Anda di halaman 1dari 21

PEMBERDAYAAN DAN KOLABORASI

Pemberdayaan Sejati
OUTLINE

01 02 03 04 05
Tujuan Indikator Proses Penugasan Penguatan
Pembelajaran Hasil Belajar Substansi
Belajar
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti Pembelajaran Mandiri
Pemberdayaan Sejati, para peserta diharapkan :
• Meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap makna
pemberdayaan dan pembangunan manusia tertutama dalam
penanganan kumuh
• Menumbuhkan motivasi untuk bersikap dan berperilaku
sebagai manusia yang sejati untuk turut membantu dalam
penanganan kumuh
INDIKATOR HASIL BELAJAR
• Mampu menjelaskan makna pemberdayaan dan
pembangunan manusia tertutama dalam penanganan
kumuh
• Memiliki komitmen untuk bersikap dan berperilaku
sebagai manusia yang sejati untuk turut membantu
dalam penanganan kumuh
PROSES BELAJAR 1

1. Marilah kita cermati lembar kasus 1 berikut ini :


Di sebuah kota, dalam kegiatan penggerebekan rumah-rumah yang memelihara binatang yang hampir
punah, ditemukan seekor orangutan yang tak berdaya dengan tatapan matanya yang layu. Melihat hal itu
seorang petugas pemerintah yang sangat peduli segera mengirimkan orangutan itu ke tempat rehabilitasi
orangutan di Tanjungputing, Kalimantan.
Di dalam pusat rehabiltasi orangutan inilah orangutan yang tak berdaya itu diberdayakan. Di sana orangutan
akan mendapat latihan untuk “mempertahankan hidup” seperti, mencari makan, menjaga, dan melindungi
hak-hak hidupnya, dsb.
Oleh pedulinya yang mendalam terhadap pelestarian binatang langka, enam bulan kemudian petugas
pemerintah yang mengirim si orangutan, memutuskan untuk melihat nasib binatang yang malang dan tak
berdaya itu... Sesampainya di tanjungputing, dia menemukan kandang sudah kosong. Pegawai di sana
mengatakan bahwa si orangutan sudah dilepas dalam hutan karena memang sudah menjadi orangutan yang
berdaya (orangutan sejati).
Demikianlah, bersama pegawai pusat rehabilitasi, mereka masuk ke hutan dan memang benar-benar
menemukan seekor orangutan yang sungguh sangat berdaya.
PENUGASAN 1
Setelah Mencermati Kasus 1,
Diskusikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kondisi orang utan seperti apakah yang dia lihat setelah dia kembali
enam bulan kemudian?
2. Menurut pendapat Anda apakah orang utan yang berdaya mampu mendapatkan dan mempertahankan hak-haknya?
3. Menurut pendapat Anda apakah orang utan yang berdaya mampu secara
mandiri mencari makan?
4. Apakah motivasi utama orang utan yang berdaya untuk berpindah dari satu
wilayah ke wilayah yang lain?
5. Dalam sebuah musim kemarau hanya ada satu pohon yang berbuah dan lainnya tak berbuah. Sedangkan ada 10 orang
hutan disana? Apakah saja yang dapat dilakukan
orang utan yang berdaya ini? Apa saja pilihannya?
6. Musim kemarau panjang telah menyebabkan sebagian hutan mulai gundul. Apa yang secara sadar dan kritis dapat
dilakukan oleh sang orang utan yang sangat berdaya ini dalam memperbaiki lingkungannya?
7. Jadi apa saja yang dapat dilakukan oleh orang utan yang berdaya
sepanjang hidupnya? Coba rinci!!!
8. Kalau demikian apakah tujuan utama pemberdayaan orang utan?
9. Simpulkan apakah definisi pemberdayaan orang utan (keberdayaan hewani)?
PROSES BELAJAR 2
1. Marilah kita cermati lembar kasus 2 berikut ini :
Di sebuah desa yang bernama Make-Muke (Maju Kena Mundur Kena), yang berpenduduk 500 orang, terletak berdekatan
dengan wilayah hutan, hiduplah suatu masyarakat manusia yang sedang mengalami kemarau panjang juga. Mengingat
jumlah beras yang terbatas maka si A seorang cendekiawan dan pengusaha kaya segera saja membeli separuh persediaan
beras yang ada karena dia tidak ingin dirinya dan anggota keluarganya kelaparan. Malah si A melihat paceklik ini peluang
sehingga kemudian dia membeli lagi beras dlm jumlah besar untuk dijual kembali dengan harga yang menguntungkan.
Si B yang tidak sekaya si A, berpendidikan tinggi dan sangat peduli dengan kaum miskin, secara sadar memutuskan
membeli juga beras dalam jumlah besar untuk dibagi-bagikannya ke keluarga miskin di desanya dan sisanya sedikit
disimpan untuk keluarganya. Disamping itu si B juga mengorganisasikan berbagai unsur masyarakat desa untuk bersama-
sama membangun saluran air dari sumber air yg memang tak jauh dari desa tersebut sehingga kemarau panjang ini dapat
diatasi dgn sistem irigasi sederhana gagasannya.
Si C dan istri tercintanya si D adalah warga yang kurang mampu dan hanya sanggup membeli ½ kg per hari. Pada saat
sedang masak mereka mendengar anak tetangganya (keluarga E) menangis karena lapar. Keluarga E ini memang
memiliki banyak anak dan sangat miskin. Hatinya tergerak oleh suara tangisan tersebut maka mereka putuskan untuk
memberikan separuh nasi mereka yang hanya sedikit tersebut tiap hari kepada tetangganya meskipun mereka harus
menahan lapar karena menolong keluarga E.
Lanjutan
Sementara itu si F, yang tinggal tak jauh dari si C dan D, adalah ahli kunci yang handal.
Sayangnya keahliannya tersebut dia gunakan untuk membongkar toko si A, dan mencuri beras.
Kemudian datang berita ada KOTAKU. Seorang fasiltator (beneran) bersama pak Lurah
mengundang masyarakat dalam suatu pertemuan awal. Si A, B, C dan D diundang dalam
pertemuan ini. A yang sehat, si B yang sehat dan banyak ide dan si C & D yang lemah. Di ujung
lain duduk Bapak E.
Mendengar cerita dari warga masyarakat dalam menyikapi musim kemarau panjang, sang
fasiltator termenung di malam hari: siapakah sesungguh manusia yang paling berdaya disini A,
B, C, D, E atau malah F? Siapakah yang tak berdaya? Kalau diurut dari yang paling berdaya ke
yang paling tidak berdaya bagaimanakah urutannya? Dia teringat seluruh teori pemberdayaan
yang dipelajari dalam training baru-baru ini (menurut versi Prof ini dan itu, Dr. ini dan itu, Mr
ini dan itu, Bapak ini dan Ibu itu, Lembaga ini dan itu, filsuf ini dan itu). Sungguh sulit
menemukan jawabannya karena urutannya jadi beda-beda?
PENUGASAN 2
Setelah Mencermati Kasus 2,
Diskusikan beberapa hal sebagai berikut :
• Ututkan Nilai bila nilai –1 s/d –5 adalah untuk yg merugikan masyarakat dan dunia
sedangkan nilai 0 untuk yang tak berbuat apa-apa dan nilai +1 s/d +5 untuk bermanfaat
bagi masyarakat, dunia dan diri sendiri
• Apa beda berdayanya si A tersebut dengan “orang utan” yang berdaya?
• Jadi apakah ciri-ciri manusia yang berdaya?
• Apakah ciri-ciri manusia yang berdaya tersebut dipunyai oleh laki-laki atau perempuan?
• Kalau demikian apa saja yang dapat dilakukan oleh manusia yang berdaya sepanjang
hidupnya? Coba rinci!!!
• Jadi apakah tujuan utama pemberdayaan manusia?
• Simpulkan apakah definisi pemberdayaan manusia (keberdayaan manusiawi)?
PENGUATAN SUBSTANSI
PEMBERDAYAAN SEJATI
(GUGATAN KRITIS TERHADAP
KONSEP PEMBANGUNAN UNIVERSAL)
PERTANYAAN REFLEKSI
 PEMBERDAYAAN SIAPA?

 APAKAH PEMBANGUNAN DAN UNTUK


SIAPA ?

 APAKAH SIFAT-SIFAT DARI OBYEK


PEMBERDAYAAN MENENTUKAN STRATEGI

12
FAKTA-FAKTA GLOBAL

• ORANG MISKIN MAKIN BANYAK

• KERUSAKAN LINGKUNGAN MAKIN PARAH

• KUALITAS KRIMINALITAS MENINGKAT

• TINGKAT STRESS MENINGKAT (di Hongkong, Singapura, Pondok Indah atau Di kawasan
kumuh Tanjungpriok sama saja)

• SEMAKIN NYATA KETIDAKBERDAYAAN MANUSIA (Bangsa, suku, keluarga, individu, dsb)

• SEMAKIN MENINGKAT KETIMPANGAN SOSIAL DI SEMUA TATARAN (komunitas, kota,


negara, benua dan dunia)

13
FAKTA
PENGALAMAN PROYEK BERHASIL
• DIDORONG OLEH KOMITMEN BEBERAPA ORANG PELAKU INTI

• BUKAN SEMATA-MATA OLEH SEBAB KECANGGIHAN TEKNOLOGI;


BAHKAN SEBALIKNYA

• TERJADINYA PELEMBAGAAN NILAI-NILAI UNIVERSAL


KE”MANUSIA”AN

• ADANYA KEPEDULIAN YANG TINGGI

• DISADARI ADANYA TUJUAN YANG LEBIH BESAR/TINGGI— COMMON


(UNIVERSAL) INTEREST.

MENGAPA ??????? 14
DOLPHIN THEORY
(PENDEKATAN PENDIDIKAN/PEMBANGUNAN ALA DOLPHIN)

• INSENTIF BERDASARKAN KEUNTUNGAN TERPUSAT KE DIRI


SENDIRI (PEMBERIAN DARI PIHAK LAIN)

• TIDAK TERDAPAT “KESADARAN KRITIS” UNTUK MEMBERI

• TANPA SADAR MERUPAKAN KONFIRMASI TERHADAP TEORI


DARWIN ???

15
APLIKASI TEORI DOLPHIN DALAM
PEMBANGUNAN
• INSENTIF BERDASARKAN KEUNTUNGAN PRIBADI (UANG, KENYAMANAN,
PENGAKUAN DSB)

• ASUMSI BAHWA MANUSIA PADA DASARNYA ADALAH “TAKER” DAN BUKAN


“GIVER”

• INGIN DAMAI: PERBAIKI EKONOMI

• KOMPETISI VERSUS KOLABORASI

• SISTEM-SISTEM KEPEMIMPINAN BERDASARKAN KEUNGGULAN-KEUNGGULAN


FISIK (MATERIAL) DAN MENTAL (PIKIRAN) YANG LEBIH MIRIP DENGAN……………

16
HAKEKAT PEMBERDAYAAN
(PARADIGMA KEMANUSIAAN)

• PEMBERDAYAAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN

• SISTEM DIBANGUN UNTUK MEMBERIKAN KESEMPATAN


MEMBERDAYAKAN SIFAT “MEMBERI”

• PADA DASARNYA MANUSIA ADALAH IBARAT TAMBANG YANG PENUH


KEBAJIKAN

• PEMBANGUNAN EKONOMI SEBAGAI “AKIBAT” MANUSIA YANG


BERDAYA BUKAN “TUJUAN”

• PEMBANGUNAN YG BERKELANJUTAN (sustainable development)


ADALAH “AKIBAT” APLIKASI DAN PEMULIAAN NILAI-NILAI UNIVERSAL
KEMANUSIAAN 17
APLIKASI PARADIGMA KE”MANUSIA”AN
DALAM PROYEK
• MEYAKINI BAHWA TERDAPAT BANYAK TAMBANG-TAMBANG NILAI
KEBAJIKAN DI DALAM MASYARAKAT YG HARUS DIGALI (karena
tertimbun oleh sistem yg buruk)

• TUGAS UTAMA FASILITATOR ADALAH MENGGALI DAN


MEMBERDAYAKAN NILAI-NILAI YG SUDAH ADA TETAPI MELEMAH
KARENA TERTIMBUN OLEH SISTEM YG BURUK

• MEMBUKA LEBIH BANYAK KESEMPATAN UNTUK MEMBERI (konsep


pengorbanan = kesempatan untuk mendapatkan nilai kemanusiaan
yang lebih tinggi/AKTUALISASI DIRI SESUAI FITRAHNYA)

• MEMBANTU ORANG MISKIN MELALUI LKM, RELAWAN, DSB ADALAH


WUJUD KESEMPATAN UNTUK MEMBERI BUKAN PEKERJAAN 18
LANJUTAN

• MENEMUKAN DAN MEMBERDAYAKAN ORANG-ORANG


PEDULI SEBAGAI STRATEGI PENANGANAN PROYEK

• KEMAJUAN EKONOMI ADALAH AKIBAT


TERJADINYA KEBERDAYAAN MANUSIA SEHINGGA
MAMPU MENERAPKAN NILAI-NILAI LUHUR DAN
MAMPU MELAKUKAN PERBUATAN BAIK, MURNI
SERTA TERPUJI (membangun kebajikan di
tengah masyarakat)

19
PENDEKATAN IDEALISTIK/UTOPIA?

• YANG DIKEJAR ADALAH PERTUMBUHAN ORGANIK DARI NILAI-NILAI

• BUKAN KONDISI IDEAL STATIK YG DICARI, TETAPI PROSES DINAMIK


DIMANA BESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI

• LEBIH BERSIH = KURANG MISKIN

• LEBIH ADIL = KURANG MISKIN

• LEBIH TRANSPARAN = KURANG MISKIN

• LEBIH PEDULI = KURANG MISKIN


20
• LEBIH JUJUR = KURANG MISKIN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai