Anda di halaman 1dari 30

Kelas B

20XX—20XX

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA DENGAN
DEPRESI
KELOMPOK 2
20XX—20XX

CONT 1. Konsep Medis

ENTS 2. Konsep keperawatan


20XX—20XX

01
Konsep Medis
DEFINISI
20XX—20XX

Keadaan hiperglikemia kronik. Title text addition


The user can demonstrate on a
Hiperglikemia ini dapat disebabkan projector or computer, or print the
presentation and make it film

oleh beberapa keadaan, di antaranya


adalah gangguan sekresi hormon
insulin, gangguan aksi/kerja dari
hormon insulin atau gangguan
Title text addition
kedua-duanya. The user can demonstrate on a
projector or computer, or print the
presentation and make it film
ETIOLOGI
20XX—20XX
1. Faktor Genetik
Kecenderungan genetik ini ditemukan
pada individu yang memiliki tipe antigen
HLA (human leucosite antigen).

2. Faktor Imunologi
Adanya respons autotoimun yang merupakan
respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan
normal tubuh dengan cara bereaksi dianggapnya seolah-
olah sebagai jaringan asing

3. Faktor Lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses
otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.
KLASIFIKASI
20XX—20XX

1. Idiopatik 2.
Autoimun
MANIFESTASI
20XX—20XX KLINIS

01 02 03

Poliuri Polidipsi Polifagi


sering berkemih rasa haus terus makan yang
menerus
berlebihan
PATOFISOLOGI
20XX—20XX
1. Periode pra-diabetes
3. Periode honey-moon
Pada periode ini gejala-
gejala klinis diabetes belum Pada periode ini sisa-sisa sel β-
nampak karena baru ada pankreas akan bekerja optimal
proses destruksi sel β-pankreas. sehingga akan diproduksi insulin dari
dalam tubuh sendiri.

2. Periode Manifestasi klinis 4. Periode ketergantungan


Pada periode ini, gejala Pada periode ini penderita
klinis DM mulai muncul. Pada akan membutuhkan insulin
periode ini sudah terjadi sekitar kembali dari luar tubuh seumur
90% kerusakan sel β-pankreas. hidupnya.
PATHWAY
20XX—20XX Infeksi lingkungan
Faktor genetik  Virus masuk ke tubuh

Respon autoimun

Kegagalan fungsi sistem imun

Kerusakan sel β pankreas

Defisiensi insulin
Fleksibilitas darah
merah↓ Hiperglikemia Asam amino ↑

Pelepasan o2 ↓ Diuretik osmotik Glukoneogenesis

Poliuri, dehidrasi polidipsi Kompensasi tubuh


Hipoksia perifer
Polifagia
Perfusi perifer tidak Hipovolemia
efektif Defisit nutrisi
20XX—20XX

02
Konsep Keperawatan
PENGKAJIAN
20XX—20XX
1. Identitas
2. Keluhan utama
Ds yg mungkin timbul :
a. Klien mengeluh sering kesemutan.
b. Klien mengeluh sering buang air kecil saat malam hari
c. Klien mengeluh sering merasa haus
d. Klien mengeluh mengalami rasa lapar yang berlebihan (polifagia)
e. Klien mengeluh merasa lemah
f. Klien mengeluh pandangannya kabur
PENGKAJIAN
20XX—20XX
Do :
a. Klien tampak lemas.
b. Terjadi penurunan berat badan
c. Tonus otot menurun
d. Terjadi atropi otot
e. Kulit dan membrane mukosa tampak kering
f. Tampak adanya luka ganggren
g.Tampak adanya pernapasan yang cepat dan dalam
3. Keadaan Umum
Meliputi kondisi seperti tingkat ketegangan/kelelahan, tingkat
kesadaran kualitatif atau GCS dan respon verbal klien.
PENGKAJIAN
20XX—20XX
4. Tanda-tanda Vital
5. Pemeriksaan Fisik
6. Pemeriksaan fisik pada penyakit ini biasanya didapatkan :
a. Inspeksi : kulit dan membrane mukosa tampak kering, tampak adanya
atropi otot, adanya luka ganggren, tampak pernapasan cepat
dan dalam, tampak adanya retinopati, kekaburan pandangan.
b. Palpasi : kulit teraba kering, tonus otot menuru.
c. Auskultasi : adanya peningkatan tekanan darah.
7. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
b. Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
PENGKAJIAN
20XX—20XX
c. Berapa lama klien menderita DM,
d. bagaimana penanganannya,
e. mendapat terapi insulin jenis apa,
f. bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak,
g. apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.

Hal – hal yang biasanya didapat dari pengkajian pada klien dengan diabetes
mellitus :
1) Aktivitas/ Istirahat
2) Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
8.Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas, ulkus padA kaki yang penyembuhannya lama, takikardi,
PENGKAJIAN
20XX—20XX
8. Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi,
perubahan tekanan darah
9. Integritas Ego
Stress, ansietas
10. Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
11. Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan,
haus, penggunaan diuretik.
PENGKAJIAN
20XX—20XX
12. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia,gangguan penglihatan.
13. Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
14.Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
15.Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
DIAGNOSA
20XX—20XX
1)Defisit Nutrisi (D.0019)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan cairan
2) Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)
Kategori : Fisilogi
Subkategori : Sirkulasi

3. Hipovelemia (D.0023)
Kategori : Fisilogi
Subkategori : nutrisi dan cairan
INTERVENSI
INTERVENSI
20XX—20XX
N SDKI SIKI SLKI RASIONAL
O
1 Hipovolemia Manajemen Hipovolemia Status cairan Manajemen
Hipovolemia
Observasi Setelah dilakukan
D.0023 1. Periksa tanda dan tindakan keperawatan observasi
Kategori : Fisiologis gejala hipovolemia selama 3x24 jam 1. Agar dapat
Subkategori :Nutrisi dan (mis. Frekuensi nadi masalah status cairan memantau dan
Cairan meiningkat, nadi teraba dengan kriteria Hasil : mempertahankan
lemah, tekanan darah 1. Kekuatan nadi frekuensi nadi,
Definisi : menurun, tekanan nadi (Sedang) tekanan darah,
Penurunan volume cairan menyempit, turgor kulit 2. output urin (Sedang) turgor kulit, dan
intravascular,interstitial, menurun, membrane 3. membrane mukosa kadar hematokrit
dan atau interselular. mukosa kering, volume lemabab (Sedang) dalam keadaan
urin menurun, 4. Pengisian vena normal.
Penyebab : hematokrit meningkat, (Sedang) 2. Untuk mengontrol
1. kehilangan cairan aktif haus, lemah) 5. ortopnea (Sedang) kebutuhan cairan
2. kegagala mekanisme
regulasi
2. Monitor intake dan 6. dispnea (Sedang) 3. dan intake tubuh
output cairan 7. PND (Sedang) pasien.
3. peningkatan 8. edema anasarka

4.
permeabilitas kapiler
kekurangan intake
Terapeutik INTERVENSI
20XX—20XX
3. Hitung kebutuhan
9.
(Sedang)
berat badan
Terapeutik
4. Untuk memenuhi
cairan evaporasi cairan (Sedang) kebutuhan cairan
4. Berikan asupan cairan 10. Distensi vena pasien.
Gejala dan tanda mayor oral jugularis (Sedang) 5. Agar pasien tidak
Subjektif :- 5. Edukasi 11. Perasan lemah bergantung pada
Objektif 6. Anjurkan (menurun) ciran yang
5. frekuensi nadi memperbanyak asupan 12. rasa haus (menurun) diberikan melalui
meningkat cairan oral 13. konsentrasi urin intra vena.
6. nadi teraba lemah 7. Anjurkan menghindari (menurun) 6. agar pasien dapat
7. tekanan darah perubahan posisi 14. Frekuensi nadi mengontrol cairan
menurun mendadak ( membaik) tubuhnya.
8. tekanan nadi 15. Tekanan darah 7. Untuk
menyempit Kolaborasi tekanan menghindari
9. Turgor kulit menurun 8. Kolaborasi pemberian nadi( membaik) perdarahan
10. membran mukosa cairan IV isotonis (mis. 16. Turgor kulit kembali pada
kering Nacl, RL)Kolaborasi ( membaik) daerah yang luka.
11. volume urin menurun pemberian produk 17. Suhu tubuh 8. Cairan isotonis
darah ( membaik) dapat
Gejala dan tanda minor
Subjektif 18. Jugular venous 9. meningkatkan
pressure (membaik) energy pasien.
12. merasa lemah 19. Hemoglobin
13. mengeluh haus ( membaik) kolaborasi
20. Hematokrit( memba 9. Pemberian produk
Objektif INTERVENSI
20XX—20XX ik) darah untuk
14. pengisiann vena 21. Cental venous mengganti darah
menurun pressue (membaik) yang keluar akibat
15. status mental berubah 22. berat badan perdarahan.
16. suhu tubuh meningkat (membaik)
17. konsentrasi urin 23. oliguria ( membaik)
meningkat 24. intake cairan
18. Berat badan turun ( membaik)
tiba-tiba 25. status mental
( membaik)
Kondisi klinis terkait 26. suhu tubuh
19. penyakit Addison ( membaik)
20. trauma/perdarahan
21. luka bakar
22. AIDS
23. penyakit chorn
24. muntah
25. diare

2 Defisit Nutrisi (D.0019) Manajemen Nutrisi Status Nutrisi Tindakan


(I.03119) (L.03030)
Definisi :Asupan nutrisi Setelah melakukan Observasi :
tidak cukup untuk Definisi :Mengidentifikasi pengkajian selama 3 × 1. Untuk mengetahui
memenuhi kebutuhan dan mengelola asupan 24 jam status nutrisi statusnutrisi
metabolisme. INTERVENSI
20XX—20XX
nutrisi yang seimbang. membaik, dengan pasien
kriteria hasil : 2. Untuk mengethaui
Penyebab Tindakan 1. Porsi makanan yang alergi dan
1. Kurangnya asupan Observasi dihabiskan cukup intoleransi
makanan 1. Identifikasi status meningkat makanan pada
2. Ketidakmampuan nutrisiI 2. Kekuatan otot pasien
menelan makanan 2. dentifikasi alergi dan pengunyah cukup 3. Untuk menambha
3. Ketidakmampuan intoleransi makanan meningkat nafsu makan
mencerna makanan 3. Identifikasi makanan 3. Kekuatan otot pasien
4. Ketidakmampuan yang disukai menelan cukup 4. Untuk mengethau
mengabsorbsi nutrient Identifikasi kebutuhan meningkat kebutuhan kalori
5. Peningkatan kalori dan jenis nutrien 4. Serum albumin dan nutrisi yang
kebutuhan 4. Identifikasi perlunya cukup meningkat dibutuhkan
metabolisme penggunaan selang 5. Verbalisasi 5. Untuk mengetahui
6. Faktor ekonomi (mis. nasogastrik keinginan untuk apakah pasien
financial tidak 5. Monitor asupan meningkatkan memelurkan
mencukupi) makanan 6. nutrisis cukup penggunaan

7. Faktor psikologis 6. Monitor berat badan 7. meningkat 6. selang nasogastrik


(mis. stress, 7. Monitor hasil 8. Pengetahuan tentang 7. Untuk mengethaui
keengganan makan) pemeriksaan pilihan makanan asupan makanan
laboratorium yang sehat cukup yang dikonsumsi
Gejala dan Tanda Mayor meningkat pasien
Subjektif :tidak tersedia Terapeutik : 8. Pengetahuan tentang 7. Untuk mengethaui

Objektif : INTERVENSI
8. Lakukan oral hygiene
20XX—20XX
sebelum makan, jika
pilihan minuman
yang sehat cukup
bertambah dan
berkurangnya
8. Berat badan menurun perlu meningkat berat badan
minimal 10% di 9. Fasilitasi menentukan 9. Pengetahuan tentang 8. Untuk mengetahui
bawah rentang ideal pedoman (mis. standar asupan hasil
Piramida mkanan) nutrisi cukup pemerikasaan
Gejala dan Tanda Minor 10. Sajikan mkananan meningkat labratorium
Subjektif : secara menarik dan 10. Penyiapan dan pasien
9. Cepat kenyang setelah suhu yang sesuai penyimpanan
makan 11. Berikan makanan makanan yang aman Terapeutik :
10. Kram/nyeri abdomen tinggi serat untuk cukup meningkat 9. Untuk
11. Nafsu makan menurun mencegah konstipasi 11. Penyiapan dan menghindari
12. Berikan makanan tingi penyimpanan terjadinya infeksi
Objektif : kalori dan tinggi minuman yang 10. Untuk
12. Bising usus hiperaktif protein aman cukup mempertahan
13. Otot pengunyah lemah meningkat aupan nutrisi pada
pasien
14. Otot menelan lemah 13. Berikan suplemen 12. Sikap terhadap
15. Membrane mukosa makanan, jika perlu makanan/minuman 11. Untuk menambah
pucat 14. Hentikan pemberian sesuai dengan tujuan nafsu makan
16. Sariawan makan melalui selang kesehatan cukup pasien
17. Serum albumin turun nasogatrik jika asupan meningkat 12. Untuk
18. Rambut rontok oral dapat ditoleransi 13. Perasaan cepat memperlancar
Gejala dan Tanda Mayor meningkat pasien
Subjektif :tidak tersedia Terapeutik : 9. Pengetahuan tentang 8. Untuk mengethaui
8. Lakukan oral hygiene pilihan minuman bertambah dan
Objektif : INTERVENSI
20XX—20XX
sebelum makan, jika yang sehat cukup berkurangnya
8. Berat badan menurun perlu meningkat berat badan
minimal 10% di 9. Fasilitasi menentukan 10. Pengetahuan tentang 9. Untuk mengetahui
bawah rentang ideal pedoman (mis. standar asupan hasil
Piramida mkanan) nutrisi cukup pemerikasaan
Gejala dan Tanda Minor 10. Sajikan mkananan meningkat labratorium
Subjektif : secara menarik dan 11. Penyiapan dan pasien
9. Cepat kenyang setelah suhu yang sesuai penyimpanan
makan 11. Berikan makanan makanan yang aman Terapeutik :
10. Kram/nyeri abdomen tinggi serat untuk cukup meningkat 10. Untuk
11. Nafsu makan menurun mencegah konstipasi 12. Penyiapan dan menghindari
12. Berikan makanan tingi penyimpanan terjadinya infeksi
Objektif : kalori dan tinggi minuman yang 11. Untuk
12. Bising usus hiperaktif protein aman cukup mempertahan
13. Otot pengunyah lemah meningkat aupan nutrisi pada
pasien
14. Otot menelan lemah 13. Berikan suplemen 13. Sikap terhadap
15. Membrane mukosa makanan, jika perlu makanan/minuman 12. Untuk menambah
pucat 14. Hentikan pemberian sesuai dengan tujuan nafsu makan
16. Sariawan makan melalui selang kesehatan cukup pasien
17. Serum albumin turun nasogatrik jika asupan meningkat 13. Untuk
18. Rambut rontok oral dapat ditoleransi 14. Perasaan cepat memperlancar
berlebihan kenyang cukup sistem pencernaan
19. Diare Edukasi : menurun pasien
15. Anjurkan posisi duduk, 15. Nyeri abdomen 14. Agar klien mau
INTERVENSI
20XX—20XX
jika mampu cukup menurun makan makanan
16. Ajarkan diet yang 16. Sariawan cukup yang tinggi akan
diprogramkan menurun kalori dan protein.
17. Rambut rontok 15. Untuk mendorong
Kolaborasi : cukup menurun agar klien mau
17. Kolaborasi pemberian 18. Diare cukup makan.
medikasi sebelum menurun 16. Untuk
makan (mis. Pereda 19. Berat badan cukup mengurangi risiko
nyeri, antiemetik), jika membaik Indeks cedera pada
perlu 20. massa tubuh (IMT) saluran
18. Kolaborasi dengan ahli cukup membaik pencernaan klien
gizi untuk menentukan 21. Frekuensi napas
jumlah kalori dan jenis cukup membaik

19. nutrient yang 22. Nafsu makan cukup


dibutuhkan, jika perlu membaik Edukasi :
23. Bising usus cukup 17. Agar pasien bisa
membaik makan dalam
24. Tebal lipatan kulit posisi duduk
riset trisep cukup 18. Agar pasien dapat
membaik melakukan diet
secara mandiri
sesuai dengan apa
yang di
INTERVENSI
20XX—20XX programkan.

Kolaborasi :
19. Agar pasien bisa
makan dengan
tenang.
20. Agar pasien bisa
makan dengan
jumlah kalori dan
jenis nutrient yang
dibutuhkan.

3 Perfusi Perifer Tidak Perawatan Sirkulasi Perfusi Perifer Tindakan


Efektif (D.0009) (I.02079) (L.02011)
Observasi :
Definisi :Penurunan Definisi :Mengidentifikasi Setelah melakukan 1. Untuk mengetahui
sirkulasi darah pada level dan merawat area lokal pengkajian selama 3 × gangguan pada
kapiler yang dapat dengan keterbatasan 24 jam perfusi perifer sirkulasi perifer
mengganggu metabolisme sirkulasi perifer. meningkat, dengan 2. Untuk dapat
tubuh. kriteria hasil : mengethaui faktor
Tindakan 1. Kekuatan nadi yang bisa
Penyebab Observasi : perifer cukup menyebabkan
1. Hiperglikemia
2. Penurunan konsentrasi INTERVENSI
1. Periksa sirkulasi perifer
20XX—20XX
(mis. Nadi perifer,
2.
meningkat
Penyembuhan luka
risiko gangguan
sirkulasi.
haemoglobin edema, pengisian cukup meningkat 3. Untuk mengetahui
3. Peningkatan tekanan kapiler, warna, suhu, 3. Sensasi cukup adanya inflamasi
darah ankle-rachial index) meningkat pada bagian
4. Kekurangan volume 2. Identifikasi faktor 4. Warna kulit pucat ekstremitas
cairan risiko gangguan cukup menurun Terapeutik :
5. Penurunan aliran arteri sirkulasi (mis. 5. Edema perifer 4. Untuk
dan/atau vena Diabetes, perokok, cukup menurun mengurangi risiko
6. Kurang terpapar orang tua, hipertensi 6. Nyeri ekstremitas cedera pada area
informasi tentang dan kadar kolestrol cukup menurun perfusi
tinggi)
faktor pemberat (mis. 7. Parastesia cukup 5. Untuk
merokok, gaya hidup 3. Monitor panas, menurun menghindari
monoton, trauma, obesitas, kemerahan, nyeri, atau 8. Kelemahan otot cedera menjadi
asupan garam, imobilitas) bengkak pada cukup menurun lebih buruk
7. Kurang terpapar eksremitas 9. Kram otot cukup 6. Untuk
informasi tentang menurun menghindari
proses penyakit (mis. Terapeutik : 10. Bruit femoralis terjadinya infeksi
diabetes mellitus, 4. Hindari pemasangan cukup menurun 7. Untuk menjaga
hiperlipidemia)Kurang infus atau pengambilan 11. Nekrosis cukup kebersihan kaki
aktivitas fisik darah di area menurun dan kuku
keterbatasan perfusi 12. Pengisian kapiler 8. Untuk menjaga
Gejala dan Tanda Mayor 5. Hindari pengukuran cukup membaik keseimbangan
Subjektif :(tidak tersedia) tekanan darah pada 13. Akral cukup cairan dalam
Objektif :
8. Pengisian kapiler >3
INTERVENSI
20XX—20XX
eksremitas dengan
keterbatasan perfusi
14.
membaik
Turgor kulit cukup
tubuh.

detik 6. Hindari penekanan dan membaik Edukasi :


9. Nadi perifer menurun pemasangan tourniquet 15. Tekanan darah 9. Untuk
atau tidak teraba pada area yang cedera sistolik cukup memperbaiki
10. Akral teraba dingin 7. Lakukan pencegahan membaik sirkulasi udara
11. Warna kulit pucat infeksi 16. Tekanan darah dalam tubuh
12. Turgor kulit menurun 8. Lakukan perawatan diastolik cukup 10. Agar sirkulasi
kaki dan kuku membaik darah klien dapat
9. Lakukan hidrasi
Gejala dan Tanda Minor 17. Tekanan arteri rata- 11. kembali normal
Subjektif : Edukasi : rata cukup membaik 12. Untuk
13. Parastesia 10. Anjurkan berhenti 18. Indeks ankle- menghindari kulit
14. Nyeri ekstremitas merokok brachial cukup terbakar
(klaudikasi intermiten) 11. Anjurkan berolahraga membaik 13. Untuk
rutin mempertahan
Objektif : 12. Anjurkan mengecek air nilai normal
15. Edema mandi untuk tekana darah,
16. Penyembuhan luka menghindari kulit antikoagulan dan
lambat terbakar kolestrol
17. Indeks ankle–brachial 13. Anjurkan 14. Untuk mengontrol
<0,90 menggunakan obat tekanan darah
antikoagulan, dan kelembapan kulit
penurunan kolestrol, 16. Untuk
INTERVENSI
20XX—20XX
jika perlu
14. Anjurkan minum obat
memperbaiki
sirkulasi
pengontrol tekanan 17. Untuk
darah secara teratur menghindari
15. Anjurkan menghindari terjadinya
penggunaan obat keadaan darurat
penyekat beta

16. Anjurkan melakukan


perawatan kulit yang
tepat (mis.
Melembabkan kulit
kering pada kaki)
17. Anjurkan program
rehabilitas vaskular
18. Anjurkan program diet
untuk meperbaiki
sirkulasi (mis. Rendah
lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
19. Informasikan tanda dan
gejala darurat yang
harus dilaporkan (mis.
INTERVENSI
20XX—20XX
Rasa sakit yang tidak
hi;ang saat istirahat,
luka tidak sembuh,
hilangnya rasa)
20XX—20XX

SYUKRON.....

Anda mungkin juga menyukai