(Psikiater RSUD Sumbawa) • Simtomatologi psikiatri adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala gangguan jiwa. • Gejala merupakan pengalaman subyektif yang digambarkan oleh pasien. • Terdiri dari : 1. Gangguan Kesadaran 2. Gangguan Proses Pikir 3. Gangguan Persepsi 4. Gangguan Psikomotor 5. Gangguan Afek & Emosi 6. Gangguan Ingatan 7. Gangguan Intelegentia 8. Gangguan Tingkah laku (Insight) 1. Gangguan Kesadaran • Disorientasi : gangguan orientasi waktu, tempat, orang. • Kesadaran berkabut : kejernihan ingatan yang tidak lengkap. • Stupor : hilangnya reaksi dan ketidak sadaran lingkungan sekeliling. • Delirium : bingung, gelisah, disorientasi, takut dan halusinasi. • Somnolen : mengantuk yang abnormal. • Drowsiness : cenderung selalu tidur 2. Gangguan Proses Pikir • Pikiran adalah suatu fungsi yg tersusun dari kerjasama berbagai ide secara membayangkan, menarik pengertian & kesimpulan, serta proses lainnya dalam pembentukkan ide yg baru • Pikiran yg normal terdiri dari arus ide yang terarah pada suatu tujuan akhir yang realistik • Gangguan Proses Pikir terdiri dari : A. Gangguan arus pikir B. Gangguan isi pikir C. Gangguan bentuk pikir Gangguan Proses Pikir
Gangguan Isi Pikir:
Waham Gangguan Arus Pikir : Hipokondria Gangguan Bentuk Flight of ideas Fobia/ phobia Pikir: Inkoherentia Obsesi Dereism/ dereistic Inhibisi/retardasi pikiran Thought insertion thinking Sirkumtansialiti Thought deprivation/ Autisme Perseverasi withdrawal Neologisme Bloking Thought broadcasting Stereotipi Gangguan Arus Pikir • Flight of ideas Pikiran yg mengalir dengan sangat cepat, sehingga satu kalimat dengan satu kalimat berikutnya tidak ada hubungannya • Inkoherentia Pikiran yg sangat-sangat cepat sehingga satu kata dengan satu kata lainnya tidak ada hubungannya • Inhibisi/retardasi pikiran Pikiran yg melambat disertai dgn ide-ide yg berkurang sulit mengambil keputusan, konsentrasi dan perhatian berkurang • Sirkumtansialiti Pikiran yg dihasilkan secara lambat, berbelit-belit dan mendetail, namun sampai juga pada tujuan yang dimaksudkan • Perseverasi Arus pikiran yang berulang dan menetap, dimana seharusnya pikiran tersebut telah berhenti secara relevan • Bloking Penghentian yg tiba-tiba dari jalan pikiran • Stereotipi Pengulangan yg konstan dari pembicaraan atau aktivitas yg tak jelas tujuannya Gangguan Isi Pikir : • Waham Anggapan yg salah yg tidak tergoyangkan lagi oleh seseorang diluar jangkauan sosio-kultural dari masyarakat dimana individu tsb tinggal • Hipokondria Individu terlalu mengkonsentrasikan dirinya secara abnormal pada badannya sendiri • Fobia/Phobia Suatu perasaan takut yg patologis dan berlebihan terhadap suatu objek/situs yang spesifik • Obsesi Isi alam kesadaran yg menetap dan mendominasi pikirannya tanpa sesuatu sebab • Thought insertion Penderita mengatakan pikiran lain/ asing memasuki pikirannya yang datang dari dunia luar • Thought withdrawal Penderita mengatakan bahwa pikirannya tiba-tiba ditarik keluar oleh pengaruh asing • Thought broadcasting Penderita mengatakan, begitu dia sedang berpikir, orang lain juga berpikir yg sama dengan pikirannya tersebut Gangguan Bentuk Pikir: • Dereism /dereistic thinking Pikiran yang tidak ada hubungannya dengan realitas • Autisme Berpikir hanya di dunia dalamnya sendiri tanpa melihat hubungannya dengan realita yang ada • Neologisme Menciptakan kata-kata baru yang menurut individu tersebut ada artinya 3. Gangguan Persepsi • Halusinasi Penginderaan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera • Ilusi Adanya rangsang pada pancaindera yang disalah tafsirkan • Makropsia Objek kelihatan lebih besar dari yg sebenarnya • Mikropsia Objek yg dilihat lebih kecil dari yg sebenarnya 4. Gangguan Psikomotor • Echolali Mengulang-ulang perkataan orang lain • Echopraksia Langsung menirukan pergerakan orang lain kepadanya • Stereotipi Pergerakan berulang – ulang yang tidak bertujuan • Command automatisme Mengikuti perintah secara otomatis tanpa dipikirkan lebih dahulu • Katapleksi Tonus otot yg menghilang secara mendadak tanpa diikuti dengan kesadaran yg menurun, biasanya karena emosi • Fleksibilitas cerea Mempertahankan posisi tubuh yang dibuat orang lain kepadanya • Katalepsi : Mempertahankan posisi badan tertentu yg tak dapat diubah oleh orang lain • Grimas Mimik yang aneh dan berulang • Mimikri Gerakan sederhana menirukan gerakan anak-anak • Hipoaktif Menurunnya aktivitas • Hiperaktif Hiperkinesis : tidak senang diam, agresif dan destruktif • Somnabolisme / sleep walking : aktivitas motorik sewaktu tidur • Kompulsi : impuls yg tidak dapat dikontrol yg mengakibatkan perbuatan yg berulang-ulang Contoh Konpulsi • Dipsomania: kompulsi minum alkohol Kleptomania : kompulsi mencuri Trikotilomania : kompulsi mencabuti rambut Erotomania : kompulsi seksual yg patologis Nymphomania: kompulsi koitus pada wanita Satriasis : kompulsi coitus pada pria Egomania: asik dengan diri sendiri 5. Gangguan Afek & Emosi • Afek : ekspresi emosi yang terlihat Afek serasi : irama emosional sesuai gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertai. Afek tidak serasi : ketidak sesuaian antara perasaan emosional dengan gagasan pikiran atau pembicaraan yang menyertai. Afek tumpul : penurunan berat intensitas irama perasaan yang di ungkapkan keluar. Afek sempit : penurunan intensitas irama perasaan yang kurang parah dibawah afek tumpul. Afek datar : tidak ada atau hampir tidak ada ekspresi afek, suara monoton dan wajah tidak bergerak. Afek labil : perubahan irama perasaan cepat dan tiba-tiba tidak berhubungan stimuli eksternal. • B. Mood adalah emosi meresap dan dipertahankan, subjektif dan dilaporkan pasien pada orang lain. Euforia : elasi kuat dengan perasaan kuat dengan perasaan kebesaran. Depresi : kesedihan yang psiko patologis. Anhedonia : hilang minat menarik diri dari semua aktifitas rutin yang menyenangkan. Elasi : perasaan menyenangkan dan gembira yang berlebihan, puas diri sendiri atau optimis. Kecemasan : ketakutan disebabkan dugaan bahaya dari dalam atau luar. Agitasi : kecemasan berat diserati kegelisahan motorik. Ketegangan : peningkatan aktifitas motorik dengan psikologis yang tidak menyenangkan. Panik :cemas akut episodik dan kuat. Ambivalensi :teradap sama-sama dua impuls yang berlawanan. 6. Gangguan Kognitif • Agnosia : ketidakmampuan untuk mengenali dan menginterpretasikan kepentingan kesan sensoris. • Anosognosia : ketidakmampuan untuk mengenali suatu defek neurologi yang terjadi pada dirinya. • Agnosia visual : ketidakmampuan untuk mengenali benda atau orang. • Somatopagnosia : ketidak mampuan untuk mengenali suatu bagian tubuh sebagai milik tubuhnya sendiri. • Aura : sensasi perasaan akan adanya bahaya seperti rasa penuh pada lambung, wajah memerah, dan perubahan respirasi, perubahan kognisi dan keadaan mood biasanya terjadi sebelum serangan. 7. Gangguan Daya Ingat Daya ingat : fungsi dimana informasi di simpan di otak dan selanjutnya di ingat kembali ke kesadaran • Amnesia : ketidakmampuan sebagian atau keseluruhan untuk mengingat pengalaman masa lalu • Paramnesia : pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan. • Hipermnesia : peningkatan derajat penyimpangan dan pengingatan. • Represi : suatu mekanisme pertahanan yang di tandai oleh pelupaan secara tidak disadari terhadap gagasan yang tidak diterima. • Letologika : ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu nama atau kata benda yang tepat. • Blackout : amnesia yang di alami oleh alkoholik berkaitan dengan perilaku selama minum 8. Gangguan Intelegensia • Intelegensia adalah kemampuan untuk mengerti, mengingat, menggerakan dan menyatukansecara konstruktif pelajaran sebelumnya dalam menghadapi situasi yang baru. • Retardasi mental : kurangnya inteligensia sampai derajat dimana terdapat gangguan pada kinerja – RM ringan (IQ 50 atau 55 – 70) – RM sedang (IQ 35 atau 40 –50 atau 55) – RM berat (IQ 20 atau 25 – 35 atau 40), – RM sangat berat (IQ dibawah 20 atau 25). • Demensia : pemburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa pengaburan kesadaran. • Pseudodemensia : gambaran klinis yang menyerupai demensia yang tidak disebabkan oleh suatu kondisi organik. Insight • Insight adalah kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya dan arti dari suatu situasi. • Tilikan intelektual : mengerti kenyataan obyektif tentang suatu keadaan tanpa kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam cara yang berguna untuk mengatasi situasi. • Tilikan sesungguhnya : mengerti kenyataan obyektif tentang suatu situasi, disertai dengan daya pendorong,motivasi dan emosional untuk mengatasi situasi. • Tilikan yang terganggu : menghilangnya kemampuan untuk mengerti kenyataan obyektif dari suatu situasi. TERIMA KASIH
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita