Anda di halaman 1dari 10

TINDAK DAN SANKSI PIDANA

DALAM PENGELOLAAN SDA

SULAIMAN N. SEMBIRING, S.H., M.H.

Materi Kuliah Hukum Sumber Daya Alam


Kelas HE 18 X
Fakultas Hukum
Universitas Al Azhar Indonesia
1 Januari 2022
PENGERTIAN HUKUM PIDANA

W.L.G. Lemaire
• Hukum pidana itu terdiri dari norma-norma yang berisi keharusan-keharusan danlarangan-larangan yang
(oleh pembentuk undang-undang) telah dikaitkan dengan suatu sanksi berupa hukuman, yakni suatu
penderitaan yang bersifat khusus. Dengan demikian dapat juga dikatakan, bahwa hukum pidana itu
merupakan suatu sistem norma-norma yang menentukan terhadap tindakan-tindakan yang mana (hal
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dimana terdapat suatu keharusan untuk melakukan
sesuatu) dan dalam keadaan-keadaan begaimana hukum itu dapat dijatuhkan, serta hukuman yang
bagaimana yang dapat dijatuhkan bagi tindakan-tindakan tersebut.
Hazewinkel-Suringa
• Hukum pidana adalah sejumlah peraturan hukum yang mengandung larangan dan perintah atau keharusan
yang terhadap pelanggarannya diancam dengan pidana (sanksi hukum) bagi barang siapa yang
membuatnya.
Prof. Moeljatno mengartikan bahwa hukum pidana adalah bagian dari
• keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara, yang mengadakan dasar-dasar dan aturan untuk: (1)
Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan, yang dilarang, dan disertai ancaman
atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi barangsiapa yang melanggar larangan tersebut. (2).
Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah melanggar larangan-larangan itu
dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah diancamkan. (3). Menentukan dengan cara
bagaimana mengenai pidana itu dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah melanggar
larangan tersebut.
TINDAK PIDANA
SUMBER DAYA ALAM
• Mengutip Pendapat Hazewinkel-Suringa, maka:
• Tindak pidana sumber daya alam adalah seluruh
perbuatan atau tindakan yang oleh sejumlah
peraturan hukum dilarang dan terhadap
pelanggarannya diancam dengan pidana (sanksi
hukum) bagi barang siapa yang melakukannya.
TINDAK PIDANA KEHUTANAN

Berdasarkan UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan


• Merusak prasarana dan sarana perlindungan hutan
• Perusakan hutan
• Menduduki kawasan hutan
• Membakar hutan
• Menebang pohon tanpa izin dari pejabat yang berwenang
• Melakukan penambangan tanpa izin
• Mengangkut, menguasai atau memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi surat keterangan
sahnya hasil hutan
• Mengembalakan ternak di dalam kawasan hutan
• Membawa alat-alat berat tanpa izin
• Membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong, atau membelah
pohon
• Membuang benda-benda yang dapat menyebabkan kebakaran hutan atau merusak hutan
• Membawa satwa liar dan tumbuhan yang dilindungi.
TINDAK PIDANA PERKEBUNAN
Berdasarkan UU 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan
• Bagi Pejabat yang menerbitkan izin usaha perkebunan di atas tanah ulayat
masyarakat hukum adat.
• Bagi Pejabat yang menerbitkan izin usaha yang tidak sesuai peruntukannya
• Bagi setiap orang yang mengeluarkan sumber daya genetik tanaman perkebunan
• Bagi setiap orang yang melakukan pemalsuan mutu/atau kemasan hasil
perkebunan
• Bagi setiap orang yang melakukan pemalsuan mutu hasil perkebunan
• Bagi setiap orang yang menguasai lahan perkebunan secara tidak sah
• Bagi perusahaan yang tidak memiliki izin perkebunan
• Bagi pelaku usaha yang membuka/mengolaha lahan dengan cara membakar
• Bagi pelaku usaha yang melakukan iklan yang menyesatkan
• Bagi penadah hasil kejahatan perkebunan
• Sanksi pidana bagi korporasi
TINDAK PIDANA PANAS BUMI
Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2014 Tentang Panas Bumi
• Pengusahaan panas bumi untuk pemanfaatan langsung tanpa izin
• Pengusahaan panas bumi untuk pemanfaatan langsung tidak pada lokasi
yang ditetapkan dalam izin
• Pengusahaan panas bumi yang tidak sesuai dengan peruntukannya
• Melakukan eksplorasi, eksploitasi dan/atau pemanfaatan bukan pada
wilayah kerja
• Pengusahaan panas bumi untuk pemanfaatan tidak langsung tanpa izin
• Menggunakan izin panas bumi yang tidak sesuai dengan peruntukannya
• Menghalangi atau merintangi pengusahaan panas bumi untuk
pemanfatan tidak langsung terhadap pemegang izin panas bumi
• Mengirim, menyerahkan dan/atau memindahtangankan data dan
informasi tanpa izin
TINDAK PIDANA PERIKANAN
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan
• Bagi setiap orang yang melakukan penangkapan ikan/dan atau pembudidayaan ikan dengan
menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, dan/atau cara, dan/atau bangunan.
• Penggunaan alat tangkap atau alat bantu yang menganggu dan merusak keberlanjutan sumber daya
ikan.
• Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan sumber daya ikan/atau
lingkungannya
• Membudidayakan ikan yang dapat membahayakan sumber daya ikan dan/atau lingkungan sumber
daya ikan dan/atau kesehatan manusia
• Membudidayakan ikan hasil rekayasa genetika
• Menggunakan obat-obatan dalam pembudidayaan ikan yang dapat membahayakan sumber daya
ikan dan manusia.
• Merusak plasma nutfah yang berkaitan dengan sumber daya ikan
• Memasukkan, mengeluarkan, mengedarkan dan/atau memelihara ikan yang merugikan masyarakat.
• Melakukan penanganan dan pengolahan ikan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
• Memasukkan dan mengeluarkan ikan /atau hasil perikanan dari dan/atau ke wilayah Indonesia
tanpa sertifikat kesehatan untuk konsumsi manusia. (Lengkapi ….)
TINDAK PIDANA PENGELOLAAN PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No. 27
Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
• Bagi yang Tidak memiliki izin lokasi dalam pemanfaatan ruang
• Apakah hanya itu yang bisa dijadikan tindak pidana?
BAGAIMANA DENGAN TINDAK PIDANA
SUMBER ALAM LAINNYA?
• Mineral dan batu bara
• Perairan
• Lain-lain
• Bagaimana Impelementasi dari berbagai
ketentuan sanksi Pidana tersebut selama ini?
• Lihat kasus-kasus Pidana di Bidang
Pengelolaan Sumber daya Alam

Anda mungkin juga menyukai