TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
memiliki arti cara kerja, sistem dan model, dan asuh memiliki arti
memiliki arti ayah dan ibu, jadi dapat disimpulkan pola asuh orangtua
memiliki arti cara atau sistem ayah dan ibu dalam merawat atau
mendidik anak. Pola asuh merupakan proses interaksi antara orang tua
kewajiban orang tua jika telah memiliki buah hati atau anak dalam
Berdasarkan perilaku dan sikap orang tua pada anak, tipe dan
peraturan yang berlaku dalam keluarga. Dalam pola asuh ini, anak
oleh orang tua tanpa terkecuali. Indikator lain pola asuh otoriter
Pada pola asuh otoriter ini memiliki ciri orang tua sebagai
pusat dalam interaksi ini. Orang tua bertindak keras, memaksa, dan
mengontrol porsi, waktu, dan menu makan. Orang tua akan selalu
memaksakan anak untuk selalu mengkonsumsi makanan yang
makan, maka tidak akan diajak bicara. Pola makan anak pada tipe
pola asuh ini akan cenderung merasa tidak nyaman karena adanya
pola asuh ini, orang tua sama sekali tidak memberikan peraturan
suatu hal. Namun, anak juga tidak diberikan pujian atau apresiasi
dari orang tua. Orang tua dalam pola asuh ini bersikap pasif,
otoritasnya 3sebagai orang tua. Dalam pola asuh ini, orang tua
1
kurang mengontrol perilaku anak dan membiarkan anak begitu saja
tidak teratur, makan apa saja yang disuka tanpa ada batasan dan
tua sering kecewa karena anak lebih suka makanan yang disukai
dari pada makanan yang lebih bergizi. Jika ibu sudah merasa bosan
dengan kesulitan makan anak, maka orang tua akan bersikap acuh
Damanik, 2018).
pembuatan aturan tersebut. Dalam pola asuh ini, anak juga dapat
lain orang tua juga mendidik dengan keras perihal aturan dan
2019).
Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua satu dengan lainnya
dasarnya, ada beberapa sikap dan tindakan orang tua pada anak yang
pujian, pengertian,
5 penerapan kedisiplinan, dan lain sebagainya yang
1
mempengaruhi perbedaan pola asuh pada anak antara lain sebagai
pada kepribadian orang tua tersebut. Sadar ataupun tidak, orang tua
anak. Jika orang tua tersebut otoriter, pola asuh yang diterapkan
di sisi lain, anak tidak merasa bebas karena ia selalu dipantau oleh
orang tua. Bertentangan dengan hal di atas, orang tua dengan status
mereka.
5) Lingkungan
6) Budaya
1
akan mengikuti adat dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
di masyarakat.
kuesioner jenis pola asuh diadopsi dari penelitian (Ananta, 2018) yang
otoriter. Pemberian skor penilaian apabila salah satu bagian pola asuh
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
memenuhi fungsinya.
lebih serius, agar anak dapat berkembang lebih optimal sesuai dengan
1
2) Gerakan motorik halus (Fine motor adaptive)
3) Bahasa (Language)
tangga.
c. Ciri-ciri Perkembangan
sebagai berikut:
1) Perekembangan melibatkan perubahan Karena perkembangan
proksimosdial.
lain. 11
1
d. Prinsip-prinsip Perkembangan
1) Faktor internal
b) Keluarga
c) Umur
d) Jenis kelamin
e) Genetik
(kerdil)
f) Kelainan kromosom
Sindroma Turner’s
13
1
2) Faktor Ekternal/Lingkungan
a) Faktor pranatal :
(1) Gizi
(2) Mekanis
palatoskisis.
(4) Endokrin
(5) Radiasi
(6) Infeksi
(9) Psikologi
otak.
b) Faktor persalinan
c) Pasca natal :
(1) Gizi
makanan
15 yang adekuat
1
(2) Penyakit kronis / kelainan congenital
(4) Psikologi
(5) Endokrin
(6) Sosio-ekonomi
(8) Stimulasi
(10) Obat-obatan
17
1
3. Hubungan Pola Asuh OrangTua Terhadap Perkembangan Anak
Balita
dkk, 2012)
pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi sehingga apa yang menjadi
sebuah solusi dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang
memberi respon yang sama. Kolaborasi antara anak dan orangtua ini
repon yang diberikan orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan
orang tua dan anak dapat saling memberikan kenyamanan. (Pierre &
Forman, 2012).
19
1
B. Kerangka Konsep
2012).
2016).
H1 : artinya ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak
H0 : artinya tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan
21