Perlakuan

Perpajakan
Suhut Tumpal Sinaga
Untuk UMKM
stsinaga@pknstan.ac.id

Sudut Pandang Suhut PPL AKP2I

11 Juni 2021
Suhut Sinaga
 Agenda Kita

1.Siapa UMKM?
2.Pajak UMKM
3.Insentif pajak untuk UMKM dalam masa Pandemi Covid 19
4.Transisi menuju new normal
 Siapa UMKM?
1.Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah  berdasarkan kekayaan bersih dan
penjualan tahunan
2.Menurut Badan Pusat Statistik  berdasarkan jumlah tenaga
kerja
3.Menurut Bank Dunia  berdasarkan jumlah karyawan,
pendapatan setahun, dan kepemilikan asset
4.Menurut pajak?
Perpajakan
untuk UMKM
 Perlakuan Pajak
untuk UMKM
 PPh
 PP 23/2018  PPh Final 0,5%
 Per-17/PJ/2015  NPPN
 Pengurangan tarif 50% Pasal 31E
 UU PPh  Ketentuan Umum
 PPN/PPnBM
 Administratif
 Pendaftaran
 Pembayaran
 Pelaporan
 Pemeriksaan
 PP-23 tahun 2018
1.WP dalam negeri yang melakukan kegiatan usaha yang
peredaran brutonya tidak lebih dari 4,8 miliar / tahun
2.PPh Final = 0,5% x peredaran bruto
3.Bersifat opsional  WP dapat memilih ketentuan umum
4.Berlaku sementera:
1.Orang pribadi  7 tahun pajak
2.Koperasi, CV, Firma  4 tahun pajak
3.PT  3 tahun pajak
 Norma Penghitungan Penghasilan Netto
Per-17/PJ/2015

1.WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau

pekerjaan bebas yang peredaran brutonya kurang dari 4,8
miliar rupiah / tahun  dapat memilih pencatatan atau
pembukuan
2.Penghasilan netto = NPPN x peredaran bruto
 Pengusaha Kecil PPN
PMK-197/PMK.03/2013
1.Pengusaha dengan peredaran bruto tidak lebih dari 4,8 miliar
rupiah / tahun  tidak wajib menjadi PKP
2.Bersifat opsional  WP dapat memilih menjadi PKP
 Pengembalian Pendahuluan
Pasal 17D UU KUP
PMK-39/PMK.03/2018 jo. PMK-117/PMK.03/2019

1.Orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

dengan jumlah LB restitusi di SPT tahunan PPh tidak lebih
dari Rp100 juta
2.Badan dengan jumlah LB restitusi di SPT tahunan PPh tidak
lebih dari satu miliar rupiah
3.PKP dengan jumlah LB restitusi di SPT masa PPN tidak lebih
dari satu miliar rupiah
4.SKPPKP  paling lama 1 bulan sejak permohonan diterima
lengkap
 Are you ready for the New Normal?

1.Insentif pajak Covid-19  terakhir Juni 2021

2.PPh Final PP-23/2018  berakhir mulai 1 Juli 2021
3.Menghitung PPh dengan ketentuan umum  menggunakan
pembukuan
4.Menghitung PPh dengan NPPN  menggunakan pencatatan
5.PPh pasal 25 ayat (7) masa Agustus 2021?
 Theoretically
Idealnya, dalam kondisi pasar sempurna, tidak ada perbedaan
perlakuan pajak
Insentif Pajak baik dalam hal tertentu:
Tujuan distributive atau keadilan (Harvey & Gayer, 2013)
Have positive external effect and very responsive to tax incentives (Saez, 2004)
Sebagai alternative dari belanja negara yang terbatas (Atkinson, 2012)
Tax incentives distorts SME creation, business structure and growth
Equity vs Simplicity: Fixed costs (compliance costs) are particularly
burdensome for small enterprises having low turnover. What if there
are no compliance costs? Otomatisasi?
 Watch out for egalitarian trap!
• Too generous support for SMEs (Peter Pan Syndrome) discourage
competition
• Seeking economic equalities policy is not development friendly
• Far reaching stimulus programs also enjoyed by tax evaders (Laffitte et
al., 2020; Tax Justice Network, 2020)
• The government should perform the role of the economically
motivational discriminator just like the market
The Government should support those who make
improvement, not those who need improvement
• Industry sector (KLU) is not a good discriminant for incentives
• Sizes (omset, gaji, LB, tbk.) are not good discriminant for incentives
• Rather the criteria for selective support should be market performance outcomes
• Alchian and Demsetz: A mechanism to match performance and reward. Help
avoid the sabotage of the economic agents
Encourage competition, support the winner
• the criteria for selective support should be market performance outcomes: RoA,
RoE, export/sales, growth
• Should be individual, rather than general
• Industrial policy (tax incentives included) should reinforce market discrimination
(Jwa, 2014)
• ETR is a good measure to be employed in granting the covid-19 financial aid
programs (Effendi, 2020)
 RUU Perubahan UU KUP?

1.Alternative Minimum Tax  WP badan

2.Lapisan Penghasilan Kena Pajak sd 5 miliar  tarif 35%
3.Kenaikan tarif PPN  Multi tarif PPN  UMKM 1% final
4.Pajak karbon
 It is strongly recommended that the government act
discriminatively, in that it favor those who perform well in the
market '€” not merely based on location, size, business sector,
or just because it is weak or small

This article was published in thejakartapost.com with the title

"Moral hazard in Indonesia'€™s tax incentives". Click to read: 
https://www.thejakartapost.com/news/2015/05/19/moral-haz
ard-indonesia-s-tax-incentives.html
.