Anda di halaman 1dari 14

Ide dan Peluang

Kewirausahaan
Jaelani, S.E., M.M.
Tujuan Pembelajaran :

1. Memahami asal-usul timbulnya ide kewirausahaan


2. Memahami peluang dalam kewirausahaan
3. Memahami sumber-sumber potensial peluang kewirausahaan
A. Asal usul timbulnya Ide Kewirausahaan
● Menurut Zimmerer, kreativitas sering muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan
barang dan jasa baru. Namun, Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila
wirausahawan tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus.

● Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika
wirausahawan memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama.

“Pertanyaannya, bagaimana cara agar ide bisa berubah


menjadi sebuah peluang?”
Cara agar ide bisa berubah menjadi peluang

1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara atau metode yang
lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara
melakukan suatu pekerjaan.

Hasil dari ide tsb secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk
bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak
wirausahawan yang berhasil bukan atas ide sendiri, tetapi hasil pengamatan dan
penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Mengembangkan Suatu Ide Baru
Perbaiki produk Fokus utama :
yang sudah ada
Mengembangkan
Kombinasikan ide-ide baru
industri yang melalui 7 cara
ada
Kenali menurut Peggy
Kebutuhan
Lambing

Ide-Ide Produk
Baru

Pertanyaan-
pertanyaan
asumsi

Kenali
Beri nama, kecenderungan-
kemudian kecenderungan
kembangkan
Peggy Lambing dan Charles R. Kuehl memberikan cara-cara untuk
mengembangkan ide-ide suatu produk baru seperti bagan di halaman
sebelumnya. Diantaranya :

1. Mengenal suatu kebutuhan pasar, sangat penting bagi perusahaan utk mengembangkan
produk dan jasa-jasa baru. Apakah pasar perlu kebaruan produk dan jasa, atau perlu
tambahan kegunaan produk dan jasa atau perlu kemudahan-kemudahan dari produk dan
jasa tsb. Bila ya, kebaruan apa? Tambah kegunaan apa? Kemudahan seperti apa?

2. Memperbaiki produk yang sudah ada sangat diperlukan dengan mengidentifikasi produk-
produk mana yang tidak mengalami perubahan beberapa tahun terakhir ini, kemudian coba
kembangkan beberapa perubahan yang diperlukan

3. Kombinasikan industri-industri, yaitu dengan mengkombinasikan beberapa industri yang


saling mendukung, misalnya mengkombinasikan industri musik dengan industri komputer
Peggy Lambing dan Charles R. Kuehl memberikan cara-cara untuk
mengembangkan ide-ide suatu produk baru. Diantaranya : (lanjutan)

4. Pahami kecenderungan-kecenderungan yang akan dihadapi. Karena lingkungan demografi


berubah seperti usia dan pola-pola kehidupannya, gaya hidup, pengetahuan, dan kemampuan
masyarakat berubah, maka harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan tsb

5. Peduli terhadap segala sesuatu. Kebanyakan orang terbiasa dengan kehidupan yang normal
dan kebiasaan, tidak pernah peduli terhadap sesuatu yang ada.

6.Mempertanyakan asumsi-asumsi, misalnya apakah semua orang makan pagi dengan nasi
atau kita harus menyediakan makanan lain utk memulai makan sebelum makan nasi? Untuk
membangun produk, kita harus mempertanyakan asumsi-asumsi untuk membuat produk yang
normal

7. Beri nama, kemudian kembangkan nama itu. Ketika mengembangkan produk baru harus
dipikirkan tentang nama baru. Jangan menggunakan nama-nama itu juga.
B. Peluang dalam Kewirausahaan
Agar ide-ide potensial dapat menjadi peluang bisnis yang riil, wirausahawan harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau
disebut juga dengan proses screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide
potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam screening ide dapat dilakukan
dengan:

1. Menciptakan produk yang berbeda


Ketika ide sudah muncul dalam bentuk produk dan jasa baru, maka produk tsb harus berbeda
dari yang telah ada di pasar. Selain itu produk/jasa harus menciptakan nilai bagi pembeli.
Agar nilai tambah tsb tercipta, maka seorang wirausahawan harus benar-benar mengetahui
perilaku konsumen. Dalam mengetahui perilaku konsumen di pasar, maka paling sedikit ada 2
unsur yang harus diperhatikan, yaitu:

a.Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan


b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
B. Peluang dalam Kewirausahaan (lanjutan)
2. Mengamati Pintu Peluang
Wirausahawan harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan
pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan
produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
kelemahan-kelemahan dan risiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Pintu peluang dapat diperoleh dengan cara seperti: (slide selanjutnya)
Cara melihat peluang :

Waktu pengembangan Kemampuan dan sumber-


untuk menghasilkan Kapasitas dan sumber- sumber yang diperlukan
produk yang siap sumber untuk mencapai untuk mengantisipasi
dipasarkan target serangan pesaing selama
mengenalkan produk di
pasar

Pasar yang
VS VS VS ditargetkan

Keagresifan perilaku
Usaha pengembangan Kapabiltas dan sumber- pesaing sebelumnya
yang dilakukan sumber yang dimiliki dalam
pesaing pesaing utk mencapai mempertahankan pasar
pasar target secara yang mereka miliki
efektif
Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki pesaing serta
peluang yang dapat kita peroleh, ada beberapa pertanyaan penting, yaitu
mencakup hal-hal sebagai berikut:
A. Pertanyaan utk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam mengembangkan produk, meliputi:
1. bagaimana kemampuan teknik yang dimiliki pesaing dalam mengembangkan produk jika dibandingkan dengan
kemampuan teknik yang kita miliki?
2. Bagaimana catatan prestasi pesaing utk mencapai sukses dalam mengembangkan produknya?

B. Pertanyaan utk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas dan sumber-sumber yang
dimiliki, meliputi:
3. Sejauh mana kemampuan dan kesediaan pesaing utk melakukan investasi dalam mengembangkan produk baru
dan produk awal?
4. Keunggulan pasar apa yang dimiliki oleh pesaing?

C. Pertanyaan utk menentukan apakah pintu peluang ada atau tidak, meliputi:
5. Sejauh mana kecepatan perusahaan membawa produk ke pasar dapat mendahului pesaing?
6. Apakah kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan cukup untuk membawa produk ke pasar yang
sedang dikuasai pesaing?
7. Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai serangan pesaing?
Zimmerer 1996, menyatakan beberapa keadaan yang
dapat dijadikan sebagai peluang, yaitu:

a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
b. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya
c. Ketika pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
B. Peluang dalam Kewirausahaan (lanjutan)
3. Analisis Produk dan proses produksi secara mendalam.
Analisis ini sangat penting utk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau
tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan utk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih
efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?

4. Menaksir biaya awal


Menyangkut biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru. Dari mana sumbernya dan untuk apa digunakan?
Berapa yang diperlukan untuk operasi, perluasan, dan biaya lainnya?

5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi


Risiko yang mungkin terjadi diantaranya : risiko teknik, finansial, dan pesaing.
• Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar.
• Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan
atau menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara aktual dapat ditransformasi menjadi produk
yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya.
• Risiko finansial adl risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik dalam tahap
pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk
mendukung biaya produk baru.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai