Teks Akademik Dan Nonakademik
Teks Akademik Dan Nonakademik
MENGEKSPLORASI TEKSAKADEMIK
DALAM GENRE MAKRO
Sulis Adyana
A Membangun Konteks Teks Akademik
Insan yang berada di Lingkungan masyarakat
akademik, terutama dosen dan mahasiswa seperti kita,
tidak dapat terlepas dari teks akademik.
Mereka, termasuk Anda, harus membaca dan menciptakan
Teks akademik, dan karenanya mereka dan Anda atau kita
Dianggap lebih mengetahui seluk beluk teks akademik.
Dengan demikian, insan akademik harus betul-betul
Memahami pengertian dan ciri-ciri teks akademik.
a. Teks Akademik Bersifat Sederhana dalam Struktur Kalimat
Apabila proses tersebut diungkapkan dengan kalimat, akan
dibutuhkan sejumlah kalimat, tetapi sejumlah kalimat
tersebut dapat diungkapkan dengan hanya satu kata,
komunikasi atau interaksi.
c. Teks Akademik Padat Kata Leksikal
Kepadatan leksikal dapat dijelaskan sebagaiberikut.
Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal
atau kata isi (nomina,verba-predicator, adjektiva, dan
Adverbial tertentu) daripada kata struktual (konjungsi,
kata sandang, preposisi dan sebagainya). Halliday
menyatakan bahwa semakin ilmiah suatu teks,
semakin besar pula kandungan kata-kata leksikalnya.
d. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisasi
Ditemukan bahwa dalam realisasi leksis pada
teks-teks akademik yang dicontohkan nominalisasi
digunakan untuk memadatkan informasi. Sebagai
upaya pembendaan, nomnaisasi ditempuh dengan
mengubah leksis non benda (antara lain verba,
adjectival,adverbial, konjungsi) menjadi leksis
benda(nomina).
e. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Metafora
Gramatika Melalui Ungkapan Inkongruen
Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu
jenis leksis ke jenis leksis lain atau dari
tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran
gramatika yang lebih rendah. Metafora gramatika
terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai
kebalikan dari ungkapan yang kongruen.
f. Teks Akademik Banyak MemanfaatkanIstilah Teknis
Pada prinsipnya istilah teknis merupakan
penamaan kepada sesuatu dengan
menggunakan nomina yang antara lain
Dibangun melalui proses nominalisasi.
Terkait dengan bidang ilmu tempat istilah
teknis digunakan, perlu digris bawahi bahwa
istilah yang sama mungkin mengandung
Makna yang berbeda apabila istilah itu
digunakan pada bidang ilmu yang berbeda.
g. Teks Akademik Bersifat Taksonomik dan Abstrak
Pada dasarnya taksonomi adalah pemetaan pokok
persoalan melalui klasifikasi terhadap sesuatu.
Oleh Wignell, Martin, Eggins, masalah taksonomi
pada teks akademik dibahas dalam konteks bahwa
perpindahan dari pemaparan peristiwa duniawi
dengan bahasa sehari-hari menuju penyusunan
ilmiah yang sistematis dengan bahasa yang lebih
teknis adalah perpindahan dari deskripsi menuju
klasifikasi.
h. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora
Sebagai pengacuan didalam KN,pengacuan esfora
dimanfaatkan pada teks akademik untuk
menunjukkan prinsip generalitas, bahwa benda
yang disebut didalam kelompok nomina tersebut
bukan benda yang mengacu kepada penyebutan
sebelumnya(martin,1992:138).
i. Teks akademik banyak memanfaatkanproses relasional
identifikatif dan prosesrelasional atributif
Terdapat dua jenis proses relasional, yaitu proses
relasional identifikatif dan proses relasional atributif.
Proses relasional identifikatif merupakan alat yang
baik untuk membuat definisi atau identifikasi
terhadap sesuatu, sedangkan proses relasional
atributif merupakan alat yang baik untuk membuat
deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri,atau
keadaan benda yang dideskripsikan tersebut.
j. Teks akademik bersifat monologis denganbanyaak
mendayagunakan kalimat indikatif-deklaratif
Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti
bahwa teks tersebut memberikan informasi kepada
pembaca dalam satu arah.
Untuk memenuhi sifat monologis tersebut teks
akademik mendayagunakan kalimat indikatif-deklaratif
yang berfungsi sebagai proposisi-memberi, berbeda
dengan kalimat indikatif-interogatif yang berfungsi
sebagai proposisi-meminta atau kalimat imperatif yang
berfungsi sebagai proposal-meminta pada teks
akademik penulis tidak meminta kepada pembaca
untuk melakukan sesuatu (jasa), dan tidak meminta
informasi, tetapi memberi informasi.
k. Teks akademik memanfaatkan bentuk pasif
untuk menekankan pokok persoalan, bukan
pelaku; dan akibatnya, teks akademik menjadi
objektif, bukan subjektif Ciri bahwa teks
akademik memanfaatkan bentuk pasif sudah
lama dibahas tetapi kenyataan ini hendaknya
tidak dipahami sebagai kebalikannya bahwa
teks akademik tidak memanfaatkan bentuk aktif.
l. Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat minor
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap.
Kalimat berkekurangan salah satu dari unsur
pengisi subjek atau finit atau predikator.
Akibatnya kalimat tersebut dapat dianalisis
Dari sudut pandang leksikodramatika, serta tidak
dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya.
m. Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat takgramatikal
Sebagian teks akademik yang dikutip
sebagai tugas pada poin-poin diatas adalah
artikel ilmiah. Teks akademik yang demikian itu
tergolong kedalam genre factual, bukan genre
fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan factual
karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan
pada kenyataan empiris, bukan pada rekaanatau khayalan.
C. Kegiatan 3: Membangun Teks Akademik Secara
Bersama-sama
Ciri-ciri yang dapat membedakan teks
akademik dan non akademik adalah
leksikogiamatika kata-kata dalam susunan
beserta makna yang dihasilkan yang ada
ditingkat leksis (kata), kalimat dan wacana.
ciri-ciri tersebut terlihat dari pemilihan leksis,
kelompok kata, kompleksitas kalimat dan
struktur teks.
a. Teks akademik bersifat sederhana dalam struktur kalimat
Teks akademik lebih banyak mengandung
kata leksikal atau isi daripada kata struktural.
Halliday menyatakan bahwa seni akan ilmiah teks,
semakin besar pula kandungan leksikalnya.
1. Teks akademik banyak memanfaatkan informasi
2. Teks akademik banyak memanfaatkan metaforagramatika
melalui ungkapan lingkungan
f. Teks akademik banyak memanfaatkan istilah teknis