Anda di halaman 1dari 10

PEWARNA BAHAN PANGAN

KELOMPOK 2

• N AV I L A P R I L I A N D I N I – 2 0 1 0 6 0 2 5
• AMELIA PUTRI – 20106026
• KURNIA RONALDO JULIANO – 20106027

B A H A N TA M B A H A N PA N G A N
APA ITU PEWARNA BAHAN PANGAN ?

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 772/Menkes/PER/X/1999 secara

umum pengertian pewarna adalah bahan tambahan pangan berupa pewarna alami dan

pewarna sintetis, yang ketika ditambahkan atau diaplikasikan pada pangan, mampu memberi

atau memperbaiki warna. Berbagai jenis pangan dan minuman yang beredar di Indonesia, baik

secara sengaja maupun tidak sengaja telah diwarnai dengan pewarna tekstil atau pewarna

yang bukan food grade, yang tidak diijinkan digunakan dalam bahan pangan (Cahyadi, 2009).

Pewarna makanan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki penampakan

makanan agar menarik, serta menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan

penyimpanan.
JENIS PEWARNA BAHAN PANGAN

Pewarna makanan terbagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis atau kimia.
Pewarna alami terbuat dari bahan alami, seperti tumbuhan, hewan, dan mineral, sedangkan pewarna
sintetis terbuat dari campuran dua atau lebih bahan atau zat kimia.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.772/Menkes/PER/X/1999 secara umum


pewarna alami (Natural Colour) adalah pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi, atau
derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau sumber alami lain, termasuk
pewarna identik alami.

Sedangkan, Menurut Winarno (2008), zat pewarna sintetik harus melalui berbagai prosedur
pengujian sebelum dapat digunakan sebagai pewarna makanan. Zat pewarna yang diijinkan
penggunaannya dalam makanan dikenal dengan certified color atau permitted color. Untuk
penggunaannya, zat warna tersebut harus menjalani tes prosedur penggunaan yang disebut proses
sertifikasi.
JENIS PEWARNA BAHAN PANGAN

PEWARNA ALAMI PEWARNA SINTESIS

 Merah dari Buah Naga Tartrazin.


 Hijau dari Daun Suji Kuning kuinolin.
 Biru dari Bunga Telang
Kuning FCF.
 Kuning dari Kunyit
Karmoisin.
 Merah dari Buah Bit
Ponceau.
 Hijau dari Bayam
Eritrosin.
 Ungu dari Ubi Ungu
 Coklat dari Biji Buah Merah allura.
Coklat (Kakao) Indigotin.
PERBEDAAN JENIS PEWARNA BAHAN PANGAN

PEWARNA ALAMI PEWARNA SINTESIS

Warna yang dihasilkan natural alami Warna yang dihasilkan lebih terang,
(tergantung dari kualitas bahan yang menarik, dan pekat.
digunakan).
Warna buatan dibuat di laboratorium
Warna alami dihasilkan dari tumbuhan, dan terkadang secara tidak sengaja oleh
mikrobiologi, hewan atau mineral. ahli kimia.

Pewarna alami merupakan bahan awal Pewarna buatan menjadi bahan


dalam pembuatan karena melalui terakhir dalam proses karena sifatnya
beberapa proses sehingga warna bisa yang dapat diubah pada akhir proses.
menyatu dengan baik
Pewarna buatan dapat langsung
Penggunaan pewarna alami dibuat digunakan tanpa harus diolah Kembali.
dengan proses yang tidak instan
EFEK TERHADAP KESEHATAN

 Dampak zat pewarna terhadap kesehatan sangat besar, terutama zat pewarna

untuk makanan yang berasal dari sintetis yang dapat mengganggu kesehatan.

Pemakaian zat pewarna pangan sintetis dalam makanan walaupun mempunyai

dampak positif bagi produsen dan konsumen, diantaranya dapat membuat

suatu makanan lebih menarik, meratakan warna makanan, dan

mengembalikan warna dari bahan dasar yang hilang atau berubah selama

pengolahan, ternyata dapat pula menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan

dan bahkan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia.Proses

pembuatan zat pewarna sintetik biasanya melalui perlakuan pemberian asam

sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam

berat lain yang bersifat racun.


EFEK TERHADAP KESEHATAN

Menurut Cahyadi (2009), beberapa hal yang mungkin memberikan dampak

negatif terhadap kesehatan terjadi apabila :

 Bahan pewarna sintetis ini dimakan dalam jumlah kecil, namun berulang.

 Bahan pewarna sintetis dimakan dalam jangka waktu yang lama.

 Penyimpanan bahan pewarna sintetis oleh pedagang bahan kimia yang tidak

memenuhi persyaratan.
ANALISIS BAHAN PEWARNA SINTESIS

Pewarna sintetis harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang

berlaku karena dapat merugikan kesehatan. Pewarna sintesis yang


tidak boleh ada pangan adalah Rhodamin B dan Methanyl yellow.
Rhodamin B biasa digunakan sebagai pewarna tekstil, tetapi banyak
pedagang yang menyalah gunakannya untuk mewarnai makanan.
Rhodamin B sangat larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam
asam hidroklorida dan natrium hidroksida. Larangan penggunaan
Rhodamin B pada tekstil disebabkan karena pewarna tersebut bersifat
karsinogenik (Menyebabkan kanker).
ANALISIS BAHAN PEWARNA SINTESIS

Methanyl yellow adalah zat pewarna sintetis berwarna kuning yang

digunakan pada industri cat dan tekstil. Bentuknya bisa berupa serbuk
atau berupa padatan. Dapat larut dalam air dan alkohol, cukup larut
dalam : benzen; eter, dan sedikit larut dalam aseton. Zat pewarna sintetis
ini sangat berbahaya bila terhirup, terkena kulit dan mata, atau pun
tertelan. Dampak kesehatan yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran
pernapasan, iritasi kulit, iritasi mata, dan kanker. Apabila tertelan dapat
menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, dan tekanan darah
rendah. Akibat lebih lanjut dapat menimbulkan kanker kandung kemih.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai