Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN INDUSTRI

ENERGI TERBARUKAN
TENAGA SURYA DI INDONESIA
RIZKY PRATAMA PUTRA
E11.2020.01097
S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
PENDAHULUAN
Indonesia sesungguhnya memiliki potensi sumber energi
terbarukan dalam jumlah besar. Beberapa diantaranya bisa
segera diterapkan di tanah air, seperti bioethanol sebagai
pengganti bensin, biodiesel untuk pengganti solar, tenaga
panas bumi, mikrohidro, tenaga surya, tenaga angin, bahkan
sampah/limbah pun bisa digunakan untuk membangkitkan
listrik. Hampir semua sumber energi tersebut sudah dicoba
diterapkan dalam skala kecil di tanah air.
TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia adalah salah satu dari 195 negara yang menandatangani Kesepakatan
Paris (Paris Agreement) dan satu dari 164 negara ditambah Uni Eropa, yang
meratifikasinya. Dengan komitmen internasional ini, Indonesia memiliki target
nasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 29% dari kondisi
business as usual di tahun 2030 dengan usaha sendiri dan lebih jauh 41% dengan
bantuan internasional. Komitmen ini mensyaratkan Indonesia untuk konsisten
mengembangkan energi terbarukan, utamanya di sektor ketenaga-listrikan.
Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia, meliputi sumber energi surya, sember energi air dan mikrohidro,
sumber energi angin, sumber energi panas bumi, sumber energi gelombang laut,
dan sumber energi biomassa. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan,
konsumsi energi saat ini juga memiliki potensi untuk efisiensi dan konservasi
energi.
PENGERTIAN ENERGI
TERBARUKAN

Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam


yang berkelanjutan seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air
proses biologi, dan panas bumi. Definisi paling umum adalah
sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali
secara alami, dan prosesnya berkelanjutan.
MENGAPA ENERGI
TERBARUKAN?
Energi Terbarukan harus segera dikembangkan secara nasional karena
apabila tetap terjadi ketergantungan energi fosil, ini akan menimbulkan
setidaknya tiga ancaman serius yakni:
(1) Menipisnya cadangan minyak bumi yang diketahui (apabila tidak
ditemukan sumur minyak baru),
(2) Kenaikan atau ketidakstabilan harga akibat laju permintaan yang
lebih besar dari produksi minyak, dan
(3) Polusi gas rumah kaca (terutama CO2) akibat pembakaran bahan
bakar fosil.
POTENSI ENERGI TERBARUKAN APA
SAJA
YANG DIMILIKI OLEH INDONESIA?
Potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia untuk ketenagalistrikan
mencapai 443 GW, meliputi panas bumi, air dan mikro-mini hidro, bioenergi
surya, angin, dan gelombang laut. Potensi tenaga surya di Indonesia memiliki
porsi terbesar, lebih dari 207 MW, disusul dengan air dan angin. Meski
memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar dan beragam,
pemanfaatannya masih minim. Pengembangan energi baru terbarukan
Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara G20 yang
tengah melakukan transisi menuju ekonomi rendah karbon dalam upaya
mencapai target Paris Agreement. Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang
menantang untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan secara optimal
dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
TABEL POTENSI ENERGI BARU
TERBARUKAN
DI INDONESIA (DEN, 2017)
CONTOH PENERAPAN ENERGI TERBARUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN TENAGA SURYA

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk membangun konstruksi


pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) karena letak geografis Indonesia
yang berada dibawah garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis yang
cocok untuk konsep energi terbarukan. Dengan menggunakan panel surya
untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik akan membantu
untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Konsep pembangkit ini juga
bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran ke depan apabila sumber
pembangkit lainnya susah terpenuhi.
BEBERAPA PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS) DI INDONESIA
1. PLTS Cirata berletak di Cirata Kabupaten Purwakarta Jawa Barat
memiliki kapasitas 1 MegaVolt diresmikan pada Oktober 2015 dikelola
oleh PT. Pembangkitan Jawa Bali (PT. PJB).
2. PLTS Oelpuah berletak di Desa Oelpuah Kecamatan Kupang Tengah
Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur memiliki kapasitas 5 MegaVolt
diresmikan pada 27 Desember 2015 dikelola oleh PT. Lembaga
Elektronik Nasiolan (PT. LEN).
3. PLTS Likupang berletak di Desa Wineru Kecamatan Likupang Timur
Kabupaten Minahasa Utara memiliki kapasitas 21 MegaVolt diresmikan
pada 5 September 2019 dikelola oleh PLN Sulutgo dan Vena Energy.
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS)
RANGKAIAN KONSEP PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS)
METODE KONSEP PEMBANGKIT
LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS)
Metode yang digunakan dalam konsep PLTS terdiri dari beberapa tahapan,
diantaranya:
(a). Dari segi perancangan rangkaian, disimulasikan dan diperhitungkan agar
mengurangi kesalahan dalam perancangan,
(b). Penentuan komponen yang digunakan, sehingga dalam penggunaannya tidak
terjadi kerusakan pada rancangan sistem PLTS,
(c). Dari segi penggunaan komponen, juga dipertimbangkan segi ekonomis dan
kondisi yang ada dipasaran, sehingga dalam pencarian komponen tidak mengalami
kesulitan,
(d). Dari segi estetika, desain alat agar dapat dibuat sedemikian rupa sehingga rapi,
menarik dan aman dalam penggunaannya,
(f). Memilih komponen yang lulus kualifikasi dan sesuai dengan kebutuhan sistem.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan tentang energi terbarukan kali ini sangat penting untuk
mewujudkan pembangunan nasional ke depan, dibutuhkan efisiensi
energi dan proses pembangunan pembangkit listrik menggunakan energi
terbarukan untuk menyongsong kebutuhan listrik dimasa depan.
Dengan itu saat ini sangat diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk
mendukung lebih banyak pembangunan pembangkit listrik
menggunakan energi terbarukan dengan kerja sama industri dibidang
energi, sehingga akan mengurangi kekhawatiran dimasa depan yang
sewaktu-waktu bisa terjadi krisis energi. Penerapan konservasi energi,
diversifikasi energi dan intensifikasi energi diperlukan untuk
mendukung dalam mewujudkan industri energi terbarukan yang lebih
baik di Indonesia
KESIMPULAN
Dari pembahasan kali ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi dan keadaan energi saat ini mengingatkan bahwa sistematis untuk
mengembangkan dan menerapkan sumber energi terbarukan guna mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil perlu segera dilakukan.
2. Penggunaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan juga berarti
menyelamatkan lingkungan hidup dari berbagai dampak buruk yang ditimbulkan akibat
penggunaan BBM.
3. Terdapat beberapa sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan yang bisa diterapkan
segera di tanah air, seperti bioethanol, biodiesel, tenaga panas bumi, tenaga surya,
mikrohidro, tenaga angin, dan sampah/limbah.
4. Kerjasama, koordinasi antar Departemen Teknis serta dukungan dari industri dan
masyarakat sangat penting untuk mewujudkan implementasi sumber energi terbarukan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Abubakar. 2007. Energi Terbarukan Dalam Pembangunan


Berkelanjutan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 8(2) : 155-
162.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai