Manajemen Apotek 56558be409817
Manajemen Apotek 56558be409817
a. Pelayanan resep
1) Skrining resep
- Persyaratan administratif, seperti : nama, SIK, dan
alamat dokter; tanggal penulisan resep, nama, alamat,
umut, jenis kelamin, dan berat badan pasien; nama
obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta, cara
pemakaian serta informasi lainnya.
· Kesesuaian farmasetik : bentuk sediaan, dosis, potensi,
stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.
· Pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan
lain-lain).
2) Penyiapan obat
Peracikan yang merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur,
mengemas dan memberikan etiket pada wadah.
· Etiket harus jelas dan dapat dibaca
· Kemasan obat yang diserahkan harus rapi dan cocok sehingga terjaga
kualitasnya.
· Penyerahan obat pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir
terhadap kesesuaian antara obat dengan resep dan penyerahan obat dilakukan
oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.
· Apoteker harus memenuhi informasi yang benar, jelas dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana dan terkini. Informasi obat pada
pasien sekurang-kurangnya meliputi : cara pemakaian obat, cara penyimpanan
obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang
harus dihindari selama terapi.
· Apoteker harus memberikan konseling kepada pasien sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien. Konseling terutama ditujukan untuk pasien
penyakit kronis (hipertensi, diabetes melitus, TBC, asma dan lain-lain)
· Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan
pemantauan penggunaan obat.
b. Promosi dan edukasi
Apoteker harus memberikan edukasi kepada pasien
yang ingin melakukan upaya pengobatan diri sendiri
(swamedikasi) untuk penyakit yang ringan dengan
memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini.
c. Pelayanan residensial (home care)
Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat
melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat
kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia
dan pasien dengan penyakit kronis. Untuk kegiatan ini,
apoteker harus membuat catatan pengobatan pasien
(medication record).
5. Perpajakan
Apotek sebagai tempat usaha, sudah pasti harus membayar pajak. Pajak
adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian
dari kekayaannya atau penghasilannya (hasil pendapatan) kepada negara
menurut peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
pemerintah dan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat.
Jenis-jenis pajak di apotek antara lain :
Pajak yang dipungut oleh daerah yaitu :
· Pajak Reklame/Iklan (papan nama apotek)
· SKITU (Surat Keterangan Izin Tempat Usaha)
Pajak yang dipungut oleh negara (pemerintah pusat) yaitu :
· Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
· Pajak Penghasilan (PPh)
· Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
1. Pajak Penghasilan (PPh pasal 21)