Hendi Permana 20442381022 Widiyanti 20442381032 ASPEK CPOB C PENGERTIAN Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah cara pembuatan obat bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaan.CRangkaian kegiatan pembuatan obat dan bahan obat harus wajib menerapkan CPOB. Persyaratan CPOB dibuktikan dengan sertifikat CPOB yang berlaku selama 5 tahun. ASPEK-ASPEK CPOB 1.Manajemen Mutu
Manajemen yang bertanggung jawab untuk
C mencapai tujuan penggunaan obat yang memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar/registrasi dan tidak
menimbulkan resiko yang membahayakan penggunaannya karena tidak aman, mutu
yang rendah dan tidak efektif. Kebjiakan mutu memerlukan partisipasi dan komitmen
semua departemen di perusahaan, para pemasok, dan para distributor.
1. Personalia Industri farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan personil yang terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan tugas. C Seluruh personil hendaknya memahami prinsip CPOB serta memperoleh pelatihan awal dan berkesinambungan termasuk intruksi mengenai hygiene yang berkaitan dengan pekerjaannya. 1. Bangunan dan Fasilitas Bangunan dan fasilitas harus memiliki desain, kontruksi dan letak yang memadai serta sesuai dengan kondisi dan dirawat dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan desain ruangan C harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil risiko terjadinya kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lainnya, serta dapat memudahkan pembersihan, sanitasi, dan perawatan yang efektif agar terhindar dari penumpukan debu dan kotoran yang dapat menurunkan mutu obat. 1. Peralatan Peralatan untuk pembuatan obat hendaknya memiliki desain yang tepat,ukuran yang memadai dan ditempatkan serta dikualifikasi dengan tepat,agar mutu obat terjamin sesuai C dengan desain serta seragam,untuk memudahkan pembersihan dan perawatan untuk mencegah kontaminasi silang, penumpukan debu atau kotoran dan hal-hal yang berdampak buruk pada produk. 1. Sanitasi dan hygiene Ruang lingkup sanitasi dan hygiene meliputi personil,bangunan,peralatan dan perlengkapan,bahan produksi serta wadahnya,bahan pembersih dan C desinfeksi yang dapat merupakan sumber pencemaran produk. 1. Produksi Produksi dilakukan dan diawasi oleh personil yang kompeten. Penanganan bahan dan produk jadi seperti penerimaan, dan karantina,pengambilam sampel,penyimpanan,penandaan, penimbangan, penngolahan, C pengemasan dan distribusi hendaklah dilakukan sesuai prosedur atau intruksi tertulis dan dicatat. 1. Pengawasan mutu Pengawasan mutu mencakup pengambilan sampel, spesifikasi, pengujian termasuk pengaturan,dokumentasi dan prosedur pelulusan yang C yang relevan telah dilakukan untuk memastikan bahwa semua pengujian dijual, sampai mutunya telah dibuktikan memenuhi persayaratan. 1. Inspeksi diri, Audit mutu dan audit dan Persetujuan pemasuk. Program inspeksi diri dirancang untuk mendeteksi kelemahan dan pelaksanaan CPOB dan untuk menetapkan tindakan perbaikan yang C diperlukan. Inspeksi diri dilakukan secara independen secara rinci oleh petugas yang kompeten dari perusahaan yang dapat mengevaluasi penerapan CPOB secara obyektif dilakukan secara rutin dan pada situasi khusus. 1. Penanganan Keluhan Terhadap Produk dan Penarikan Kembali Produk. Untuk menangani semua kasus yang mendesak, disusun suatu sistem mencakup penarikan kembali produk C yang diketahui atau diduga cacat dari peredaran secara cepat dan efektif. 1. Dokumentasi Dokumen produksi induk/ formula pembuatan,prosedur, metode, dan instruksi, laporan dan catatan harus bebas dari kekeliruan dan tersedia C secara tertulis. Dokumen didesain, disiapkan, dikaji dan didistribusikan dengan cermat, disetujui, ditandatangani dan diberi tanggal oleh personil yang sesuai dan diberi wewenang. Isi dokumen hendaklah tidak bermakna ganda, judul, sifat dan tujuannya hendaknya dinyatakan dengan jelas. 1. Pembuatan dan Analisis berdasarkan kontrak. Kontrak tertulis antara pemberi kontrak dan penerima kontrak harus dibuat secara jelas yang menentukan tanggung jawab dan kewajiban C masing-masing pihak. Kontrak tertulis meliputi pembuatan atau analisis obat yang dikontrakan dan semua pengaturan teknis terkait. Kontrak berdasarkan usul perubahan dalam pengaturan teknis yang sesuai dengan izin edar untuk produk yang bersangkutan. 1. Kualifikasi dan Validasi CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi validasi yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek kritis dari C kegiatan yang dilakukan. Unsur program validasi dirinci dengan jelas dan didokumentasikan dalam Rencana Induk Validasi ( RIV ) atau dokumen setara.