(TQM)
35
34
33
32
31
C2
30
29
28
27
26
10 20 30
Observation
• Dunia Industri
– Fitness for use (Juran)
– Conformance to requirements (Crosby)
• Layanan Kesehatan
– “The degree to which the process of care increases
the probability of outcomes desired by the patient,
and reduces the probability of undesired
outcomes, given the state of medical knowledge”
(The US Office of Technology Assessment)
Bagaimana Mendefinisikan Kualitas? (2)
• Donebedian:
– Structure : sumber daya yang tersedia untuk
menyediakan layanan kesehatan
– Process : tingkatan dimana profesional bekerja
sesuai dengan standar
– Outcome : perubahan pada kondisi pasien
Ilustrasi Kasus
Saat ini Ny Rahmat sedang mengandung 6 bulan.
Ditemani suaminya dengan membawa kendaraan, ia
pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan
rawat jalan. Sejak pindah ke Kota Depok, baru pertama
kali mereka datang ke rumah sakit tersebut.
PUSING
OBATNYA
BERANTAKAN
GRAFIK LAMA WAKTU TUNGGU DIAPOTIK SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN ( N= 30 )
40
30
menit
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
orang sebelum
sesudah
Terjadi penurunan lama waktu tunggu diapotik dari rata-rata 30 menit menjadi 17,5
menit.
Peningkatan Berkesinambungan
• Never ending process
• Siklus PDCA (Plan – Do –
Check – Act )
Kerja Tim
Apa yang harus ada supaya tim bekerja baik?
• Tim harus mengerti tujuan tim dan organisasi
• Tim harus memahami parameter di mana mereka
bekerja
• Tim dapat berkomunikasi dalam organisasi
• Tim harus memiliki anggota yang mempunyai
pengetahuan dan keterampilan yang memadai
• Tim perlu tahu bagaimana menyelesaikan tiap tugas
APA YANG DAPAT KITA PERBUAT?
1. INTENDING TO CHANGE
Ada keinginan untuk melakukan perbaikan/
perubahan
Pentingnya komitmen semua orang
Bukan “project intention”
2. DEFINING QUALITY
Operasional, terukur dan berdasarkan
pengalaman sebelumnya
Contoh : Bagaimana mendefinisikan “bersih”,
“ramah”, “pelayanan yang cepat”
3. MEASURING QUALITY
Jelas cara mengukur, informasi apa yang
dibutuhkan, kapan pengukuran dilakukan
4. UNDERSTANDING INTERDEPENDENCE
Perbaikan yang efektif membutuhkan
pengetahuan dan bekerja dalam sebuah
sistem yang saling ketergantungan
Contoh: pelayanan rawat jalan, program TB
paru
5. UNDERSTANDING SYSTEM
Perbaikan akan lebih efektif dalam sistem
yang lebih baik, bukan insentif yang lebih
besar
Bila terjadi kesalahan : 85% karena sistem
dan 15% karena faktor manusia
6. INVESTING IN LEARNING
Pembelajaran artinya “menemukan penyebab
dan mencoba untuk menyelesaikan”
Tidak akan timbul dalam lingkungan yang
“menakutkan”
7. REDUCING COST
Berupaya secara sistematis untuk
mengurangi kegiatan yang tidak berguna,
duplikasi, kompleksitas yang tidak perlu dan
variasi yang tidak diinginkan
8. LEADERSHIP COMMITMENT
Perbaikan membutuhkan aksi pemimpin
Pemimpin sebagai guru dan praktisi serta
pendukung
“Seven Deadly Diseases”
1. Kurangnya kesetiaan pada tujuan
2. Menekankan pada keuntungan jangka
pendek
3. Evaluasi atas kinerja, rating kebaikan
4. Mobilitas pimpinan puncak
5. Menjalankan organisasi atas figuritas
6. Biaya medis yang berlebihan
7. Biaya asuransi yang berlebihan
Rintangan Peningkatan Mutu
1. Menolak perencanaan dan tranformasi
jangka panjang
2. Asumsi teknologi baru mampu
menyelesaikan masalah
3. Meniru organisasi lain tanpa memahami
mengapa mereka sukses
4. Memutuskan kalau masalah kita berbeda
5. Mempelajari menajemen hanya dengan
teori tanpa pengalaman
6. Tergantung pada bagian pengendalian mutu
7. Menyalahkan serikat pekerja atau suatu
permasalahan
8. Mutu dengan inspeksi
9. Upaya awal yang keliru