Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN KEHIDUPAN BERKELUARGA

Dr.Devy
Puskesmas Kelurahan Ancol
2021
I. TAHAPAN
PERENCANAAN HIDUP
BERKELUARGA
21 – 30 tahun
II. H A R A P A N P O S I T I F
TERHADAP M A S A DEPAN ANAK
Pengasuhan yang baik menghasilkan anak
dengan kepribadian baik, yaitu menjadi:
• orang dewasa yang cerdas,
• memiliki kemampuan berbicara
dengan baik,
• percaya diri, mandiri, bertanggung
jawab,
• tangguh dan tidak mudah terpengaruh
oleh lingkungan yang buruk, serta
• mampu menghadapi tantangan
dalam kehidupannya kelak.
Tujuan Pengasuhan

Merawat, mengasuh dan mendidik anak


agar dapat menjalankan peran sebagai:
Hamba Tuhan yang taqwa, berakhlak
mulia, ibadah sempurna, pendidik dalam
keluarga, pengayom keluarga dan orang
yang bermanfaat bagi lingkungan keluarga
dan masyarakat.
Tipe Pola
Asuh

Pola Pola Asuh


Asuh Demokratis
Otoriter

Pola Pola Asuh


Asuh
Permisif Pembiara
n
Pola Asuh Otoriter

•Karakter pola asuh anak yang otoriter adalah adanya tuntutan yang
tinggi terhadap anak.
•Orang tua mengontrol kehidupan anak, sering memberi perintah dan
batasan tanpa penjelasan, serta sangat menonjolkan kekuasaannya pada
anak.
• Dampak : membuat anak-anak tumbuh menjadi orang yang patuh dan
cakap. Namun anak juga memiliki tingkat kebahagiaan dan kompetensi
sosial yang lebih rendah. Banyak anak dari parenting style ini yang
kemudian memiliki masalah kepercayaan diri.
Pola Asuh Permisif

•Orang tua tipe ini sering memanjakan anak, tidak banyak menuntut, dan
memiliki kontrol yang rendah terhadap perilaku anak.
•Orang tua jenis ini sangat responsif dengan cara banyak memberikan
hadiah tanpa anak harus berusaha. Sehingga anak tumbuh lebih egois dan
impulsif.
• Dampak : anak-anak tumbuh menjadi orang yang sulit menaati
peraturan dan cenderung bermasalah dengan aturan serta pihak
berwenang.Sebagian besar anak yang tumbuh dengan pola asuh ini
memiliki pencapaian akademis yang rendah dan tidak mampu mengatur
kehidupannya sendiri.
Pola Asuh Demokratis

•Orang tua dan anak memiliki relasi yang hangat dan orang tua cukup
terlibat dalam kehidupan sang anak.
•Anak diberi batasan dan aturan tegas, namun dengan penjelasan dan
alasan jelas mengapa aturan tersebut harus dipatuhi.
•Orang tua mau mendengarkan dan mempertimbangkan perasaan anak,
serta mendorong anak untuk mandiri dalam membuat keputusan.
• Dampak : anak-anak yang bahagia, mampu bertanggung jawab dalam
mengambil keputusan, dan bisa meraih cita-citanya.
Pola Asuh Pembiaran

• Tidak adanya tuntutan dari orang tua terhadap anak, sekaligus tidak
ada respons dari orang tua terhadap anak.
• Orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak dan tidak mau tahu soal
kebutuhan anak.
•Orang tua dengan pola asuh abai tidak menerapkan aturan maupun
batasan, tidak memenuhi kebutuhan emosional anaknya, dan
mengharapkan anak-anak dapat mengurus diri sendiri.
• Dampak : Anak yang tumbuh dalam pola asuh abai cenderung memiliki
kepercayaan diri yang rendah, tidak memiliki kontrol diri, memiliki
pencapaian akademis tergolong rendah, dan mempunyai kompetensi
rendah dibanding orang-orang sebayanya.
Pengasuhan untuk Mencapai Harapan Positif Orangtua terhadap
Masa Depan Anak

• Orangtua yang baik adalah orangtua yang bisa menjadi teladan,


memberikan contoh yang baik, bukan hanya memberikan perintah dan
nasehat saja.
Menerapkan pengasuhan yang baik:
1. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak
2. Ayah dan ibu harus seiya sekata dan konsisten
3. Memberikan teladan/contoh positif
4. Menerapkan komunikasi/cara bicara yang baik dan memberikan pujian
5. Orangtua juga diharapkan mampu berpikir ke depan bukan hanya pada
apa yang terjadi saat ini
6. Melibatkan anak dalam berbagai aktifitas sesuai usia dan
kematangan anak
7. Bersikap sabar, memberikan penjelasan bila anak bertanya
8. Berpikir realistis
9. Selalu menjaga kebersamaan dalam keluarga
Sikap berkomunikasi dengan anak:
1. Bahasa tubuh yang sesuai
2. Memperhatikan sepenuhnya dengan meninggalkan pekerjaan yang
sedang dilakukan
3. Melakukan kontak mata
4. Mendengarkan perasaan anak dan memperhatikan bahasa tubuh
anak
5. Orangtua bisa mencari kata yang menggambarkan perasaan anak,
tidak langsung menghakimi anak, tapi membantu anak
memahami perasaannya sendiri
III. M E T O D E K B
YANG RASIONAL, EFEKTIF D A N EFISIEN
S K E M A JENIS KONTRASEPSI
CARA M O D E R N

• MAL (Metode Amenorea Laktasi )


Non • Kondom
Hormonal • Diafragma
• AKDR/IUD

• Pil Kombinasi
Hormonal • Suntikan Kombinasi
• Implan

• MOW (Metode Operasi Wanita)


Sterilisasi • MOP (Metode Operasi Pria)
PEMILIHAN M E T O D E KONTRASEPSI
YANG RASIONAL, EFEKTIF D A N EFISIEN (REE)

Ras ional Efektif Efis ien

• Pilihan klien secara • Efektifitas masing- • Efisiensi dapat dinilai


sukarela tanpa adanya masing kontrasepsi dari biaya kontrasepsi
unsur paksaan yang dapat dilihat dari dalam
didasarkan pada angka efektifitasnya memproteksi kehamil
pertimbangan secara secara teoritis an per tahun
rasional dari sudut (theoritical penggunaan dari
tujuan/teknis effectivenes) dan seorang pasangan
penggunaan, kondisi efektifitas (Couple Years
kesehatan medis, dan penggunaan secara Protection atau CYP).
kondisi sosial- praktis di lapangan Angka alat kontrasepsi
ekonomis dari (used effectivenes). per CYP dapat
masing-masing dijadikan pertimbangan
pasangan. dalam menentukan
• diberikan efisiensi setiap alat
informasi kontrasepsi.
yang lengkap
S K E M A PEMILIHAN KONTRASEPSI R E E
21 th 30 th

21 – 30 tahun
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai