0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perbuatan hukum, peristiwa hukum, dan hubungan hukum. Perbuatan hukum adalah tindakan subyek hukum yang menimbulkan akibat hukum, baik secara sepihak maupun dua pihak. Peristiwa hukum adalah peristiwa sosial yang menurut peraturan hukum dapat menimbulkan akibat hukum. Hubungan hukum terjadi ketika ada pihak yang memiliki
Dokumen tersebut membahas tentang perbuatan hukum, peristiwa hukum, dan hubungan hukum. Perbuatan hukum adalah tindakan subyek hukum yang menimbulkan akibat hukum, baik secara sepihak maupun dua pihak. Peristiwa hukum adalah peristiwa sosial yang menurut peraturan hukum dapat menimbulkan akibat hukum. Hubungan hukum terjadi ketika ada pihak yang memiliki
Dokumen tersebut membahas tentang perbuatan hukum, peristiwa hukum, dan hubungan hukum. Perbuatan hukum adalah tindakan subyek hukum yang menimbulkan akibat hukum, baik secara sepihak maupun dua pihak. Peristiwa hukum adalah peristiwa sosial yang menurut peraturan hukum dapat menimbulkan akibat hukum. Hubungan hukum terjadi ketika ada pihak yang memiliki
DOSEN PENGAMPU MARSELLA, SH, M.KN SEMESTER V FA K U LTA S H U K U M UMA PERBUATAN HUKUM
Perbuatan subyek hukum terhadap obyek
hukum disebut perbuatan hukum Perbuatan hukum adalah setiap perbuatan subyek hukum yang akibatnya diatur oleh hukum, karena akibat itu dapat dianggap sebagai kehendak dari yang melakukan hukum. Perbuatan hukum merupakan setiap perbuatan manusia yang dilakukan dengan sengak untuk menimbulkan hak dan kewajiban. PERBUATAN HUKUM TERDIRI DARI:
a. Perbuatan hukum sepihak, yang
dilakukan oleh satu pihak saja dan menimbulkan hak dan kewajiban pada satu pihak pula, misalnya: Pembutan surat wasiat (pasal 875 KUH Perdata) Pemberian hibah sesuatu benda (pasal 1666 KUH Perdata) b. Perbuatan hukum dua pihak, yang dilakukan oleh dua pihak dan menimbulkan hak hak dan kewajiban kewajiban bagi kedua pihak (timbal balik), misalnya: Persetujuan jual beli (Pasal 1457 KUH Perdata) Perjanjian sewa menyewa (Pasal 1548 KUH Perdata) PERISTIWA HUKUM
Bellefroid mengemukakan bahwa persitiwa hukum
adalah peristiwa sosial yang tidak secara otomatis dapat merupakan/menimbulkan hukum. Suatu peristiwa dapat merupakan peristiwa hukum apabila peristiwa tersebut oleh peraturan hukum dijadikan peristiwa hukum. PERISTIWA HUKUM DAPAT DIBAGI DALAM BERBAGAU GOLONGAN, YAITU:
1. Peristiwa menurut hukum dan peristiwa melanggar hukum.
a. Contoh peristiwa menurut hukum, di antaranya: kelahiran, kematian, pendudukan tanah, pencemaran laut, lingkungan hidup, jual beli, sewa menyewa, pemberian kredit, pembukaan rekening pada bank, perjanjian negara, pembunuhan, dan sebagainya. Peristiwa tesebut dapat terjadi karena: 1) Perbuatan manusia 2) Keadaan b. Contoh peristiwa melanggar hukum, adalah sesuai pasal 1239 KUH Perdata yg menyatakan bahwa tiap perikatan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu apabila tidak dipenuhi kewajiban oleh si berutang maka berkewajiban untuk memberikan penggatian biaya, rugi dan bunga PERISTIWA HUKUM DAPAT DIBAGI DALAM BERBAGAU GOLONGAN, YAITU:
2. Peristiwa hukun tunggal dan peristiwa hukum majemuk.
a. Peristiwa hukum tunggal (misalnya, hibah/ pemberian). b. Petistiwa hukum majemuk, misalnya: 1) Dalam perjanjian jual beli akan terjadi peristiwa tawar menawar, penyerahan barang, dan penerimaan barang. 2) Dalam perjanjian kredit akan terjadi perundingan, penyerahanuang, dan di pihak lain penyerahan barang bergerak sebagai jaminan dan pengembalian uang di pihak lain dan/ atau pengembalian barang jaminan. PERISTIWA HUKUM DAPAT DIBAGI DALAM BERBAGAU GOLONGAN, YAITU:
3. Peristiwa hukum sepintas dan peristiwa terus menerus:
a. Peristiwa hukum sepintas (misalnya pembatalan perjanjian, tawar menawar). b. Peristiwa hukum terus menerus (misalnya perjanjian sewa-menyewa). HUBUNGAN HUKUM
1. Adanya orang orang yang hak/ kewajibannya saling berhadapan, misalnya,
jual beli rumah. Satu pihak “berkewajiban menyerahkan” rumah dan “berhak menerima” rumah tersebut. 2. Adanya obyek yang berlaku berdasarkan hak dan kewajiban (misalnya, rumah tersebut pada no.1) 3. Adanya hubungan antara pemilik hak dan pengemban kewajiban atau adanya hubungan atas obyek yang bersangkutan. Misalnya, dalam hubungan sewa menyewa rumah. Satu pihak bertindak sebagai pemegang hak dan pengemban kewajiban, sedangkan rumah yang disewa merupakan obyek dari hubungan hukum tersebut. AKIBAT HUKUM KARENA DITIMBULKAN OLEH PERISTIWA HUKUM, DAPAT BERUJUD:
1. Timbulnya, berubahnya, atau lenyapnya suatu keadaan hukum, misalnya:
a. Usia menjadi 21 tahun, akibat hukumnya berubah: dari tidak cakap hukum menjadi cakap hukum. b. Adanya pengampuan, akan mengakibatkan lenyapnya kecakapan | melakukan tindakan hukum. 2. Timbulnya, berubahnya, atau lenyapnya suatu hubungan hukum antara dua atau lebih subyek hukum , dimana hak dan kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain, misalnya: perjanjian jual beli, akan melenyapkan hubungan hukum setelah terjadi pelunasan/ pembayaran. 3. Timbulny sanksi apabila dilakukan tindakan yang melawan hukum . Misalnya: Pencuri yang diberi sanksi hukuman merupakan akibat dari perbuatan yang mengambil barang orang lain tanpa hak dan secara melawan hukum. SEKIAN & TERIMA KASIH