Anda di halaman 1dari 3

23/05/2018

Apa sih urgensi


dilakukannya Analisis
Makanan dan Minuman??
Analisis Makanan dan Minuman

Suratno

Kita rinci dulu yaa... 1. Jaminan Atas Keamanan Pangan


1. Jaminan Atas Keamanan • Di Indonesia, Pangan yang diatur oleh
Pangan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
2. Larangan Menjual Makanan tentang Pangan.
yang Mengandung Bahan
Berbahaya
3. Sanksi Bagi Penjual Jajanan
Berbahaya
4. Pihak Yang Berwenang
Mengawasi
“UU Pangan”

UU Pangan UU Pangan
• Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari • Untuk menjaga pangan tetap;
sumber hayati produk pertanian, perkebunan, – aman,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan – higienis,
air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang – bermutu,
– bergizi, dan
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman – tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan dan budaya masyarakat, serta
tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan – mencegah kemungkinan cemaran biologis,
kimia, dan benda lain yang dapat
bahan lainnya yang digunakan dalam proses mengganggu, merugikan, dan
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan membahayakan kesehatan manusia.
makanan atau minuman.
maka diselenggarakan:
Keamanan Pangan

1
23/05/2018

UU Pangan
• Keamanan Pangan adalah kondisi dan
upaya yang diperlukan untuk • Terkait pengamanan makanan dan minuman,
mencegah Pangan dari kemungkinan menurut Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang
cemaran biologis, kimia, dan benda
lain yang dapat mengganggu,
Nomor 36 Tahun 2009 tentang
merugikan, dan membahayakan Kesehatan (“UU Kesehatan”)
kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat “Makanan dan minuman yang dipergunakan
sehingga aman untuk dikonsumsi. untuk masyarakat harus didasarkan pada
standar dan/atau persyaratan kesehatan.”

2. Larangan Menjual Makanan yang


Mengandung Bahan Berbahaya
• Mengenai standar makanan yang aman ini • Pada dasarnya, setiap orang dilarang
juga diatur dalam Pasal 86 ayat (1) dan (2) UU mengedarkan pangan tercemar, yaitu pangan
Pangan, yaitu: yang:
a. mengandung bahan beracun, berbahaya, atau yang dapat
membahayakan kesehatan atau jiwa manusia;
“Setiap orang yang memproduksi dan b. mengandung cemaran yang melampaui ambang batas maksimal yang
memperdagangkan Pangan wajib ditetapkan;
c. mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan atau
memenuhi standar Keamanan Pangan dan proses Produksi Pangan;
Mutu Pangan yang ditetapkan oleh d. mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai, atau
Pemerintah.” mengandung bahan nabati atau hewani yang berpenyakit atau berasal
dari bangkai;
e. diproduksi dengan cara yang dilarang; dan/atau
f. sudah kedaluwarsa.

3. Sanksi Bagi Penjual Jajanan


Berbahaya
Serupa dengan • Setiap Orang yang melanggar ketentuan
• Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 mengenai pemenuhan standar mutu pangan
tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan serta pangan tercemar sebagaimana disebutkan
(“PP 28/2004”) juga mengatur hal serupa yaitu di atas, dikenai sanksi administratif.
setiap orang dilarang mengedarkan:
• Kecuali pada poin e:
• “e. diproduksi dengan cara yang dilarang;
dan/atau”

2
23/05/2018

• Selain itu, dapat juga dihukum pidana. Dalam Undang-Undang


Sanksi administratif tersebut berupa: Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (“UU
Perlindungan Konsumen”) diatur bahwa:
“pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan
barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan
a. denda; standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.”
b. penghentian sementara dari kegiatan,
produksi, dan/atau peredaran; Jadi, jika penjual menjual makanan yang tidak memenuhi standar
keamanan pangan dan mutu pangan, maka ia melanggar juga
ketentuan dalam UU Perlindungan Konsumen:
c. penarikan Pangan dari peredaran oleh
produsen; • dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
pidana denda paling banyak Rp 2 miliar.
d. ganti rugi; dan/atau
e. pencabutan izin.

4. Pihak Yang Berwenang Mengawasi


• Pengawasan thd peredaran makanan yang berbahaya
dilakukan oleh pemerintah.
• Yang melakukan tugas di bidang pengawasan obat dan
makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku adalah Badan Pengawas Obat dan Terima Kasih
Makanan (“BPOM”).

• Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan di bidang pengawasan obat
dan makanan, yang meliputi pengawasan atas produk
terapetik, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat
tradisional, kosmetik, produk komplemen serta
pengawasan atas keamanan pangan dan bahan berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai