Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMMAD DAFFA ANGKASA HAKIM

KELAS/NRP : NAUTIKA 2 ECHO/365221416


DOSEN : IRWANSYAH, SH.,MH

1. Jelaskan apa artinya Konvensi internasional adalah Law


Making Treaty ?

 Dalam pengertian khusus terminologi convention dikenal dengan


istilah Bahasa Indonesia sebagai konvensi. Menurut pengertian ini,
istilah konvensi digunakan untuk perjanjian-perjanjian multilateral
yang beranggotakan banyak negara pihak. Konvensi umumnya
memberikan kesempatan kepada masyarakat internasional untuk
berpartisipasi secara luas. Konvensi biasanya bersifat law-making
treaty artinya merumuskan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat
internasional.

2. Jelaskan norma yang berlaku dalam Hukum Kebiasaan


Internasional ?

 Hubungan antar negara atau antar bangsa sudah sejak lama


dilakukan melalui perundingan-perundingan tentang segala masalah
yang kemudian mendorong untuk diadakannya kerjasama dan
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk perjanjian perjanjian.
Perjanjian-perjanjian tersebut merupakan hukum yang harus
dihormati dan ditaati oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Kaidah-
kaidah hukum perjanjian internasional tersebut tumbuh dan
berkembang secara evolusi yang dalam prakteknya pembuatan
perjanjian internasional tersebut hanya diatur oleh kaidah hukum
kebiasaan.

3. Jelaskan latar belakang diselenggarakan konvensi Wina


1969 ?

The Vienna Convention on the law of Treaties. ( Konvensi Wina 1969).


Sebelum tahun 1969, Kaidah-kaidah hukum perjanjian internasional tumbuh dan
berkembang secara evolusi yang dalam prakteknya untuk membuat perjanjian
internasional tersebut adalah sebagai hukum tidak tertulis dan hanya berupa
kaidahkaidah hukum kebiasaan internasional. Kelemahan dari hukum kebiasaan
internasional adalah substansinya yang kurang jelas atau samar-samar sehingga
kurang menjamin adanya kepastian hukum. Perubahan fundamental setelah
berakhirnya perang Tiga Puluh Tahun (1618- 1648) yaitu lahirnya negara–negara
merdeka berdasarkan prinsip kewilayahan, kedaulatan dan kesamaan derajat.
Kemudian negara-negara tersebut berkembang menjadi Negara-negara kolonial
menguasai wilayah Asia, Afrika dan Amerika Latin. Benua Amerika berangsur-
angsur menjadi negara merdeka pada abad 18 dan 19. Untuk kawasan benua Asia
dan Afrika menjadi negara merdeka setelah perang dunia ke II. Pada akhirnya
perang dunia ke II merupakan moment yang mengubah secara fundamental
struktur masyarakat internasional. Menurut G.I Tunkin, Perjanjian internasional
telah mendesak dan menggeser kedudukan dan peranan hukum kebiasaan
internasional, yang pada awal sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum
internasional menduduki tempat yang utama. Secara proposional perjanjian
internasional pada masa kini menduduki tempat yang utama dalam hukum
internasional akibat dari munculnya secara meluas persetujuan persetujuan
internasional.
4. Jelaskan pengaturan apa saja yang ditetapkan dalam
Konvensi Wina 1969?

 ” Viena Convention on the Law of Treaties 1969 (Vienna Convention


1969) mengatur mengenai Perjanjian Inernasional Pubik antar negara
sebagai subyek utama hukum internasional.
 Vienna Convention 1969 dianggap sebagai induk perjanjian karena
konvensi inilah yang pertama kali memuat ketentuan-ketentuan (Code
of conduct yang mengikat) mengenai perjanjian internasional.
 Melalui konvensi ini semua ketentuan mengenai perjanjian
internasional diatur, mulai dari ratifikasi, reservasi hingga pengunduran
diri negara dari suatu perjanjian internasional ( seperti dilakukan
Amerika Serikat mengundurkan diri dari Vienna Convention 1969 pada
tahun 2002 lalu ).
 Vienna Convention 1969 merupakan induk dari pengaturan perjanjian
Internasioanl karena konvensi ini merupakan konvensi pertama yang
berisikan 13 pengaturan perjanjian internasional, baik secara teknis
maupun material dan ketentuan dalam konvensi ini merupakan
kumpulan dari kebiasaan kebiasaan internasional selama ini yang
berkaitan dengan perjanjian internasional.

5. Jelaskan makna konsekuensi hukum dari suatu perjanjian


internasional (Konvensi)
khususnya di bidang martim ?
konsekuensi hukum dari persetujuan terikat pada suatu perjanjian. Suatu negara
dikatakan terikat pada perjanjian internasional artinya negara siap dengan segala
hak dan kewajiban yang dibebankan sesuai dengan perjanjian internasional, serta
konsekwensinya terhadap hukum nasional dari keterikatan negara itu pada suatu
perjanjian internasional. Terikatnya suatu negara pada suatu perjanjian
internasional berarti pula mengikat terhadap warganegara dari negara itu sendiri.
Walaupun negaralah yang terikat, tetapi secara faktual warganegara dari negara
itu sendirilah yang sebenarnya menikmati hak-hak dan memikul kewajiban yang
timbul dari perjanjian tersebut. Pentingnya makna dan konsekuensi hukum dari
suatu perjanjian internasional (International Convention), khususya bidang
maritim, menjadikan Taruna-Taruni STIP proaktif untuk melindungi lingkungan
laut, prosedur anti-polusi, tindakan pencegahan yang harus diambil untuk
mencegah pencemaran lingkungan laut serta mentaati konvensi-konvensi IMO
terkait dan memiliki pengetahuan dasar kerja dari konvensi IMO, memastikan
peraturan-peraturan keselamatan kerja di laut

Anda mungkin juga menyukai