(LITERATUR REVIEW)
FAKTOT-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKOLOSIS PARU
melkisedek sairdekut
1410031
LATAR BELAKANG
: Indonesia saat ini bukan hanya daerah transit tetapi sudah menjadi daerah pemasaran. Kasus-kasus narkotika saat ini
sangat mengejutkan karena sebagian besar adalah remaja (setiyawati et al., 2016). NAPZA merupakan singkatan dari
narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Narkoba atau NAPZA merupakan bahan atau zat yang bila masuk
Masalah kedalam tubuh akan mempengaruhi susunan syaraf pusat/otak sehingga bila disalah gunakan akan menyebabkan
gangguan fisik, psikis/jiwa. Penggunaan NAPZA beresiko gangguan perkembangan otak, bunuh diri dan depresi
kehilangan memori, beresiko tinggi terhadap perilaku seksual, dan terkena berbagai penyakit diantaranya menularkan
HIV melalui jarum suntik yang tidak steril secara berganti-gantian, serta kecanduan.
: WHO: World Drug Report dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) melaporkan secara global bahwa
pada tahun 2011 ada 167-315 juta orang dengan rentang usia 15-64 tahun aktif mengonsumsi NAPZA dan pada tahun
2012 menyatakan bahwa sekitar 230 juta penduduk dunia merupakan pengguna narkoba dan 27 juta orang diantaranya
pecandu narkoba (Putri, 2017).
Indonesia: Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Menurut hasil Badan Narkotika
Nasional (BNN) Penyalahgunaan NAPZA di indonesia pada usia 10-59 tahun 2009 adalah 1,99% atau sekitar 3,6 juta
jiwa lalu meningkat menjadi 2,2% atau sekitar 3,8 juta jiwa pada tahun 2011. Selain itu, pada tahun 2016 diperoleh
Skala angka penyalahgunaan narkoba pada kelompok remaja dan mahasiswa sebesar 1,9% atau dengan kata lain 2 dari 100
orang pelajar dan mahasiswa menyalahgunakan narkoba.
Jatim: Prevalensi penyalahgunaan NAPZA dikota surabaya sebesar 0,012% sedangkan pelajar yang menyalagunakan
NAPZA dikota surabaya sebesar 0,0064%. Berdasarkan penjangkawan yang telah dilakukan terhadap 359
penyalahgunaan NAPZA dari berbagai kelompok usia terdapat 189 pelajar yang terlibat penyalagunaan NAPZA (BNN
kota surabaya, 2016). Jumblah penyalahgunaan NAPZA di surabaya selalu meningkat. Pada tahun 2013 terdapat 29
pelajar, tahun 2014 menjadi 37 pelajar, dan tahun 2015 meningkat menjadi 51 pelajar (Polrestabes Surabaya, 2016)
: Remaja merupakan golongan yang rentan terhadap penyalahgunaan norkotika karena selain memiliki sifat dinamis, energik, selalu ingin mencoba mereka
Kronologi juga mudah tergodah dan mudah putus asa sehingga mudah jatuh pada masalah penyalahgunaan narkotika. Tingginya pengguna narkoba dari usia muda
karena keinginan untuk mencoba-coba lantaran diajak teman, gaya hidup yang bebas dan pergaulan yang tidak baik (setiyawati et al.,2016).
: Peran orang tua dalam keluarga dan juga dalam pendidikan disekolah sangatlah besar bagi pencegahan terhadap narkoba (Sutrisno, 2013).
Solusi Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba antara lain melalui pemberian pengertian kepada masyarakat secara luas tentang bahaya dan
dampak narkoba
2 HVB NO NAME
Rumusan Masalah.
Adakah hubungan pengetahuan dan sikap remaja terhadap penyalahgunaan NAPZA?
Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan dan sikap remaja terhadap penyalahgunaan NAPZA.
Tujuan khusus
1. Menjelaskan pengetahuan remaja terhadap penyalahgunaan NAPZA.
2. Menjelaskan sikap remaja terhadap penyalahgunaan NAPZA.
3. Menjelaskan hubungan pengetahuan dan sikap remaja terhadap penyalahgunaan
NAPZA.
.
Desain studi yang digunakan adalah literature review yaitu uraian tentang teori, Tabel ringkasan
temuan, dan artikel penelitian hubungan pengetahuan dan sikap remaja literature review.
terhadap penyalahgunaan NAPZA yang diperoleh dari bahan acuan untuk
dijadikan landasan kegiatan penelitian dan sebuah proses yang disusun untuk
membedah sebuah studi atau penelitian ilmiah.
Penemu Artikel
Database Keyword an yang
Kata Kunci Database Artikel relevan
Kata kunci yang digunakan : Studi ini menggunakan database Google Hubungan pengetahuan 13.000 10
Scholar
•Hubungan akademik bereputasi tinggi dan dan sikap remaja
terhadap
• Pengetahuan menengah diantaranya: Scholar Artikel,
penyalahgunaan napza
• Sikap yang direview merupakan artikel yang
•NAPZA dipublikasikan 5 tahun terakhir, yaitu
tahun 2016-2021.
Artikel atau jurnal yang terbit setelah tahun Artikel atau jurnal yang terbit sebelum tahun
2016 2016
Jurnal yang berhubungan dengan Jurnal yang tidak ada hubungan dan Seleksi judul dan
pengaruh terhadap dengan hubungan
sebuah topik penelitian yaitu hubungan pengetahuan dan sikap remaja terhadap duplikat (n=390)
pengetahuan dan sikap remaja terhadap penyalahgunaan NAPZA
penyalahgunaan NAPZA Excluded (n=270)
Mengidentifikasi abstrak
(n=120)
Artikel yang tidak sesuai
inklusi (n= 110)
pengetahuan dan sikap remaja terhadap NAPZA di sekolah menenga atas di kota Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan
semarang Signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap penggunaan NAPZA
pada remaja di sekolah mengah atas.
Google Scholar
(Angga mahargia yunanta firdaus, et al., 2018)
Dari hasil penelitian hubungan tingkat Pengetahuan remaja tentang napza diperoleh hasil bahwa pengetahuan
yang rendah tentang narkoba dapat membuat seseorang rentan terhadap penyelahgunana narkoba
(Sarwono,2012) domain pengetahuan begitu penting dalam pembentukan suatu tindakan, Penegetahuan yang
rendah pada remaja membuat remeja sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba, karena dengan
penegtahuan yang rendah pada remaja maka tingkat emosi dan mental masih sangat labil, sehingga para
remaja mudah terpengaruh kedalam perilaku menyimpang. Jika pemerintah serta isntansi yang berkaitan tidak
memberikan perhatian khusus pada pelaja-pelajar berupa penyuluhan-penyeluhan tentang pengetahuan dan
pemahaman tentang bahaya narkoba, baik secara langsung ataupun melalui mendia sosial hal ini yang menjadi
penyebab utam pelajar menggunakan istilah “coba-coba” disebabkan karena mimimnya pengetahuan tentang
narkoba, (Billy Wilsen Senduk,dkk,2019)
PENUTUP
Kesimpulan
Sesuai judul yang diambil penulis dapat disimpulakan bahwa, ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja terhadap
penyalahgunaan NAPZA bahwa pembentukan sikap dipengaruhi oleh pengetahuan, pengetahuan seseorang tentang suatu objek
mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak
aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu. Tingkat
pengetahuan ini juga akan mempengaruhi tindakan seseorang. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin
tinggi pula kemampuan individu tersebut didalam melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Conflict of Interest.
Rangkuman menyeluruh atau literature review ini adalah penulisan secara mandiri, sehingga tidak
terdapat konflik kepentingan dalam penulisannya.
melkisedek sairdekut
1410031
10 July 22, 2012 Footer text here