Anda di halaman 1dari 21

SIMTOMATOLOGI

PSIKIATRI

dr. Komang Triana Arya D. M.Biomed SpKJ


(Psikiater RSUD Sumbawa)
• Simtomatologi psikiatri adalah ilmu yang
mempelajari tentang gejala-gejala gangguan jiwa.
• Gejala merupakan pengalaman subyektif yang
digambarkan oleh pasien.
• Terdiri dari :
1. Gangguan Kesadaran
2. Gangguan Proses Pikir
3. Gangguan Persepsi
4. Gangguan Psikomotor
5. Gangguan Afek & Emosi
6. Gangguan Ingatan
7. Gangguan Intelegentia
8. Gangguan Tingkah laku (Insight)
1. Gangguan Kesadaran
• Disorientasi : gangguan orientasi waktu, tempat, orang.
• Kesadaran berkabut : kejernihan ingatan yang tidak
lengkap.
• Stupor : hilangnya reaksi dan ketidak sadaran lingkungan
sekeliling.
• Delirium : bingung, gelisah, disorientasi, takut dan
halusinasi.
• Somnolen : mengantuk yang abnormal.
• Drowsiness : cenderung selalu tidur
2. Gangguan Proses Pikir
• Pikiran adalah suatu fungsi yg tersusun dari
kerjasama berbagai ide secara membayangkan,
menarik pengertian & kesimpulan, serta proses
lainnya dalam pembentukkan ide yg baru
• Pikiran yg normal terdiri dari arus ide yang terarah
pada suatu tujuan akhir yang realistik
• Gangguan Proses Pikir terdiri dari :
A. Gangguan arus pikir
B. Gangguan isi pikir
C. Gangguan bentuk pikir
Gangguan Proses Pikir

Gangguan Isi Pikir:


Waham
Gangguan Arus Pikir : Hipokondria Gangguan Bentuk
Flight of ideas Fobia/ phobia Pikir:
Inkoherentia Obsesi Dereism/ dereistic
Inhibisi/retardasi pikiran Thought insertion thinking
Sirkumtansialiti Thought deprivation/ Autisme
Perseverasi withdrawal Neologisme
Bloking Thought broadcasting
Stereotipi
Gangguan Arus Pikir
• Flight of ideas
Pikiran yg mengalir dengan sangat cepat, sehingga satu kalimat dengan satu
kalimat berikutnya tidak ada hubungannya
• Inkoherentia
Pikiran yg sangat-sangat cepat sehingga satu kata dengan satu kata lainnya
tidak ada hubungannya
• Inhibisi/retardasi pikiran
Pikiran yg melambat disertai dgn ide-ide yg berkurang  sulit mengambil
keputusan, konsentrasi dan perhatian berkurang
• Sirkumtansialiti
Pikiran yg dihasilkan secara lambat, berbelit-belit dan mendetail, namun
sampai juga pada tujuan yang dimaksudkan
• Perseverasi
Arus pikiran yang berulang dan menetap, dimana
seharusnya pikiran tersebut telah berhenti secara relevan
• Bloking
Penghentian yg tiba-tiba dari jalan pikiran
• Stereotipi
Pengulangan yg konstan dari pembicaraan atau aktivitas
yg tak jelas tujuannya
Gangguan Isi Pikir :
• Waham
Anggapan yg salah yg tidak tergoyangkan lagi oleh
seseorang diluar jangkauan sosio-kultural dari
masyarakat dimana individu tsb tinggal
• Hipokondria
Individu terlalu mengkonsentrasikan dirinya secara
abnormal pada badannya sendiri
• Fobia/Phobia
Suatu perasaan takut yg patologis dan berlebihan
terhadap suatu objek/situs yang spesifik
• Obsesi
Isi alam kesadaran yg menetap dan mendominasi pikirannya
tanpa sesuatu sebab
• Thought insertion
Penderita mengatakan pikiran lain/ asing memasuki pikirannya
yang datang dari dunia luar
• Thought withdrawal
Penderita mengatakan bahwa pikirannya tiba-tiba ditarik keluar
oleh pengaruh asing
• Thought broadcasting
Penderita mengatakan, begitu dia sedang berpikir, orang lain juga
berpikir yg sama dengan pikirannya tersebut
Gangguan Bentuk Pikir:
• Dereism /dereistic thinking
Pikiran yang tidak ada hubungannya dengan realitas
• Autisme
Berpikir hanya di dunia dalamnya sendiri tanpa
melihat hubungannya dengan realita yang ada
• Neologisme
Menciptakan kata-kata baru yang menurut individu
tersebut ada artinya
3. Gangguan Persepsi
• Halusinasi
Penginderaan tanpa adanya rangsang apapun pada
panca indera
• Ilusi
Adanya rangsang pada pancaindera yang disalah
tafsirkan
• Makropsia 
Objek kelihatan lebih besar dari yg sebenarnya
• Mikropsia
Objek yg dilihat lebih kecil dari yg sebenarnya
4. Gangguan Psikomotor
• Echolali 
Mengulang-ulang perkataan orang lain
• Echopraksia
Langsung menirukan pergerakan orang lain kepadanya
• Stereotipi 
Pergerakan berulang – ulang yang tidak bertujuan
• Command automatisme
Mengikuti perintah secara otomatis tanpa dipikirkan lebih dahulu
• Katapleksi 
Tonus otot yg menghilang secara mendadak tanpa diikuti dengan kesadaran
yg menurun, biasanya karena emosi
• Fleksibilitas cerea 
Mempertahankan posisi tubuh yang dibuat orang lain kepadanya
• Katalepsi :
Mempertahankan posisi badan tertentu yg tak dapat diubah oleh
orang lain
• Grimas 
Mimik yang aneh dan berulang 
• Mimikri 
Gerakan sederhana menirukan gerakan anak-anak
• Hipoaktif 
Menurunnya aktivitas
• Hiperaktif
Hiperkinesis : tidak senang diam, agresif dan destruktif
• Somnabolisme / sleep walking : aktivitas motorik sewaktu tidur
• Kompulsi : impuls yg tidak dapat dikontrol yg mengakibatkan
perbuatan yg berulang-ulang
Contoh Konpulsi
• Dipsomania: kompulsi minum alkohol
Kleptomania : kompulsi mencuri
Trikotilomania : kompulsi mencabuti rambut
Erotomania : kompulsi seksual yg patologis
Nymphomania: kompulsi koitus pada wanita
Satriasis : kompulsi coitus pada pria
Egomania: asik dengan diri sendiri
5. Gangguan Afek & Emosi
• Afek : ekspresi emosi yang terlihat
Afek serasi : irama emosional sesuai gagasan, pikiran, atau
pembicaraan yang menyertai.
Afek tidak serasi : ketidak sesuaian antara perasaan emosional
dengan gagasan pikiran atau pembicaraan yang menyertai.
Afek tumpul : penurunan berat intensitas irama perasaan yang
di ungkapkan keluar.
Afek sempit : penurunan intensitas irama perasaan yang
kurang parah dibawah afek tumpul.
Afek datar : tidak ada atau hampir tidak ada ekspresi afek,
suara monoton dan wajah tidak bergerak.
Afek labil : perubahan irama perasaan cepat dan tiba-tiba tidak
berhubungan stimuli eksternal.
• B. Mood adalah emosi meresap dan dipertahankan, subjektif dan
dilaporkan pasien pada orang lain.
Euforia : elasi kuat dengan perasaan kuat dengan perasaan
kebesaran.
Depresi : kesedihan yang psiko patologis.
Anhedonia : hilang minat menarik diri dari semua aktifitas rutin
yang menyenangkan.
Elasi : perasaan menyenangkan dan gembira yang berlebihan, puas
diri sendiri atau optimis.
Kecemasan : ketakutan disebabkan dugaan bahaya dari dalam atau
luar.
Agitasi : kecemasan berat diserati kegelisahan motorik.
Ketegangan : peningkatan aktifitas motorik dengan psikologis yang
tidak
menyenangkan.
Panik :cemas akut episodik dan kuat.
Ambivalensi :teradap sama-sama dua impuls yang berlawanan.
6. Gangguan Kognitif
• Agnosia : ketidakmampuan untuk mengenali dan
menginterpretasikan kepentingan kesan sensoris.
• Anosognosia : ketidakmampuan untuk mengenali
suatu defek neurologi yang terjadi pada dirinya.
• Agnosia visual : ketidakmampuan untuk mengenali
benda atau orang.
• Somatopagnosia : ketidak mampuan untuk mengenali
suatu bagian tubuh sebagai milik tubuhnya sendiri.
• Aura : sensasi perasaan akan adanya bahaya seperti
rasa penuh pada lambung, wajah memerah, dan
perubahan respirasi, perubahan kognisi dan keadaan
mood biasanya terjadi sebelum serangan.
7. Gangguan Daya Ingat
Daya ingat : fungsi dimana informasi di simpan di otak dan selanjutnya
di ingat kembali ke kesadaran
• Amnesia : ketidakmampuan sebagian atau keseluruhan untuk
mengingat pengalaman masa lalu
• Paramnesia : pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan.
• Hipermnesia : peningkatan derajat penyimpangan dan pengingatan.
• Represi : suatu mekanisme pertahanan yang di tandai oleh
pelupaan secara tidak disadari terhadap gagasan yang tidak
diterima.
• Letologika : ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu
nama atau kata benda yang tepat.
• Blackout : amnesia yang di alami oleh alkoholik berkaitan dengan
perilaku selama minum
8. Gangguan Intelegensia
• Intelegensia adalah kemampuan untuk mengerti, mengingat, menggerakan
dan menyatukansecara konstruktif pelajaran sebelumnya dalam menghadapi
situasi yang baru.
• Retardasi mental : kurangnya inteligensia sampai derajat dimana terdapat
gangguan pada kinerja
– RM ringan (IQ 50 atau 55 – 70)
– RM sedang (IQ 35 atau 40 –50 atau 55)
– RM berat (IQ 20 atau 25 – 35 atau 40),
– RM sangat berat (IQ dibawah 20 atau 25).
• Demensia : pemburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa
pengaburan kesadaran.
• Pseudodemensia : gambaran klinis yang menyerupai demensia yang tidak
disebabkan oleh suatu kondisi organik.
Insight
• Insight adalah kemampuan pasien untuk mengerti penyebab
sebenarnya dan arti dari suatu situasi.
• Tilikan intelektual : mengerti kenyataan obyektif tentang suatu
keadaan tanpa kemampuan untuk menerapkan pengetahuan
dalam cara yang berguna untuk mengatasi situasi.
• Tilikan sesungguhnya : mengerti kenyataan obyektif tentang
suatu situasi, disertai dengan daya pendorong,motivasi dan
emosional untuk mengatasi situasi.
• Tilikan yang terganggu : menghilangnya kemampuan untuk
mengerti kenyataan obyektif dari suatu situasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai