Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan Dan Perkembangan
PERKEMBANGAN
Sitokinin, berfungsi :
a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan,
seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan
membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam
daun (senescens).
Gas etilen, berfungsi :
a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman,
misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada
daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa
spesies tanaman dan dapat menstimulasi
pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
Asam absisat, berfungsi :
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi
- Kalin, berfungsi :
a. Merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan
organ.
b. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan
atas:
1. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
2. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
3. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
4. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
Asam traumalin
a. Asam traumalin disebut sebagai hormon
luka/kambium karena hormon ini berperan apabila
tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
b. Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di
daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga
mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup
luka tersebut. Kemampuan itu disebut restitusi atau
regenerasi.
c. Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam
traumalin (asam traumalat).
FAKTOR EKSTERNAL
a. Nutrisi
Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur
makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur
mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).
b. Air,pH dan oksigen
Untuk fotosintesis.
Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi
enzimatis
Membantu proses perkecambahan biji.
Menjaga (mempertahankan kelembapan).
Untuk transpirasi.
Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
Menghilangkan asam absisi.
Sebagai pelarut
c. Cahaya
- Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
- Berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman.
- Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.Panjang periode cahaya
harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan
terhadapfotoperiode yang berbeda panjangnya disebut
fotoperiodisme. Ada 3 fotoperiodisme :
a) Tumbuhan berhari pendek (short day plant)
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu
pembungaan terjadi.
b) Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu
c) Tumbuhan hari netral (day-neutral plant).
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan
bunga kapan saja dalam setahun
d. Suhu
- Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan,
antara lain memengaruhi kerja enzim.
- Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu
yang paling baik untuk pertumbuhan.
- Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di
mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
- Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu
tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan terdiri dari dua
tahap, yaitu :
1. tahap embrio
2. tahap pasca embrio.
Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai dari proses fertilisasi (penyatuan
sel telur dan sperma), kemudian terbentuk zigot yang
mengalami proses pembelahan. Tahap embrio
dikelompokkan menjadi beberapa fase, yaitu fase
morula, fase blastula, fase gastrula, fase diferensiasi,
serta organogenesis.
1. Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali.
Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi
empat, dan seterusnya.Pembelahan yang cepat terjadi pada
bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau kutub
hewan (animal pole) dan kutub vegetatif (vegetal pole).
Antara dua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu.
Setelah pembelahan terjadi pada bagian vertikal, kemudian
dilanjutkan dengan bagian horizontal yang membelah secara
aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut
sampai terbentuk 16-64 sel.Embrio yang terdiri dari 16-64 sel
inilah yang disebut morula.
Bagan Tahap Morula
2. Fase Blastula
http://www.bukupedia.net/2016/02/pengertian-
pertumbuhan-primer-dan.html?m=1