Anda di halaman 1dari 12

WAWASAN AL

QURAN TENTANG
POKOK-POKOK
KEIMANAN

 Maulidiyatul Umaya

 Larasati Hasna
AL QUR’AN

• Secara harfiah : bacaan sempurna. Karna tiada bacaan satu • Orientalis H.A.R GIBB pernah berkata “Tidak ada seorang pun
pun sejak manusia mengenal tulisan (tulis menulis) 5000 dakam seribu lima ratus tahun ini telah memainkan alat bernada
tahun lalu yang menandingi Al-qur’an. nyaring yang demikian mampu dan berani, dan demikian luas
• Dibaca oleh ratusan juta manusia getaran jiwa yang diakibatkannya, seperti yang dibaca
Muhammad (Al-qur’an).
• Tiada bacaan yang melebihi Al-qur’an dalam perhatian yang
diperoleh (tidak hanya sejarah, ayat demi ayat, baik segi masa, • Pertama dalam Al-qur’an adalah “Iqra” terambil dari akar kata
musim dan saat turun sampai asbabunnuzul). yang berarti “menghimpun”, tidak selalu diartikan membaca teks
tertulis dengan aksara tertentu. Dari menghimpun lahirlah
• Dipelajari dari susunan redaksi, pemilihan kosa
bebagai makna : menyampaikan, menelaah, mendalami,
kata,kandungan surat, hingga pesan yang disampaikan.
menelitii, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca, baik teks
• Diatur tatacara membacanya (diperpanjangkan, diatur lagu tertulis maupun tidak.
dan irama, serta etika membacanya).
• Iqra’ bacalah !. Lantas apa yang dibaca ? Membaca apa saja,
• Terdiri dari 77.439 kosakata,323.015 huruf, seimbang jumlah selama bacaan itu Bismirrabbika. Dalam arti bermanfaat untuk
katanya, baik padanan atau lawan kata. kemanusiaan.
TUJUAN AL-QUR’AN

• Membersihkan akal dan menyucikan jiwa


• Mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab
• Menciptakan persatuan dan kesatuan
• Mengajak manusia berpikir dan bekerja sama
• Membasmi kemiskinan material dan spritual, kebodohan, penyakit, dan penderitaan hidup
• Memadukan kebenaran dan keadilan dengat rahmat dan kasih sayang
• Memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan falsafah kolektif
komunisme
• Menekankan peranan ilmu dan teknologi
TUHAN

• Hampir semua umat manusia mempercayai adanya Tuhan • Kehadiran Tuhan merupakan fitrah manusia yang
yang mengatur alam raya ini. Al quran datang untuk
merupakan kebutuhan hidupnya.
meluruskan keyakinan – keyakinan dengan membawa ajaran
tauhid. • Walaupun semua nabi membawa ajaran tauhid,
• Kata “Allah” dalam Al quran terulang sebanyak 2697 kali, terlihat dari ayat – ayat Al – quran bahwa ada
belum lagi kata – kata semacam Wahid, Ahad, Ar – Rab, Al – perbedaan dalam pemaparan tauhid.
Ilah.
• Dalam Al – quran tidak di temukan ayat yang membicarakan
• Pemaparan tauhid dari hari ke hari semakin
wujud Tuhan. mantab dan jelas hingga mencapi puncaknya
• Syaikh Abdul Halim Mahmud dalam bukunya Al –Islam wa Al – dengan kehadiran Nabi Muhammad SAW
‘Aql menegaskan bahwa “ Jangankan Al –quran, kitab taurat,
dan injil dalam bentuknya sekarang pun (perjanjian lama dan
baru) tidak menguraikan tentang wujud Tuhan”.
Uraian Al-quran tentang bukti Keesaan
Dan Macam Keesaan Tuhan
Bukti Keesaan Macam Keesaan
• Kenyataan wujud yang nampak • Keesaan Zat
Dalam konteks ini Al – quran menggunakan seluruh wujud sebagai Mengandung pengertian bahwa seseorang harus percaya bahwa
bukti, khususnya keberadaan alam raya ini dengan segala isinya. Allah SWT tidak terdiri dari unsur – unsur atau bagian – bagian.
• Rasa yang terdapat dalam jiwa manusia • Keesaan Sifat

Filosof yang menyatakan bahwa manusia dapat dipastikan akan Berarti Allah SWT memiliki sifat yang tidak sama dalam substansi
terus mengenal dan berhubungan dengan Tuhan sampai akhir dan kapasitasnya dengan sifat makhluk – Nya
zaman, walaupun ilmu pengetahuan membuktikan lawan dari hal • Keesaan Perbuatan – Nya
tersebut. Mengandung arti bahwa segala sesuatu yang berada di alam raya
• Dalil – dalil logika ini, kesemuanya adalah hasil perbuatan Allah semata.
Disamping mengemukakan dalil – dalil, Al – quran juga mengajak • Keesaan Dalam Beribadah Kepadanya
meeka yang mempersekutukan Allah untuk memaparkan hujjah. Merupakan perwujudan dari ketiga makna keesaan sebelumnya.
Nabi Muhammad SAW

• Nabi (Penyampai Berita) Sikap Allah terhadap Nabi Muhammad


• Rasul (Utusan Allah) • Allah selalu menyertakan panggilan
• Masa pra kelahiran Nabi Muhammad SAW dinyatakan dalam Q.S Al – kehormatan atau panggilan mesra
A’raf : 58. Diutus kepada seluruh manusia dan merupakan Khatamun
kepada kekasih – Nya, Nabi
Anbiyya’ (penutup para nabi) Q.S Al – Ahzab : 33
Muhammad SAW.
• Para Nabi berjanji mengikuti dan membela Nabi Muhammad SAW (Ali
Imran : 81) • Allah memberi kepada yang dicintai
• Bahkan orang – orang yahudi dan nasrani mengenal Nabi Muhammad, (Nabi Muhammad) tanpa ia memohon
karna nama beliau tertulis didalam taurat dan injil (Q.S Al – A’raf : 15) untuk diberi.
• Nabi Muhammad diutus untuk seluruh manusia (Q.S Al A’raf : 158)
• Beliau memiliki akhlak yang mulia dan sangat agung (Q.S Al Qalam : 4)
Takdir

• Takdir sudah menjadi perdebatan sejak dinasti Umayyah pada kepemimpinan


Muawiyyah
• Kata takdir berasal dari kata qadara, yang berarti mengukur, memberi kadar atau
ukuran. Dapat disimpulkan “Allah telah memberi kadar/ukuran/batas tertentu dalam
diri, sifat,atau kemampuan maksimal makhluk – nya”
• Dari sekian banyak ayat Al – quran dipahami bahwa semua makhluk telah ditetapkan
takdirnya oleh Allah.
• Segala peristiwa yang terjadi di alam ini dan sisi kejadiannya, dalam kadar atau
ukuran tertentu, pada tempat dan waktu tertentu itu telah diatur oleh Allah.
Kematian

• Kematian terjadi 2 kali (Q.S Al Ghafir : 11)


• Kematian pertama dialami manusia sebelum kelahirannya, atau sebelum Allah
menghembuskan ruh kepadanya.
• Sedangkan kematian kedua, ketika meninggalkan dunia yang fana ini.
• Definisi menurut Ulama, kematian adalah ketiadaan hidupatau antonim dari
hidup.
• Kematian hanya ketiadaan hidup di dunia, pada hakikatnya manusia meninggal
msih hidup yaitu di alam akhirat.
Kematian

Kesan Umum Tentang Kematian Pandangan Agama Tentang Makna Kematian

• Takut • Kematian adalah awal dari satu perjalanan panjang dalam


evolusi manusia
• Kesulitan Dan Kepedihan
• Kematian adalah jalan untuk mendapatkan kesempurnaan
• Kekhawatiran kematian
• Cemas • Kematian adalah musibah dan malapetaka bagi manusia
durhaka
• Kematian mendorong manusia meningkatkan pengabdiannya
dalam kehidupan.
Hari Akhir

• Keimanan kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan • Al – quran juga memberikan informasi menyagkut
keimanan kepada hari akhir. Hal ini di sebabkan keimanan kejadian –kejadian saat kematian, kehidupan barzakh,
kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal dan peristiwa – peristiwa sesudahnya.
perbuatan baru sempurna motivasinya dengan keyakinan
tentang hari akhir. • Al – quran juga menjelaskan tentang kehancuran alam
raya, matahari digulung, bulan terbelah, bintang –
• Banyak redaksi yang digunakan Al – quran untuk
menguraikan hari akhir, misalnya : yaum al – ba’ts, yaum
bintang pudar cahayanya, gunung bagai debu
al – qiyamah, yaum al – fashl, dan lain – lain berterbangandan sebagainya.
• Kata “Al – Yaum Al – Akhir” terulang sebanyak 24 kali, • Al – quran menghendaki agar keyakinan akan adanya
sedangkan kata “Akhirat” sebanyak 115 kali dalam Al – hari akhir mengantar manusia untuk melakukan aktivitas
quran. Ini menunjukkan betapa besar perhatian Al – – aktivitas positif dalam kehidupannya dan
quran dan betapa penting permasalahan ini. mempersiapkan bekal untuk di akhirat.
Hari Akhir

Adapun beberapa tahap kehidupan akhirat yang dijelaskan dalam Al – quran :


• Manusia dihidupkan kembali dengan peniupan sangakakla kedua
• Kemudian manusia berkumpul ke padang Mahsyar untuk menghadapi
pengadilan Illahi. Mulut mereka di tutup dan yang berbicara adalah tangan
mereka, kemudian kaki mereka yang menjadi saksinya.
• Lalu ditimbangnya amal perbuatan manusia selama di dunia.
• Setelah dari Mahsyar, manusia menuju surga atau neraka melalui “Shirath”
‫‪TerimaKasih‬‬

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai