Faktor Pengembangan Perancangan Produk Amggun Vannia
Faktor Pengembangan Perancangan Produk Amggun Vannia
Perancangan Produk
Oleh : Anggun Vannia
XII MIPA 1
Faktor pendukung pengembangan produk
Perkembangan teknologi
Adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat berdampak pada terciptanya sarana produksi yang baru. Sarana produksi baru tersebut
dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mengembangkan produk sehingga kualitas produk menjadi lebih baik dan jumlah produksi dapat
ditingkatkan.
Perkembangan teknologi
Adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat berdampak pada terciptanya sarana produksi yang baru. Sarana produksi baru tersebut
dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mengembangkan produk sehingga kualitas produk menjadi lebih baik dan jumlah produksi dapat
ditingkatkan
Persaingan
Dengan adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis, akan mendorong sautu perusahaan untuk selalu mengembangkan
produknya. Dengan harapan dapat menyaingi atau memenangkan persaingan dengan perusahaan sejenis.
• Katun
Bahan katun merupakan bahan yang umum dan banyak digunakan untuk membuat pakaian. Dibuat dari serat kapas,
katun banyak digemari karena sifat bahannya yang lembut dan nyaman digunakan.
• Wol
Wol, yang umumnya terbuat dari bulu domba, merupakan bahan yang kerap digunakan untuk pakaian hangat atau
sweater. Karena sifatnya yang elastis, bahan ini selalu diikuti petunjuk perawatan di setiap pakaian, untuk
menghindari penyusutan atau pemelaran.
• Sutra
Penting untuk diingat, baju dengan bahan 100 persen sutra sebaiknya dicuci dengan teknik dry cleaning, karena
sifatnya yang lembut dan mudah rapuh.
• Chiffon
Jenis kain ini bersifat sedikit kasar namun ringan, sehingga dapat mengikuti bentuk tubuh pemakaiannya. Namun,
dalam proses pembersihan, pisahkan bahan-bahan lainnya dengan kain yang mudah menyerap warna ini. Selalu
gunakan air bersuhu ruangan atau dingin, apabila mencucinya di rumah dengan tangan atau mesin cuci.
Teknik
• 1. Desain / Rancangan
• 2. Membuat pola
• 3. Memotong kain
• 4. Menjahit kain
• 5. Finishing ( Baju yang sudah dijahit di olah kembali seperti dipasang kancingnya, atau
ditambahkan sulaman atau dekorasi lainnya )
Unsur Estetika
Unsur estetika kerap kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan merupakan nilai-
nilai estetis yang menyertai suatu karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai
pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap obyek seni atau dapat pula
dipahami sebagai suatu obyek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan
(estetik) atau keunikan karya seni mempunyai prinsip: kesatuan (unity), keselarasan
(harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang. Penerapan unsur
estetika terhadap produk kerajinan yang memiliki fungsi hias sangat penting, karena
produk kerajinan tersebut lebih mengutamakan keindahannya.
Ekonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dihubungkan atau dikaitkan dengan aspek fungsi atau
kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah:
2) Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang
yang enak digunakan juga bisa disebut barang terapan. Produk kerajinan terapan adalah produk
kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
3) Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terapan/pakai
yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terapan/pakai
dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan pemakaian agar pengguna tidak mengalami
kesulitan dalam penggunaannya.
Pengguna
Pengguna baju adalah seluruh manusia yang ada di bumi, karena baju merupakan
kebutuhan wajib manusia untuk menutupi tubuhnya.
Fungsi
Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman.
Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau
berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih
penting. Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai
perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi
cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan,
seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari
bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimia berbahaya, senjata, dan kontak
dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian,
seperti memakai masker.