Anda di halaman 1dari 23

Imunisasi pada Anak

Ns. Yufitriana Amir., PhD., FISQua


Departement Maternitas Anak
Universitas Riau
22 Februari 2018
Sejarah penerapan vaksinasi di dunia
Swedia Variola=smallpox
• Kematian 5 juta/tahun
• 1938: vaksin variola dipasarkan
• Cakupan vaksin: 90%
• Kekhawatiran mengenai vaksin
merebak
• Cakupan vaksin 40%
• 1973: Wabah smallpox/variola
• Masyarakat sadar dan mau divaksin
• 1978: penyakit dapat diberantas
(eradikasi)
DTP (Dipteri, Tetanus, Pertusis)

Russia

• Pemberian vaksin DPT dihentikan beberapa bulan


• 1990: Epidemi Difteri
• 1990-1999: 150.000 kasus dan 5.000 kematian dilaporkan
• Mulai mengadakan pemberian vaksin kembali
DTP (Dipteri, Tetanus, Pertusis)
Inggris

• 1974: keraguan efektifitas vaksin


pertusis (batuk rejan, batuk 100 hari)
dan dimuat di media massa
• Ketakutan masyarakat untuk di vaksin
• Cakupan imunisasi menurun dari 81%
sampai 31%.
• Wabah pertusis
• Pembuktian efektifitas keamanan vaksin
• Cakupan imunisasi naik >90%
Polio
Nigeria Negara lain?

• Eropa bebas polio tahun 2002


• Menyelamatkan 5 juta orang dari
kelumpuhan
• Indonesia bebas polio 2014

• 2003: pemuka agama mencurigai


pengobatan dari Barat
• Pengikutnya tidak melakukan
vaksinasi
• 2005-2006: timbul kembali
wabah, menyebar ke negara
tetangga sp ke Indonesia: 307
Campak
Inggris
• 1996: kontroversi vaksin MMR,
cakupan imunisasi menurun
• 1999-2000: wabah campak di North
Dublin, Irlandia.
• Cakupan imunisasi <60%
• 300 menderita campak, 100 dirawat,
3 meninggal

Amerika
• 1990: KLB campak
• 250.000 kasus dan 10.000 kematian
• Cakupan vaksin menyeluruh
• 2002: bebas campak
Mumps/gondongan
• 1/20.000 kasus: ketulian pada anak
• 1967: mulai vaksinasi
• 1987: peningkatan kasus karena tanpa booster (penguat)
Meningitis

• Penyakit yang
disebabkan Haemophilus
influenza type B
• Radang selaput otak
• 1988: vaksinasi di
Amerika
• Insiden penyakit turun
99%
Indonesia
• 1970: mulai melakukan upaya imunisasi
• 2 September 1990 PBB: Konvensi Hak Anak meliputi hak atas
kelangsungan hidup (survival), hak untuk berkembang
(development), hak atas perlindungan (protection), dan hak
untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
• Upaya nyata: pemerintah dan orang tua berkewajiban
memberikan upaya kesehatan terbaik demi tumbuh kembang
anak
• Program imunisasi nasional: BCG, Polio, DPT, Campak,
Bacille Calmette-Guérin (BCG)
• Ditemukan sejak 80 tahun yang lalu
• Paling sering digunakan (>80% bayi)
• Melindungi anak dari TB dan meningitis
Polio
• Penyakit Poliomyelitis
• Rute Faecal-Oral
• Menginvansi sistem syaraf
menyebabkan paralisis
• Tanda: demam, lemas, sakit
kepala, muntah, kaku leher, nyeri
kaki.
• Tidak ada pengobatan untuk
polio, hanya bisa dicegah dengan
imunisasi.
DPT
• vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan
tetanus

• Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang


tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius
atau fatal spt miokarditis.

• Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara


yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi
pernafasan yang melengking berlangsung selama beberapa
minggu. Komplikasi serius seperti pneumonia, kejang dan
kerusakan otak.

• Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan


pada rahang serta kejang.
Campak
Hepatitis B
Haemophilus influenzae type b (Hib)

• Hib vaccine had been


introduced in 192
countries by the end
of 2015.

• Mencegah penyakit
meningitis and
pneumonia.
Kasus Vaksin Palsu di Indonesia
Kesimpulan
Vaksin palsu =
anak tidak divaksin
Anak rentan menderita
penyakit

Status kesehatan anak


menurun

Gangguan
tumbuh kembang anak

Anda mungkin juga menyukai