Anda di halaman 1dari 11

KONDISI PSIKOLOGIS KESEHATAN YANG KRITIS

KELOMPOK X

FITRIYANUR SAHRIR
NIATI
DORKAS
OUTLINE

PENGERTIAN KEADAAN KRITIS


TEORI PENDUKUNG KEADAAN KRITIS
PENGUKURAN KEADAAN KRITIS SECARA SUBYEKTIF

DAN OBYEKTIF
PSIKOLOGI KESEHATAN KRITIS
 Pasien dengan penyakit kritis merupakan keadaan akut disfungsi organ
sampai pada potensial penyakit hingga kegagalan organ yang
reversible.

 Pasien kritis akut merupakan pasien yang membutuhkan pemulihan


kembali secara cepat atau jika tidak pasien dapat menuju pada kondis
kronis bahkan meninggal pada masa kritis akut.

 Pasien kritis kronis merupakan pasien yang dapat dinilai dari lamanya
penggunaan ventilator dan trakeostomi.

 Pasien kritis adalah keadaan pasien yang mengacam, tidak stabil dan
memerlukan observasi yang penuh dan perlu di waspadai.
(Suwardianto, 2019)
KONDISI TIDAK STABIL

BERADA DI
ICU 
SENDIRI
“RUANG
PENUH
STRESS DAN
TEKANAN”
BANYAK ALAT
YANG
KEHILANGAN TERPASANG ->
DAYA, MENYERAMKAN
KEMANDIRIAN, DAN BERISIK
RASA SAKIT

HANYA
KUNJUNGAN DITEMANI
KELUARGA NAKES TIDAK
SANGAT DIBATASI ADA
-> DUKUNGAN KELUARGA
EMOSIONAL << (Suwardianto, 2019)
 1. Teori Health Belief Model
 Perilaku yang berkaitan dengan diagnosis penyakit yang dapat

berpengaruh terhadap keparahan sakit -> kepercayaan


seseorang yang masuk ICU->memperparah penyakit/
menyebabkan kematian.
 2. Teori Dukungan Sosial
 Perhatian emosi dari keluarga -> meyakinkan pasien bahwa

dirinya diperhatikan orang lain ->dukungan berupa


tulisan/gambar dari anak kepada ayahnya yg sakit
 Bantuan intrumental-> barang yang dibutuhkan pasien/ musik

kesenangan pasien/ benda berharga pasien


(Irwan, 2017)
 PENGUKURAN OBYEKTIF
National Standards for Adult Critical Care Services,
Join Faculty of Intensive Care Medicine of Ireland (JFICMI)
Dan The Intensive Care Society of Ireland (ICSI)

(Suwardianto , 2019)
 Subyektifitas seseorang berpengaruh dengan persepsi
terhadap sejauh mana lingkungan sosial berpengaruh atau
berdasarkan pengalaman pribadi orang tersebut
 Kepercayaan keluarga pasien jika pasien disarankan rawat ICU

untuk pemantauan lebih spesifik -> keluarga pasien


beranggapan kondisi pasien sangat kritis dan diambang
kematian, padahal kondisi pasien stabil hanya memerlukan
pemantau spesifik
 Pasien demam tinggi dan tidak bisa makan minum -> namun

keluarga takut memasukkan ke rumah sakit dgn alasan takut


dicovidkan dan klo sdh masuk ruang isolasi maka akan
berakhir kematian (Irwan, 2017)
SENDIRIAN,
MASALAH TDK ADA
KELUARGA DAN TEMAN
PEKERJAAN NGOBROL
TERCAMPUR
KETERBATASA
LINGKUNGAN N KUNJUNGAN
STRESS BEBAN KELUARGA
MENDUKUNG KERJA
-> ALAT STRESS RASA SAKIT
BERAT
BERISIK, ALAT YANG
SUSAH DIPAKAI BERLEBIHAN
MERASA TIDAK
HUB DGN BERDAYA,
DOKTER, DIAMBANG
PERAWAT KEMATIAN
SENIOR DLL
 Perawat harus mampu mengatasi masalahnya sendiri-> jika
perawat stress maka akan berpengaruh dengan kondisi
psikologis pasien
 Memberikan dukungan dari keluarga, teman, atasannya.
 Perawat akan merasa senang jika mendapat pujian dari

atasannya dan ditegur secara pribadi jika melakukan kesalahan


 Senantiasa memberikan informasi terkait perkembangan

kondisi pasien kepada keluarga pasien


 Melibatkan keluarga pasien dalam proses pembersihan mulut

pasien, agar pasien tidak merasa asing ditangani oleh orang


lain
 Memberikan salary yang sesuai dengan beban kerja perawat
 MODIFIKASI LINGKUNGAN -> Meningkatkan lingkungan yang
mendukung recovery pasien -> suhu, pencahayaan, audio
dipisahkan tiap pasien dan disesuaikan dengan keinginan
pasien
 MEMBERIKAN TERAPI MUSIK -> Dapat membantu menurunkan

stress, heart rate, kompilkasi jantung, musik berupa suara


air,hujan,alam, masing2 pasien diberikan headset untuk
mendengarkan.
 MEMBERIKAN JADWAL KUNJUNGAN YANG LEBIH FLEKSIBEL

DAN TERATUR

Anda mungkin juga menyukai