Anda di halaman 1dari 54

Ahli-Ahli

Dari Filsuf
Yunani
Achmad Arifun Billah
210331626112
Off A
Ahli-Ahli Dari Filsuf Yunani

Pythagoras
01 Thales (625-545 SM) 03 (± 572-497 SM)

Anaximandros Xenophanes
02 04 (570 - ? SM)
(640-546 SM)
Ahli-Ahli Dari Filsuf Yunani

Heraclitos Zeno
05 (535 – 475 SM) 07 (± 490-430 SM)

Parmenides Empedocles
06 (540-475 SM)
08 (490-435 SM)
Ahli-Ahli Dari Filsuf Yunani

Anaxagoras Democritos
09 (±499-20 SM ) 10 (460-370 SM)
Faktor Filsafat Yunani Lahir

MERCURY VENUS SATURN


Bangsa yunani yang kaya akan mitos Karya sastra yunani yang dapat Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan
(dongeng). Mitos-mitos tersebut dianggap sebagai pendorong yang berasal dari Babylonia
kemudian disusun secara sistematis kelahiran filsafat yunani, karya (Mesir) di lembah sungai Nil,
yang untuk sementara kelihatan rasional Homerous mempunyai kedudukan kemudian berkat kemampuan
sehingga muncul mitos selektif dan yang sangat penting untuk dan kecakapannya ilmu-ilmu
rasional, seperti syair karya Homerus, pedoman hidup orang-orang yunani tersebut dikembangkan sehingga
Orpheus dan lain-lain yang didalamnya mengandung nilai- mereka mempelajarinya tidak
nilai edukatif. didasrkan pada aspek praktis saja,
tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Thales
01 (625-545 SM)
Thales
PROFILE GOALS
Pedagang,
ahli
Pekerjaan: pemerintaha Logika
n, ahli 50%
astronomi IQ
80%
(625-545
Masa : Bahasa
SM)
25%
Location: Yunani

Pelopor
Studies: Geometri
Abstrak

The Father Of
Gelar:
Filosophy
“arkhe (asas atau prinsip,
dasar pertama) dari alam
semesta ialah air. ”

—Thales
Pendapat Thales

Thales berpendapat bahwa arkhe (asas atau prinsip, dasar pertama) dari alam
semesta ialah air. Air merupakan asal dan tujuan dari segala sesuatu. Anggapan
Thales ini berdasarkan pada kenyataan bahwa air terdapat pada semua makhluk
hidup. Kecuali itu, air mempunyai banyak bentuk. Jika air itu kasar maka ia menjadi
tanah, dan jika menipis maka ia menjadi asap atau api atau udara. Tentang bumi
Thales mengira bahwa bumi terapung di atas air dan bahwa matahari keluar dari
air serta kembali lagi kepadanya. Inilah filsafat pokok Thales, bahwa segala
sesuatu berasal dan kembali kepada air. Air asal dan akhir
02
Anaximandros
(640-546 SM)
Anaximandros
PROFILE GOALS
Ahli Geografi,
Pekerjaan: Ahli
astronomi Logika
50%
(610-547
Masa : IQ
SM)
80%
Location: Yunani Bahasa
25%
Pembuat
Studies:
Peta Bumi

Gelar: ---
“arkhe (asas atau prinsip,
dasar pertama) dari alam
semesta ialah air. ”

—Anaximandros
Pendapat Anaximandros

Anaximandros mengatakan bahwa dasar pertama itu ialah zat yang tak
tertentu sifat-sifatnya, yang dinami to apeiron.adapun anaximenes (590-528)
mengatakan bahwa intisari alam atau dasarnya pertama adalah udara.karena
udaralah ynag meliputi seluruh alam serta udara pulalah yang menjadikan dasar
hidup bagi manusia yang mat diperlukan oleh nafasnya
Pythagoras
03 (± 572-497 SM)
Pythagoras
PROFILE GOALS
Ahli
Pekerjaan: Matematika,
Ahli Metafisika. Logika
50%
(± 572- 497
Masa : IQ
SM)
80%
Location: Yunani Selatan Bahasa
25%
teorema
Pythagoras, 
lima bangun
Studies: ruang, teori
kesebandingan
, teori bumi
bulat. 
“alam semesta itu merupakan
satu keseluruhan yang teratur,
sesuatu yang harmonis seperti
dalam musik. Sehingga ia juga
dikenal sebagai ahli ilmu pasti dan
juga ahli musik.”
—Pythagoras
Pendapat Pythagoras

Pythagoras juga ada sedikit memfilsafatkan manusia, ia mengemukakan


pendapat bahwa pada manusia adalah sesuatu yang bukan jasmani dan yang
tak dapat mati, yang masih terus ada , jika manusia sudah tak ada. Manusia
menurut Pythagoras mempunyai jiwa dan jiwa itu sekarang terhukum dan
terkurung dalam badan. Maka dari itu , manusia harus membershkan diri untuk
melepaskan dirinya dari kurungan dan dengan demikian dapatlah ia masuk ke
dalam kebahagiaan
04
Xenophanes
(570 - ? SM)
Xenophanes
PROFILE GOALS
Pekerjaan: Filsuf. Penyair

Masa : (570 - ? SM) Logika


50%
Location: Yunani
IQ
80%
Bahasa
25%
“Dewa-dewi tidak menyatakan
segala sesuatu kepada manusia
sejak awalnya, tetapi setelah waktu
berlalu, manusia menemukan
banyak hal dengan cara
mencarinya sendiri.”
—Xenophanes
“Tidak ada manusia yang pernah melihat
ataupun mengetahui kebenaran tentang dewa-
dewi serta semua hal yang kukatakan. Karena
jika ada orang yang berkata mengetahui
semuanya, maka sebenarnya ia tidaklah tahu,
melainkan hanya mempercayai tentang segala
sesuatu.”
—Xenophanes
“Seandainya sapi, kuda, dan singa mempunyai
tangan dan pandai menggambar seperti
manusia, tentunya kuda akan menggambarkan
dewa-dewi menyerupai kuda, sapi akan
menggambarkan dewa-dewi menyerupai sapi,
dan dengan demikian mereka akan
menggambarkan tubuh dewa-dewi serupa
dengan tubuh mereka”
—Xenophanes
“Orang Etiopia mempunyai dewa-dewi yang
berkulit hitam dan berhidung pesek, sedangkan
orang-orang Thrake mengatakan bahwa dewa-
dewi mereka bermata biru dan berambut merah.”

—Xenophanes
Pendapat Xenophanes

Xenophanes menyatakan bahwa manusia tidak dapat mendapatkan pengetahuan


yang mutlak. Akan tetapi, di saat yang sama, manusia harus mencari pengetahuan
tersebut walaupun hanya berupa suatu kemungkinan. Xenophanes membantah 
antropomorfisme dewa-dewi, maksudnya penggambaran dewa-dewi dalam rupa
manusia, Menurut Xenophanes, manusia selalu menaruh sifat-sifat manusia
kepada dewa-dewi sesuai kehendak mereka Misalnya saja, dewa-dewi dilahirkan
sebab manusia juga dilahirkan, dan bahwa dewa-dewi memakai pakaian, suara,
dan rupa seperti manusia.
Pendapat Xenophanes

Xenophanes berpendapat bahwa matahari berjalan terus dengan gerak lurus, dan
setiap pagi terbitlah matahari baru. Gerhana disebabkan matahari jatuh ke dalam
lubang. Ia juga memandang bintang-bintang sebagai awan-awan yang berapi
sehingga bersinar ketika malam,] Sinar itu seperti batu bara yang memerah dan
ketika pagi hari api dari awan itu padam kembali.  Segala sesuatu dipandang
berasal dari bumi, dan bumi pula yang menjadi tujuan akhir segala sesuatu.
 Manusia berasal dari bumi dan air.] Sedangkan laut adalah sumber dari segala air
dan juga angin.  Samudra yang luas menghasilkan awan-awan, angin, dan juga
sungai-sungai. Pelangi dipandang sebagai awan yang berwarna-warni. [2]
Heraclitos
05 (535 – 475 SM
Heraclitos
PROFILE GOALS
Tidak termasuk
Aliran: ke dalam aliran
filsafat manapun Logika
50%
Masa : (535 – 475 SM)
IQ
Location: Yunani Barat 80%
Metafisika,  Bahasa
Epistemologi,  25%
Studies:
Etika, Politik, 
Kosmologi

Gelar: Si Gelap
“Engkau tidak dapat turun dua kali
ke sungai yang sama”

—Herakleitos
Pendapat Herakleitos

Pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjdai. Ia mengemukakan


bahwa segala sesuatu (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu berubah.
Sehingga ucapannya yang terkenal : Panta rhei kai uden menci yang artinya
segala sesuatunya mengalir bagaikan arus sungai dan tudak satu orangpun
yang dapat masuk ke sungai dua kali. Alsannya, karena air sungai yang pertama
telah mengalir , berganti dengan air yan berada di belakanganya. Demikian juga
dengan segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah. Akhirnya
dikatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah menjadi, maka filsafatnya
dikatakan filsafat menjadi.
Pendapat Herakleitos

Menurut Heraclitos alam semesta ini sealu dalm keadaan berubah , sesuatu
yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti
kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita meati menyadari bahwa
kehidupan kosmos itu dinamis. Kosmos itu tidak pernah berhenti (diam), ia
selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah. Gerak itu menghasilkan perlawanan-
perlawanan . itulah sebabnya ia sampai pada kongkulasi bahwa yang mendasar
dalam alam semesta ini bukanlah baha (stuff)-nya seperti yang dipertanyakan
oleh para filosof yang pertama itu, melainkan prosesnya
Parmenides (540-
06 475 SM)
Parmenides
PROFILE GOALS
Aliran: Mazhab Elea

Masa : (540-475 SM) Logika


50%
Location: Yunani Barat
IQ
Metafisika,  80%
Studies:
Ontologi
Bahasa
Tentang "yang
Gagasan: 25%
ada"
“hanya pnegetahuan ynag tetap
dan umum yang mengenai yang
satu sajlaah (pengetahuan budi)
yang dapat dipercaya.”

—Parmenides
Pendapat Parmenides

Dalam The way of Truth Parmanides bertanya: Apa standar kebenaran dan
apaukuran realitas? Bagaimana hal itu dapat dipahami? ia menjawab : ukurannya
ialah logika yang konsisten. Contoh. Ada 3 cara berfikir tentang Tuhan : pertama
ada, kedua tidak ada, dan ketiga ada dan tidak ada. Yang benar ialah ada (1) tidak
mungkin meyakini yang tidak ada (2) sebagai ada karena ayng tidak ada
pastilah tidak ada. Yang (3) tidak mungkin karena tidak mungkin Tuhan itu
ada dan sekaligus tidak ada. Jadi, benar-tidaknya suatu pendapat diukur
dengan logika. Disinilah muncul masalah. Bentuk ekstrem pernyataan itu adalah
bahwa ukuran kebenaran adalah akal manusia.
Zeno
07 (± 490-430 SM)
Zeno
PROFILE
Aliran Eleatik
GOALS
Aliran:

Masa : (± 490-430 SM) Logika


50%
Location: Yunani Barat
IQ
Metafisika,  80%
Studies:
Ontologi
Bahasa
Gagasan: Paradoks Zeno
25%
“ dalam sebuah ruang kosong, terdapat
jarak yang tidak terbatas, karena masih bisa
dibagi kembali dalam jarak-jarak yang tak
terhingga jumlahnya. Dengan kata lain,
jarak dalam ruang kosong tersebut masih
bisa dibagi ke dalam titik-titik yang tak ada
habisnya.”
—Zeno
Pendapat Zeno

Menurut Aristoteles, Zeno lah yang menemukan dialektika yaitu suatu argumentasi
yang bertitik tolak dari suatu pengandaian ayau hipotesa, dan dari hipotesa
tersebut ditarik suatu kesimpulan. Dalam melawan penentang-penentangnya
kesimpulan yang diajukan oleh Zeno dari hipotesa yang diberikan adalah
suatu kesimpulan yang mustahil, sehingga terbukti bahwa hipotesa itu salah.
Empedocles (490-
08 435 SM )
Empedocles
PROFILE
 mazhab
GOALS
Aliran:
pluralisme

Masa : (490-435 SM) Logika


50%
Location: Yunani Barat
IQ
Cosmogenesis,  80%
Studies: ontology, 
epistemology Bahasa
25%
Teori tentang
respirasi
Gagasan: (percobaan
clepsydra) Teori
emisi visi
“sebenarnya tak ada menjadi dan hilang,
ia mengikuti Parmenides. Adapun
perbedaan dalam seluruh keadaan itu tak
lain adalah daripada campuran dan
penggabungan unsur-unsur (rizomata) : air.
Udara. Api, dan atnah. Keempat unsur
inilah yang merupakan dasar terakhir
dari segala sesuatu.”
—Empedocles
Pendapat Empedocles

Prosese penggabungan ini terpelihara oleh dua kekuatan yang saling


bertentangan, yaitu cinta dan benci. Karena cinta maka pada mulanya keempt
unsur tersebut tersusun dalam keseimbangan , adapun bencilah yang
mencerai beraikan keseimabangan yang semula itu. Cinta lalu mengambil
tindakan dan mengembalikan yang semula.tetapi dicerai beraikan lagi oleh
benci. Penegtahuan tidak lain daripada proses pergabungan : karena tergabung
dengan tanah, kita tahu akan tanah, tergabung dengan air kta tahu akan air.
Pendapat Empedocles

Dengan demikian, dalam kejadian di alam semesta ini, unsur cinta dan benci selalu
menyertai. Juga, proses penggabungan dan penceraian tersebut berlaku untuk
melahirkan anak-anak makhluk hidup. Sedangakn manusia pun terdiri dari
empat unsur (api, udara, tanah dan air) juga mengenal akan empat unsur. Hal
ini karena teori pnegenalan yang dikemukakan oleh Empedocles bahwa yang
sama mengenal yang sama
Anaxagoras (±499-
09 20 SM )
Anaxagoras
PROFILE
 mazhab
GOALS
Aliran:
pluralisme

Masa : (±499-20 SM ) Logika


50%
Location: Yunani Barat
IQ
Studies: Filsafat Alam 80%
Bahasa
Prinsip (Nous)
Gagasan: yang meliputi 25%
segala sesuatu
“prinsip dasar yang menyusun alam
semesta tidaklah tunggal, tetapi mereka
berbeda di dalam jumlahnya.”

—Anaxagoras
“setiap benda, bahkan seluruh realitas di
alam semesta, tersusun dari suatu
campuran yang mengandung semua benih
dalam jumlah tertentu”

—Anaxagoras
Pendapat Anaxagoras

Pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh Empedocles


tentangcinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan dan
penceraian, maka Anaxagros mengemukakan yang menyebabkan benih-benih
menjadi kosmos adalah nus,yang berarti roh atau rasio, tidak tercampur
dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda. Oleh karena ajrannya
tentang nus inilah Anaxagoras untuk pertama kalinya dalam filsafat dikenal adanya
perbedaan antara jasmani dan yang rohani.
Democritos (460-
10 370 SM)
Democritos
PROFILE
Mazhab
GOALS
Aliran:
Atomisme

Masa : (460-370 SM) Logika


50%
Location: Yunani Barat
IQ
metafisika /  80%
Studies: matematika / 
astronomi Bahasa
25%
Gagasan: atomisme
“realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari
banyak unsur dan jumlahnya tak
terhingga.”

—Democritos
“atom-atom itu selalu bergerak, berarti
harus ada ruang yang kosong. Sebab satu
atom hanya dapat bergerak dan menduduki
satu tempat saja. Sehingga Democratos
berpendapat bahwa realitas itu ada dua,
yaitu : atom itu sendiri (yang patuh) dan
ruang tempat atom bergerak (kosong).”
—Democritos
Pendapat Democritos

Democritos pun membedakan adanya dua macam pengetahuan, yaitu


pengetahuan indera yang keliru dan pengetahuan budi yang sebenarnya.”ada dua
pengetahuan katanya, pengetahuan yang sebenarnya dan pengetahuan yang tidak
sebenarnya. Adapun yang tidak sebenanya adalah penglihatan, penciuman, rasa
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838 yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai