UPBJJ PKU MATAKULIAH : Tidak Pidana Khusus/HKUM 4309 POKJAR : Ukui TUGAS 3 Nama Mahasiswa : Yusak Kriswanto NI M : 030385266
Soal:
1. Jelaskan bentuk-bentuk perlidungan terhadap pekerja dalam UU Ketenagakerjaan!
2. Jelaskan apas saja yang menjadi objek dari perlindungan tenaga kerja menurut UU ketenagakerjaan! 3. Jelaskan 3 (tiga) wujud penyalah gunaan wewenang dalam hukum administrasi! 4. Jelaskan jenis-jenis tindak pidana dalam perlidungan lahan pertanian pangan berkelanjutan 5. Jelaskan jenis ilegal yang sering di lakukan dalam tindak pidana perikanan
Jawaban
1. (sumber bmp hal 8.9)
Terdapat perlindungan terhadap pekerja dalam UU Ketenagakerjaan yang meliputi: a. Perlindungan atas hak-hak dasar pekerja buruh untuk berunding dengan pengusaha b. Perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja c. Perlindungan khusus bagi pekerja atau buruh perempuan d. Perlindungan tentang upah, kesejahteraan dan jaminan sosial tenaga kerja
2. (sumber bmp hal 8.10)
Menurut UU Ketenagakerjaan, objek dari perlindungan tenaga kerja meliputi a. Perlidungan atas hak-hak dalam hubungan kerja b. Perlindungan atas hak-hak dasar pekerja/buruh untuk berunding dengan pengusaha dan mogok kerja c. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja d. Perlindungan khusus bagi pekerja/buruh perempuan, anak dan penyandang cacat e. Perlindungan tentang upah, kesejahteraan dan jaminan sosial tenaga kerja; dan f. Perlindungan atas hak pemutusan hubungan kerja
3. (sumber modul hal 8.24)
Indriyanto Seno Adjo menyebutkan 3 wujud penyalahgunaan wewenang dalam hukum administrasi: a. Penyalahgunaan kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kepentingan umum untuk menguntungkan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan b. Penyalahgunaan kewenangan dalam arti bahwa tindakan pejabat tersebut adalah benar diajukan untuk kepentingan umum, tetapi menyimpang dari tujuan apa kewenangan tersebut diberikan oleh undang-undang atau peraturan-peratuan lainnya c. Penyalahgunaan kewenangan dalam arti menyalahgunakan prosedur yang seharusnya dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, telah menggunakan prosedur lain agar terlaksana. 4. (sumber modul halaman 9.6) Berikut adalah jenis-jenis tindak pidana dalam Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagaimana diatur dalam KETENTUAN PIDANA UU PLPPB: 1. Melakukan alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 2. Tidak melakukan kewajiban mengembalikan kedaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan ke keadaan semula 3. Menerbitkan izin pengalihfungsian Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) UU PLPPB
5. (sumber modul halaman 9.14)
Terdapat jenis-jenis tindak pidana perikanan sebagaimana diatur dalam UU Perikanan antara lain sebagai berikut: a. Melakukan penangkapan ikan dan/atau pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan kimia, bahan bilogis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau bangunan yang dapat merugikan dan/atau membahayakan kelestarian sumber daya ikan dan/atau lingkungannya. b. Memiliki, menguasai, membawa dan/atau menggunakan alat penangkapan ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang berada di kapan penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, alat penangkapan ikan yang tidak sesuai dengan persyaratan, atau standar yang ditetapkan untuk tipe alat tertentu dan/atau alat penangkapan ikan yang dilarang. c. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan sumber daya ikan dan/atau lingkungannya. d. Membudidayakan ikan yang dapat membahayakan sumber daya ikan dan/atau lingkungan sumber daya ikan dan/atau kesehatan manusia. e. Membudidayakan ikan hasil rekayasa genetika yang dapat membahayakan sumber daya ikan dan/atau lingkungan sumber daya ikan dan/atau kesehatan manusia. f. Menggunakan obat-obatan dalam pembudidayaan ikan yang dapat membahayakan sumber daya ikan dan/atau lingkungan sumber daya ikan dan/atau kesehatan manusia. g. Merusak plasma nutfah yang berkaitan dengan sumber daya ikan h. Mengakibatkan rusaknya plasma nutfah yang berikaitan dengan sumber daya ikan i. Memasukkan, mengeluarkan, mengadakan, mengerdarkan, dan/atau memelihara ikan yang merugikan masyarakat, pembudidayaan ikan, sumber daya ikan, dan/atau lingkungan sumber daya ikan ke dalam dan/atau ke luar wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia j. Melakukan peanganan dan pengelolahan ikan yang tidak memenuhi dan tidak menerapkan persyaratan kelayakan pengelolaan ikan, sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanan.