Anda di halaman 1dari 3

Format

Rancangan
Intervensi
PENANGANAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
Format Rancangan Intervensi - 1
Topik Kasus Pelaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah (kekerasan di sekolah)
Definisi Kasus Bullying ialah ketika seseorang melakukan tindakan yang bersifat menyakiti orang lain dan dilakukan secara
berulang. Terdapat tiga unsur mendasar perilaku bullying, yaitu: (1) Bersifat menyerang (agresif) dan negatif; (2)
Dilakukan secara berulang kali; dan (3) Adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat.
Intervensi yang dapat dilakukan oleh konselor adalah melakukan konseling kelompok. Konseling kelompok
merupakan bentuk khusus dari layanan konseling, yaitu proses konseling antara konselor dengan beberapa
konseli sekaligus yang tergabung dalam sebuah kelompok kecil pada waktu yang sama
Sasaran Usia Siswa kelas 5 SD
Intervensi Ke- Nama Program Media dan Metode Langkah Pelaksanaan
1 Pra-konseling Metode wawancara dan diskusi Menetapkan tanggal dan siswa
dengan guru kelas yang akan mengikuti konseling
kelompok
2 Orientasi dan Eksplorasi Metode wawancara dan diskusi Konseling dengan cara:
dengan siswa - Menunjukkan gambar
konseling kelompok
- Menjelaskan dengan power
point agar siswa tertarik.

dst dst dst


Daftar Referensi Nugrahani, R.F. (2019). Contoh rancangan intervensi. Diakses melalui
https://www.scribd.com/document/439285675/Contoh-rancangan-intervensi-docx#download
Format Rancangan Intervensi - 2
Topik Kasus LEARNING DISABILITIES: KASUS DISLEKSIA
Definisi Kasus Disleksia mengacu pada anakanak yang memiliki perkembangan keterampilan yang buruk dalam
mengenali kata-kata dan memahami bacaan. Disleksia ditandai dengan adanya kesulitan dalam
membaca pada anak dan dewasa yang seharusnya menunjukkan kemampuan dan motivasi untuk
membaca secara fasih dan akurat. Disleksi merupakan salah satu masalah tersering terjadi pada
anak dan dewasa.
Sasaran Usia Siswa kelas 2 SD
Intervensi Ke- Nama Program Media dan Langkah Pelaksanaan
Metode
1 Program Metode Program remediasi ini dilakukan dengan teknik: 1. One-on-
remedial keterampilan one teaching (satu guru mengajar satu siswa) - proses
akademik pengenalan pendampingan lebih intensif; 2. Mastery learning - tujuan
(recognizing) dan diarahkan pada tercapainya penguasaan materi pelajaran; 3.
pengkodean Pemberian penguatan (reinforcement) setiap berhasil
(decoding) kata mengusai keterampilan yang ditargetkan. Langkah-
langkahnya: 1. Pengulangan konsep dasar; 2. Pengulangan
konsep dasar; 3. Penambahan jumlah kosakata
Daftar Referensi Saleh, U. (no Y). Intervensi anak berkebutuhan khusus learning disabilities: Kasus disleksia. Diakses melalui
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MTNhNDViZWMzYWEyMDBjODI2YTZ
kYTQ3MzIxOWZiMmU4ZmQ4Mzg0NQ==.pdf

Anda mungkin juga menyukai