Studi taksonomi tumbuhan didasarkan pada bahan riil
yang harus ada, yang lazim disebut spesimen.
Suatu spesimen berupa tubuh tumbuhan lengkap, yg
terdiri dari organ vegetatif & generatif (ut spermatophyta) atau organ vegetatif & organ reproduksi selain biji, mis spora (ut Cryptogame) Spesimen dapat berupa tumbuhan segar yang masih hidup atau yang telah diawetkan (herbarium), baik basah maupun kering. Yang kering dibuat dengan teknil p[embuatan specimen kering
Spesimen basah dengan menyimpan bunga/ buah di
larutan FAA (formalin, Alkohol dan acetyldehid) perb: 1:3:1 ALAT & BAHAN YANG DIPERLUKAN
1 Gunting stek atau pisau pangkas
2 Wadah untuk membawa tumbuhan
3 Kertas koran bekas
4 Alat pengepres, bisa dari kardus bekas
5 Alkohol 70% atau spirtus putih
6 Etiket/ label gantung
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN KOLEKSI 1 Ukuran koleksi umumnya 40x30cm
2 Koleksi harus mempunyai organ vegetatif &
generatif 3 Pengamatan & pencatatan thd karakter2 yang tidak mungkin terwakili oleh koleksi atau akan hilang dalam proses pengeringan. Data tersebut bisa berupa: habit, habitat, nama lokal & kegunaan, getah & warna getah, warna bagian tumbuhan (daun, bunga, buah), aroma kalau ada & karakter lain yg dianggap menonjol. YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN KOLEKSI 4 Cara pengambilan koleksi disesuaikan dengan habit tumbuhan Tumbuhan kecil seperti rumput, herba & semak yg berukuran kecil dikoleksi lengkap dg cara mencabut dari bagian akarnya
Untuk pohon, semak/perdu besar & liana
dikoleksi sebagian rantingnya sesuai dengan ukuran yg telah ditetapkan (30 cm), serta harus lengkap organ generatif & vegetatifnya. Untuk tumbuhan epifit & parasit, selain tumbuhan itu sendiri harus dikoleksi juga tumbuhan inangnya ( minimal dicatat nama ilmiahnya)
Untuk kelompok palmae & pisang, koleksi
bisa diambil berupa potongan2 yg mewakili seluruh bagian tanaman. Disusun sedemikian rupa & diberi 1 nomor koleksi. YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN KOLEKSI 6 Pengapitan & Pengeringan