Anda di halaman 1dari 38

Bone Healing

Disusun Oleh:

Dwi Ngurah Bagus Oktavian 19710115


Ully Milata Fitri Prayitno Putri 19710117
Ratih Kusuma Diarti 19710106
Maria Patricia Marisstella 19710151
Muhammad Firmansyah 19710073
Tulang adalah suatu jaringan ikat vaskular
yang terdiri dari sel,serat,dan substansi dasar
yang berfungsi sebagai penyokong dan
pelindung kerangka.
Anatomi Tulang

Berdasarkan bentuknya Anatomi tulang manusia


terbagi menjadi :
 Panjang (Long bone) : Femur dan Humerus
 Pendek (Short bone) : Carpalia dan Tarsalia
 Pipih (spongy) : Tengkorak, tulang dada,
tulang rusuk,dan
tulang
panggul
(illium,ischium,
dan pubis)
 Tidak beraturan (irreguler) : Vertebrata
 Sesamoid : Patella
Histologi Tulang

Komponen selular dari tulang

• Osteogenic precursor cell : terdapat pada


Periosteum (Jaringan ikat yang menutupi tulang
kecuali pada permukaan persendian), dan
Endosteum.

• Osteoblas

• Osteoklas : Sel raksasa dengan inti multiple (6-


50)

• Osteosit : matriks yang terbenam dalam


Osteoblas (lakuna dan Kanalikuli)
Fungsi Tulang

Support Proteksi Lokomosi


(penyokong) (melindungi organ penting) seperti
jantung, paru-paru dan otak.

Produksi sel darah Tempat penyimpanan lemak dan


tubuh mineral
Lemak disimpan di dalam rongga tulang,
(haematopoietik). menyimpan mineral penting, seperti kalsium,
fosfor dan magnesium.
Pertumbuhan Tulang

Pertumbuhan Proses
memanjang pertumbuhan
tulang & kalsifikasi

Pertumbuhan Aposisi
melebar tulang osteoblast

Deposisi &
Remodelling
resorpsi
tulang
osteoblastik
Mekanisme Pembentukan Tulang

Intramembran • Osifikasi intramembran terjadi • Osifikasi endokhondral, sel-sel

Endokhondral
ketika sel mesenkim mesenkim berdiferensiasi
berkembang dan menjadi kondrosit dan
berdiferensiasi langsung mengeluarkan matriks
menjadi osteoblas. tetapi kartilaginosa.
dalam osifikasi intramembran,
hanya terbentuk trabekul • Tulang yang terbentuk dari
tulang. osifikasi endokhondral
memiliki sifat biomekanis
yang lebih baik dari tulang
yang terbentuk dari osifikasi
intramembran karena dalam
osifikasi endokhondral,
matriks terbentuk dari
kartilago.
OSIFIKASI INTRAMEMBRAN
OSIFIKASI ENDOKONDRAL
Bone Healing

Respon tubuh untuk


memperbaiki
kerusakan.

Direct Fracture Indirect Fracture


Healing Healing
Direct Fracture Healing
(Proses penyembuhan fraktur PRIMER)

internal remodelling dari haversian system dan penyatuan tepi fragmen fraktur dari tulang
yang patah → tidak ada hubungan dengan pembentukan kalus.
Syarat untuk remodeling Haversian
Terdapat 2 jenis penyembuhan :
pada tempat fraktur adalah:

Pelaksanaan reduksi yang tepat Contact Healing

Fiksasi yang stabil Gap Healing

Eksistensi suplay darah yang cukup


Direct
Fracture
Healing
Penyembuhan
Contact Healing Gap Healing

• Celah antara ujung • Celah antar dua tulang


tulang <0,01 mm dan harus < 800 μm hingga
strain antar-tulang 1 mm dan kondisi
adalah <2%. tulang stabil
• Penyatuan tulang dan • Proses penyatuan
pemulihan sistem tulang dan pemulihan
Haversian terjadi sistem Haversian tidak
secara simultan. terjadi secara simultan
Indirect Fracture Healing
(Proses penyembuhan fraktur SEKUNDER)

Penyembuhan fraktur tidak langsung (sekunder) adalah bentuk


penyembuhan fraktur yang paling umum dan terdiri dari penyembuhan
tulang endochondral dan intramembran.

Terdiri atas 5 fase :


1. Fase hematom (inflamasi)
2. Fase proliferasi
3. Fase kalus
4. Fase osifikasi
5. Fase remodelling.
Indirect
Fracture
Healing
1. Fase hematom (inflamasi)

Fragmen tulang terputus (Fraktur)

Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cidera dan pembentukan hematoma ditempat
patah tulang

Terjadi hipoksia dan adanya hematoma memicu reaksi dari faktor-faktor inflamasi
seperti sitokin

Menstimulasi pembentukan periosteal osteoblast dan osifikasi pada tempat fraktur,


stimulasi pembelahan sel dan migrasi menuju tempat fraktur, stimulasi kondrosit untuk
berdeferensiasi pada kalus lunak dengan osifikasi endokondral yang mengiringinya
2. Fase proliferasi sel

Kolagen dan
proteoglikan
sebagai matriks Tampak
Organisasi Revaskularisasi
kolagen pertumbuhan
(terbentuk dan invasi
Hematom sehingga melingkar dari
benang-benang fibroblast dan
terbentuk kalus tulang
fibrin) osteoblast
jaringan ikat rawan
fibrous dan
tulang rawan
3. Fase Pembentukan Kalus
Pertumbuhan jaringan
tulang berlanjut
Faktor Pertumbuhan Tulang
Transforming Growth Factor-Beta1
(TGF-B1) dan Vascular Endothelial
Growth Factor (VEGF)

Fragmen patahan tulang digabungkan


dengan
jaringan fibrous, tulang rawan, dan
tulang serat matur

Pusat dari kalus lunak adalah kartilogenous yang kemudian bersama


osteoblast akan berdiferensiasi membentuk suatu jaringan rantai osteosit.
4. Fase konsolidasi (osifikasi)

Aktifitas
osteoklast dan Tulang yang
osteoblast mature (lamellar
berlanjut bone)

Tulang yang Osteoklast dapat menembus


immature jaringan debris pada daerah
(woven bone) fraktur dan diikuti
Osteoblast yang akan mengisi
celah di antara fragmen dengan
tulang yang baru.
5. Fase remodelling

Fraktur telah dihubungkan dengan selubung tulang

Proses pembentukan dan penyerapan tulang yang terus menerus

Rongga medulla akan terbentuk kembali dan diameter


tulang kembali pada ukuran semula

keadaan ini tulang telah sembuh secara klinis dan radiologi


Waktu Penyembuhan Fraktur
Perkiraan Penyembuhan Fraktur Pada Orang Dewasa
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Tulang

Reduksi dan
Umur imobilisasi

Lokasi
Infeksi
Penyakit
Konfigurasi fraktur
metabolik

Vaskularisasi fragmen
fraktur
Evaluasi Penyembuhan Patah Tulang
• Histopatological
• Biochemistry
Invasif
• Molecular methods
• Tensile testing

• Clinical
Non Invasif
• Radiological
Klinis Radiologis

Pemeriksaan di daerah fraktur Garis fraktur atau kalus

Pembengkokan didaerah fraktur Trabekulasi yang sudah


menyambung pada kedua fragmen

Pemutaran dan kompresi Medula atau ruangan dalam daerah


fraktur

Tidak ditemukan adanya gerakan

Perasaan nyeri
Komplikasi
Immediate Sistemik: Syok Hipovolemik
Lokal: major vessels injury, muscle injury, tendons injury, joint injury, visceral injury

Sistemik: Syok hemoragik, syok septik, Adult respiratory distress syndrome, fat embolism
syndrome, deep vein thrombosis, pulmonary syndrome, aseptic traumatic fever, septicemia in open
Early fracture, crush syndrome
Lokal: infeksi, compartment syndrome

• Delayed union
Late • Nonunion
• joint stiffness
• Sudeck's dystrophy
• Malunion
• Osteomyelitis
• cross union (imperfect union
• ischemic contracture
of the fracture)
• myositis ossificans
• avascular necrosis
• osteoarthritis.
• Shortening
KOMPLIKASI
TERSERING

Osteomyelitis

Nonunion

Delayed-union
Malunion
Osteomyelitis
Radang pada tulang akibat infeksi (Supuratif dan Non-
supuratif) yang menyebar secara hematogen atau
eksogen.

Infeksi Supuratif (tersering) disebabkan


Staphylococcus aureus sedangkan Infeksi non
Supuratif oleh metalosis.

Lokasi: femur, humerus, metacarpal, metatarsal,


phalang
Patofisiologi Osteomyelitis
Acute

Inflamatory Release of Periosteal


Bone infection cascade enzyme leading Bone death
stripping
triggered to bone lysis

Chronic

Bone
Sinus Involucrum Discharge of
Sequestrum fragmentatio
formation formation sequestrum
n
O Gambaran Klinis
S • Akut (1-beberapa hari post trauma)

T Nyeri, bengkak, pincang saat berjalan, lack of energy

E • Kronis (beberapa bulan post trauma)


Gejala bertahan / berulang meski telah diobati
O
Radiologi
M
• lysis
Y • Proliferasi periosteal (smooth,expansile,spiculated)

E •
Sequestrum
involucrum formation
L • Increased medullary density and cortical bone resorption, especially at the fracture edges

I Terapi

T • Antibiotik
• Operatif: fixator eksternal
I • Dibridement pada osteomielitis dengan pembentukan squestra

S Bone graft
Penyebab
Delayed union
suplai darah yg inadekuat, severe soft tissue damage, excessive
terjadi kegagalan ujung fraktur untuk traction, infeksi
menyatu dalam waktu 3-5 bulan
Gambaran Klinis

3 bulan -> anggota gerak atas.


nyeri persisten, nyeri tekan, deformitas, disuse muscle athrophy
5 bulan -> anggota gerak bawah.

X-Ray

terlihat garis fraktur, adanya callus formation atau periosteal


reaction

Terapi
Konservatif : plaster untuk imobilisasi
Operatif : bila union diperkirakan tidak akan terjadi, lakukan
fiksasi interna dan bone graft
NONUNION
Definisi terjadi kegagalan ujung fraktur untuk menyatu
dalam waktu 6-8 bulan dan tidak terjadi
konsolidasi sehingga terdapat pseudoartrosis
(sendi palsu)

Penyebab suplai darah yg inadekuat, infeksi, excessive gap,


bone loss

Gambaran nyeri (-), bengkak (-)


Klinis

Radiologi elephant foot, ujung fraktur tambak bulat dan


sklerotik
NONUNION Macam Hipertrofik/viable : Memiliki banyak callus
namun tidak terjadi bridging, bisa disebabkan
oleh stabilisasi yang kurang baik
Atrofi/non-viable : Memiliki sedikit kalus,
displacement fracture fragment

Terapi Menghilangkan jaringan yang nonviabel


Diberi fiksasi yang berlawanan dengan arah
yang tidak stabil (Pada hipertrofi menggunakan
external fixator)
Mengobati setiap infeksi yang ada dengan
adekuat
Bone graft
Malunion Definisi
• gangguan pada penyembuhan tulang terjadi
karena kegagalan transformasi hematoma
menjadi matrik osteogenik sehingga yang
terbentuk jaringan fibrous nonosteogenik.

Gambaran Klinis
Deformitas, Gangguan fungsi gerak, Nyeri dan
keterbatasan sendi

Radiologi
• Penyambungan fraktur dalam posisi
nonanatomik

Terapi
Operatif (osteotomi, bone graft)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai