Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA
LANJUTAN

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :

Arda Widya Sari Ardhana Fantika


Clara Ade Resha Hidayah Oktami
Lestari Mita Fitriani
Nita Tamala Liberty Duha
Nia Juniati Yoan Meysel Pardede
Ennanda O. Bancin Rahmat Hidayat
Dwi Delvi Lutfi Astuti
Lulu Sakly Nirwana Legawati
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) tidak dapat
dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri.

• Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan
tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
• Kesehatan Kerja
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik,
mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau
gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk
berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

1. Adanya keamanan dan kesehatan kerja


2. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
3. Teliti dalam bekerja.
4. Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.

POTENSI BAHAYA :
a. Peledakan
b. Kebakaran
c. Tertimpa Material
d. Kecelakaan Lalulintas Tambang
e. Longsor
Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai
berikut:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan
kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
b. Menggunakan perlengkapan dan peralatan kerja dengan
sebaikbaiknya dan Selektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Untuk adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan gizi pegawai.
e. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi
kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam
bekerja
FUNGSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Fungsi dari kesehatan kerja sebagai berikut.
a. Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap risiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja.
b. Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian dan praktik kerja termasuk desain tempat
kerja.
c. Memberikan saran, informasi, pelatihan, dan edukasi tentang kesehatan kerja dan APD.
d. Melaksanakan survei terhadap kesehatan kerja.
e. Terlibat dalam proses rehabilitasi.
f. Mengelola P3K dan tindakan darurat.

2. Fungsi dari keselamatan kerja seperti berikut.


a. Antisipasi, identifikasi, dan evaluasi kondisi serta praktik berbahaya.
b. Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur, dan program.
c. Terapkan, dokumentasikan, dan informasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya.
d. Ukur, periksa kembali keefektifan pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya.

3. Peran Kesehatan dan keselamatan kerja dalam ilmu K3


Peran kesehatan dan keselamatan kerja dalam ilmu kesehatan kerja berkontribusi dalam upaya
perlindungan kesehatan para pekerja dengan upaya promosi kesehatan, pemantauan, dan survailan kesehatan
serta upaya peningkatan daya tahan tubuh.
Perlengkapan Peralatan
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja :
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian
kerja adalah melindungi badan
manusia terhadap pengaruh-
pengaruh yang kurang sehat
atau yang bisa melukai badan.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes)
merupakan perlindungan
terhadap kaki. Setiap pekerja
Konstruksi perlu memakai
sepatu dengan sol yang tebal
supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh
benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari
bagian bawah. Bagian muka
sepatu harus cukup keras supaya
kaki tidak terluka kalau tertimpa
benda dari atas
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman
digunakan untuk melidungi
mata dari debu kayu, batu,
atau serpih besi yang
beterbangan di tiup angin.
Mengingat partikel-partikel
debu berukuran sangat kecil
yang terkadang tidak terlihat
oleh mata. Dan
Pekerjaanyang membutuhkan
kacamata
adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
penggunaan sarung tangan
adalah melindungi tangan
dari benda-benda keras
dan tajam selama
menjalankan kegiatannya.
Salah satu kegiatan yang
memerlukan sarung tangan
adalah mengangkat besi
tulangan, kayu. Pekerjaan
yang sifatnya berulang
seperti mendorong gerobak
cor secara terus menerus.
5. Helm
Helm ini digunakan untuk
melindungi kepala dari bahaya
yang berasal dari atas,
misalnya saja ada barang, baik
peralatan atau material
konstruksi yang jatuh dari
atas. Memang, sering kita lihat
kedisiplinan para pekerja
untuk menggunakannya masih
rendah yang tentunya dapat
membahayakan diri sendiri.
6. Sabuk Pengaman
Fungsi utama tali pengaman
ini adalah menjaga seorang
pekerja dari kecelakaan
kerja
pada saat bekerja, misalnya
saja kegiatan erection baja.
pada bangunan tower.
7. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk
melindungi telinga dari
bunyi- bunyi yang
dikeluarkan oleh mesin
yang memiliki volume
suara yang cukup keras
dan bising.
8. Masker
Pelidung bagi pernapasan dari
Berbagai material konstruksi
berukuran besar sampai sangat
kecil yang merupakan sisa dari
suatu kegiatan, misalnya serbuk
kayu sisa dari kegiatan
memotong, mengamplas,
mengerut kayu.
9. Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum
digunakan. Pemilihan dan penempatan alat ini untuk
mecapai ketinggian tertentu dalam posisi aman harus
menjadi pertimbangan utama.
10. P3K ( pertolongan pertama pada kecelakaan )
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat
ringan ataupun berat pada pekerja konstruksi, sudah
seharusnya dilakukan pertolongan pertama di
proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib
menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk
pertolongan pertama.
Referensi
Drs. Buntarto, M.Pd. 2015. Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja untuk Industri.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Rejeki, Sri. 2015. Sanitasi Hygene dan K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja). Bandung:
Penerbit Rekayasa Sains.

Ridley, John. 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ikhtisar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Stranks, Jeremy. 2003. The Handbook of Health and Safety Practice, 6th ed. Great Britain
Pearson Education Limited 2003: Prentice Hall.

Su’mamur. 1967. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta, Indonesia. PT. Toko
Gunung Agung.

Sucipto, Cecep Dani. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai