Anda di halaman 1dari 30

ALKANA DAN SIFAT KIMIANYA

ALKANA
Alkana (juga disebut dengan parafin)
adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
Alkana termasuk senyawa alifatik yang merupakan sebuah
rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal

Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling


sederhana adalah metana dengan rumus CH4
ALKANA
Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H
atau ikatan C-C) dan setiap atom hidrogen mesti berikatan
dengan atom karbon (ikatan H-C).

Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk


mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut

Contohnya: C2-alkana

Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R,


adalah gugus fungsional,

Contohnya: CH3- metil atau C2-H5-gugus etil


ALKANA – Struktur

SENYAWA H I D R O K A R B O N

Berdasarkan jenis
ikatannya

H IDROKARBON H IDROKARBON
JENUH TIDAK J E N U H
meliputi meliputi

ALKANA SIKLO- A L K E NA AROMATIK


ALKANA
A L KU NA
ALKANA – Struktur

SENYAWA H I D R O K A R B O N

Berdasarkan strukturnya

HIDROKARBON HIDROKARBON
ALIFATIK SIKLIK
meliputi meliputi

ALKANA AL KU NA AROMATIK SIKLO-


ALKAN A
A L K E NA
RUMUS KIMIA DALAM KIMIA ORGANIK
RUMUS KIMIA DALAM KIMIA ORGANIK
RUMUS KIMIA DALAM KIMIA ORGANIK
H H

H C C H
CH3 C2H6
H H

Rumus Empirik Rumus Molekul Rumus Struktur


RUMUS KIMIA DALAM KIMIA ORGANIK

Penggambaran struktur molekul dapat menggunakan rumus


titik, rumus garis, dan rumus tringkas. Rumus lewis atau
rumus titik jarang digunakan, yang umumnya rumus garis
atau rumus kekule untuk setiap pasangan electron

H
H
:

H: C :H H C H
:

H
H
Rumus Titik Rumus Garis
ALKANA
ALKANA_ STRUKTUR
– Struktur

109,5°

Metana (CH4)

109,0°

Etana (C2H6)
CIRI FISIK ALKANA
Titik Didih Titik Lebur Massa Jenis
Alkana Rumus
[°C] [°C] [g·cm3] (20 °C)
Metana CH4 -162 -183 gas
Etana C 2H6 -89 -172 gas
Propana C 3H8 -42 -188 gas
Butana C4H10 0 -138 gas
Pentana C5H12 36 -130 0.626 (cairan)
Heksana C6H14 69 -95 0.659 (cairan)
Heptana C7H16 98 -91 0.684 (cairan)
Oktana C8H18 126 -57 0.703 (cairan)
Nonana C9H20 151 -54 0.718 (cairan)
Dekana C10H22 174 -30 0.730 (cairan)
Undekana C11H24 196 -26 0.740 (cairan)
Dodekana C12H26 216 -10 0.749 (cairan)
CIRI FISIK ALKANA
Titik Didih Titik Lebur Massa Jenis
Alkana Rumus
[°C] [°C] [g·cm3] (20 °C)
Ikosana C20H42 343 37 padat
Triakontana C30H62 450 66 padat
Tetrakontana C40H82 525 82 padat
Pentakontana C50H102 575 91 padat
Heksakontana C60H122 625 100 padat
 
SIFAT FISIK ALKANA

Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar


sehingga tidak larut dalam air yang bersifat polar

Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut


nonpolar, seperti CCl4 atau sedikit polar (dietil eter
atau benzena)
Semakin panjang rantai utama maka akan semakin
tinggi titik didihnya
Semakin banyak cabang akan menurunkan
besarnya titik didihnya
Pada suhu kamar C1-C4 memiliki wujud gas, C5-
C17 memiliki wujud cair, dan C diatas 17 memiliki
wujud padat
 
SIFAT KIMIA ALKANA

Dapat mengalamai reaksi substitusi atau


disebut juga reaksi pertukaran dengau
unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
Dapat mengalami reaksi pembakaran sempurna
(reaksi oksidasi)

Dapat mengalami reaksi eliminasi yaitu reaksi


penghilangan atom pada senyawa hidrokarbon
TATA NAMA SENYAWA ALKANA

Untuk tata nama senyawa alkana dilakukan


dengan cara melihat rantai utama dan
memberi nomor pada setiap atom C

Pemberian nomornya sendiri berdasarkan gugus


fungsi, letak ikatan rangkap, dan letak rantai
cabang terdekat
Tata Nama
1. Cara Trivial

Berasal dr bilangan Yunani kecuali 4 suku pertama.


Akhiran dr nm Alkana ialah Ana dn dr Alkil il

Alkana Alkil

CH4 = Metana CH3 = Metil

C2H6 = Etana C2H5 = Etil


Gas
C3H8 = Propana C3H7 = Propil

C4H10 = Butana C4H9 = Butil


Tata Nama
1. Cara Trivial

Berasal dr bilangan Yunani kecuali 4 suku pertama.


Akhiran dr nm Alkana ialah Ana dn dr Alkil il

Alkana Alkil
C5H12 = Pentana C5H11 = Pentil
C6H14 = Heksana C6H13 = Heksil
C7H16 = Heptana C7H15 = Heptil
C8H18 = Oktana C8H17 = Oktil
Cairan
C9H20 =Nonana C9H19 = Nonil
C10H22 =Dekana C10H21= Dekil
C11H24 =Undekana C11H23= Undekil
C12H26 =Dodekana C12H25= Dodekil
Tata Nama
1. Cara Trivial

Berasal dr bilangan Yunani kecuali 4 suku pertama.


Akhiran dr nm Alkana ialah Ana dn dr Alkil il

Alkana Alkil

C13H28 = Tridekana C13H27 = Tridekil

C14H30 = Tetradekana C14H29 = Tetradekil

C15H32 = Pentadekana Cairan C15H31 = Pentadekil

C16H34 = Heksadekana C16H33 = Heksadekil

C17H36 =Heptadekana C17H35 = Heptadekil


Tata Nama
1. Cara Trivial

Berasal dr bilangan Yunani kecuali 4 suku pertama.


Akhiran dr nm Alkana ialah Ana dn dr Alkil il

Alkana Alkil

C18H38= Oktadekana C18H37 = Oktadekil

C19H40 = Nonadekana C19H39 = Nonadekil

C20H42 = Eikosana C20H41 = Eikosanil


Padat
C21H44 = Heneikosana C21H43 = Heneikosanil

C22H46 = Dokosana C22H45 = Dokosanil

C30H62 = Trikontana dst C30H61 = Trikontanil dst


Tata Nama
ALKANA – Tatanama IUPAC
2. Cara IUC (IUPAC)

Aturan-aturan pemberian nama


• Rantai atom karbon yang
alkana bercabang
terpanjang dianggap sebagai
1 nama senyawa induknya
• Gugus-gugus yang terikat pada
(rantai utama).
rantai utama disebut substituen,
dan setiap subtituen memiliki
2 satu nama dan satu nomor
• Jika terdapat substituen,
(menunjukkan nomor atom C
yang mengikatrantai
penomoran utama
substituen).
3 dimulai dari ujung yang
• Jika terdapat lebih dari satu
memberikan
subtituen yangnomor cabang
sama, maka
yang
nomorlebih rendah
masing-masing
4 substituen harus dituliskan.
Jumlah substituen ditunjukkan
Tata Nama
ALKANA – Tatanama IUPAC
2. Cara IUC (IUPAC)

Aturan-aturan pemberian nama


• Jika terdapat dua/lebih
alkana bercabang
substituen yang berbeda,
maka dalam penulisan
5 namanya harus dimulai
berdasarkan urutan abjad
• pertama
Awalannama substituen
di-, tri-, tetra-,
6 dan seterusnya tidak
perlu diperhatikan
dalam penentuan abjad
• Awalan-awalan yang diikuti tanda
hubung seperti sek-, ters- juga tidak

7
perlu diperhatikan dalam penentuan
abjad. Awalan iso dan neo harus
diperhatikan dalam penentuan abjad,
Tata Nama
2. Cara IUC (IUPAC)

Aturan-aturan pemberian nama pada alkana


bercabang :
(1) nama rantai induk yangmenunjukkan atom-atom C
yang membentuk rantai utama (rantai terpanjang),
(2) nama cabang yang menunjukkan gugus yang
terikat pada rantai induk.

caban
3-metilheksana g
Tata Nama
2. Cara IUC (IUPAC)

Aturan-aturan pemberian nama


alkana bercabang
H H H H
C 2 C2 C2 C2
H3C C C
CH2 CH3
Rantai
induk
2 CH3 H2 CH3 Cabang /
subtituen
H2 H 2 H 2 H2
C C C C
1 3 5 7 9
C 4 C 6 C 8
H3 C 2
CH3

H 2 CH3 H2 CH3

3,5-dimetilnonana
ALKANATata Nama IUPAC
– Tatanama
2. Cara IUC (IUPAC)

Aturan-aturan pemberian nama


alkana bercabang
CH3
CH3 H2C
H2 3-etil-7-metilnonana
8 CH 6 C 4 CH 2 CH3
H 2C 7 5 3 1
C C C
H2 H2 H2
9 CH3

H2 H2 H2 H2
C C C C 5-etil-3-metilnonana
H3 C CH CH C CH3 bukan
H2
CH3 C 2 H5 5-etil-7-metilnonana
Tata Nama
2. Cara IUC (IUPAC)

Pemberian nama pada alkana dengan rantai lurus (tak


bercabang) :
(1)awalan yang menyatakan jumlah atom C dalam
rantai,
(2) akhiran –ana untuk menunjukkan bahwa
senyawanya merupakan golongan alkana.

butana

pentana
Tata Nama

3. Cara Untuk Bercabang

Catatan :
Awalan “iso” dipakai untuk senyawa atau gugus yang
mempunyai atom C-metana ata atom C di ujung gugus
H
|
CH3 – C –
|
CH3
Tata Nama

3. Cara Untuk Bercabang

Catatan :
Awalan “neo” dipakai untuk senyawa atau gugus yg
mempunyai 3 C-metana di ujung gugus
CH3
|
CH3 – C – CH2 -
|
CH3
Tata Nama
3. Cara Untuk Bercabang
Contoh Isomer-Isomer Rantai Heksana
1 C–C–C–C–C -C : n-heksana
2 C–C–C–C–C : 2-metil pentana
| Di-metil-propil metana
C
3 C–C–C–C–C : 3-metil pentana
| Di-etil-metil metana
C
4 C–C–C–C : 2,3-dimetil butana
| | Dimetil-isopropil-metana
C C Di-isopropil
5 C : 5-etil-3,5dimetil nonana
|
C–C–C–C–C–C–C
|
C
|
C–C–C
PENGGUNAAN ALKANA
Penggunaan Alkana Dikelompokkan Berlandaskan Jumlah Atom
Karbonnya

1-4 •Digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga. Contohnya propana merupakan komponen utama gas LPG, butana merupakan komponen utama korek api

5-8 •Digunakan sebagai bahan bakar kendaran bermotor dan pelarut untuk zat nonpolar.

9-16 •Digunakan sebagai bahan bakar mesin disel dan pesawat terbang
PENGGUNAAN ALKANA
Penggunaan Alkana Dikelompokkan Berlandaskan
Jumlah Atom Karbonnya
17-34 •digunakan sebagai agen anti-korosif dan lilin paraffin

≥35 •Pengeras permukaan jalanan

ratusan ribu •digunakan sebagai polimer sintetik

Anda mungkin juga menyukai