Katarak
Katarak
Disusun
Oleh :
Jovanka I.
Wuaten
Weinjely
Ponamon
PENGERTIAN
Katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa mata menjadi keruh atau
berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi
apabila protein-protein lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami
koagulasi (Corwin (2012).
Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(panambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya.
Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif (Mansjoer, 2011).
Katarak biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran
(katarak kongenital). Dapat juga berhubungan dengan trauma mata tajam maupun
tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemik, pemajanan
radiasi, pemajanan yang lama sinar ultraviolet atau kelainan mata lain seperti uveitis
anterior (Smeltzer, 2002).
KLASIFIKASI
A. Klasifikasi Katarak Berdasarkan Usia Penderita
Katarak Kongenital
Katarak Senilis
Katarak Kortikal
Katarak Subkapsular
Gangguan Rasa Nyaman b.d gejala penyakit d.d mengeluh tidak nyaman
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX 1 : Minimalisasi Rangsangan
Observasi :
1. Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis. Nyeri, kelelahan)
Terapeutik :
2. Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis. Bising, terlalu terang)
3. Batasi stimulus lingkungan (mis. Cahaya, suara, aktivitas)
4. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
Edukasi :
5. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis, mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi kebisingan, membatasi
kunjungan)
DX 2 : Manajemen Kesehatan Lingkungan
Observasi :
Identifikasi kebutuhan keselamatan (mis. Kondisi fisik, fungsi kognitif dan riwayat perilaku)
Terapeutik :
Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan (mis. Fisik, biologi, dan kimia), jika
memungkinkan
Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis. Commode chair dan pegangan tangan)
Edukasi :
Ajarkan individu, keluarga dan kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan.
DX 3
Perawatan Kenyamanan
Observasi :
1. Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan
2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaannya.
Terapeutik :
3. Ciptakan lingkungan yang nyaman
4. Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
5. Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/ pengobatan yang diinginkan
Edukasi :
6. Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan