Kepemimpinan
Kepemimpinan
No KETERANGAN NILAI
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA 1 Kelengkapan
2019/2020 Flowchart
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut para ahli sebagai berikut :
Tipe Tipe
Kooperatif Demokratis
Tipe Tipe
Kharismatik Liberal
Tipe
Populis
• Tipe Otoriter adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin semata
– mata tidak meberi kesempatan kepada bawahan.
• Tipe Demokratis adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan bersama antara pemimpin
dengan bawahan.
• Tipe Liberal adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan
keputusan lebih banyak di serahkan kepada bawahan.
• Tipe Populis adalah tipe pemimpin yang mampu membangun rasa solidaritas
pada bawahan atau pengikutnya.
• Tipe Kharismatik adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri khas
kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga banyak dikagumi
dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya.
• Tipe Kooperatif adalah tipe pemimpin yang memiliki jiwa pancasila, yang
memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat
lingkungannya dalam kesadaran kehidupan dan kehidupan kemasyarakatan dan
kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Gaya Kepemimpinan
Gaya
Kepemimpinan
Kontinum
Gaya
Gaya Tidak Gaya
Managerial
Efektif Kepemimpinan
Grid
Gaya Yang
Efektif
1. GAYA KEPEMIMPINAN KONTINUM
Gaya ini termasuk klasik. Orang pertama kali mengenalkan ialah Robbert Tanenbaum
dan Warren Schmidt. Ada dua pengaruh yang ekstern. Pertama, bidang pengaruh
pimpinan dan kedua, bidang pengaruh kebebasan bawahan. Ada tujuh model gaya
pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin yaitu sebagai berikut;
• Pemimpin membuat keputusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya.
• Pemimpin menjual keputusan.
• Pemimpin memberikan pemikiran – pemikiran atau ide – ide dan mengundang
pertanyaan – pertanyaan.
• Pemimpin memberikan keputusan yang bersifat sementara yang kemungkinan
dapat diubah.
• Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran – saran, dan membuat
keputusan.
• Pemimpin merumuskan batas – batasnya, dan meminta kelompok bawahan untuk
membuat keputusan.
• Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi – fungsinya dalam batas – batas
yang telah dirumuskan oleh pimpinan.
GAYA MANAGERIAL GRID
Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan 2 hal, yakni produksi disatu pihak dan orang
orang dipihak lain. Menurut Black dan Mouton, ada 4 gaya kepemimpinan yang dikelompokan sebagai gaya yang
ekstern yaitu sebagai berikut;
• Manajer sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang – orang yang bekerjasama dengannya, dan produksi yang
seharusnya dihasilkan oleh organisasinya .
• Manajer mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksi maupun orang – orang yang
bekerja dengannya.
• Gaya kepemimpinan dari manajer ini ialah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan
orang – orang yang bekerja dalam organisasinya.
• Manajer semacam ini hanya mau memikirkan tentang usaha peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja.
GAYA YANG EFEKTIF
ada empat gaya yang efektif ini. Empat gaya itu diantara lain;
• Eksekutif
• Pecinta pengembangan (developer).
• Otokratis yang baik (Benevolent autocrat).
• Birokrat.
Menciptakan Sinergi
Menciptakan Perubahan
Memberdayakan Pengikut
Manajer Konflik
Kepemimpinan mempunyai fungsi tertentu yang berbeda satu system social dengan
sitem social lainnya.
1. Menciptakan visi
Visi adalah apa yang diimpikan. Visi yang menarik pemimpin dan pengikut untuk
bergerak kearah masa depan. Visi yang memotivasi dan mendorong serta mengenergi
mereka bergerak untuk menciptakan perubahan. Suatu tujuan disebut visi jika
memenuhi persyaratan berikut :
• Hasil abstraksi.
• Visi relative tetap.
• Visi dilukiskan oleh kalimat pendek,Filosofis.
• Visi memberi aspirasi dan motivasi.
2. Mengembangkan budaya organisasi
Budaya organisasi adalah norma, nilai, asumsi, filsafat organisasi, dan sebagainya yang
dikembangkan oleh pemimpin organisasi dan diajarkan kepada para anggota baru dan
diterapkan dalam perilaku organisasi mereka.
3. Menciptakan sinergi
Tugas penting seorang pemimpin adalah mempersatukan para pengikut, dan
menggerakan mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap anggota organisasi yang
berada di unit – unit organisasi yang mempunyai fungsi – fungsi yang berbeda, wajib
memberikan
4. Menciptakan perubahan
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan pemimpin dalam menciptakan perubahan:
• Ketidak pastian perubahan.
• Resistensi perubahan.
• Manajemen perubahan.
5. Memotivasi para pengikut
Secara umum asal – usul motivasi para pengikut berasal dari dalam diri motivasi intrinsic dan dari
luar diri pengikut motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah motivasi yang berasal dari dalam
diri para pengikut sendiri. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang bersumber dari luar diri
para pengikutnya.
6. Memberdayakan pengikut
Pemberdayaan merupakan salah satu aspek pengembangan organisasi yang menyangkut
pengembangan sumber daya manusia. Memberdayakan artinya, membuat mampu,
membolehkan atau mengizinkan boleh baik inisiatif sendiri atau orang lain.
7. Mewakili system social
Seorang pemimpin mewakili system social/organisasi pada perusahaan yang dipimpinnya. Ia
bertindak sebagai, tokoh, symbol, dan wajah tokoh social yang dipimpinnya. Dalam memimpin
system social, pemimpin melaksanakan sejumlah peran atau kepemimpinan atau manajerialnya.
8. Manajer konflik
Dalam kaitan konflik, pemimpin berfungsi sebagai manajer konflik yang berperan menyelesaikan
konflik yang terjadi dalam organisasi.
Yukl (2010 : 43) memberikan penjelasan bahwa sifat
menunjukan atribut individual termasuk aspek
kepribadian, tabiat, kebutuhan motif nilai – nilai.
Sifat kepribadian:
• Energy level and stress tolerance (tingkat energy tinggi
dan toleransi terhadap stress)
• Self-confidence (kepercayaan diri)
• Internal locus of control orientation
• Emotional maturity (kedewasaan emosional)
• Socialized power motivation
• Need for affilation
• Moderately high achievement orientation
• Low need for affilation
Batasan Kepemimpinan
Teori-teori kepemimpinan
dapat dikelompokkan menjadi
enam teori, yaitu: