Anda di halaman 1dari 13

PEMAPARAN MAKALAH PELANGGARAN

SILA PERTAMA PANCASILA DALAM


KASUS SMKN 2 PADANG
Kelompok 2:

• Rianda Kumala Dewi (10119048)


• Nisa Wulan Yuliani (13119115)
• Timothy Nathaniel Gunawan (13319102)
• Christian William (15519043)
Penjelasan kasus secara singkat

Kasus ini berawal dari instruksi yang mewajibkan seluruh siswi di SMK
Negeri 2 Padang untuk memakai jilbab, tidak terlepas siswi non-muslim
sekalipun. Hal tersebut sempat mendapat kecaman dari orang tua salah
satu siswi yang menolak untuk menggunakan jilbab sebab dirinya
merupakan non-muslim.
Setelah diusut, ternyata instruksi tersebut berasal dari salah satu
Peraturan Daerah yang mulanya hanya berupa imbauan. Namun
kemudian peraturan tersebut berubah menjadi instruksi Walikota
Padang dan perlu dipatuhi oleh sekolah.
Landasan Hukum

Toleransi antar umat beragama di Indonesia diatur oleh beberapa


perundang-undangan:
• Pancasila
• UUD NKRI 1945
• Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
• Undang-Undang dan Peraturan lain.
Landasan Hukum

• Pancasila
Tertuang dalam Tap MPR No. II/MPR/1978 (MUI, 1978: 33). Selanjutnya
dapat dilihat pula dalam butir-butir pengamalan sila pertama Pancasila.

• UUD NKRI 1945


Kerukunan dan toleransi antar umat beragama terdapat dalam pasal 29
ayat 1 dan 2, UUD 1945.
Landasan Hukum

• Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)


Kerukunan dan toleransi umat beragama dalam GBHN disebutkan
dalam Tap MPR No.II/MPR/1988, Bab IV huruf D, angka 1 ayat b dan f.

• Undang-Undang dan Peraturan lain


UU No. I/PNSP/1965 tanggal 15 Januari 1965 tentang pencegahan
penyalahgunaan dan penodaan agama
Landasan Hukum

Khususnya dalam Pancasila sila pertama, terdapat penjabarannya:


1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Landasan Hukum

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan


kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
Analisis

Kasus SMKN 2 Padang melanggar sila 1 Pancasila (Ketuhanan Yang


Maha Esa), karena merupakan sikap intoleransi terhadap umat agama
lain, sekaligus melanggar undang-undang lain yang mengatur toleransi
antar umat beragama di Indonesia.
Kasus ini secara spesifik terjadi di sekolah, padahal sekolah seharusnya
menjadi institusi yang menebarkan bibit demokrasi bagi generasi masa
depan. Dan sudah seharusnya pendidikan dijalankan secara demokratis
dan adil, tanpa mendiskriminasi siapapun.
Analisis

Terdapat beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi akibat kasus


intoleransi ini, khususnya di lingkungan sekolah. Salah satunya adalah
mengajarkan karakter buruk bagi para murid di sekolah tersebut. Murid
dapat menjadi hilang rasa toleransi akan agama, ras, etnis, dan
sebagainya, padahal Indonesia kaya akan ras, agama, suku, dan etnis.
Dampak lainnya yang timbul adalah munculnya sikap diskriminasi
terhadap kaum minoritas di lingkungan pendidikan yang dapat muncul
tidak hanya antar siswa saja, namun juga terhadap karyawan dan guru.
Analisis

Untuk mencegah adanya pelanggaran pada sila pertama di lingkungan


sekolah, kelompok kami mengusulkan beberapa hal, yaitu:
• mengedukasi pihak yang terkait dengan institusi pendidikan mengenai
pentingnya toleransi,
• mengadakan acara sekolah yang menumbuhkan rasa keberagaman
dan toleransi,
• meningkatkan kesadaran pemerintah setempat akan kasus intoleransi
agar tidak terulang kembali,
Analisis

• mengutamakan nilai keberagaman di sekolah,


• meningkatkan partisipasi orang tua dalam upaya memastikan anak-
anaknya tidak terlibat dalam kasus intoleransi, baik sebagai pihak
yang mendiskriminasi maupun yang didiskriminasi,
• memasukkan layanan nondiskriminasi dalam audit sekolah, serta
• melakukan hubungan kerjasama dengan organisasi keagamaan di
Indonesia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai