Anda di halaman 1dari 41

PRINSIP

PERANCANGAN
INTERIOR
PENGANTAR
DARA WISDIANTI, ST, MT
Pengertian Desain Interior

Desain Interior adalah karya arsitek atau desainer yang khusus


menyakut bagian dalam dari suatu banguna, bentuk-bentuknya
sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam proses
perancangannya selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat
dan kebiasaan-kebiasaan social yang diwujudkan dalam gaya-gaya
kontemporer.
Suptandar, Pamudji. 1995.
Pengertian Desain Interior

Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan


perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya
memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan,
mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan
mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan
kita,disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi
pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.
D.K. Ching. 2003.
Tujuan Desain Interior

■ Memadukan setiap elemen desain menjadi satu kesatuan utuh untuk memenuhi
kebutuhan desain. Setiap elemen disusun secara 3 dimensi berdasarkan batasn
fungsional, estetika, dan perilaku pemakai secara visual dan fungsional.
■ Untuk menciptakan suasana interior sedemikian rupa agar mampu menimbulkan
perlindungan, kenyamanan, keamanan dan menimbulkan rasa betah dalam suasana yang
terjalin dengan lingkungan sekitar.
■ Tujuan desain interior menurut D.K. Ching (2003) adalah untuk :
– Memperbaiki fungsi
– Memperkaya nilai estetika
– Meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan
Tujuan Desain Interior

The Basic Shell …..modified architecturally …..or through interior design


Kedudukan Desain Interior

Desain
Teknik Interior Seni

DESAIN INTERIOR=TEKNIK+SENI
TANPA SENI, DESAIN TIDAK INDAH
TANPA TEKNIK, DESAIN TIDAK AMAN
Ruang Lingkup Desain Interior
Desain Interior adalah karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan tepat, akan tata

kehidupan manusia dari suatu masa melalui media ruang. Ruang Lingkup Desain

Interior adalah bagian dalam bangunan. Meliputi :


1. Lantai
2. Dinding
3. Langit – Langit
4. Perabot
5. Pencahayaan
6. Penghawaan
7. Tata Suara
8. Taman Indoor dan Outdoor
9. Penataan Elemen Estetis Ruangan
Elemen Dasar Interior
1. Garis 2. Bentuk
Sebuah garis adalah unsur dasar seni, Bentuk merupakan unsur seni dalam
mengacu pada tanda menerus yang dibuat bentuk geometris dua atau tiga dimensi
disebuah permukaan. Titik adalah dasar yang memungkinkan pengguna ruang
terjadinya bentuk ruang yang untuk menangkap keberadaan sebuah
menunjukkan suatu letak di dalam ruang. benda dan memahaminya dengan
Titik tidak mempunyai ukuran panjang, persepsi.
lebar, atau tinggi. Oleh karena itu garis
bersifat statis, tidak mempunyai arah Terdapat tiga bentuk primer yaitu
gerak, dan terpusat. Sebuah titik dapat ■ Lingkaran : mejadi pusat/ poros
digunakan untuk menunjukkan :
– Ujung ujung garis ■ Segitiga : stabil dan/ tidak stabil
– Persilangan antara dua garis ■ bujur sangkar : murni, rasional, statis,
– Pertemuan ujung garis pada netral
sudut bidang atau ruang
– Titik pusat medan/ruang
Elemen Dasar Interior
3. Bidang (Shape) 4. Ruang (Space)
Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup Menurut Wicaksono dan Tisnawati
dengan batas batas yang ditentukan oleh (2014), ruang adalah sebuah bentuk tiga
unsur unsur lainnya yaitu garis, warna, dimensi tanpa batas karena objek dan
nilai, tekstur, dan lain lain. Dua garis sejajar peristiwa memiliki posisi dan arah relatif.
yang dihubungkan kedua sisinya akan Ruang dapat juga berdampak pada
membentuk sebuah bidang. Bidang hanya
perilaku manusia dan budaya, menjadi
terbatas pada dua dimensi yaitu panjang dan
lebar. Bidang geometris seperti lingkaran, faktor penting dalam arsitektur, dan akan
persegi panjang, segi empat, segi tiga, dan berdampak pada desain bangunan dan
sebagainya memiliki sebuah batasan yang struktur. Ruang memiliki panjan, lebar
jelas. Sebuah bidang dibentuk oleh dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi
beberapa garis. Ciri ciri permukaan suatu serta posisi.
bidang adalah warna dan tekstur yang akan
mempengaruhi bobot visual dan
stabilitasnya. Bidang juga berfungsi untuk
menunjukkan batasan sebuah ruangan.
Elemen Dasar Interior
5. Cahaya (Light) 6. Warna (Color)
Cahaya mempengaruhi penataan interior dalam hal : Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu
terhadap orang yang melihatnya.
■ Menentukan atmosfer ruang
Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat
■ Mempengaruhi mood pengguna menimbulkan kesan berbeda beda terhadap keberadaan
sebuah ruang, seperti kesan gelap terang yang dapat
■ Mendukung fungsi ruang mempengaruhi keberadaan sebuah ruangan.
Pada perancangan interior, jenis tata cahaya dapat Jenis warna dapat dibagi menjadi tiga yaitu warna primer,
dibagi menjadi pencahayaan alami dan pencahayaan warna sekunder dan warna tersier.
buatan.
7. Pola (pattern)
a) Pencahayaan alami
Pola adalah desain dekoratif yang dipergunakan secara
Pencahayaan alami adalah proses menempatkan berulang. Pola juga dapat disebut sebagai susunan dari
jendela, bukaan, dan permukaan reflektif lainnya sebuah desain yang sering ditemukan dalam sebuah objek.
sehingga pada siang hari ruangan tersebut dapat Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan,
menyediakan cahaya alami yang efektif ke dalam sedangkan motif garis vertikal akan meninggikan kesan
ruangan.
ruangan.
b) Pencahayaan buatan 8. Tekstur
Tekstur adalah nuansa,penampilan, atau konsistensi
Pencahayaan buatan terkait dengan penemuan
permukaan suatu zat. Tekstur juga berkaitan dengan
ornamen sumber cahaya itu sendiri. material dan bahan yang digunakan.
RUANG dalam
ARSITEKTUR

■ Menurut DK.Ching ruang bukan berupa substansi seperti batu dan kayu, namun secara
umum ruang tidak berbentuk dan tidak memiliki batas tertentu. Ruang terbentuk ketika
ada elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk persepsi sebuah ruang.
■ Elemen Geometri, titik, garis, bidang dan volume dapat digunakan untuk membentuk
ruang.
■ Dalam arsitektur, elemen-elemen ini menjadi kolom, balok, dinding, lantai dan atap
dengan bentuk, susunan dan pola tertentu menjadi batas fisik dan membentuk sebuah
ruangan.
Elemen Pembentuk Ruang
■ Sebuah kolom menjadi
penanda ruangan dan Dalam desain arsitektur, elemen ini
Atap
menjadikannya terlihat dipadukan untuk membentuk
secara 3 dimensi. bangunan, membedakan bagian
dalam dan luar, dan memberikan Langit-Langit
■ Dua kolom membentuk
batas pada ruang dalam.
lapisan ruang membrane
yang dapat dilewati
■ Ketika ditambah balok Bukaan Dinding
pada
tercipta batas bidang Dinding
transparan
Lantai
■ Dinding, sebuah bidang,
menjadi alat pemisah dua
ruang
Kolom Dua Kolom Kolom dan Balok
■ Lantai membentuk sebuah
ruang dengan batasan
tertentu
■ Atap menutupi sebuah
luasan ruang dibawahnya.
Dinding Lantai Atap
Atap

Dinding
Elemen Struktural/
Tangga

Bukaan pada Dinding

Lantai
Dalam merancang interior dapat dilakukan perubahan structural bila dibutuhkan
Perubahan tersebut diperlukan untuk meningkatkan kualitas ruang, terkait denga hubungan
antar ruang, sirkulasi, pencapaian, orientasi, dsb
Lantai
■ Lantai adalah pembentuk ruang yang
datar dan mepunyai dasar yang rata.
■ Persyaratan
– Harus kuat menyangga beban
– Mudah dibersihkan
– Tahan terhadap kelembaban
■ Fungsi Lantai
– Menyangga aktivitas dan
perabot dalam ruang
– Memberi karakter dan
meperjelas sifat ruangan
– Sebagai isolasi suara
Lantai

■ Kriteria Fungsional
– Untuk area mudah basah, hindari material yang kersa dan licin
– Untuk ruang yang berfungsi akustik, gunakan material yang lentur, lunak dan
berpori
– Untuk ruang berkesan lega, gunakan materiallantai berwarna terang
– Lantai yang netral dan tidak bermotif dapat menjadi latar
– Pola lantai dapat menjadi elemen dominan dalam ruang
– Warn lantai yang gelap lebih menonjolkan perabot dalam ruangan
Dinding
■ Dinding adalah elemen pembentuk ruang yang
berfungsi sebagai struktur pemikul lantai di atas
permukaan tanah, langit-langit dan atap.
■ Persyaratan
– Keras
– Kuat
– Tidak lentur
– Tidak tembus angina/udara
– Kuat menahan beban
■ Fungsi
– Penyekat ruangan
– Penyangga beban structural
– Mebentuk bangunan
– Memeberi perlindungan dan privacy pada bagian
dalam bangunan
– Fungsi dekoratif
– Fungsi akustik
Dinding
Detail pada Dinding
Detail pada Dinding
Bukaan
pada
Dinding
Langit-Langit
■ Langit-langit adalah elemen
pembentuk ruang yang menjadi
naungan dalam interior, memberikan
perlindungan fisik dan psikologis bagi
semua yang berada di bawahnya.
■ Fungsi
– Pelindung kegiatan manusia
– Pembentuk ruang
– Penunjang dekorasi ruang dalam
– Peredam suara/ akustik
– Menciptakan kesan tertentu
(ketinggian dan motif)
– Memperjelas area ruangan
Langit-Langit
Langit-Langit
Ketinggian langit-langit berpengaruh kepda skala
ruangan.

Langit-langit yang tinggi dapat menimbulkan


kesan terbuka, segar, luas, agung dan resmi.

Langit-langit yang rendah mempertegas


kualitas naungan dan menciptakan ruang yang intim
dan ramah.
Langit-Langit
KONSEP INTERIOR
Classic Contemporary
Classic Contemporary
Eclectic
Eclectic
Exotic
Exotic
Cool Minimalism
Cool Minimalism
Futuristic
Shabby Chic
Rustic
PROSES DESAIN
Steps in the Design
Process

■ • Define Problem
■ • Formulate Program
■ • Develop Concept
■ • Assess Alternatives
■ • Make Design Decisions
■ • Develop and Refine Design
■ • Implement Design
■ • Reevaluate Completed Design

Anda mungkin juga menyukai