OSTEOMIELITIS

Disusun oleh:
Amri Ageng Winahyu (030.12.015)
Carmelita Christina (030.12.052)
Ovia Yanli (030.12.203)
Putri Fatwa Nabilla Y.(030.12.215)

Pembimbing:
dr. Wahyu Rosharjanto, Sp.OT

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS TRISAKTI
2017
Anatomi tulang

Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilage yang mana melalui

proses “Osteogenesis”menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel
yang disebut “Osteoblast ”.
Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Tulang Rawan (Kartilago)

- Tulang rawan hialin
- Tulang rawan elastik
- Tulang rawan fibrosa
b. Tulang Keras (Osteon)

Berdasarkan matriksnya tulang dibedakan menjadi 2,

yaitu:
a. Tulang Kompak
b. Tulang Spons
Struktur Tulang
Definisi

Osteomielitis berasal dari kata osteon (tulang) dan muelinos (sumsum)

yang berarti infeksi sumsum tulang. Osteomielitis adalah suatu proses
inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan struktur disekitarnya yang
disebabkan oleh organisme pyogenik
 Terbanyak terjadi pada negara berkembang

Lokasi yang tersering ialah tulang-tulang panjang,

misalnya femur, tibia, humerus, radius, ulna dan
fibula Epidemiologi
Orang dewasa yang lebih tua rentan terhadap
osteomielitis
Etiologi
ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi Berdasarkan Durasi dan
Manifestasi Klinis
KLASIFIKASI BERDASARKAN DURASI DAN MANIFESTASI KLINIS

Osteomielitis Hematogen Akut

• Berkembang secara progresif atau cepat.
• Pada keadaan ini mungkin dapat ditemukan adanya infeksi
Akut bakterial pada kulit dan saluran napas atas.

• Nyeri konstan daerah infeksi

• Gangguan fungsi anggota gerak yang bersangkutan.
• Panas tinggi
Anamnesis • Malaise
• Nafsu makan yang berkurang

• Nyeri tekan
• Pergerakan sendi berkurang
PF
• Spasme lokal
 KLASIFIKASI BERDASARKAN DURASI
DAN MANIFESTASI KLINIS
Osteomielitis Hematogen Subakut
• Gejala lebih ringan
• Secara patologi ditemukan kavitas batas tegas pada tulang kanselosa
Subakut dan mengandung cairan seropurulen. Kavitas dilingkari jaringan
granulasi (sel inflamasi akut &kronik) dan terdapat penebalan
trabekula abses Brodie

• Nyeri pada daerah sekitar sendi selama beberapa minggu atau

mungkin berbulan-bulan
Anamnesis • Biasanya tidak disertai demam

• atrofi otot
• nyeri lokal dengan sedikit pembengkakan
PF • penderita menjadi pincang
• Suhu tubuh normal
 KLASIFIKASI BERDASARKAN DURASI
DAN MANIFESTASI KLINIS
Osteomielitis Kronis
• Umumnya merupakan lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak
terdiagnosis / tidak diobati dengan baik.
Kronis • Dapat juga terjadi setelah fraktur terbuka / setelah tindakan operasi
pada tulang

• Cairan yang keluar dari luka/sinus setelah operasi (menahun).

• Demam & nyeri yang hilang timbul
Anamnesis • Riwayat fraktur terbuka / osteomielitis pada penderita.

• Sinus, fistel atau sikatriks bekas operasi

• Nyeri tekan.
PF • Sekuestrum yang menonjol keluar melalui kulit.
KLASIFIKASI BERDASARKAN DURASI
DAN MANIFESTASI KLINIS
Osteomielitis Multifokal Kronis

Lesi tulang sering

kondisi yang jarang penyebab yang
berulang dan dapat
ditemukan belum diketahui
simetris

Lesi tulang dapat muncul

berurutan Dapat juga melibatkan
bagian medial clavicula,
lokasi predominan pada korpus vertebra atau
metafise tulang sendi sacroiliakus.
panjang.

lemas yang
memberat, nyeri lokal
dan nyeri tekan pada
tempat infeksi
Osteomielitis pada Tulang Belakang

Pada dewasa tempat predileksi tersering adalah pada vertebra

torakolumbal

Riwayat prosedur urologi yang diikuti demam dan sakit

punggung

Sumber bakteremia: saluran kemih ,abses gigi, infeksi jaringan lunak,

dan suntikan intravena yang terkontaminasi
Luka tembus dan prosedur bedah yang melibatkan tulang belakang
Klasifikasi Cierny-Mader
Klasifikasi oleh Cierny-Mader

Tipe Anatomi
Tipe I Osteomielitis Medula
Tipe II Osteomielitis Superfisial
Tipe III Osteomielitis Lokal
Tipe IV Osteomielitis Difus
Kelas Fisiologi
Host – A Sistem imun baik
Host – B Sistem imum terganggu baik lokal (BL) atau sistemik (BS)
keduanya (BLS)

Host – C Membutuhkan supresif atau tidak ada terapi, terapi lebih

buruk dari penyakitnya, bukan kandidat pembedahan.
Klasifikasi Cierny-Mader

Sistemik Lokal
Malnutrisi Limfedema kronik
Gagal hati, gagal ginjal Stasis vena
Penyalahgunaan alkohol Gangguan pembuluh darah utama

Defisiensi imun Arteritis

Hipoksia kronis Bekas luka yang luas
Keganasan Fibrosis akibat radiasi
Diabetes mellitus Deficit sensoris

Umur tua Small-vessel disease

Terapi steroid Penyalahgunaan tembakau
Pemeriksaan penunjang

MRI dan
Tomografi Axial
Radionuclide
Scans
Radiografi

Kultur
Gambar Radiografi osteomyelitis
 Tatalaksana
 Antibiotik
Operasi (debridement)
Indikasi:
 Pengobatan antibiotik gagal
 Terdapat abses
 Osteomielitis kronis dengan tulang
dan jaringan lunak yang sudah
mengalami nekrosis
Prinsip dasar:
 Exposur daerah infeksi, pengambilan
sampel tulang dalam
 Eksisi semua jaringan yang terinfeksi
 Manajemen dead space
 Stabilisasi tulang, jika diperlukan
 Lanjutkan pemberian antibiotik
sesuai dengan hasil kultur
   

 Seorang pria berusia 29 tahun mengalami fraktur  Sehari setelah operasi irigasi dan debridement,
diafisial tibialis proksimal dalam kecelakaan
area infeksi
kendaraan bermotor dan mengembangkan infeksi
seperti yang ditunjukkan oleh anak panah
Terapi adjuvan (hyperbaric oxygen therapy-HBO)

Digunakan pada pasien dengan infeksi Efek HBO seperti imunomodulasi,

menular, inflamasi, imunokompromise mengurangi mediator pro-inflamasi,
dan jaringan iskemik. reperfusi pada jaringan iskemik,
sangat berguna untuk pengobatan
infeksi
 Perawatan
luka yang
baik

Antibiotik Meningkatkan
Pencegahan daya tahan
profilaksis
tubuh

Pembersihan
daerah yang
mengekspos
tulang
Prognosis

 Terapi yang tidak tepat dapat menyebabkan infeksi kambuh dan perkembangan
infeksi kronis. Karena avaskularitas tulang, osteomielitis kronis dapat
disembuhkan hanya dengan reseksi radikal atau amputasi. Infeksi kronis ini dapat
kambuh sebagai eksaserbasi akut, yang dapat ditekan oleh debridement diikuti
oleh terapi antimikroba parenteral dan oral