Anda di halaman 1dari 81

Pipe,

Fitting
and
Valve
BAB
I
Pipa
1.1

Dasar penggunaan pipa sebagai sarana transportasi :


· Frekwensi pengangkutan berlangsung secara terus menerus (kontinu)
· Dapat dipercaya dalam pengoperasian dan keamanannnya
· Lebih ekonomis dalam jangka waktu panjang.
1.2
adalah

• Benda bulat pejal di potong


sesuai kebutuhan
· Dipanaskan sampai
temperatur rekristalisasi atau
2/3 dari titik leleh

· Proses extrude atau forging


sampai terbentuk pipa

Video
adalah

· Plat lembaran di bending


sehingga terbentuk pipa
· Sambungan pipa di las
dengan las otomatis.
adalah
adalah
1.3
adalah
adalah
adalah
1.4

dinyatakan

Diameter nominal pipa hanya merupakan nama


panggilan (called name) pada pipa dan bukan
menunjukan ukuran pipa tersebut. Diameter nominal
dinyatakan dalam dua bentuk yaitu Nominal Pipe Size
(NPS) yang merupakan standar amerika dan standar
eropa (DN).
Diameter luar atau outside diameter adalah ukuran
diameter terluar pipa. Diameter luar pipa indentik
dengan Diameter Nominal pipa tetapi berbeda, dimana:
· Nominal Pipe Size (NPS) lebih kecil dari 14 inchi, diameter nominal pipa
tidak sama dengan diameter luar pipa.
· Nominal Pipe Size (NPS) lebih besar dari 14 inchi, diameter nominal pipa
sama dengan diameter luar pipa.

Di Do
Spesific wall thickness adalah ketebalan dinding pipa.
Ketebalan dinding pipa ini merupakan hal yang
sangat
penting dalam kekuatan pipa.

Di Do

t Specific Wall Thickness


Weight class dan schedule merupakan standar
ketebalan pipa. Untuk weight class dinyatakan dalam
STD (Standar), XS (Extra Strong), XXS (Double
Extra Strong) sedangkan untuk schedule
dinyatakan dalam schedule 40, 80, 120 dan
seterusnya. Salah satu kesetaraan nilai weight class
dan schedule misalkan, untuk STD setara dengan
schedule 40, XS setara
dengan
schedule 80
Ada empat kelas utama yaitu : Sch 5S, 10,S, 40S, 80S,
Semakin besar angka numeric yang mengikuti
schedule number berarti semakin tebal dinding
pipanya.
Tebal dinding ANSI B.36.10 steel pipe wall thickness
designation, maka standard weight sama dengan
tebal dinding pipa ANSI B.36 19, Stainless Steel pipe
Sch 40S dan XS sama dengan Sch 80s dari ukuran
diameter nominal 1/8 inchi sampai 12 inchi.
BAB
II
Fitting
dan
Flange
2.1

Fitiing terbagi dua jenis yaitu fitting sambungan ulir atau las dan
fitting sambungan flange atau flange fitting. Penghubung pipa
satu dengan lainnya dapat berbentuk sambungan lurus,
berbelok, bercabang, perubahan penampang maupun menutup
aliran
fluida.
2.2

· 1800 Screwed · 900 Screwed · 450 Screwed


Return Bend. Elbow Elbow

Sambungan pipa dengan ulir biasanya dipakai pada pipa dengan diameter
yang lebih kecil dari 1 ½ Inchi.
2.3

Fitting sambungan las lebih banyak


dipakai dalam instalasi pipa
dalam instalasi minyak dan gas
bumi,
karena lebih murah dan kekuatan sambungan lebih
kuat di banding dengan sambungan yang lainnya
seperti ulir atau flange, akan tetapi sambungan tidak
dapat dibongkar pasang seperti hanya flange ataupun
ulir.
2.3
adalah

adalah
adalah

adalah
adalah

adalah
adalah

adalah
2.4

Sambungan yang digunakan biasanya sambungan baut,


Jenis baut yang digunakan ditentukan bedasarkan kekuatan baut
yang akan digunakan yaitu High Strength Bolting, Intermediate
Strength, Low Strength dan Nickle and Special Alloy. Sambungan
flange disambung dengan baut yang direkomendasikan ASME
B16.5
2.4
adalah

adalah
adalah

adalah
adalah

adalah
Lap joint flange dapat dipakai untuk
fabrikasi pipa, antara stub end dan
pipa disambung dengan las.
Flanges dari sambungan ini terbuat
dari carbon steel, stub end terbuat
dari stainless steel, sehingga jika
dihubungkan dengan pipa tentu saja
bahan pipa harus sama dengan
bahan stub end
BAB
III
Valve
3.1
adalah
gerbang yang membuka dan
menutup, apabila gerbang terbuka
atau naik keatas maka valve
terbuka dan apabila gerbang
tertutup atau turun maka valve
tertutup, terbuka
dan tertutupnya gate atau gerbang
di atur oleh handel pemutar yang
ada diatasnya yang dapat
digerakan oleh tangan manusia
ataupun dengan tenaga motor
penggerak.
diantaranya:
· Sangat bagus digunakan untuk service on dan off
• Aliran penuh dan pressure drop kecil.
• Aliran fluida dapat dari dua arah aliran
.

diantaranya:
• Tidak dapat digunakan untuk throttling.
• Sulit untuk dibuat otomatis..
prinsip kerjanya
hampir sama dengan gate valve yang
membedakan terbuka
dan tertutupnya aliran diatur oleh
komponen yang berbentuk bola yang
dapat membuka dan menutup aliran.
Membuka dan menutup aliran diatur
oleh handel pemutar yang ada di
atas
valve tersebut

Sama halnya dengan gate valve, ball valve hanya digunakan untuk
on-off dan
tidak direkomendasikan untuk mengatur aliran atau throttling.
diantaranya:
·Operator dapat membuka dan menutup dengan
cepat dibandingkan dengan menggunakan gate
valve, dengan hanya memutar 90 derajat, posisi
valva sudah
terbuka atau tertutup.
· Aliran penuh dan pressure drop kecil.
· Dapat dari dua arah aliran.

diantaranya:
· Tidak boleh digunaka untuk keperluan throttling.
· Ball Valve yang mengalirkan fluida hidrokarbon yang mudah
terbakar harus berupa safe design sesuai dengan API 6FA
(trunion) atau API 607 (floating)
digunakan
untuk membuka dan menutup
aliran (pergerakan berputar),
dengan kapasitas besar dan
kehilangan tekanan yang kecil
(pressure loss) ketika memasuki
valve. Economic
Cost atau biaya rendah
merupakan keunggulan dari
Butterfly Valve Body ini sehingga
banyak digunakan.
Standar Butterly Valve dapat
digunakan sampai ukuran 72 Inchi.
Butterfly valve membuka dan
menutup valvenya dengan prinsip
seperti lempengan yang bergerak
flip-
diantaranya:
· Buble pada aliran dapat di hindari.
· Dapat membuka dan menutup
dengan cepat, dengan hanya
memutar 90 derajat.
· Biaya cukup murah dibandingan dengan Ball Valve.
· Umur pemakaian cukup lama

diantaranya:
· Tidak dapat digunakan untuk steam.
· Tidak dapat digunakan untuk produk hidrokarbon.
· Hanya digunakan untuk kelas dibawah Class 150.
cara kerjanya
hampir sama dengan Ball Valve,
dimana untuk membuka dan
menutup hanya memerlukan
seperempat putaran handel pemutar.
Plug valve terdiri dari slinder tirus
atau lurus
sebagai gerbang untuk membuka
dan menutupnya. Aplikasi valved
ini adalah biasanya Untuk
membuka dengan cepat aliran
fluida gas, atau
steam.
3.2
diantaranya:
• Sangat baik digunakan untuk aplikasi
throttling
• Cocok digunakan untuk operasi
aliran yang kontinu
.

diantaranya:
· Pressure drop tinggi.
· Biaya yang cukup besar dibanding dengan valve yang lain.
mempunyai bearing yang
lebar pada permukaan yang panjang. Valve
ini sangat cocok untuk throttling yang sangat
pendek atau bahkan sampai tertutup. Globe
valve tipe plug dapat mengatur arah aliran 900
ataupun yang berbentuk Y
pengaturan disk,
tidak dapat diatur sampai kondisi tertutup atau
close. Keuntungan dari tipe ini adalah dapat
memisahkan partikel padat yang terbawa fluida,
sehingga tidak ikut terbawa arus fluida yang
mengalir.
dirancang
untuk memberikan pengaturan aliran yang
sangat baik. Keuntungan dari needle valve ini
adalah kontak yang sedikit antara fluida
dengan disknya.

digunakan untuk pengaturan


debit aliran yang digunakan pada fluida
yang mempunyai tingkat korosi yang tinggi
atau umumnya digunakan pada industri
kimia.
biasanya
banyak digunakan pada industri
minyak dan gas bumi. Jenis body ini
biasanya ditambah lagi seperti
cage style trim with balance dan
cage style noise abatement trim,
dan Flange rating yang digunakan
sampai
class 2500.
meredam
beban dinamis atau dynamic
force dibanding dengan single
ported.
Body biasanya digunakan untuk
ukuran 4 inchi keatas dan kapasitas
yang besar dibandingkan dengan
single port untuk ukuran yang sama.
berfungsi
menahan atau mencegah aliran
balik fluida yang dapat menggangu
proses plant. Jenis valve ini disebut
check valve, dan jenis-jenis check
valve antara lain: Swing Check
Valve, Ball Check Valve dan Lift
Check Valve.
3.3
3.4

Parameter yang diatur sebagai pengendali control valve ini


bisa berupa preasure (tekanan), flow (aliran), temperature (suhu),
Level (ketinggian), dan lain lain sesuai dengan sensor
elemen yang
terdapat pada control valve tersebut.
Pada prinsipnya control valve sama dengan valve
manual, yang berbeda adalah penggeraknya yang biasanya
menggunakan media udara (pneumatic) atau fluida (hydraulic)
atau ada juga yang menggunakan sistem mekanik serta motor
untuk menggerakan valve (plug). Komponen penggerak biasanya
disebut actuator. Gerakan actuator dapat berupa gerakan linear
(sliding stem) atau berputar (rotary).
Komponen utama control valve adalah :
:
• Actuator

Actuator adalah bagian utama dari control valve yang


berfungsi sebagai penggerak yang gerakannya
menghasilkan
gerakan pada stem valve.
Jenis Actuator :
1. Pneumatic
1. Diaphragm Actuator
2. Piston Actuator
2. Hydraulic
1. Rotary Hydraulic
2. Linear Hydraulic
3. Electrical Motor
Pneumatic Actuator
merupakan sistem penggerak actuator
dengan media penggerak udara yang
dimampatkan dalam kompresor. Sistem
pneumatic paling banyak digunakan dalam
control valve. Actuator pneumatic dapat
dibagi atas dua jenis:
Diaphragm
Actuator dengan
pengembalian pegas atau
spring sangat banyak
digunakan, karena disainnya
yang sederhana.Tekanan
yang digunakan 40 sampai
45 psig. Terdapat dua jenis
diaphragm actuator yaitu
direct acting dan reserve
acting
Disamping dua tipe diaphragm actuator terdapat pula tipe
yang lain antara lain, Field
Reversible Multi Spring
Actuator dan Diaphragm actuator for rotary shaft
valve.
Piston Actuator
membutuhkan tekanan yang cukup besar
dibanding dengan diaphragm, tekanan yang
dibutuhkan sampai 150 psig. Jenis piston
yang paling banyak digunakan adalah
double acting piston
Hydraulic Actuator
merupakan sistem penggerak actuator dengan
media penggerak fluida cair yang dipompakan
ke actuator. Pada prinsipnya hydraulic actuator
sama dengan pneumatic actuator, pada hydraulic
actuator terdapat dua jenis gerakan actuator
yaitu:
1. Rotary Hydraulic Actuator
2. Linear Hydraulic Actuator
Rotary Actuator,Gerakan yang
dihasilkan Rotary Hydraulic Actuator
adalah gerakan berputar yang digunakan
untuk menggerakan valve dengan sistem
gerakan berputar antara lain Ball Valve dan
Buterfly
Valve.
Linear Actuator, Gerakan
yang dihasilkan Linear Hydraulic Actuator
adalah gerakan lurus yang digunakan untuk
menggerakan valve antara lain Gate Vave dan
Globe Valve.
Motor Actuator, Pengerak
actuator berupa motor listrik yang
dihubungkan untuk mengerakan valve.
Biasanya control valve jenis ini dilengkapi
dengan hand lever atau pemutar dengan
manual untuk menjaga apabila motor tidak
berfungsi atau listrik tidak terhubung.
Fail Open (FO) dan Fail Closed (FC),
Pengertian Fail Open (FO) adalah apabila tidak terdapat suplai
media penggerak (pneumatic, hydraulic, electic atau mechanic)
kondisi valve dalam kondisi terbuka (open). Fail open sering juga
disebut dengan Air to Close (ATC) untuk media penggerak
pneumatic.

Pengertian Fail Close (FC) adalah apabila tidak terdapat suplai


media penggerak (pneumatic, hydraulic, electic atau mechanic)
kondisi valve dalam kondisi tertutup (closed). Fail Closed sering juga
disebut dengan Air to Open (ATO) untuk media penggerak
pneumatic.
BAB
IV
Simbol
Valve,
Fitting
dan
Flange
3.1
3.2
3.3

Anda mungkin juga menyukai