Anda di halaman 1dari 13

PENETAPAN KADAR TANIN

DALAM EKSTRAK
Hibiscus tiliaceus L
Nama Anggota:
1.Mutiara Cyndi S G Wola (10116088)
2.Nina Dwi Firmawati (10116093)
3.Rozana Nafsa
4.Wardah Khoirun Nisak
5.Setya Cipta Buhana
Pengertian Tanin

Tanin merupakan salah satu jenis


senyawa yang termasuk ke dalam golongan
polifenol. Senyawa tanin ini banyak di jumpai
pada tumbuhan. Tanin memiliki BM sekitar
500-2000 D.
Berdasarkan strukturnya, tanin dibedakan
menjadi dua kelas yaitu tanin terkondensasi
(gallotanin) dan tanin terhidrolisis (asam galat).
TANIN
Struktur tanin Tanin secara umum
memiliki gugus fenol, semua
jenis tanin dapat larut dalam
air, kelarutannya besar dan
akan bertambah besar
apabila dilarutkan dalam air
panas.
Begitu pula dalam pelarut
organik seperti metanol,
etanol, aseton dan pelarut
organik lainnya.
SIFAT FISIKA & KIMIA TANIN

 Sifat-sifat Tanin (Harbone, 1996):


• Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam
• Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid.
• Tidak dapat mengkristal.
• Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen.
 Sifat kimia Tanin (Harbone, 1996):
• Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol yang sukar
dipisahkan sehingga sukar mengkristal.
• Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi.
• Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic dan
pemberi warna.
KLASIFIKASI Hibiscus tiliaceus L

Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Malvales
Famili :Malvaceae
Genus :Hibiscus
Spesies :Hibiscus
tiliaceus L
Hibiscus tiliaceus L
Daun dan batang tanaman waru diketahui
mengandung zat musilago yang sifatnya berfungsi
untuk melapisi dinding saluran cerna, saluran kencing
serta tenggorokan. Sementara zat yang lain yakni
emolien bermanfaat sebagai pembasmi kuman (anti
septik). Tanaman waru diketahui juga mengandung
protein serta zat tanin. Nenek moyang kita telah
menggunakan tanaman waru sebagai obat-obatan
tradisional untuk menjaga kesehatan..
Hibiscus tiliaceus L

Ada beberapa penyakit yang bisa


disembuhkan oleh daun waru, dan diantaranya
adalah penyakit batuk serta demam. Daun waru
juga dapat dipakai sebagai obat untuk
melancarkan buang air kecil dan penyubur
rambut. Tanaman waru (Hibiscus tiliaceus L)
ini memiliki kandungan tanin, saponin,
flavonoid, alkaloid dan fenol.
METODE
Metode yang digunakan yaitu spektrofotometri uv-vis dengan
pereaksi Folin-Ciocalteu dengan menggunakan asam galat yang
merupakan salah satu fenolik alami dan stabil sebagai
standar.Penetapan kadar tanin dilakukan dengan menggunakan reagen
Folin-Ciocalteau. Reagen Folin Ciocalteau digunakan karena senyawa
tanin merupakan salah satu jenis senyawa yang termasuk ke dalam
golongan polifenol yang dapat bereaksi dengan folin membentuk
larutan berwarna yang dapat diukur absorbansinya. Prinsip dari metode
folin ciocalteau adalah terbentuknya senyawa kompleks berwarna biru
yang dapat diukur pada panjang gelombang 725 nm.
PERSIAPAN EKSTRAK

Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan


metode ekstraksi panas yaitu soxhlet yaitu dengan
menimbang 250 gram serbuk simplisia dan
dikemas dengan kertas saring dan dimasukkan
kedalam sifon. Ada tiga macam pelarut yang
digunakan yaitu petroleum eter, etyl asetat dan
metanol.
PENETAPAN KADAR TANIN
KALIBRASI GRAFIK UNTUK
TANIN
HASIL KADAR
TANIN
Tanin diuji menggunakan ekstrak tanaman waru dengan reagen
Folin-Ciocalteu ini dinyatakan dalam ekuivalen asam galat (persamaan
kurva standar: y = 0.057x - 0,071 & R 2 = 0,997). Konsentrasi tertinggi
tanin diperoleh dari ekstrak yang menggunakan pelarut etil asetat
sebesar 83.03 mg GAE / g ekstrak.

Anda mungkin juga menyukai