Anda di halaman 1dari 12

Fungsi Administrasi

Keuangan di
Instansi Pemerintah
Oleh : Dwi Prasetyo Abadi
Administrasi keuangan negara

Administrasi keuangan negara merupakan kebijaksanaan-


kebijaksanaan anggaran, fiskal, moneter, beserta akibatnya
dibidang ekonomi serta kekayaan negara berupa harta
berbentuk uang, hak-hak negara seperti hak menagih atas
kontrak pertambangan, hak penangkapan ikan, hak
penguasaan hutan, kewajiban-kewajiban atau utang-utang
negara seperti dana pensiun, asuransi kesehatan, jaminan
sosial tenaga kerja, kekayaan bersih negara dan kekayaan
alam.
Keuangan Negara menurut Undang –
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut.
Fungsi Administrasi Keuangan
di Instansi Pemerintah
1. Fungsi pengelolaan ekonomi makro dan fiskal
2. Fungsi penganggaran
3. Fungsi administrasi perpajakan
4. Fungsi administrasi kepabeanan
5. Fungsi perbendaharaan
6. Fungsi pengawasan keuangan
Fungsi pengelolaan ekonomi
makro dan fiskal
Fungsi ini menyangkut pengendalian kondisi makro ekonomi
yang direfleksikan dalam indikator ataupun statistik
ekonomi Indonesia. Dalam fungsi ini juga dibuat nota
keuangan sebagai dasar untuk mengestimasi tingkat
perkembangan ekonomi akibat dilaksanakannya belanja
pemerintah/governmental expenditures demikian juga
inisiasi dan pelaksanaan kerjasama luar negeri seperti
dengan lembaga donor yang diperkirakan memberikan
pengaruh terhadap indikator ekonomi makro Indonesia
Fungsi penganggaran

Fungsi ini seperti telah diuraikan diatas adalah merupakan


fungsi perencanaan secara kuantitatif yang direfleksikan
dalam perencanaan keuangan pemerintah untuk jangka
waktu satu tahun ke depan yang dituangkan dalam
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Nasionla/Daerah
(APBN/D)
Fungsi administrasi
perpajakan
Lebih dari 70% pendapatan pemerintah dalam APBN berasal
dari pajak sehingga pengadministrasian perpajakan secara
baik akan memudahkan pemerintah untuk mengestimasi
(memperkirakan nilai) pendapatan negara dengan lebih
baik juga. Kebijakan pemerintah untuk melakukan
intensifikasi (meningkatkan hasil tanpa menambah nilai)
dan ekstensifikasi (meningkatkan hasil dengan menambah
nilai) perpajakan dalam rangka peningkatan pembayaran
pajak harus diikuti oleh administrasi perpajakan yang baik
atau dengan kata lain aspek material perpajakan harus
saling terkait dengan aspek formal perpajakan;
Fungsi administrasi
kepabeanan
Bea masuk juga merupakan sumber pendapatan negara
untuk membiayai belanja negara. Meskipun terus menjadi
isu yang digulirkan dan dibesarkan oleh negara – negara
pendukung free trade atau non tarif untuk menghapuskan
bea masuk, namun kebijakan bea masuk merupakan salah
satu instrumen yang efektif dari keuangan negara untuk
memproteksi produk dalam negeri dalam bersaing dengan
produk luar negeri sejenis yang diproduksi dengan biaya
produksi yang lebih rendah atau efisien sehingga harga
jualnya lebih murah di pasar.
Fungsi perbendaharaan

Dalam fungsi ini keuangan negara lebih banyak kepada


penatausahaan keuangan negara yang lebih baik. Mulai dari
penetapan kebijakan penerimaan dan pengeluaran kas
negara hingga penetapan sistem dan prosedur keuangan
negara dan akuntansi pemerintahan yang bermuara pada
pelaporan keuangan negara. Penatausahaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara yang baik
merupakan salah satu syarat terpenuhi akuntabilitas
keuangan
Fungsi pengawasan keuangan

Fungsi ini melekat pada aparat pengawas internal dan


eksternal pemerintah.
Pengawasan Internal

Seluruh proses kegiatan audit, reviw, evaluasi,


pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka
memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan
telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang
baik. Contoh : Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) yang bertugas melakukan pengawasan
intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas
kegiatan tertentu.
Pengawasan Eksternal

Pengawasan eksternal merupakan proses pengawasan yang


dilakukan oleh instansi/lembaga diluar pemerintah sebagai
eksekutor kebijakan nasional dan daerah. Contoh :
1. BPK (Badan Pemeriksan Keuangan) yang bertugas memeriksa
pertanggungjawaban keuangan negara
2. KPK (Komisi Pemeberantasan Korupsi) yang bertugas untuk
membersihkan korupsi di tubuh pemerintahan dan juga bisa
menjadi bentuk sanksi sosial terhadap pejabat maupun
birokrat yang melukan penyimpangan. Karena jika telah
diperiksa oleh KPK maka pejabat/birokrat tersebut telah
diindikasikasikan telah melakukan tindakan korupsi yang
diharapkan dijadikan cambuk bagi pejabat/birokrat yang lain
untuk tidak melakukan tindakan yang sama yang dapat
merugikan negara dan rakyat banyak.

Anda mungkin juga menyukai