Anda di halaman 1dari 10

Faktor Pengembangan

Perancangan Produk
Oleh : Anggun Vannia
XII MIPA 1
Faktor pendukung pengembangan produk

 Perkembangan teknologi
Adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat berdampak pada terciptanya sarana produksi yang baru. Sarana produksi baru tersebut
dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mengembangkan produk sehingga kualitas produk menjadi lebih baik dan jumlah produksi dapat
ditingkatkan.

 Perkembangan teknologi
Adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat berdampak pada terciptanya sarana produksi yang baru. Sarana produksi baru tersebut
dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mengembangkan produk sehingga kualitas produk menjadi lebih baik dan jumlah produksi dapat
ditingkatkan

 Persaingan
Dengan adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis, akan mendorong sautu perusahaan untuk selalu mengembangkan
produknya. Dengan harapan dapat menyaingi atau memenangkan persaingan dengan perusahaan sejenis.

 Siklus hidup Pruduk Yang Pendek


Siklus kehidupan produk yang pendek membuat perusahaan terpacu untuk terus mengembangkan produknya agar konsumen tidak bosan
dengan produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan serta untuk menjaga kesetiaan konsumen terhadap produk perusahaan.

 Adanya keinginan untuk meningkatkan laba


Keinginan untuk mengalahkan pesaing dan menguasai pasar telah mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk. Sebab, dengan
mengalahkan pesaing dan menguasai pasar, akan meningkatkan laba perusahaan.
Faktor Penghambat Pengembangan
Produk
 Selain faktor pendukung, ada juga faktor penghambat pengembangan produk. Dalam
buku Manajemen Industri Perikanan (2017) karya Mochammad Fattah dan Pudji
Purwanti, dijelaskan beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam pengembangan
produk, yaitu: Kualitas gagasan pengembangan produk masih kurang baik. Mahalnya
biaya proses pengembangan produk. Masalah ini mencakup biaya penelitian dan
pengembangan serta biaya pemasaran yang mahal. Kegagalan produk masuk ke dalam
pasar. Pasar yang terbagi-bagi karena persaingan yang ketat serta banyaknya produk
subtitusi. Kemampuan perusahaan lain untuk meniru produk yang sukses. Keterbatasan
modal Terdapat batasan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Misalnya, suatu produk
harus memenuhi kriteria seperti keamanan konsumen dan keseimbangan lingkungan. 
FAKTOR PENGEMBANGAN PERENCANAAN
PRODUK BAJU
Material

• Katun
Bahan katun merupakan bahan yang umum dan banyak digunakan untuk membuat pakaian. Dibuat dari serat kapas,
katun banyak digemari karena sifat bahannya yang lembut dan nyaman digunakan.
• Wol
Wol, yang umumnya terbuat dari bulu domba, merupakan bahan yang kerap digunakan untuk pakaian hangat atau
sweater. Karena sifatnya yang elastis, bahan ini selalu diikuti petunjuk perawatan di setiap pakaian, untuk
menghindari penyusutan atau pemelaran.
• Sutra
Penting untuk diingat, baju dengan bahan 100 persen sutra sebaiknya dicuci dengan teknik dry cleaning, karena
sifatnya yang lembut dan mudah rapuh.
• Chiffon
Jenis kain ini bersifat sedikit kasar namun ringan, sehingga dapat mengikuti bentuk tubuh pemakaiannya. Namun,
dalam proses pembersihan, pisahkan bahan-bahan lainnya dengan kain yang mudah menyerap warna ini. Selalu
gunakan air bersuhu ruangan atau dingin, apabila mencucinya di rumah dengan tangan atau mesin cuci.
Teknik
• 1. Desain / Rancangan
• 2. Membuat pola
• 3. Memotong kain
• 4. Menjahit kain
• 5. Finishing ( Baju yang sudah dijahit di olah kembali seperti dipasang kancingnya, atau
ditambahkan sulaman atau dekorasi lainnya )
Unsur Estetika

 Unsur estetika kerap kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan merupakan nilai-
nilai estetis yang menyertai suatu karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai
pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap obyek seni atau dapat pula
dipahami sebagai suatu obyek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan
(estetik) atau keunikan karya seni mempunyai prinsip: kesatuan (unity), keselarasan
(harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang. Penerapan unsur
estetika terhadap produk kerajinan yang memiliki fungsi hias sangat penting, karena
produk kerajinan tersebut lebih mengutamakan keindahannya.
Ekonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dihubungkan atau dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah:

1) Keamanan(security) yaitu jaminan mengenai keamanan orang menggunakan produk kerajinan


tersebut.

2) Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang
yang enak digunakan juga bisa disebut barang terapan. Produk kerajinan terapan adalah produk
kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.

3) Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terapan/pakai
yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terapan/pakai
dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan pemakaian agar pengguna tidak mengalami
kesulitan dalam penggunaannya.
Pengguna

Pengguna baju adalah seluruh manusia yang ada di bumi, karena baju merupakan
kebutuhan wajib manusia untuk menutupi tubuhnya.
Fungsi

Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman.
Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau
berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih
penting. Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai
perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi
cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan,
seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari
bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimia berbahaya, senjata, dan kontak
dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian,
seperti memakai masker.

Anda mungkin juga menyukai