Anda di halaman 1dari 10

12.

Sekolah Sebagai
Lembaga
Pendidikan
12.1. Pengertian dan Tujuan Pendidikan
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=L3QN5MUAdlU
Sekolah
Secara etimologi, istilah sekolah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa
latin, yaitu schola yang secara harfiah bermakna “waktu lapang” atau “waktu
senggang”. Bahasa Inggris mengadopsi schola menjadi school.
sekolah dan istilahnya dimulai pada zaman Yunani Kuno. Dahulu, orang lelaki Yunani dalam mengisi waktu luang
mereka dengan cara mengunjungi sesuatu tempat atau seseorang yang bijaksana untuk bertanya atau
mempelajari hal-hal maupun perkara yang mereka rasa perlu diketahui.

Mereka menyebut kegiatan itu dengan istilah scola, skhole, scolae atau schola. Keempat-empatnya memiliki arti
yang sama, yaitu “waktu luang yang digunakan secara khusus untuk belajar.”
Lama-kelamaan, kebiasaan mengisi waktu luang untuk mempelajari sesuatu itu akhimya tidak lagi semata-mata
menjadi kebiasaan dalam lelaki di masyarakat Yunani Kuno. Kebiasaan itu akhirnya diikuti oleh kaum perempuan
dan anak-anak.

Di tempat itulah, anak-anak boleh bermain, belajar atau berlatih melakukan sesuatu
apa saja yang mereka anggap patut dipelajari dan sampai saatnya kelak mereka harus
kembali ke rumah menjalankan kehidupan orang dewasa sebagaimana lazimnya. Sejak
itulah, terjadi pengalihan sebagian dari fungsi scola matterna (pengasuhan itu sampai
usia tertentu), yang merupakan proses dan lembaga sosialisasi tertua umat manusia,
menjadi scola in loco parentis
Sekolah

https://www.youtube.com/watch?v=aEmxKGZLKus
Pengertian Kata
Education
Berasal dari bahasa Latin
yaitu ducare, berarti “menuntun, Sekolah
mengarahkan, atau memimpin” dan “school” atau sekolah berasal dari
awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan bahasa Yunani “skhole” yang artinya
berarti kegiatan “menuntun ke luar”.  “free time” (waktu senggang). Kata ini
juga mencakup pengertian “dengan
Learn cara apa waktu luang dimanfaatkan.”
Berasal dari Inggris kuno leornian "to get
knowledge, be cultivated; study, read,
think about,", German lernen "to learn,"
Gothic lais "I know"), with a base sense of
"to follow or find the track," from PIE root *
lois- "furrow, track."
Tujuan
n di di kan
Pe
l
Nasiona

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan mengenai arti dari pendidikan nasional
yang berbunyi, “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang
berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Tujuan
n di di kan
Pe
l
Nasiona

Fungsi laten lembaga pendidikan adalah fungsi yang tidak disadari secara langsung (tersembunyi) oleh masyarakat. Berikut
penjelasan dari masing-masing fungsi laten lembaga pendidikan :
(1) Mengurangi pengendalian orang tua
Sekolah merupakan bagian dari lembaga pendidikan. Melalui sekolah, proses sosialisasi seorang anak di keluarga menjadi
teralihkan sehingga mengurangi pengendalian orang tua. Oleh karena itu, proses pengendalian sosial tidak hanya dibebankan
pada lembaga keluarga melalui orang tua. Akan tetapi, juga melibatkan sekolah sebagai perwujudan dari lembaga pendidikan.
(2) Meningkatkan daya kritis terhadap gejala sosial
Daya kritis terhadap gejala sosial diwujudkan dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, meskipun tidak disadari secara langsung,
dengan mengalami proses pendidikan, seseorang akan mampu melihat berbagai macam persoalan di masyarakat dan
diarahkan untuk mencari pemecahan masalah di dalamnya.
(3) Mempertahankan sistem kelas sosial
Pendidikan dapat mempengaruhi sistem stratifikasi sosial dan juga mobilitas sosial seseorang ataupun kelompok. Oleh karena
itu, level pendidikan seseorang akan berdampak pada kelas sosial seseorang di masyarakat. Pada kondisi ini, lembaga
pendidikan berfungsi mempertahankan kelas sosial. Misalnya, seseorang lulusan pendidikan SD akan berbeda kelas sosialnya
dengan seseorang lulusan perguruan tinggi dalam sistem stratifikasi sosial, khususnya ketika membicarakan posisi (jabatan)
dalam suatu pekerjaan.
(4) Memperpanjang masa remaja
Selain mengurangi pengendalian orang tua, lembaga pendidikan juga berfungsi dalam memperpanjang masa remaja. Hal
tersebut dikarenakan melalui lembaga pendidikan seseorang diupayakan mengalami proses pendewasaan secara bertahap,
dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Oleh karena itu, melalui proses pendidikan, seseorang diupayakan untuk
menjalani kehidupan sosial sesuai dengan tuntutan fase kedewasaannya sehingga tidak mengalami dewasa dini
Tujuan
di di kan
Pen
Kristen

Bila kita mengacu pada definisi pendidikan Kristen menurut pendapat Robert W. Pazmino
, dia merumuskan sebagai berikut :

“Pendidikan Kristen merupakan upaya Ilahi dan manusiawi yang dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan, untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai- nilai, sikapsikap dan
ketrampilan-ketrampilan dan tingkah laku yang konsisten dengan iman Kristen. Pendidikan
mengupayakan perubahan, pembaruan dan reformasi pribadi-pribadi, kelompok dan
struktur, oleh kuasa Roh Kudus, sehingga anak didik hidup sesuai dengan kehendak Allah,
sebagaimana dinyatakan oleh Alkitab dan oleh Tuhan Yesus sendiri. “
Tujuan
n di di kan
Pe
Kristen

Berdasarkan Amsal 2:6, ada tiga dimensi proses yang harus dikembangkan
dalam seluruh penyelenggaraan pendidikan Kristen,
“ Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang
pengetahuan dan kepandaian – Proverbs 2.6 For the Lord gives wisdom,
From His mouth come knowledge and understanding (NKJV) “
Tujuan
n di di kan
Pe
Kristen

Anda mungkin juga menyukai