1. Jelaskan apa artinya Konvensi internasional adalah Law
Making Treaty ?
Dalam pengertian khusus terminologi convention dikenal dengan
istilah Bahasa Indonesia sebagai konvensi. Menurut pengertian ini, istilah konvensi digunakan untuk perjanjian-perjanjian multilateral yang beranggotakan banyak negara pihak. Konvensi umumnya memberikan kesempatan kepada masyarakat internasional untuk berpartisipasi secara luas. Konvensi biasanya bersifat law-making treaty artinya merumuskan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat internasional.
2. Jelaskan norma yang berlaku dalam Hukum Kebiasaan
Internasional ?
Hubungan antar negara atau antar bangsa sudah sejak lama
dilakukan melalui perundingan-perundingan tentang segala masalah yang kemudian mendorong untuk diadakannya kerjasama dan selanjutnya dirumuskan dalam bentuk perjanjian perjanjian. Perjanjian-perjanjian tersebut merupakan hukum yang harus dihormati dan ditaati oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Kaidah- kaidah hukum perjanjian internasional tersebut tumbuh dan berkembang secara evolusi yang dalam prakteknya pembuatan perjanjian internasional tersebut hanya diatur oleh kaidah hukum kebiasaan.
3. Jelaskan latar belakang diselenggarakan konvensi Wina
1969 ?
The Vienna Convention on the law of Treaties. ( Konvensi Wina 1969).
Sebelum tahun 1969, Kaidah-kaidah hukum perjanjian internasional tumbuh dan berkembang secara evolusi yang dalam prakteknya untuk membuat perjanjian internasional tersebut adalah sebagai hukum tidak tertulis dan hanya berupa kaidahkaidah hukum kebiasaan internasional. Kelemahan dari hukum kebiasaan internasional adalah substansinya yang kurang jelas atau samar-samar sehingga kurang menjamin adanya kepastian hukum. Perubahan fundamental setelah berakhirnya perang Tiga Puluh Tahun (1618- 1648) yaitu lahirnya negara–negara merdeka berdasarkan prinsip kewilayahan, kedaulatan dan kesamaan derajat. Kemudian negara-negara tersebut berkembang menjadi Negara-negara kolonial menguasai wilayah Asia, Afrika dan Amerika Latin. Benua Amerika berangsur- angsur menjadi negara merdeka pada abad 18 dan 19. Untuk kawasan benua Asia dan Afrika menjadi negara merdeka setelah perang dunia ke II. Pada akhirnya perang dunia ke II merupakan moment yang mengubah secara fundamental struktur masyarakat internasional. Menurut G.I Tunkin, Perjanjian internasional telah mendesak dan menggeser kedudukan dan peranan hukum kebiasaan internasional, yang pada awal sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum internasional menduduki tempat yang utama. Secara proposional perjanjian internasional pada masa kini menduduki tempat yang utama dalam hukum internasional akibat dari munculnya secara meluas persetujuan persetujuan internasional. 4. Jelaskan pengaturan apa saja yang ditetapkan dalam Konvensi Wina 1969?
” Viena Convention on the Law of Treaties 1969 (Vienna Convention
1969) mengatur mengenai Perjanjian Inernasional Pubik antar negara sebagai subyek utama hukum internasional. Vienna Convention 1969 dianggap sebagai induk perjanjian karena konvensi inilah yang pertama kali memuat ketentuan-ketentuan (Code of conduct yang mengikat) mengenai perjanjian internasional. Melalui konvensi ini semua ketentuan mengenai perjanjian internasional diatur, mulai dari ratifikasi, reservasi hingga pengunduran diri negara dari suatu perjanjian internasional ( seperti dilakukan Amerika Serikat mengundurkan diri dari Vienna Convention 1969 pada tahun 2002 lalu ). Vienna Convention 1969 merupakan induk dari pengaturan perjanjian Internasioanl karena konvensi ini merupakan konvensi pertama yang berisikan 13 pengaturan perjanjian internasional, baik secara teknis maupun material dan ketentuan dalam konvensi ini merupakan kumpulan dari kebiasaan kebiasaan internasional selama ini yang berkaitan dengan perjanjian internasional.
5. Jelaskan makna konsekuensi hukum dari suatu perjanjian
internasional (Konvensi) khususnya di bidang martim ? konsekuensi hukum dari persetujuan terikat pada suatu perjanjian. Suatu negara dikatakan terikat pada perjanjian internasional artinya negara siap dengan segala hak dan kewajiban yang dibebankan sesuai dengan perjanjian internasional, serta konsekwensinya terhadap hukum nasional dari keterikatan negara itu pada suatu perjanjian internasional. Terikatnya suatu negara pada suatu perjanjian internasional berarti pula mengikat terhadap warganegara dari negara itu sendiri. Walaupun negaralah yang terikat, tetapi secara faktual warganegara dari negara itu sendirilah yang sebenarnya menikmati hak-hak dan memikul kewajiban yang timbul dari perjanjian tersebut. Pentingnya makna dan konsekuensi hukum dari suatu perjanjian internasional (International Convention), khususya bidang maritim, menjadikan Taruna-Taruni STIP proaktif untuk melindungi lingkungan laut, prosedur anti-polusi, tindakan pencegahan yang harus diambil untuk mencegah pencemaran lingkungan laut serta mentaati konvensi-konvensi IMO terkait dan memiliki pengetahuan dasar kerja dari konvensi IMO, memastikan peraturan-peraturan keselamatan kerja di laut