Anda di halaman 1dari 7

Obat Inotropik dan Titrasi

“Digoxin”
KELOMPOK 2

1. ATI WARYATI

2. DEWI AYU N

3. FAHRUL ROZI

4. KHOLISIYAH MJ

5. NASITO

6. RATNA NINGSIH

7. SITI KHONISA

8. YOGA AGUNG PERDANA


Definisi
• Digoxin adalah obat generik yang digunakan untuk terapi pengobatan gagal
jantung kronik dan akut dan meningkatkan kekuatan jantung. Digoxin dapat di
gunakan untuk mengobati gangguan irama jantung (aritmia) yang tidak teratur,
dapat menurunkan risiko pembekuan darah, mengurangi risiko anda untuk
terkena serangan jantung atau stroke. Digoxin bekerja dengan cara
meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung.
Jenis Digoxin
• 1. Digoxin Tablet

• 2. Digoxin Injeksi
Dosis & Cara Penggunaan Digoxin
Digoxin termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep
dokter.
1. Digoxin Tablet
1. Digitalisasi cepat: Dosis pemuatan: 750-1.500 mcg (0,75-1,5 mg) dalam 24 jam pertama sebagai dosis tunggal atau dalam
dosis terbagi.
2. Untuk gagal jantung ringan: 250-750 mcg setiap hari selama 1 minggu.
3. Perawatan biasa: 125-250 mcg / hari.

2. Digoxin Injeksi
1. Gagal jantung darurat untuk pasien yang belum menerima glikosida jantung dalam 2 minggu sebelumnya: Dosis
disesuaikan menurut usia, berat badan, dan status ginjal. Dosis pemuatan: 500-1.000 mcg (0,5-1 mg) melalui infus selama
10-20 menit dalam dosis terbagi.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Digoxin yang mungkin terjadi adalah:
1. Aritmia (gangguan irama jantung)
2. Gangguan konduksi jantung
3. Gangguan penglihatan (penglihatan kabur atau kuning).
4. Diare, mual, muntah.
5. Gangguan otak, pusing, gangguan sistem saraf pusat.
6. Ruam, urtikaria (gatal biduran).
7. Berpotensi Fatal: Toksisitas Digoxin.
Indikasi dan KontraIndikasi
• Indikasi utama digoxin adalah digoxin digunakan untuk mengobati gagal jantung dan gangguan
irama jantung.
• Kontraindikasi Digoxin :

Hindari penggunaan Digoxin pada pasien:


1. Takikardia / fibrilasi ventrikel, kardiomiopati obstruktif hipertrofik, amiloidosis jantung,
perikarditis konstriktif.
2. Aritmia akibat keracunan jantung glikosida atau jalur AV aksesori (misalnya: Sindrom
Wolff-Parkinson-White).
3. Blok jantung komplet intermiten atau blok AV derajat 2 (terutama jika ada riwayat
serangan Stokes-Adams).
4. Pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap digoxin.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai