Anda di halaman 1dari 30

JOURNAL READING

PHARMACOTHERAPY FOR POST-TRAUMATIC


STRESS DISORDER: SYSTEMATIC REVIEW AND
META-ANALYSIS

Pembimbing: dr. Budi Cahyono, Sp.KJ (K)

Arlinda sylva P. (201810401011044)


Fadhilah arsyl (201810401011017)
Intan Ayu S. (201810401011013)
Lilian Rahma A. (201810401011074)
Mafida Rista A. (201810401011015)
Maryo Juan (201810401011098)
Mia Mevi C (201810401011003)
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RSJ RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
Review artikel
• PTSD merupakan gangguan mental umum dengan didapatkan perkiraan prevalensi
15,4% dalam sebagian besar penelitian epidemiologi  menggunakan wawancara
diagnostik dan pengambilan sampel secara acak.
• Gangguan ini dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia yang telah terpapar
pada satu atau lebih peristiwa yang mengancam.
• paroxetine, mirtazapine, amitriptyline dan phenelzine yang secara signifikan lebih
unggul daripada plasebo.
• Namun, ada perbedaan besar antara kualitas metodologi pada penelitian ini  WHO
menugaskan pembaruan informasi yg diterbitkan oleh NICE, ACPMH dan Cochrane
Collaboration. Pada penilaian menggunakan RCT dalam penemuan efikasi
pengobatan farmakologis dibandingkan dengan kelompok kontrol plasebo dalam
mengurangi gejala stres traumatis pada individu yang mengalami PTSD.
• Semua uji coba doubleblind, acak, plasebo terkontrol dan komparatif dari pengobatan farmakologis PTSD
yang selesai pada Oktober 2005 dipertimbangkan dalam penelitian.
• Uji coba yang diselesaikan sebelum Oktober 2005 yang termasuk dalam review BAGUS, Cochrane dan
ACPMH juga dipertimbangkan untuk dimasukkan.
• Pennelitian ini tidak mengecualikan perbedaan-perbedaan seperti ukuran sampel dan durasi.
• Uji coba farmakoterapi di mana ada psikoterapi trauma-terfokus yang sedang berlangsung atau baru
dimulai atau di mana obat eksperimental berfungsi sebagai agen augmentasi untuk farmakoterapi yang
berkelanjutan dikeluarkan.
• Uji coba farmakoterapi di mana ada konseling suportif yang sedang berlangsung dimasukkan asalkan
tidak dimulai dengan saat yang bersamaan dengan pengobatan.
• Uji coba dengan label terbuka tidak dipertimbangkan.
• Tinjauan dilakukan berdasarkan Preferred Reporting Items for Systemic Reviews and Meta-analyses
(PRISMA).

METODE
• Semua sampel penelitian adalah orang dengan PTSD sesuai dengan kriteria ICD atau
DSM.
• Tidak ada batasan berdasarkan onset, durasi atau keparahan gejala PTSD, atau pada
adanya gangguan komorbiditas, tipe trauma, usia atau jenis kelamin.
• Sampel Intervensi Perawatan farmakologis untuk orang dewasa dengan PTSD, di mana
pembandingnya adalah plasebo atau obat lain, memenuhi syarat untuk dimasukkan.

SAMPEL
• Intervensi dalam penelitian ini
adalah pengobatan dewasa dengan
PTSD yang pada penelitiannya
dibandingkan dengan pengobatan
lain atau dengan plasebo

INTERVENSI
Hasil utama yang dicari adalah tindakan
berkelanjutan yang diberikan oleh dokter
menurut tingkat keparahan gejala dengan
menggunakan Skala PTSD.

PENCARIAN HASIL
• Pencarian basis data dilakukan pada Medline, Medline In Process, EMBASE, the Health Management
Information Consortium (HMIC) database, PsycINFO, ASSIA and CINAHL menggunakan Ovid pada 22
Februari 2013.
• Untuk menghindari bias bahasa, pengulas secara terpisah mencari (menggunakan strategi pencarian
yang sama, dan dalam konsultasi dengan para ahli regional) database regional Jepang, Cina dan WHO
(bahasa Spanyol, Rusia dan Portugis).
• Istilah pencarian komprehensif yang digunakan diciptakan dengan menggabungkan strategi pencarian
sebelumnya dari ulasan pedoman NICE, Cochrane dan ACPMH dengan daftar obat yang diperbarui.
• Pencarian tambahan untuk penelitian yang diterbitkan dan tidak dipublikasikan dilakukan di Pusat
Nasional untuk database PTSD PILOTS, Perpustakaan Cochrane, Register Uji Coba Terkontrol, Web
Pengetahuan, OpenSIGLE dan Google Cendekia.
• Kelompok ahli dikonsultasikan untuk mengidentifikasi penelitian tambahan yang mereka ketahui.
Penulis penelitian yang dimasukkan dihubungi untuk meminta data jika informasi hasil tidak ada.
STRATEGI PENCARIAN
• Pengulas memasukkan hasil pencarian awal dan penelitian yang termasuk dalam
tinjauan sistematis sebelumnya ke perangkat lunak EndNoteX4 untuk Windows.
Kemudian hasil duplikat pencarian dihapus dihapus.
• Dua pengulas kemudian secara independen menyaring judul dan abstrak. Penelitian
yang jelas tidak relevan dikeluarkan; yang berpotensi relevan dinilai untuk dimasukkan
sebagai teks lengkap.
• Setiap perbedaan antara keputusan pengulas diselesaikan dengan diskusi dengan
pengulas ketiga.

SELEKSI
PENELITIAN
• Semua data dari penelitian yang baru diidentifikasi diekstraksi dua kali oleh dua
peninjau independen ke dalam tabel standar dan perbedaan apa pun didiskusikan dengan
peninjau ketiga.
• Data untuk perubahan dari titik awal ke titik akhir diekstraksi saat tersedia, dan jika tidak
ada titik awal, data titik akhir digunakan.
• Data kontinyu diekstraksi untuk keparahan gejala PTSD yang ditetapkan oleh dokter
dengan menggunakan Skala PTSD yang dikelola klinisi sebagai gold standard; untuk
PTSD yang dinilai sendiri, Skala Davidson Trauma digunakan sebagai gold standard.
• Satu pengulas memasukkan data hasil ke perangkat lunak Review Manager 5 untuk
Windows, yang kemudian diperiksa oleh pengulas lain. Data dari penelitian yang
termasuk dalam tinjauan sistematis sebelumnya diekstraksi dua kali oleh dua pengulas
independen, dicek ulang untuk akurasi dan perbedaan apa pun didiskusikan dengan
pengulas ketiga.

EKSTRAKSI DATA DAN PENILAIAN RESIKO BIAS


• Dua pengulas, menggunakan metode evaluasi berbasis domain
yang direkomendasikan oleh Cochrane Collaboration, 16
secara independen menilai risiko bias dalam studi individual
untuk setiap percobaan. Metode ini mempertimbangkan
domain berikut: urutan yang acak; alokasi penyembunyian;
menutupi peserta dan personil; menutupi penilaian hasil; hasil
yang tidak lengkap data; pelaporan selektif; dan sumber bias
lainnya. perbedaan keputusan antar pengulas diselesaikan
dengan diskusi dengan reviewer ketiga. Risiko bias di seluruh
studi adalah dinilai dengan mempertimbangkan bias publikasi
melalui visual pemeriksaan plot corong.

RESIKO BIAS
• Perangkat lunak Review Manager 5 digunakan untuk
mensintesis data menggunakan meta-analisis dan untuk
menyediakan plot untuk data dikotomis dan kontinu. Interval
kepercayaan 95% digunakan untuk semua analisis. Ukuran
hasil kategorikal seperti meninggalkan penelitian awal
dianalisis menggunakan perhitungan risiko relatif (RR). Untuk
data kontinu, perbedaan rata-rata terstandarisasi (SMD)
digunakan.
• Tingkat heterogenitas antar penelitian dihitung menggunakan
statistik I2. Di mana bila kurang dari 30% menunjukkan
tingkat heterogenitas ringan, model efek tetap digunakan;
model efek acak digunakan ketika I2 lebih besar dari 30%.
ANALISIS STATISTIK
HASIL
DISKRIPSI • Dari 51 RCT, 48 penelitian memakai
STUDI pembanding placebo sedangkan 3 penelitian
tidak menggunakan pembanding placebo.
– 31 jurnal menggunakan SSRI, namun jika di
totalkan secara manual akan terdapat total 33
jurnal yang dijabarkan

– 22 jurnal menggunakan antidepresan golongan


lainnya
DISKRIPSI
Informasi dari penelitian :

• Ukuran rata-rata sampel 130 (rentang 13-


STUDI 538). Hal ini kurang jelas yang dimaksud
adalah ukuran apa

• Usia rata-rata sampel 41 tahun (rentang 18-


82 tahun)

• Jenis kelamin 54% adalah perempuan

• Durasi rata-rata 12,4 minggu (4-36 minggu)

• Tempat pelaksanaan penelitian : 44 jurnal


dari Negara maju, 4 jurnal dari Negara
berkembang, 3 jurnal tempat penelitian
tidak jelas.
Risiko Penilaian • 51 jurnal telah menggunakan jenis
Bias penyamaran double blind

• Namun hanya terdapat 14 jurnal yang dinilai


resiko rendah bias, yang lainnya belum dapat
dievaluasi dengan jelas
Efikasi Hasil meta analisis yang diperoleh yaitu :
Farmakoterapi • Terdapat efek yang kecil

• Bukti tidak cukup kuat untuk mendukung


penggunaan agen individu yang terkait
dengan adanya trauma maupun tidak ada
trauma
Efikasi Terdapat 3 obat yang secara signifikan lebih
Farmakoterapi unggul di banding dengan placebo

• Paroxetine : evaluasi gejala klinis melalui


menilaian diri

• Fluoxetine

• Venlafaxine, keunggulan kedua obat ini


didapatkan dari evaluasi gejala klinis menurut
penilaian dokter
DISKUSI
• Penelitian systematic riview ini menemukan bukti statistik
yang signifikan pada meta-analisis untuk ketiga agen
farmakologi yang dibandingkan dengan placebo pada terapi
PTSD : fluoxetine, paroxetine dan venlafaxine tetapi tidak
ada bukti untuk terapi brofaromine, olanzapine, sertraline atau
topiramate.
• Ketika dilakukan meta analisis menurut golongan obat
dibandingkan monoterapi, golongan SSRI menunjukkan
kinerja yang lebih baik dibandingkan plasebo.
• Tidak adanya perbedaan pada jumlah individu yang
meninggalkan penelitian lebih awal atas alasan apapun
menunjukkan bahwa obat-obatan yang masuk dapat
ditoleransi secara keseluruhan.
• Besarnya efek terapi farmakologi untuk PTSD dibandingkan
dengan plasebo adalah rendah.
• Terapi farmakologi untuk PTSD sama dengan hasil yang
ditemukan pada antidepressan untuk depresi dibandingkan
dengan plasebo. Ada berbagai alasan lainnya
mempertimbangkan resep antidepresan, termasuk co-current
depresi, kurangnya ketersediaan perawatan psikologis,
kegagalan untuk menanggapi atau mentolerir perawatan
psikologis dan preferensi pribadi individu dengan PTSD.
• Tidak adanya kondisi kontrol yang umum dan percobaan
farmakologi head to head yang dibandingkan dengan terapi
psikologi membuat perbandingan efikasi relatif dari
pendekatan pengobatan ini menjadi sulit.
• Meta-analisis ini mendukung pernyataan
bahwa paroxetine SSRI dan fluoxetine
memiliki bukti khasiat yang lebih baik
daripada sertraline.
• Meskipun gagal menunjukkan superioritas
dibandingkan plasebo, sertraline
menunjukkan kesetaraan dengan
venlafaxine.
• Heterogenitas klinis dan statistik tampak jelas dalam meta-
analisis; ini membuat interpretasi dan generalisasi antar
lintas populasi trauma yang berbeda menjadi sulit, data
yang memadai untuk analisis hanya tersedia 41 dari 51 studi
yang terkait. Hal ini dapat meningkatkan pelaporan hasil
resiko bias. Partisipan mungkin dapat meninggalkan
penelitian ini karena efek samping, kegagalan efikasi atau
keparahan gejala yang lebih berat daripada awal; tidak
memasukan mereka dalam analisis dapat mengarah pada
bias, yang mana terapi dapat terlihat lebih efektif.

Keterbatasan
Penelitian
• Selain terapi farmakologis, pada beberapa orang juga
dapat berpengaruh dengan adanya perawatan
psikologis pada PTSD. Beberapa penelitian baru yang
diidentifikasi mendefinisikan populasi ITT adalah
mereka sebagai peserta yang menerima setidaknya
satu dosis obat studi dan menerima setidaknya satu
penilaian pasca pemberian awal sehingga hal ini
mempengaruhi keandalan hasil.
• Penelitian ini mendukung penggunaan paroxetine,
venlafaxine, dan fluoxetine sebagai intervensi
farmakologis dari PTSD. Untuk sebagian besar obat,
masih ada bukti yang belum memadai mengenai
kebermanfaatan bagi PTSD, menunjukkan perlunya
penelitian lebih lanjut di bidang ini untuk
mengkonfirmasi kegunaan pengobatan farmakologis
pada gangguan ini.

Implikasi
PENILAIAN JURNAL
KELEBIHAN
• Fokus penelitian ini adalah mengkaji beberapa penelitian yang pernah dilakukan dalam hal efikasi
farmakoterapi untuk menangani kasus PTSD. Obat-obatan yang diteliti merupakan obat yang
sering diberikan kepada pasien. Penelitian ini ingin menguji apakah terapi yang telah diberikan
selama ini masih dapat menangani kasus PTSD ataukah tidak sehingga jika sudah tidak mampu
menangani PTSD, maka diperlukan penelitian lebih lanjut dalam mencari terapi pengganti lainnya
yang lebih baik.
• Pada jurnal ini telah menjelaskan perbandingan effikasi antar obat yang biasa digunakan dalam
penanganan PTSD sehingga dapat membantu penyimpulkan effikasi obat terbaik.
• Pada jurnal ini juga menjelaskan secara detail proses penyeleksian penelitian-penelitian lain yang
akan digunakan dalam sisteatic review dan meta-analisis, sehingga pembaca dapat menentukan
kualitas systematic review dan meta-analisis yang dilakukan.
• Anak jurnal yang dipergunakan sebagai dasar rujukan teori dalam penelitian dirasakan sudah
cukup, yaitu lebih dari 15 jurnal.
KELEMAHAN
• Abstrak jurnal ini alangkah lebih baik jika ditambahkan beberapa informasi yang diperlukan
sehingga dapat mewakili keseluruhan topik jurnal. Perlu ditambahkan pada bagian metode yaitu
tentang proses seleksi jurnal secara singkat, dan dijelaskan awal jurnal yang diseleksi sehingga
dapat terpilih 51 jurnal yang lolos seleksi.
• Penelitian-penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini masih memiliki memiliki perbedaan
dalam segi metode penelitian, dan perbandingan variabel yang diteliti. Hal tersebut dapat
menyebabkan kesulitan dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.
• Pada jurnal ini juga tidak menjelaskan penelitian yang diambil merupakan penelitian yang
dilakukan di daerah mana saja. Alangkah lebih baik jika dikelompokkan berdasarkan wilayah,
karena setiap penduduk di suatu wilayah memiliki respon yang berbeda-beda terhadapsuatu
pengobatan.
• Pada jurnal ini juga tidak menjelaskan gambaran umum dari obat-obatan yang digunakan dalam
penelitian yang diambil, seperti penjelasan tentang mekanisme kerja obat, efek terapi, hingga
efek samping obat.
VIA
Judul Artikel: “Pharmacotherapy for Post Traumatic Stress Disorder: Systematic Review and meta-Analysis”

Penulis: Mathew Hoskins, Jennifer Pearce, Andrew Bethell, Liliya Dankova, Corrado Barbui, Wietse A. Tol,
Mark van Ommeren, Joop de Jong, Soraya Seedat, Hanhui Chen and Jonathan I. Bisson

VALIDITY

Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan pengkajian? YA


Fokus penelitian ini adalah mengkaji beberapa penelitian yang pernah dilakukan dalam hal efikasi
farmakoterapi untuk menangani kasus PTSD. Hal ini sesuai dengan tujuan pengkajian.

Apakah sumber pada pengkajian ini diambil dengan cara yang tepat? TIDAK
Terdapat penelitian yang memiliki perbedaan dalam hal metode dan perbandingan variabel yang diteliti.

Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian? YA


Pencarian menghasilkan total 67 studi penelitian, 24 studi penelitian meneliti terapi pengobatan PTSD dari klinisi, 17
studi penelitian meneliti terapi obat dari laporan pasien sendiri, dan 26 studi penelitian meneliti terapi dari literatur.

Apakah analisis data dilakukan dengan cukup baik? YA


Secara umum analisis pada data yang telah didapatkan dianalisis secara detail. Namun sebagian lainnya kurang
mendetail, ada faktor ketidak tersediaan jurnal terkait.
VIA
Importancy
Apakah penelitian ini penting? YA
• Penelitian ini penting dikarenakan prevalensi pasien penderita PTSD
mencapai 15,6% dan dapat mengenai berbagai usia.

APPLICABILITY
Apakah penelitian ini dapat diterapkan? TIDAK
Penerapan klinis nampaknya sangat sulit sebab beberapa penelitian yang
disampaikan memiliki perbedaan dalam metode penelitian yaotu pada
eprbandingan avriabel yang diteliti. Selain itu, setiap penduduk di suatu
wilayah tertentu memiliki respon yang berbeda-beda terhadap suatu
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai