Anda di halaman 1dari 82

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA

KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Dosen : Drs.Alimuddin Ramli, M.Si


Bagian I: Pengertian Sistem
Sistem dapat dipahami dari dua sisi:
1. Sistem sebagai Wujud
Yakni sistem dapat di jelaskan dengan
memberikan contoh yang dalam bentuk
wujud. Seperti Jam tangan, Mobil, dll
2. Sistem sebagai metode atau cara dapat di
jelaskan seperti : sistem pendidikan, sistem
politik, sistem ekonomi: sisstem dengan
pemahaman ini dipahami sebagai suatu cara
yang ditempuh untuk mencapai tujuan.
Sistem mempunyai Tujuan, sistem mempunyai
batas, sistem memiliki unsur2, sistem saling
kergantungan, sehingga pengertian sistem
dapat dikemukakan sebagai berikut:
Sistem adalah suatu kesatuan atau keseluruhan
yang terpadu, didalamnya terdiri dari unsur-
unsur yang satu dengan lainnya salaing
berhubungan dan saling berinteraksi
menjalankan tugas dan fungsinya masing-
masing untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
Contoh: jam tujuannya sebagai penunjuk waktu, sehingga
ketika dibuang jarum2nya maka sekalipun jam itu masih
hidup akan tetapi tdk lagi berfungsi sebagai penunjuk waktu.
Administrasi Negara:
Pengertian Administrasi Negara:
Pengertian Administrasi Negara Menurut Para Ahli
Pfiffner dan Preshtus
Menurut Pfiffner dan Preshtus, Administrasi negara
adalah suatu proses yang berhubungan dengan pelaksanaan
kebijakan negara.
 Menurut Dimocks, Administrasi negara adalah kegiatan
negara dalam melaksanakan kekuasaan atau wewenang
politiknya.
 Menurut Prof Dr. Prajudi Atmosudirjo, Administrasi negara
adalah bantuan penyelenggaraan dari pemerintah artinya
pemerintah (pejabat) tidak dapat menunaikan tugas-tugas
kewajibannya tanpa administrai negara.
 John Pfiffer dan Robert V
 Menurut John M. Pfiffer dan Robert V,
Administrasi negara adalah suatu proses yang bersangkutan
dengan pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah pengarahan
kecakapan dan teknik-teknik yang tidak terhingga
jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap usaha
sejumlah orang.
 Menurut Dwight Waldo, terdapat 2 pengertian
administrasi negara yaitu:
1. Administrasi negara adalah organisasi dan
manajemen dari manusia dan benda guna
mencapai tujuan pemerintah.
2. Administrasi negara adalah seni tentang
manajemen yang dipergunakan untuk mengatur
urusan negara
Menurut Edward H. Litchfield, Administrasi
negara adalah suatu studi mengenai bagaimana
bermacam-macam badan pemerintah diorganisir,
diperlengkapi dengan tenaga-tenaganya, dibiayai,
digerakkan, dan dipimpin.
 Dwight Waldo
, Administrasi negara adalah manajemen dan
organisasi dari manusia dan peralatannya guna
mencapai tujuan pemerintah.
 Menurut Marshall E. Dimock, Gladys O.
Dimock, dan Louis W Koening, Administrasi
negara adalah kegiatan pemerintah didalam
melaksanakan kekuasaan politiknya.
Menurut George J. Gordon, Administrasi negara dapat
dirumuskan sebagai seluruh proses baik yang dilakukan
organisasi maupun perseorangan yang berkaitan dengan
penerapan atau pelaksanaan hukum dan peraturan yang
dikeluarkan oleh badan legislatif, eksekutif, serta peradilan.
John M. Pffifner dan Robert V. Presthus dalam Syafiie
(2009:31), definisi administrasi negara yaitu:
Administrasi negara meliputi implementasi kebijaksanaan pemerintah
yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik
Administrasi negara dapat didefinisikan sebagai koordinasi usaha-
usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah. Hal ini meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah
Secara ringkas, administrasi negara adalah suatu proses yang
bersangkutan dengan pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan
pemerintah, pengarahan, kecakapan dan teknik-teknik yang tidak
terhingga jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap usaha
sejumlah orang.
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI
SEBUAH SISTEM
Adm negara sebagai sistem
Dalam kehidupan bernegara dikenal dua istilah
yang berkaitan dengan adm negara sebagai
sistem yakni:
1.Sistem penyelenggara negara dan
2.Sistem penyelenggaraan pemerintahan
negara
Ad.1 Sistem penyelenggaraan negara
Tujuan penyelenggaran negara(UU N0 28
Tahun1999) yakni utuk mencapai cita-cita
perjuagan bangsa yakni mencapai masyarakat
adil dan makmurnyangb sangat ditentukan
oleh peran penyelenggara negara.
Penyelenggara negara negara adalah seluruh
aktivitas lembaga negara, eksekulif, legislatif,
yudikatif dan lembaga negara lainnya.
Sistem penyelenggara negara adalah:SANKRI
dalam artiluas, yakni sistempenyelenggaraan
kehidupan negara dan Bangsa dalam segala
aspeknya dengan mendaya gunakan segala
kemampuan seluruh aparatur negara beserta
rakyat dan dunia usaha/swasta untuk
memanfaatkan segenap sumber daya yang
tersedia secara nasional demi tercapainya
tujuan dan terlaksananya tugas
nasional/negara sebagaimna dimaksud dalam
UUD1945
 ………;

SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
Sistem Penyelenggraan Pemerintahan negara:
(baca UUD 1945 pasal 4 ayat (1) bab IIITentang
Kekuasaan Pemerintahan negara, (tugas
mhsiswa).
Sistem penyelenggraan pemerintahan negara
merupakan SANKRI dalam arti sempit.
Sebagai mana pengertian administrasi negara
yang di kemukakan dibagian awal.
Sistem penyelenggaraan pemerintahan negara merupakan
bagian integral dari sistem penyelenggaraan negara, karena
sistem penyelenggaraan pemerintahan negara merupakan
bagaian yang sangat dominan dalam operasionalisasi semua
ketentuan kertentuan dalam UUD 1945. kecuali yang telah
secara khusus dan jelas menjadi kewenangan lembaga-
lembaga negara di luar eksekutif.
Asas-asas umum Penyelenggraan negara
 1.asas kepastian hukum
 2.asas kepentingan umum
 3.asas keterbukaan
 4.asas proporsionalitas
 5.asasprofesionalitas
 6.asas akuntabilitas
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan
mampu :

1. Menjelaskan sistem penyelenggaraan pemerintahan


negara

2. Menjelaskan penyelenggaraan negara yang bersih KKN

3. Menjelaskan tata urut peraturan perundang-undangan

4. Menjelaskan lembaga penyelenggara pemerintahan

5. Menjelaskan hubungan Presiden dengan lembaga


negara lainnya

6. Menjelaskan proses manajemen pemerintahan.


Kesatuan
Bentuk Negara
Federal

Kerajaan
- Absolut
Bentuk Pemerintahan- Konstitusional
- Parlementer
Republik
Parlementer
Sistem Pemeri
Presidensial
PENGERTIAN
 Arti
sempit :
Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif
yang dipimpin Presiden selaku Kepala
Pemerintahan

 Arti
luas :
Mekanisme bekerjanya seluruh lembaga
negara
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan
hukum;
2. Sistem Konstitusional;
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi ditangan
rakyat;
4. Presiden ialah pemegang kekuasaan
pemerintahan negara;
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR;
6. Menteri negara ialah Pembantu Presiden;
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
 Tujuan :
1. Untuk menjamin kepastian hukum, krn
Indonesia adalah negara hukum;
2. Melindungi masyarakat dari tindakan
aparatur dan pihak lain yang sewenang-
wenang;
3. Melindungi aparatur dari tindakan masy.
yang melawan hukum.
Tata Urutan Peraturan Per-UU-an

 Berdasar Tap MPR  Berdasar UU


III/MPR/2000 : nomor 10 tahun
1. UUD 1945 2004 :
2. Tap MPR 1. UUD 1945
3. UU 2. UU / PERPU
4. PERPU 3. PP
5. PP 4. Perpres
6. Kepres 5. Perda
7. Perda (berlaku saat ini)
Presiden sebagai Pemegang kekuasaan
Penyelenggara pemerintahan negara
 Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AU & AL;
 Menyatakan perang, membuat perdamaian &
perjanjian dg negara lain dg persetujuan DPR;
 Menyatakan keadaan bahaya… diatur UU;
 Mengangkat Duta & Konsul..pertimbangan DPR;
 Menerima penempatan Duta & Konsul neg. lain …
pertimbangan DPR;
 Memberi grasi, rehabilitasi…pertimbangan MA;
 Memberi abolisi & amnesti … pertimbangan DPR;
 Memberi gelar, tanda jasa dll…diatur UU
 Membentuk dewan pertimbangan…diatur UU;
Lanjutan…
 Membahas RUU;

 Mengesahkan RUU yg telah dusetujui DPR menjadi

UU;
 Dalam hal ikhwal yg memaksa, berhak

mengeluarkan PERPU;
 Mengajukan RUU APBN dibahas bersama DPR,

pertimbangan DPD;
 Meresmikan anggota BPK yg dipilih DPR atas

pertimbangan DPD;
 Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan

KY, persetujuan DPR;


 Mengangkat memberhentikan anggota KY dg

persetujuan DPR;
 Menetapkan dan mengajukan hakim konstitusi.
Ciri Kepemerintahan yang Baik (Good
Governance) :
1. Partisipasi
2. Rule of Law
3. Transparansi
4. Accountability
5. Responsiveness
6. Responsible
7. Orientasi pd konsensus
8. Kesetaraan ( equity ), berkeadilan
9. Efektivitas dan Efisiensi
Asas-asas Umum Penyelenggaraan Negara
( UU 28/1999 : Penyelenggaraan Negara yg Bersih Bebas KKN )

1. Asas Kepastian Hukum


2. Asas Tertib penyelenggaraan negara
3. Asas Kepentingan Umum
4. Asas Keterbukaan
5. Asas proporsionalitas
6. Asas Profesionalitas
7. Asas Akuntabilitas
PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DARI KKN
Good Governance Penyelenggaraan
negara yang bersih dari
Partisipasi KKN
Kepastian hukum
Rule of law
Tertib penyeleng-
Transparansi garaan Negara

WELFARE
GLOBAL

STATE
Responsiveness Kepentingan umum
ISU

Orientasi pada Keterbukaan


konsensus
Proporsionalitas
Equity
Profesionalitas
Efektifitas dan
efisiensi Akuntabilitas
Asas-asas Umum
Ciri-ciri Good Penyelenggaraan
Governance (UNDP) Negara (UU No. 28 Th
1999) 24
UU nomor 9 / 2004 tentang PTUN

Untuk menyelesaikan sengketa antara


pemerintah dengan warga negaranya
Prakarsa Penyusunan RUU
 Sebelum  Setelah
amandemen : amandemen :
1. Presiden memegang 1. DPR memegang
kekuasaan membentuk UU kekuasaan
dengan persetujuan DPR. membentuk UU.
2. DPR berhak mengajukan
RUU.
2. Presiden berhak
mengajukan RUU
kepada DPR.
Tata cara Pengajuan RUU dari
Pemerintah

1. Prakarsa Menteri/LPND 2. Menteri pemrakarsa 3. Pertimbangan pd


Persetujuan Presiden membentuk Panitia Menteri Kehakiman,
Konsultasi Menteri Antar Dept/lembaga Lembaga terkait, PT
Kehakiman 7 hari Organisasi sosial dll
30 hari

5. RUU disampaikan
4. RUU diajukan pd DPR
pada Presiden Pembahasan di DPR, 6. Pengesahan
Menteri mewakili Sekneg Lembaran negara
Tugas Lembaga-Lembaga Pemerintah
 Memberi pelayanan & pengaturan
 Berupaya menjadikan masyarakat mampu
membangun dirinya sendiri
 Aparatur pemerintah harus (Orba):
1. Melayani masyarakat
2. Mengayomi masyarakat
3. Menumbuhkembangkan prakarsa & peranserta
masy. Dalam pembangunan
Lembaga-Lembaga Pemerintah :
 Aparat pemerintahan :
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah

 Aparat perekonomian :
1. BUMN
2. BUMD
Pemerintah Tingkat Pusat
UUD 1945

MPR DPR DPD PRESIDEN BPK MA MK

Mensesneg Badan
Meneg Menko LPND Menseskab Menteri TNI POLRI Kejagung Perwakilan
Ekstra
Deprtm RI di LN
Struktrl
Badan
indepdn
Staf Ahli Itjen Ditjen Setjen Badan/ Pusat

Setditjen
Direktorat Direktorat
Bag TU
Subdit Subdit
PEMERINTAH PUSAT
1. Presiden
2. Lembaga Penyelenggara Pemerintah Pusat

1. Departemen
2. Menteri Koordinator
3. Menteri Negara
4. LPND
5. Kesekretariatan yang
membantu Presiden
6. Kejaksaan Agung
7. Perwakilan RI di Luar Negeri
8. TNI
9. POLRI
10.Badan Ekstra Struktural &
Badan Independen
Menteri Koordinator

Sekretariat Deputi Staf Ahli


Menko Menko Menko

 Menko Bidang Politik dan keamanan


 Menko Bidang perekonomian
 Menko Kesejahteraan Rakyat
Menteri Negara

 Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata


 Meneg Riset dan teknologi
 Meneg Koperasi dan Usaha kecil menengah
 Meneg Lingkungan Hidup
 Meneg Pemberdayaan Perempuan
 Meneg Pendayagunaan Aparatur Negara
 Meneg Percepatan Pembangunan Kawasan
Timur Indonesia
 Meneg Perencanaan Pembangunan
 Meneg BUMN
 Meneg Komunikasi dan Informasi
Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)

 Lembaga Administrasi Negara (LAN)


 Arsip Nasional RI
 Badan Kepegawaian Negara
 Perpustakaan Nasional RI
 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS)
 Badan Pusat Statistik (BPS)
 Badan Standardisasi Nasional ( BSN)
 Badan pengawas Tenaga Nuklir
 Badan Tenaga Atom Nasional
 Badan Intelijen Negara
 Lembaga Sandi Negara
 Badan Urusan Logistik - BULOG
Lanjutan

 BKKBN
 Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional - LAPAN
 Badan Koordinasi Survei dan pemetaan Nasional -
BAKOSURTANAL
 Badan pengawas Keuangan dan Pembangunan - BPKP
 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI
 Badan pengkajian dan penerapan Teknologi - BPPT
 Badan Koordinasi Penanaman Modal - BKPM
 Badan Pertanahan Nasional - BPN
 Badan Pengawas Obat dan makanan - BPOM
 Lembaga Informasi Nasional - LIN
 Lembaga Ketahanan Nasional - LEMHANAS
 Bada meteorologi dan Geofisika - BMG
Kesekretariatan yg membantu
Presiden :

 Sekretariat Negara, membantu Presiden


selaku Kepala Negara

 Sekretariat Kabinet, membantu Presiden


selaku Kepala Pemerintahan
Kejaksaan Agung

 Kejaksaan Agung ……… Tingkat Pusat

 Kejaksaan Tinggi ……… Tingkat propinsi

 Kejaksaan Negeri …….. Tingkat Kab./Kota


Perwakilan RI di Luar Negeri

1. Perwakilan Diplomatik
Duta Besar Luar Biasa

2. Perwakilan Konsuler
Konsul Jenderal dan Konsul
Badan Ekstra Struktural dan Badan
Independen

1. Dewan Ekonomi Nasional - DEN


2. Dewan Pemulihan Usaha Nasional - DPUN
3. Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah – DPOD
4. Badan Pertimbangan Kepegawaian – BAPEK
5. Badan pertimbangan Jabatan Nasional – BAPERJANAS
6. Komite Olahraga Nasional Indonesa – KONI
7. Komisi Nasional HAM
8. Komisi Ombudsman Nasional – KON
9. Komisi Pemilihan Umum – KPU
10. Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara
Negara – KPKPN
11. Komisi Pemberantasan Korupsi – KPK dll
Kewenangan Pemerintah Pusat :
1. Bidang Politik
2. Bidang pertahanan dan keamanan
3. Bidang fiskal dan moneter
4. Bidang agama
5. Bidang peradilan

Kewenangan pemerintah pusat lebih


besar pada penetapan kebijakan yg bersifat
standar, kriteria dan prosedur.
Kewenangan lain Pemerintah Pusat :
1. Menetapkan kebijakan guna mendukung pembangunan sce makro;
2. Menetapkan pedoman ttg standar pelayanan minimal dalam bidang yg wajib
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota
3. Menetapkan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan
dalam penyusunan tata ruang;
4. Menyusun rencana nasional secara makro;
5. Menetapkan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan;
6. Membina & mengawasi penyelenggaraan otonomi daerah yg meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, supervisi;
7. Menetapkan pedoman pengelolaan dan perlindungan SDA;
8. Mengelola dan menyelenggarakan perlindungan SDA wilayah laut diluar 12 mil;
9. Mengatur penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan
atas nama negara;
10. Menetapkan standar pemberian izin oleh daerah;
11. Mengatur eksport import dan melaksanakan perkarrantinaan;
12. Menangglangi wabah dan bencana yg beskala nasional;
13. Menetapkan arah dan prioritas kegiatan riset dan tenologi termasuk penelitian
dan pengembangan teknologi strategis dan beresiko tinggi
14. Menetapkan kebijakan sistem informasi nasional;
15. Menetapkanpersyaratan kualifikasi usaha jasa;
16. Mengatur sistem lembaga perekonomian negara.
PEMERINTAH DAERAH
1. Propinsi
◦ Gubernur
◦ Perangkat Propinsi ( Dinas instansi terkait)

2. Kabupaten / Kota
◦ Bupati / Walikota
◦ Perangkat Kabupaten/Kota
Pemerintahan Daerah
Bupati/Walikota + Wakil
DPRD
Sekda

Sekwan

Ka Badan Ka Dinas Ka Kantor


Sekcam/TU
Sekret/TU Ka TU
Ka Bid Kasi
Kaur
Ka Subdin
Kasubag
Kasubid
Kasi
Pemerintah Daerah
Presiden

Menteri Mendagri Menteri Menteri

Gubernur Gubernur
Sekda
Sekda

Dinas Badan Kantor Dinas Badan Kantor

Bupati Bupati Bupati Bupati Bupati Bupati

Sekda Sekda

Dinas Dinas Badan Kantor


Badan Kantor
URUSAN PEMERINTAHAN

CONCURRENT
ABSOLUT
(Urusan bersama
Mutlak Urusan
Prop & Kab/Kota
Pem. Pusat

1. Politik LN WAJIB PILIHAN


2. Pertahanan (Obligatory) (Optional)
3. Moneter & Fiskal
4. Yustisi;
5. Agama
Kewenangan Pemerintah daerah Propinsi
 Perencanaan dan pengendalian pembangunan
 Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang,
 Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
 Penyediaan sarana dan prasarana umum;
 Penanganan bidang kesehatan;
 Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial;
 Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten kota;
 Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten kota;
 Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, menengah termasuk
lintas kabupaten kota;
 Pengendalian lingkungan hidup;
 Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten kota;
 Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
 Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
 Pelayanan administrasi penanaman modal lintas kabupaten kota;
 Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yg belum dilaksanakan kab/kota;
 Urusan wajib lainnya yg diamanatkan peraturan perundang-
undangan.
Kewenangan Pemerintah daerah Kabupaten/Kota
 Perencanaan dan pengendalian pembangunan
 Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang,
 Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
 Penyediaan sarana dan prasarana umum;
 Penanganan bidang kesehatan;
 Penyelenggaraan pendidikan;
 Penanggulangan masalah sosial;
 Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
 Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, menengah;
 Pengendalian lingkungan hidup;
 Pelayanan pertanahan;
 Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
 Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
 Pelayanan administrasi penanaman modal;
 Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya;
 Urusan wajib lainnya yg diamanatkan peraturan perundang-
undangan.
Aparatur Perekonomian negara
 Perusahaan Negara – BUMN
1. Persero : modal 51 % dari negara
2. Perum : total modal negara

 Perusahaan Daerah - BUMD


MPR
Tugas, wewenang :
 Menetapkan & mengubah UUD
 Melantik Presiden dan Wakil
 Memberhentikan Presiden dan Wakil
 Memberikan penjelasan putuan MPR
 Menetapkan Tata tertib
 Menetapkan pimpinan
 Mengambil/memberi keputusan thd anggota
yang melanggar janji
 Mendengar & membahas laporan pelaksanaan
putusan majelis scr berkala/tahunan
disampaikan oleh presiden dan lembaga tinggi
lain;
Anggota MPR :
1. Anggota DPR
2. Anggota DPD

Sidang :
1. Sidang Umum
2. Sidang Tahunan
3. Sidang Istimewa

Produk :
1. Perubahan UUD
2. Ketetapan MPR
3. Keputusan MPR
Perbedaan
Sebelum amandemen Setelah amandemen

1. Kedudukan Lembaga tertinggi Lembaga tinggi


lembaga

2. Anggota DPR + Utusan Daerah DPR dan DPD


& golongan

3. Kedudukan Utusan daerah & gol. Equal foot


Anggota hanya mrp tambahan DPR dan DPD

4.Tugas  Memilih presiden Hanya melantik,


/wewenang mendengar sumpah
Menguji UU Tidak ada
Anomali :
1. Dalam praktek “lembaga tertinggi”
diselewengkan untuk memperkuat posisi
presiden :
◦ Orla, pengangkatan presiden seumur hidup
◦ Orba, kekuasaan luar biasa pd presiden
2. Penambahan Utusan golongan anggota MPR
menimbulkan kolusi politik
3. Utuan Daerah yg dipilih DPRD prakteknya yg
mewakili ex officio Gubernur, pejabat tinggi
daerah (Pangdam, Rektor dll) yg kurang
mewakili daerah.
Presiden

 Kedudukan sbg Kepala pemerintahan :


1. Menetapkan PP
2. Kekuasaan pemerintahan negara enurut UUD ’45
3. Mengajukan RUU kpd DPR
4. Membahas RUU bersama DPR
5. Mengesahkan UU
6. Dalam kegentingan memaksa berhak
mengeluarkan PERPU.
• Kedudukan sebagai Kepala negara

1. Kekuasaan tertinggi atas angkatan bersenjata


2. Dengan persetujuan DPR menyatakan perang,
perdamaian, perjanjian dg negara lain
3. Menyatakan keadaan bahaya
4. Mengangkat duta, konsul dg pertimbangan
DPR
5. Memberi grasi, rehabilitasi dgn
memperhatikan pertimbangan MA
6. Memberi amnesty, abolisi dg pertimbangan
DPR
7. Memberi gelar, tanda jasa dll diatur dalam UU
8. Mengangkat Ketua & anggota lembaga tinggi
negara
Pemilihan Presiden :

 Capres dan Cawapres harus WNI sejak lahir,


tidak pernah menerima kewarganegaraan lain
karena kehendak sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, mampu secara jasmani
rohani melaksanakan tugas kewajiban sebagai
Presiden dan Wakil;
 Diusulkan Partai Politik atau gabungan Parpol,
dipilih langsung oleh rakyat;
 Pasangan yang mendapat suara 50 % atau lebih
dari jumlah suara dan setidaknya 20 % suara di
setiap propinsi yg tersebar di lebih setengah
jumlah propinsi dilantik menjadi Presiden dan
Wakil;
 Lebih lanjut diatur dalam UU.
1. Masa jabatan 5 tahun, dapat dipilih kembali 1 kali
masa jabatan.

2. Dapat diberhentikan MPR atas usul DPR

Jika putusan
Ditengarai MK terbukti
90 hari
ada DPR minta DPR sidang
MK memeriksa,
penyelewengn MK menyelidiki Paripurna
Mengadili
Presiden/Waki Usu pember
memutuskan
l Hentian Pres
/Wakil

Paling lambat 30 hariMPR sidang


Minimal dihadiri ¾ anggota
Disetujui 2/3 yg hadir
DPR
 Membentuk UU
 Melakukan pengawasan : pelaksanaan UU,
pelaksanaan APBN, kebijakan pemerintah
 Membahas, meratifikasi atau memberi
persetujuan pernyataan perang, perdamaian,
perjanjian dg negara lain oleh presiden;
 Membahas hasil pemeriksaan keuangan negara
oleh BPK
 Menampung, memudahkan aspirasi masy.;
 Melaksanakan hal lain yg ditugaskan oleh MPR
atau UU;
 Memilih anggota BPK dengan pertimbangan
DPD
Hak DPR :

 Meminta keterangan kepada presiden


 Mengadakan penyelidikan
 Mengadakan perubahan RUU
 Mengajukan pernyataan pendapat
 Mengajukan RUU
 Menentukan anggaran DPR
 Memanggil seseorang
Rapat DPR :

 Rapat Paripurna
 Rapat Paripurna luar biasa
 Rapat fraksi
 Rapat alat kelengkapan
 Rapat kerja
 Rapat dengar pendapat komisi
 Rapat dengar pendapat umum
Sejarah perjalanan DPR :
 DPR lahir dengan Maklumat Wakil Presiden X
tanggal 16 Oktober 1945, dengan mengubah
status KNIP mjd legislatif
 Pengisian anggota DPR :
1. Tahun 1955 – pemilu
2. Tahun 1960 karena anggota DPR menolak
rancangan anggaran Pemerintah, DPR dibubarkan
oleh Presiden (anomali )
3. Era Soeharto, DPR sebagian dipilih sebagian
diangkat
4. Sejak amandemen UUD ’45 semua anggota DPR
dipilih
Pemilu bukan jaminan perwakilan bermutu,
tergantung :
1. Sistem rekrutmen calon oleh partai
2. Sistim pemilihan
3. Persyaratan anggota
4. Aturan main
5. Sistem kepartaian

 Pemilu harus memperhatikan :


1. Keseimbangan perwakilan Jawa dan luar Jawa
2. Sistem penyederhanaan partai
3. Sistem pemilihan mendekatkan wakil dg rakyat pemilih
4. Sistem yg mendorong keanggotaan yg bermutu
5. Sistem yg adil, jujur terbuka
6. Sistem yg menjamin tertib, aman, damai jauh dari
tekanan
7. Sistem yg menjamin keterwakailn minoritas
8. Jumlah maksimal anggota dewan walaupun ada
pertambahan penduduk.
• Setelah amandemen menegaskan kembali fungsi DPR sebagai
lembaga legislasi, yakni memepunyai kkuasaan membentuk
UU; dulu kekuasaan membentuk UU ada pada Presiden
(anomali)

 UU 3/1999 menghapus Lembaga Recall, dianggap sebagai cara


mengusir anggota DPR dr orang yg tidak disukai penguasa
partainya
 Pranata recall ORBA lemah :

1. Recall bertentangan dg asas perwakilan yg dipilih rakyat, karena


penarikan oleh pimpinan partai dan keputusan oleh Presiden;
2. Prakteknya recall digunakan utk melumpuhkan perbedaan
pendapat oposisi;
3. Presiden bisa menyalah gunakan wewenang, apabila bertentangan
dg kehendak Presiden, keputusan tidak dikeluarkan;
4. Memberi rasa takut anggota untuk mengeluaarkn pendapat yg
berbeda dg pemerintah.
Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
 Gagasan lahirnya DPD :
1. Mengubah sistem perwakilan menjadi 2
kamar (bicameral) seperti di AS,
DPD = Senat,
DPR = Hause of Representatif
DPD + DPR = MPR = Congress
2. Meningkatkan keikutsertaan daerah
terhadap jalannya politik pengelolaan
negara
Kenyataannya :
 DPD hanya komplemen DPR tidak mandiri,
karena hanya berwenang mengajukan usul
RUU dan melaporkan hasil pengawasan
kepada DPR
 Usulan RUU-nya pun terbatas bidang tertentu
 DPD tidak punya hak inisiatif, dan hak

menolak atau melakukan perubahan


Keanggotaan DPD :
 Dipilih dari setiap propinsi melalui pemilu;
 Jumlah anggota sama di setiap propinsi,
maksimal 1/3 jumlah anggota DPR;
 Bersidang minimal 1 kali setahun.

Kewenangan :
1. Mengajukan RUU berkaitan dg daerah kepada
DPR;
2. Membahas RUU pada poin 1;
3. Memberi pertimbangan DPR atas RUU APBN
berkaitan pajak, pendidikan dan agama;
4. Pengawasan pelaksanaan UU 1 & 3.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
 Tugas :
1. Tanggungjawab pemeriksaan tentang
keuangan negara;
2. Semua pelaksanaan APBN, APBD, anggaran
BUMN, BUMD berdasar UU;
 Kewajiban :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
DPR, DPD dan DPRD sesuai kewenangannya;
2. Hasil pemeriksaan yg ditindaklanjuti adl yg
merugikan keuangan negara.
Mahkamah Agung (MA )
 Kedudukan :
1. Lembaga Tinggi Negara
2. Pengadilan tertinggi dari semua lingkungan
peradilan
 Keanggotaan :
1. Terdiri dari hakim Agung yg disulkan Komisi
Yudisial kepada DPR dan ditetapkan Presiden
2. Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden
Kekuasaan :

 Berwenang memeriksa dan memutus :

1. Permohonan kasasi
2. Sengketa tentang kewenangan mengadili
3. Permohonan peninjauan kembali putusan
pengadilan yg telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
Mahkamah Konstitusi ( MK )

 Keanggotaan :
1. Terdiri dari 9 orang Hakim Konstitusi yg
ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan
3 orang oleh MA
3 orang oleh DPR
3 orang oleh Presiden
2. Pengangkatan & pemberhentian anggota
diatur dengan UU
Kewenangan :

1. Menguji UU terhadap UUD


2. Memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yg kewenangannya diberikan UUD
3. Memutus pembubaran parpol
4. Memutus perselisihan tentang pemilu

Kewajiban :
Memberi putusan atas pendapat DPR
mengenai dugaan pelanggaran oleh
Presiden/Wapres menurut UUD
PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN

 PERENCANAAN
 PENGORGANISASIAN
 PELAKSANAAN
 PENGAWASAN
PERENCANAAN
 PROPENAS
 REPETA
 RENSTRA
 PROPEDA
PENGORGANISASIAN
 Prinsip Pembagian habis tugas
 Prinsip perumusan tugas pokok fungsi yang
jelas
 Prinsip fungsionalisasi
 Prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi
 Prinsip kontinuitas
 Prinsip lini dan staf
 Prinsip kesederhanaan
 Prinsip fleksibilitas
 Prinsip pendelegasian wewenang yang jelas
 Prinsip pengelompokan yang homogen
 Rinsip rentang/jenjang pengendalian
 Rinsip akordion
PELAKSANAAN
1. Jenis koordinasi :
 Koordinasi hierarkhis (vertikal)
 Koordinasi fungsional :

◦ Horisontal
◦ Diagonal
◦ Teritorial
2. Pedoman koordinasi

 Harus dimulai sejak perumusan kebijakan


 Ditentukan siapa /satker mana yg scr fungsional
berwenang bertgg jawab atas suatu masalah;
 Satker yg berwenang wajib memprakarsai penyelenggrrn
koordinasi;
 Kejelasan wewenang, tgg jwab dan tgs instansi terkait;
 Dirumuskan program kerja;
 Ditetapkan prosedur & tata cara koordinasi;
 Dikembangkan komunikasi & konsultasi timbal balik utk
persepsi dan kerjasama;
 Koordinasi efektif apbl pejabat ybs memiliki kredibilitas &
kepemimpinan yg baik;
 Perlu dipilih sarana yg tepat
3. Sarana atau mekanisme koordinasi
 Kebijaksanaan
 Rencana
 Prosedur dan tata kerja
 Rapat – briefing
 SK bersama / Surat Edaran bersama
 Tim, panitia kelompok kerja, gugus tugas,
satuan tugas
 Dewan / badan BKKBN, Dewan Riset Nasional)
 Sistem administrasi manunggal satu atap
(SAMSAT)
4. Pelaksanaan koordinasi dlm Sistem
penyelenggaraan Pem.an Negara
 Sidang kabinet
• Paripurna
• Terbatas
 Rapat di lingkungan Menteri koordinator
 Koordinasi antara Departemen/Instansi Pemerintah tingkat
Pusat
 Koordinasi aparatur pemerintah pusat di luar negeri
 Koordinasi pemerintah pusat thd pemerintah daerah :
◦ Selaku aparatur pusat :
 Fungsional horisontal
 Fungsional diagonal
◦ Menteri/departemen dan instansi teknis
 Koordinasi tingkat daerah
5. Koordinasi dan hubungan kerja

Hubungan kerja :
 Bersifat koordinatif
 Bersifat konsultatif dan informatif
PENGAWASAN
1. Umum
2. Pengawasan Melekat, pengendalian atas gerak
organisasi dan bawahan yg dipimpin;
3. Pengawasan fungsional :
1. Aparat wasnal intern instansi : Itjen, Inspektorat di
LPND, Bawasprop, Bawaskab/kota, Satuan
pengawasan intern di berbagai BUMN/BUMD
2. Aparat wasnal ekstern instansi/intern pemerintah :
BPK
4. Pengawasan Teknis Fungsional
1. Ditujukan kepada aparatur : Menpan, BKN, LAN,
Ditjen Anggaran, Bappenas
2. Ditujukan kepada masyarakat : Dinas Tata Kota, BPN,
Depdikbud, Kepolisian, Legislatif
6. Pengawasan Masyarakat ( Wasmas )

Kriteria wasmas yang baik :


 Obyektif
 Bermaksud perbaikan
 Memberitahukan fakta dengan jelas, lengkap

dan bukti;
 Memberitahu bentuk penyimpangan
 Menjelaskan patokan yg dilanggar;
 Memuat saran;
 Jelas identitas yg menyampaikan.
7. Pengawasan yudikatif

 Menguji scr material terhadap peraturan


perundangan dibawah UU
 Menyatakan tidak sah semua peraturan

perundangan dibawah UU apabila


bertentangan dg peraturan perundangan yg
lebih tinggi
SEKIAN
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai