menentukan bahwa
negara harus bekerja sama dan
melakukan negoisasi untuk
menyelesaikan kasus lingkungan
yang menyangkut dua negara
atau lebih. Prinsip ini merupakan
penjabaran penyelesaian
sengketa secara damai dalam
hukum Internasional.
LANJUT
AN... 7. Intergenerational Equity
Principle
Prinsip ini diterjemahkan
sebagai prinsip keadilan
antar generasi. Prinsip ini
menentukan bahwa generasi
sekarang tidak boleh
melakukan eksploitasi
lingkungan dan sumber daya
alam sedemikian ruapa
sehingga generasi mendatang
tidak memperoleh
kesempatan yang sama.
PENCEMARAN
LINGKUNGAN OLEH
PERUSAHAAN
INTERNASONAL
PT. Freeport Indonesia – Perusahaan Penghasil
Emas Dan Tembaga Terbesar Di Dunia
PT. Freeport Indonesia adalah sebuah
perusahaan pertambangan yang mayoritas
sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper
& Gold Inc.(AS). Perusahaan ini adalah
pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan
merupakan perusahaan penghasil emas
terbesar di dunia melalui tambang Grasberg.
Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi
di dua tempat di Papua, masing-masing
tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang
Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga
Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
terhadap para
penduduk setempat.
Selain itu, pada
tahun 2003
Freeport Indonesia
mengaku bahwa
mereka telah
membayar TNI
untuk mengusir
para penduduk
setempat dari
wilayah mereka.
Menurut laporan
New York Times
pada Desember
2005, jumlah yang
tambang tidak-
lah jelas karena
hasil tambang
tersebut di
kapal-kan ke
luar indonesia
untuk di
murnikan
sedangkan
molybdenum
dan rhenium
adalah
merupakan
sebuah hasil
sebuah Ibu, yang menjadi
setelah kematiannya
berubah menjadi tanah
yang membentang
sepanjang daerah
Amungsal (Tanah
Amugme), daerah ini
dianggap keramat oleh
masyarakat setempat,
sehingga secara adat
tidak diijinkan untuk
dimasuki.
Sejak tahun 1971,
Freeport Indonesia,
masuk ke daerah
keramat ini, dan
membuka tambang
Erstberg. Sejak tahun
1971 itulah warga suku
Kontroversi
Menurut karyawan dan bekas karyawan Freeport,
selama bertahun-tahun James R. Moffett, seorang
ahli geologi kelahiran Louisiana (Amerika Serikat),
yang juga adalah pimpinan perusahaan ini, dengan
tekun membina persahabatan dengan Presiden
Soeharto, dan kroni-kroninya. Ini dilakukannya
untuk mengamankan usaha Freeport. Freeport
membayar ongkos-ongkos mereka berlibur,
bahkan biaya kuliah anak-anak mereka, termasuk
membuat kesepakatan-kesepakatan yang
memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
LANJUT
AN...dan dokumen-dokumen lain yang diberikan
Surat-surat
kepada New York Times oleh para pejabat pemerintah
menunjukkan, Kementerian Lingkungan Hidup telah
berkali-kali memperingatkan perusahaan ini sejak tahun
1997, Freeport melanggar peraturan perundang-undangan
tentang lingkungan hidup. Menurut perhitungan Freeport
sendiri, penambangan mereka dapat menghasilkan
limbah/bahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton
(lebih dari dua kali bahan-bahan bumi yang digali untuk
membuat Terusan Panama). Kebanyakan dari limbah itu
dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan,
atau ke sistem sungai-sungai yang mengalir turun ke
dataran rendah basah, yang dekat dengan Taman
Nasional Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah
meminta izin
kepada Freeport
dan pemerintah
Indonesia untuk
mengunjungi
tambang dan
daerah di
sekitarnya karena
untuk itu
diperlukan izin
khusus bagi
wartawan. Semua
permintaan itu
ditolak. Freeport
Menyadap e-mail
Menurut seorang pejabat dan dua bekas pejabat
perusahaan yang terlibat dalam mengembangkan
suatu program rahasia, Freeport selama ini
menyadap e-mail para aktivis lingkungan yang
melawan perusahaan ini untuk memata-matai apa
yang mereka lakukan. Freeport menolak
mengomentari hal ini. Freeport bergandengan
tangan dengan perwira-perwira intelijen TNI,
mulai menyadap korespondensi e-mail dan
percakapan telepon lawan-lawan aktivis
lingkungannya.
Kasus Peristiwa
Analisis Dampak Sosial,
Ekonomi ,Dan Lingkungan
Yang Ditimbulkan PTFI
Kasus PT. Freeport dengan masyarakat dan
buruh pegawai sama-sama bersitegang, tidak
adanya kesepakatan diantara semua pihak
terkait membuat masalah semakin
berkepanjangan. Pemerintah yang sedang
asyik dengan politik dan pencitraan, seakan
menganggap ini sebagai lahan mencari
nafkah.
LANJUT
Pembahasan mengenai kasus ini dalam
AN...
menghadapi krisis internal antara Perusahaan dan
Karyawan, dan krisis Eksternal anata Perusahaan
dan Masyarakat.
Berbicara mengenai kesenjangan sosial dalam
masyarakat, merupakan pembahasan yang tidak
akan pernah habisnya. Akan ada banyak hal
terkait dengan masalah sosial, karena berbagai
hambatan pasti silih berganti. Salah satu
contohnya saat ini yang lagi memanas adalah
konflik PT. Freeport dengan para pekerja yang
mandek kerja yang sebenarnya hanya meminta
kenaikan gaji dan masyarakat Papua yang butuh
Adanya
LANJUTmisscommunication antara Satpam
PT.AN...
Freeport Indonesia dan Polisi dengan
pengaman dari PT Grup 4 Securicor yang
mengenakan perlengkapan keamanan
lengkap, pada Rabu, 21 September 2011.
Satuan pengamanan bayaran tersebut yang
keluar dari dalam terminal pekerja Gorong-
gorong bersitegang dengan Satpam dan Polisi
yang berjaga-jaga. Menurut Wakil
Komandan Kepolisian Resor Mimika,
Komisaris Polisi Mada Indra Laksanta,
hanya terjadi misscommunication. Mereka
berniat membantu pengamanan tapi tidak
LANJUT
Berbagai
AN... kekerasan yang terjadi di
Papua semakin membuat rakyat Papua
sengsara. Langkah represif aparat
kepolisian, justru semakin membuat
situasi mencekam. Polisi sebagai
pengaman dan pelindung masyarakat
justru  menjelma menjadi momok yang
menakutkan serta menjadi musuh
masyarakat, dan seakan mati-matian
menjaga dan melindungi kepentingan
Freeport.
LANJUT
BukanAN...
tidak mungkin jika pada akhirnya yang juga saat
ini banyak pemberontakan di Papua dilakukan oleh orang
Papua yang memperjuangkan kemerdekaan dan ingin
memisahkan diri dengan Indonesia. Jika keadaan ini tidak
diperhatikan betul baik oleh Pemerintah, pihak Freeport,
Kepolisian, dan masyarakat.
Karena, adanya keinginan hidup yang layak mereka
melakukan aksi yang sebenarnya ingin mengajak
Pemerintah untuk memperhatikan nasib rakyat Papua.
Serta mengubah cara pandang pemerintah pusat terhadap
masyarakat Papua perlu diubah. Selama ini rakyat Papua
sering dipandang sebagai orang yang memberontak dan
pendukung tindakan separatisme. Bukan hanya meng-
anak emaskan Freeport dan mengesampingkan
masyarakat Papua.
LANJUT
AN... Elemen-elemen

terkait
Pemerintah Pusat
ESDM
KEMENAKERTRANS
DPR
DPRD
Gubernur
Walikota
Bupati
TNI dan POLRI
Buruh dan Masyarakat Papua
LSM
Negara lain yang terkait, Amerika, Australia, Inggris
WAIT...!!

KEEP
CALM 
SEKIAN 

Anda mungkin juga menyukai