Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KELOMPOK KHUSUS : ANAK DAN


REMAJA
STIKes Banten
Fransiska Haryati
PENGERTIAN
 Gangguan jiwa yang lazim terjadi pada usia anak lebih
banyak berbentuk gangguan perilaku akibat gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Psikotik jarang
terjadi pada anak, kalaupun ada jumlahnya sangat
jarang.
 Berikut adalah beberapa gangguan yang sering terjadi
pada masa anak menurut DSM IV. Di antara sekian
banyak bentuk gangguan di bawah ini, kasus yang
paling sering timbul dan menimbulkan permasalahan
bagi orang tua adalah gangguan hiperaktif, autisme,
dan retardasi mental. Meskipun demikian, beberapa
gangguan lain juga merupakan masalah berat yang
harus dihadapi orang tua.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari lahir,
bayi tumbuh menjadi anak, remaja, melalui masa dewasa, tua sampai
akhirnya meninggal dunia. Selama perjalanan dari bayi, seorang anak
akan melalui titik kritis perkembangan yang timbul di setiap tahap
perkembangannya. Titik kritis akan menentukan berhasil tidaknya anak
mencapai tugas perkembangan pada tahap yang bersangkutan. Titik
kritis ini menentukan apakah anak mampu bertahan dan melanjutkan
perkembangan secara progresif atau anak akan mengalami stagnasi
perkembangan prekoks.
Lima tahap dasar yang akan dilalui oleh seorang anak adalah sebagai
berikut.
1. Dasar kepercayaan (basic trust) vs ketidakpercayaan (mistrust) (0–1,5
tahun).
2. Otonomi (autonomy) vs malu dan ragu (shame and doubt) (1,5 tahun).
3. Inisiatif (initiative) vs rasa bersalah (guilt) (3–6 tahun).
4. Kerja keras (industry) vs inferioritas (inferiority) (7–11 tahun).
5. Identitas (identity) vs difusi peran (role diffusion) (12–18 tahun).
Dasar Kepercayaan (Basic Trust) vs Ketidakpercayaan (Mistrust)
(0–1,5 Tahun)
 Bayi sejak dilahirkan dan mulai kontak dengan dunia luar sangat
bergantung pada orang lain dan lingkungannya. Ia mengharapkan
mendapatkan rasa aman dan rasa percaya pada lingkungan,
terutama ibunya sebagai perantara dengan lingkungan luar.
Apabila hubungan orang tua dengan bayi berjalan dengan baik,
maka rasa percaya (trust) terhadap lingkungan dapat berkembang
dengan baik, dan sebaliknya. Bayi menggunakan mulut dan
pancaindera sebagai alat untuk berhubungan dengan dunia luar.
 Gangguan yang mungkin timbul pada anak usia ini antara lain
seperti sulit makan (setelah usia 6 bulan), iritabilitas,
takut/cemas, dan ingin selalu melekat pada ibu. Adanya tingkat
bergantung yang kuat dapat diinterpretasikan sebagai kurang
berkembangnya dasar kepercayaan dan menjadi faktor
predisposisi dalam menimbulkan kelainan jiwa seperti depresi,
skizofrenia, dan adiksi.
Otonomi (autonomy) vs Malu dan Ragu (Shame and Doubt)
(1,5 Tahun)
 Anak pada usia 1,5 tahun tumbuh dan berkembang sejalan
dengan kemampuan alat gerak, dan didukung rasa
kepercayaan dari ibu dan lingkungan, maka tumbuh
kesadaran bahwa dirinya dapat bergerak dan ingin
mendapatkan kepuasan gerak sehingga anak berbuat sesuai
dengan kemauannya.
 Pada usia ini berkembang rasa otonomi diri bahwa dirinya
dapat menolak ataupun memberi sesuatu pada lingkungannya
sesuai dengan keinginannya tanpa dipengaruhi orang lain.
Kemampuan ini penting sebagai dasar membentuk keyakinan
yang kuat dan harga diri seorang anak di kemudian hari. Saat
berhubungan dengan orang lain, anak cenderung egosentrik.
Inisiatif (initiative) vs Rasa Bersalah (guilt) (3–6 Tahun)
 Tahap ketiga anak belajar cara mengendalikan diri dan memanipulasi
lingkungan. Rasa inisiatif mulai timbul menguasai anak, tetapi
lingkungan mulai menuntut anak untuk melakukan tugas tertentu. Anak
akan merasa bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungannya dan ingin
diikutsertakan sebagai seorang individu yang mempunyai peran.
 Adanya keterbatasan seorang anak dalam memenuhi tuntutan
lingkungan akan menimbulkan rasa kecewa dan rasa bersalah.
Hubungan ibu, ayah, dan anak sangat penting karena akan menjadi
dasar kemantapan identitas diri. Selain itu, anak mulai membentuk
peran sesuai jenis kelamin yang wajar, serta mencoba berlatih
mengintegrasikan peran sosial dan tanggung jawab. Hubungan dengan
teman sebaya atau saudara akan cenderung untuk menang sendiri.
 Gangguan yang mungkin timbul pada masa ini adalah kesulitan belajar,
masalah di sekolah, pergaulan dengan teman-teman, serta anak
menjadi pasif, takut, dan mungkin terjadi neurosis.
Kerja Keras (industry) vs inferioritas (inferiority) (7–11 Tahun)
 Anak mulai mengenal lingkungan yang lebih luas, yaitu
sekolah. Anak dihadapkan pada keadaan yang menuntut untuk
mampu menyelesaikan suatu tugas dan perbuatan hingga
menghasilkan sesuatu.
 Hubungan ibu-ayah-anak mulai berakhir dan anak siap
meninggalkan rumah dan orang tua dalam waktu terbatas
untuk pergi ke sekolah. Anak mulai merasakan sifat kompetitif,
mengembangkan sikap saling memberi dan menerima, serta
setia kawan dan berpegangan pada aturan yang berlalu.
 Gangguan yang mungkin timbul pada masa ini adalah rasa
kekurangan pada diri, merasa tidak mampu, rasa inferior,
gangguan pada prestasi belajar, dan takut berkompetisi.
Identitas (identity) vs Difusi Peran (Role Diffusion) (12–18 Tahun)
 Anak mengalami banyak perubahan dan perkembangan dalam
berbagai aspek. Secara fisik, anak merasa sudah dewasa karena
pertumbuhan badan yang pesat, tetapi secara psikososial anak belum
memiliki hak-hak seperti orang dewasa. Pada masa ini juga dikenal
sebagai masa standardisasi diri karena anak berusaha mencari
identitas diri dalam hal seksual, umur, dan jenis kegiatan.
 Lingkungan memberikan pengaruh utama dalam pembentukan jiwa
anak remaja. Peran orang tua sebagai sumber perlindungan dan
sumber nilai utama mulai berkurang dan anak lebih senang
mendapatkannya dari lingkungan luar. Anak lebih memilih
berkelompok untuk bereksperimen dengan peranannya untuk
menyalurkan ekspresi.
 Anak akan cenderung memilih orang dewasa yang lebih penting untuk

mereka jadikan sebagai bantuan di saat yang kritis.


 
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ANAK
 Memperhatikan berbagai tugas pertumbuhan dan perkembangan
di atas, keberhasilan menyelesaikan tugas pertumbuhan dan
perkembangan sangat bervariasi sesuai dengan berbagai faktor
yang memengaruhi.
 Anak bukan miniatur orang dewasa, mereka mengalami
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan tantangan pada
zamannya. Oleh karenanya, dalam memberikan perawatan,
stimulasi pertumbuhan, perkembangan, dan strategi saat
mengasuh anak harus mengingat bahwa anak akan hidup pada
zamannya, sehingga akan menghadapi tantang dan tuntutan
sesuai zamannya. Berikan antisipasi, agar anak dapat
menghadapi tantangan pada zamannya.
 
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK

MIKROKOSMOS MIKROKOSMOS
(Nature) (Nature)
Anak Asuhan/lingkungan
Genetik, Masalah Ibu, Ayah, Saudara,
Interaksi secara Tetangga, Teman
dinamis

Keberhasilan/kegagalan
Pertumbuhan dan perkembangan
sebelumnya

Gambar Interaksi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Faktor Mikrokosmos
 Faktor mikrokosmos adalah faktor yang ada dalam
diri anak, seperti kondisi genetika dan berbagai
masalah intrauterin.
 Kondisi genetika ditentukan oleh komposisi
kromosom, yang akan memengaruhi identitas
gender, kecenderungan perlakuan berikutnya, dan
pewarisan sifat orang tuanya.
 Masalah intrauterin meliputi usia (ibu atau janin),
nutrisi, obat-obatan yang dikonsumsi ibu, radiasi,
dan berbagai komplikasi kehamilan lainnya
Faktor Makrokosmos
 Faktor makrokosmos merupakan faktor luar dari
anak yang juga akan memengaruhi pertumbuhan
perkembangan. Faktor tersebut meliputi pola
asuh yang dilakukan ayah, ibu, saudara, atau
teman di lingkungannya.
GANGGUAN JIWA YANG LAZIM TERJADI PADA ANAK DAN REMAJA
 Gangguan jiwa yang lazim terjadi pada usia anak lebih
banyak berbentuk gangguan perilaku akibat gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Psikotik jarang terjadi
pada anak, kalaupun ada jumlahnya sangat jarang.
 Berikut adalah beberapa gangguan yang sering terjadi
pada masa anak menurut DSM IV(Manual Diagnostik dan
Statistik Gangguan Mental) Di antara sekian banyak
bentuk gangguan di bawah ini, kasus yang paling sering
timbul dan menimbulkan permasalahan bagi orang tua
adalah gangguan hiperaktif, autisme, dan retardasi
mental. Meskipun demikian, beberapa gangguan lain
juga merupakan masalah berat yang harus dihadapi
orang tua.
GANGGUAN YANG SERING TERJADI PADA MASA
KANAK-KANAK/REMAJA (DSM IV )

Retardasi Mental
317 Retardasi mental ringan
318.0 Retardasi mental sedang
318.1 Retardasi mental berat
318.2 Retardasi mental sangat berat
319 Retardasi mental keparahan tak dijelaskan

Gangguan Belajar
315.0 Gangguan membaca
315.1 Ganguan matematika
315.2 Gangguan mengekspresikan tulisan (menulis)
315.9 Gangguan belajar TKD (tidak kecuali dijelaskan)
Gangguan Keterampilan Motorik
315.4 Gangguan koordinasi perkembangan
Gangguan Komunikasi
315.31 Kelainan bahasa ekspresif
315.31 Kelainan bahasa ekspresif-reseptif campuran
315.39 Kelainan fonologik
307.0 Gagap
307.9 Kelainan komunikasi TKD

Gangguan Perkembangan Pervasif


299.0 Kelainan autistik
299.80 Kelainan Rett
299.10 Kelainan disintegratif masa kanak-kanak
299.80 Kelainan asperger
299.81 Kelainan perkembangan pervasif TKD
Gangguan Defisit Perhatian dan Perilaku Distruktif
314.xx defisit perhatian/gangguan hiperaktif
314.01 Tipe kombinasi
314.00 Tipe inatentif predominan
314.01 Tipe hiperaktif-impulsif predominan
Gangguan Makan pada Bayi dan Kanak-Kanak Awal

307.52 Pika
307.53 Kelainan mengunyah
307.59 Kelainan pemberian makanan pada bayi/kanak awal
Gangguan Tik
307.21 Kelainan tik transien
307.22 Kelainan tik motorik atau vokal
307.23 Kelainan Tourette’s
Gangguan Eliminasi
Gangguan Lain
Gangguan jiwa pada anak, terbanyak adalah
gangguan penyesuaian terhadap pertumbuhan
dan perkembangan
Asuhan Keperawatan  disesuaikan dengan
gangguan jiwa yang dialami oleh anak/remaja
 
.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai