Anda di halaman 1dari 77

Konsep Dasar Epidemiologi Lingkungan

Bahan Kuliah
Mahasiswa Prodi Sanitasi Semester II
Pol Tek Kes Kupang 2022

Design By Agust Tatengkeng 1


Epidemiologi
1.Definisi (WHO)

Epidemiologi
Adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan
determinan dari suatu peristiwa kesehatan, dan peristiwa
yang berkaitan dengan kesehatan, yang menimpa
sekelompok populasi dalam masyarakat, dan diterapkan
untuk memecahkan masalah masalah kesehatan.
(WHO Regional Committee Meeting ke 42 di Bandung )

Design By Agust Tatengkeng 2


2. Definisi

Epidemiologi Kesehatan Lingkungan


Adalah studi atau cabang ilmu yang mempelajari
faktor-faktor lingkungan, yg mempengaruhi timbulnya
(kejadian) suatu penyakit, dengan cara mempelajari dan
mengukur dinamika, hubungan interaktif, antara
penduduk dengan lingkungan, yang memiliki potensi
bahaya pada suatu waktu, dan kawasan tertentu, untuk
upaya promotif lainnya.
3. Karakteristik Epidemiologi

1. Selalu mempelajari sekelompok orang (Masyarakat),


bukan individu.
2. Selalu membandingkan kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain.
3. Selalu bertanya “ apakah mereka dengan kondisi
tertentu lebih sering mempunyai karakteristik
tertentu, dari pada mereka yang tidak dalam kondisi
tersebut, dan bukan karakteristik itu.

Design By Agust Tatengkeng 4


Epidemiologi
4. Pendekatan Epidemiologi
(Selalu menjawab pertanyaan sbb ;)

(?) “ A P A “ ===(What)
1. Masalah kesehatan apa, atau kondisi apa yang sedang terjadi,
dan apa bentuk manifestasinya.
2. Seberapa besar masalah atau kondisi tersebut.
(Biasanya besar masalah diukur dengan angka relatif, seperti
“RATE, RATIO, PROPORSI”, namun dalam kasus tertentu dapat
pula dipakai angka mutlak).

Design By Agust Tatengkeng 5


“ S I A P A“ ===(Who)
(??)
1. Siapa orang yang terkena masalah.
2. Mereka yang terkena masalah, bagaimana
karakteristiknya.
(Karakteristik dari orang yang terkena masalah ini
dideskripsikan menurut UMUR, KELAMIN,
PEKERJAAN, PENDIDIKAN, dan ciri lain yang
relevan).

Design By Agust Tatengkeng 6


(???)“ DIMANA“ ===(Where)
1. Dimana tempat masalahnya terjadi.
(Tempat terjadi masalah biasanya dideskripsikan
menurut distribusi geografis, wilayah administrasi, dan
karakteristik lingkungan yang relevan, misalnya tempat
kerja, sekolah, perumahan).
Ada peta yang menggambarkan distribusi kasus
menurut wilayah tempat tinggal, RT, RW, Desa,
Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi.

Design By Agust Tatengkeng 7


(????)“KAPAN“ ===(When)
1. Kapan (Waktu) masalahnya terjadi.
(Waktu Kejadian biasanya dideskripsikan menurut jam,
hari, minggu, bulan, dan tahun, tergantung dari
relevansi jenis masalah yang terjadi.)

Design By Agust Tatengkeng 8


Dalam pendekatan
epidemiologi, maka ke empat
pertanyaan tsb biasanya
digunakan dalam lingkup
EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF.
(?????)“APA“ ===(How)
1. Apakah masalah yang terjadi. Mempunyai hubungan
tertentu dengan faktor (determinan) tertentu,
misalnya faktor pelayanan kesehatan, kondisi sosial,
kondisi lingkungan kerja, dll)
(Pada tahap ini analisis lebih diarahkan untuk
mendalami data deskriptif, dan selanjutnya dilakukan
uji statistik yang relevan. Dalam analisis ini akan
“ diperkirakan secara bermakna” adanya hubungan
asosiatif atau kausiatif, antara masalah dan penyebab
timbulnya masalah.)

Design By Agust Tatengkeng 10


(??????)“MENGAPA“===(Why)
1. Mengapa masalah ini bisa terjadi.
Dari pertanyaan diatas akan digambarkan dan atau
dibandingkan mengapa “ POPULASI “ tertentu terkena
masalah, sedangkan “ POPULASI “ lainnya tidak
terkena masalah.
(Dalam analisa ini akan dicara mekanisme timbulnya
masalah, guna dicari pemecahannya sesegera mungkin).

Design By Agust Tatengkeng 11


Ilustrasi Aplikasi Epid Lingkungan

1. Def Epid
2. Karakteris
tik Epid Upaya
Masalah 3. Pendekata
Kesehatan 1. Waktu Pemecahan
n Epid ; Masalah
Masyarakat 2. Tempat a) Apa
di dalam 3. Orang melalui
b)Siapa Program
Lingkungan c)Dimana Kesehatan
d)Kapan Lingkungan
e)Kenapa
terjadi

Design By Agust Tatengkeng 12


Pemahaman Ilmu Kesehatan Lingkungan

1. Paradigma Kesehatan Lingkungan


2. Dinamika Perjalanan Faktor Penyebab
Penyakit
3. Parameter Kesehatan Lingkungan Akan di bahas
4. Kemampuan Mengidentifikasi
5. Standard Normalitas
6. Disain Studi
7. Analisis Pajanan
1. Paradigma Kesehatan Lingkungan

 Menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai


komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk.
 Model hubungan berbagai variabel dengan outcome
penyakit
 Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat-sakit dalam
suatu wilayah
 Diperlukan batasan yg jelas dalam kesehatan lingkungan
Paradigma Kesehatan Vs Lingkungan

UPAYA PROGRAM
KESEHATAN/NON KESEHATAN

WAHANA TRANSMISI
PENYAKIT
SAKIIT

MASY
SUMBER (BUDAYA, SEHAT
UDARA
PERUBAH PERILAK
AIR
AN U, GIZI,
MAKANAN Sembuh
BUATAN/A DLL
MANUSIA Mati
LAMI Total
VEKTOR
  Cacat
Karier
2. Dinamika Perjalanan Faktor Penyebab Penyakit

Mempelajari dinamika /kinetika perjalanan suatu


bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit
yg menumpang atau berada dalam vehicle
transmisi hingga kontak dengan manusia.
Dinamika Perjalanan Faktor Penyebab Penyakit

Contoh: Toksik Pb
Campuran bahan bakar bensin yg diemisikan dari knalpot
kendaraan menjadi bahan pencemar udara.
1. Udara yg tercemar Pb terhirup oleh manusia
2. Debu yg tercemar Pb dapat menempel pada makanan
3. Mencemari air
4. Mencemari tanah (produk pertanian)
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
1. Simpul A
Pengamatan, Pengukuran, dan Pengendalian Agent penyakit pada
sumbernya
2. Simpul B
Pengamatan, pengukuran, dan pengendalian bila komponen lingkungan
tsb sudah berada di sekitar manusia
3. Simpul C
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian bahan (agent) penyakit
apabila sudah berada pada tubuh manusia
4. Simpul D
Pengamatan, pengukuran, dan pengendalian prevalensi korban (sudah
menimbulkan dampak kesehatan)
4. Kemampuan Mengidentifikasi

a) Populasi mana yg terkena dampak


b) Kemungkinan waktu kontak
c) Cara kontak atau pemaparan
5. Standar Normalitas

Setiap hasil pengukuran yg dilakukan harus selalu


dibandingkan dengan nilai-nilai standar normal yang berlaku:
a) NAB Faktor Fisika: Kemmenaker Nomor :
KEP-51/MEN/1999
b) NAB Faktor Kimia: Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja
Nomor: SE 01/MEN/1997
Analisis Pajanan
Exposure Assessment

Mengamati setiap komponen lingkungan yang berpotensi


memberikan dampak pada manusia (apabila terjadi kontak)

Hal-hal yg perlu diperhatikan terkait Kontak


1. Jenis Agent
2. Sifat pemberi potensi dampak (agent) penyakit
3. Jumlah (Pemajanan atau dosis)
4. Waktu paparan
5. Tempat
6. Bentuk Intervensi Variables dalam Exposure
Assessment
7. Impuriries (Zat Kimia yg tidak diharapkan)
Aplikasi Prinsip Epidemiologi Lingkungan

1. Studi epidemiologi lingkungan


2. Perencanaan dan pelaksanaan pemantauan kesehatan
lingkungan
3. Analisis dampak lingkungan (ADKL) yang merupakan
bagian dari AMDAL
Studi Epidemiologi Lingkungan

Bertujuan untuk menghimpun informasi, untuk tindakan


pencegahan lebih lanjut.
Contoh: dalam keadaan KLB.
Langkah-langkah:
 Perumusan masalah
 Perumusan tujuan studi
 Perumusan hipotesis
 Metodologi
 Pelaksanaan
 Analisis
Pemantauan Kesehatan Lingkungan
(Surveilence Kesehatan Lingkungan)

Surveilence epidemiologi: fokus pada penemuan dan


pencatatan kasus
Surveilence kesling: melakukan pengukuran dan pencatatan
kasus dan lingkungannya.
Langkah kerja
1. Rencanakan parameter yang akan diukur
2. Melakukan peninjauan lokasi pemantauan
3. Tetapkan alat ukur yg diperlukan
4. Rencanakan jadual dan metode pengambilan data
5. Rencanakan biaya
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

1. Identifikasi populasi yg beresiko


Untuk mengukur sejauh mana kondisi lingkungan dapat
menimbulkan dampak kesehatan
2. Hasil pengukuran dapat berupa:
Proporsi dan angka (rate)
Angka Prevalence Rate (PR)
Angka Insidens Rate (IR)
Case Fatality Rate (CFR)
Kuis
1. Hasil pengukuran dari analisis dampak kesehatan lingkungan
dapat berupa ;
a) Angka Insidens Rate (IR)
b) Indikator pemantauan kasus lama
c) Paradigma dampak kes ling
d) Pengukuran kondisi lingkungan
e) Wahana transmisi penyakit
2. Dalam kegiatan surveilance kesehatan lingkungan dilakukan
pengukuran & pencatatan kasus dan kondisi lingkungannya
melalui langkah-langkah kerja, salah satu di antaranya yaitu ;
a) Paradigma dampak kes ling
b) Indikator pemantauan kasus lama
c) Rencanakan parameter yang akan di ukur
d) Pengukuran kondisi lingkungan
e) Wahana transmisi penyakit
3. Studi epidemiologi lingkungan bertujuan untuk menghimpun
informasi, guna tindakan pencegahan lebih lanjut.Contoh
dalam keadaan KLB, salah satu langkah kerjanya adalah ;
a) Melakukan peninjauan lokasi pemantauan
b) Tetapkan alat ukur yg diperlukan
c) Tentukan metodologi kerja
d) Rencanakan jadual
e) Rencanakan biaya
4. Dalam kegiatan Analisa Pajanan yaitu mengamati setiap
komponen lingkungan yang berpotensi memberikan dampak
pada manusia (apabila terjadi kontak), maka salah satu hal
yang harus di perhatikan terkait kontak adalah ;
a) Tetapkan alat ukur yg diperlukan
b) Tentukan metodologi kerja
c) Rencanakan jadual
d) Rencanakan biaya
e) Jumlah pajanan (Dosis)
5. Teori simpul merupakan ;
a) Penetapkan alat ukur yg diperlukan
b) Penentuan metodologi kerja
c) Perencanaan jadual
d) Perencanaan biaya
e) Parameter kesehatan lingkungan
Terima kasih
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN
LINGKUNGAN
PENGERTIAN

Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai


masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif
antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi
sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya
perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta
menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang
ditimbulkannya
Pengertian (cont.)

1. Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang


mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara
mempelajari dan mengukur dinamika hubungan
interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang
memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan
kawasan tertentu, untuk upaya promotif
(Achmadi, 1991)
2. Environmental epidemiology may be defined as the
study of environmental factors that influence the
distribution and determinants of diseases in human
population (Cordis, 1994)
Pengertian (cont.)

1. Faktor lingkungan lebih ditonjolkan


2. Kawasan:
– Lingkungan kerja
– Lingkungan pemukiman
– Tempat-tempat umum dan transportasi
– Wilayah habitat manusia  daerah aliran sungai,
daerah pantai, daerah pegunungan
Pengertian (cont.)

Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:


Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan
atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI
LINGKUNGAN

1. Paradigma Kesehatan Lingkungan


2. Dinamika Bahan Toksik
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
4. Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
5. Standard Normalitas
6. Desain Studi
7. Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN

Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan


hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan
dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu
kawasan
PARADIGMA KESEHATAN VS LINGKUNGAN
UPAYA PROGRAM
KESEHATAN/NON KESEHATAN

WAHANA
TRANSMISI PENYAKIT

-Udara
Sumber MASYARAKAT SEHAT
-Air
Perubahan (Budaya,
-Makanan
-Pembangunan Perilaku,
-Manusia
-Alami Gizi, dll)
-Vektor SAKIT
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
a) Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu
bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik,
kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga
kontak dengan manusia atau penduduk
b) Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik
mengukur atau analisis pemajanan
c) Contoh:
d) Pb  udara/air/tanah/makanan  tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan

a) Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan


lingkungan
b) Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan
lingkungan
c) TEORI SIMPUL
DINAMIKA KESEHATAN LINGKUNGAN
(TEORI SIMPUL)

Simpul (A) 1 Simpul (B) 2 Simpul (C) 3 Simpul (D) 4

SUMBER AMBIENT MANUSIA DAMPAK

-Alamiah Melalui wahana Komponen


-Penderita - Udara lingkungan - Sehat
penyakit - Air berada dlm - Samar
infeksi - Makanan darah, lemak, - Subklinik
-Industri - Tanah urine, - Akut
-Mobil - Binatang dll
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan

1) Pada Smpul (A) 1: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)


2) Pada Simpul (B) 2: pengukuran komponen penyebab sakit pada
ambient
3) Pada Simpul (C) 3: pengukuran pada spesimen tubuh manusia
(biomarker atau bio indikator)
4) Pada Simpul (D) 4: sudah terjadi outcome berupa kejadian
penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI
POPULATION BERESIKO
1) Mengidentifikasi:
a. Populasi mana yang terkena dampak
b. Besar/dosis
c. Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
d. Cara
2) Population beresiko tidak selalu dalam satu kawasan
3) Contoh: Konsumsi ikan yg tercemar logam berat
4) Penetapan population beresiko pada dasarnya:
Ditentukan oleh pola kinetika agent dalam media
transmisi (Kecepatan aktif bergeraknya agent), dan
lokasi pengukuran analisis pemajanan
5. STANDAR NORMALITAS

1) Setiap pengukuran baik pada simpul 1, 2, 3


maupun 4 harus selalu dirujuk terhadap nilai-
nilai standar normal sebagai bahan referensi
2) Misal: Permenkes tentang air bersih, baku mutu
lingkungan, nilai ambang batas, maximum
acceptable concentration, dll.
6. DESAIN STUDI

Studi epidemiologi lingkungan:


1) Studi investigasi  mencari penyebab KLB
2) Studi dalam keadaan endemik  surveillance
epidemiologi
3) Contoh: monitoring kasus penyakit akibat pencemaran
lingkungan  sampel ikan
4) Dapat bersifat deskripsi  pada tiap simpul
5) Observasional  prospektif dan retrospektif
6) Eksperimental  di laboratorium atau lapangan
7. ANALISIS/(Penilaian) PEMAJANAN (Exposure Assesment)

1) Pemajanan menggambarkan jumlah komponen lingkungan


yang memiliki potensi dampak (agent) yang diterima atau
kontak dengan tubuh dan menimbulkan dampak (Penyakit)
2) Pengukuran pemajanan sedapat mungkin menggambarkan
dosis atau jumlah yg diterima oleh tubuh manusia
3) Dalam analisa pemajanan yg perlu diperhatikan yaitu al ;
A. Jenis agent
B. Sifat agent
C. Jumlah
D. Waktu Pemajanan
E. Tempat
F. Intervening variables – dalam analisa
G. Pengertian impurities (kemurnian)
A. JENIS AGENT B. JENIS AGENT
1) Kelompok Mikroba 1) Media interaksi atau
2) Kelompok Bahan Kimia kontak dg tubuh manusia
3) Kelompok Fisik  air, tanah, udara atau
makanan
2) Apakah medianya lebih
C. JUMLAH AGENT dari satu?
3) Apakah dlm media
transmisi agent penyakit
berubah sifat?
4) Bagaimana dengan cara
kontaminasinya ?
C. JUMLAH AGENT

1) Perkiraan jumlah kontak dan dosis


2) Ada 6 perkiraan jumlah kontak, yaitu:
a. Perkiraan jumlah pemajanan eksternal secara umum 
konsentrasi agent dalam media tertentu
Contoh: Kadar CO, SO2 dan Pb di udara
b. Perkiraan jumlah pemajanan internal sederhana (intake)
c. Konsentrasi bahan dalam media dan perkiraan jumlah
kontak
Contoh: Makan berapa kg/hari, dalam tiap kg berapa jumlah
kandungan bahan berbahaya
d. Perkiraan uptake (penyerpan)
– Jumlah yg di serap oleh tubuh
– Udara: Penyerapan = Ci – Ce x volume x t
• Ci = konsentrasi inhaled (dihirup)
• Ce = konsentrasi exhaled (dihembuskan)
• t = time/waktu/durasi
e. Perkiraan pemajanan pada target organ
– Dilakukan di laboratorium
– Misal: metode neutron activation analysis
f. Perkiraan perilaku pemajanan (behavioural exposure)
– Dilakukan dgn memasang “alat penangkap” parameter
bahan yg hendak ditangkap dari lingkungan
– Contoh: pemasangan film badge pada pekerja yg
terpajan radioaktif
D. WAKTU
1) Berapa lama individu/masyarakat terpajan
2) Tiap hari? Berapa jam perhari? Bertahun-tahun?

E. TEMPAT
1) Lingkungan pemukiman
2) Lingkungan kerja
3) Lingkungan tempat umum
4) Regional
5) Global
F. VARIABEL INTERVENSI

1) Kemungkinan sumber perubahan lingkungan atau sumber


potensi dampak (agent) lain selain yg kita pelajari
1) Contoh: pengamatan COHb  CO bisa berasal dari
kendaraan bermotor, asap rokok, dll.
2) Perlu diperhatikan:
a. Satu Sumber satu bahan pencemar: jarang ada
b. Satu sumber banyak bahan pencemar, misal rokok
c. Banyak sumber satu bahan: misalnya gas CO
d. Banyak sumber banyak bahan: paling banyak, misalnya:
pencemaran udara atau pencemaran sungai
G. PENGERTIAN IMPURITIES
(Kotoran)

1) Bahaya yg selalu diperhitungkan hanya terhadap active


ingridient (Bahan Aktif)
2) Seharusnya bahan campurannya ikut diperhatikan
Contoh: pestisida  ada bahan aktif, stabilizer, pewarna,
pengharum
PENILAIAN DAMPAK KESEHATAN
a. Merupakan pemantauan dan pengukuran simpul 3 dan 4
b. Pada dasarnya community based (Berbasis Masyarakat)
c. Pengukuran dampak pada manusia terdiri dari:

1. PENGUKURAN PERILAKU (SIFAT) PAPARAN


(simpul 3)
 “Alat penangkap”  menilai jumlah kontak/exposure
2. PENGUKURAN BIOINDIKATOR (simpul 3)
2.1. Pemantauan biologik adalah adalah pengukuran
dan penilaian tentang bahan tertentu atau hasil
metabolismenya dalam jaringan, sekresi, ekskresi,
pernafasan atau gabungan dari itu untuk
mengevaluasi pemajanan dan risiko kesehatan
dengan membandingkannya dengan nilai
ambang yang tepat
2.2 Memperkirakan berapa absorpsi bahan pencemar dalam
tubuh
2.3.Mengukur dosis internal  estimasi potensi penyakit
dan gangguan faali
Syarat pemantauan biologik:
1. Bahan yg diteliti atau metabolitnya terhadap
dalam jaringan
2. Ada metode analisis yg sahih
3. Ada nilai ambang yang berlaku
4. Metode atau cara yg digunakan dapat diterima
3. PENGUKURAN/IDENTIFIKASI KASUS / PENDERITA
(simpul D)
a) Penentuan apakah seseorang merupakan kasus (korban)
yang terkena dampak  health effect
b) Dengan mengumpulkan gejala patognomonis
c) Vonis  dokter ahli atau non dokter yg memiliki
instrumen terstandarisir
Terima kasih
Mengkaji Masalah Kesehatan Masyarakat
di Puskesmas
Tujuan:
Sebagai Diagnosa Kesehatan masyarakat
Langkah awal:
Susun pertanyaan analisis kasus !
1. Apa masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di
wilayah kerja Puskesmas?
2. Apa faktor resiko (perilaku masyarakat dan kesehatan
lingkungan) terkait dengan kasus tsb?
3. Bagaimana manajemen program Puskesmas diterapkan untuk
intervensi kasus ini?
Komparasi belajar masalah Kesehatan Masyarakat
di Pusk dan RS
Kalau Di Rumah Sakit
1. Clinical setting approach, (Pengaturan / Pendekatan secara
klinis).
2. Bed side teaching, (Pengajaran di samping tempat tidur)
3. Kasus penyakit dikaji aspek klinisnya  riwayat penyakit dan
perkembangannya (sign & symptom), diagnosis, pengobatan
dan follow up sewaktu-waktu di RS
4. Intervensinya: pengobatan atau perawatan kasus di RS, termasuk
pemberian konseling.
5. Kunjungan rumah untuk follow up kasus hanya dilakukan
sewaktu-waktu, tidak mutlak.
Kalau di Puskesmas

1. Public health approach (Pendekatan Kesehatan


Masyarakat)
2. Community side teaching (Pengajaran /pendidikan di
tengah masyarakat)
3. Kasus penyakit berkembang menjadi kesehatan
masyarakat: riwayat penyakit dan kecenderungannya
berkembang pd kelompok-kelompok masyarakat yang
terkana kasus di wilayah kerjanya, didiagnose;
4. Intervensinya: bersifat komprehensif mulai dari promotif,
preventif, kuratif, sampai ke rehabilitatif
5. Perawatan kesehatan di rumah (Public health nursing)
Masalah Kesehatan Masyarakat
yang berkembang di
Wilayah Kerja Puskesmas

Masalah
Faktor risiko
Masalah Kes
Masalah
PerilakuLing
Manajemen
Kelompok
Program
Masyarakat
Masalah
Kesehata
n
Masyara
Faktor risiko kat Faktor risiko
Analisis Masalah Kesehatan Masyarakat

1. Masalah Kesehatan Masyarakat: penyakit yang potensial


berkembang menyerang kelompok masyarakat tertentu di
wilayah kerja Pusk pada kurun waktu tertentu  maka segera
lakukan analisis kasus secara epidemiologis,
2. Faktor risiko: Lakukan Kajian terhadap perilaku masyarakat
dan kesehatan lingkungan setempat
3. Aspek manajemen program: lakukan kajian kegiatan
program Pusk untuk intervensi kasus ini
4. Evidence based: gunakan catatan Pusk dan wawancara
dengan pemegang program untuk melengkapi data kasus 3
tahun terakhir
Analisis Epidemiologi Masalah Kesmas

Analitik
Kajian epidemiologi
Siapa?
Dimana?
Diskriftif Kapan?
Di masyarakat Mengapa? Puskesmas
Di RS

Risiko Kasus Penyakit Masalah Kesehatan


Penyakit Masyarakat
Pengobatan?
Aspek klinis: Program Intervensi?
Anamnesa, PH Essentials
pemeriksaan fisik dan Pengobatan, KIA, Gizi, KL, P2, PKM
penunjang Dx, UKS, PHN, Keskerja dsb
Pengobatan, follow up
kasus

Lingkungan, perilaku, genetik dan pelayanan kesehatan


Kaji kasus penyakit yang potensial berkembang menjadi
masalah kesehatan masyarakat
1. Penyakit yang berkembang pada kelompok masyarakat
tertentu, di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu 
Masalah Kesehatan Masyarakat (kesmas)
2. Kaji faktor risiko  Setiap masalah kesmas memiliki satu
atau beberapa faktor risiko yang spesifik (lingkungan
atau perilaku masyarakat.
3. Kaji manajemen program untuk intervensi masalah Kesmas
4. Rumuskan masalah kesmas, faktor risiko dan efektfitas
program  hasil identifikasi kasus masalah Kesmas di
wilayah kerja Puskesmas.
5. Contoh rumusan masalah kesmas: kasus diare berkembang
endemik di wilayah kerja Puskesmas, menyerang paling
banyak kelompok Balita di desa A dan B, setiap bulan Januari
– Mei sejak 3 tahun terakhir.
Analisis faktor risiko

1. Faktor pelayanan  Analisis program pelayanan Puskesmas


menggunakan pendekatan manajemen dan analisis sistem.
2. Faktor perilaku: analisis faktor perilaku individu/kelompok
masyarakat yang memudahkan kasus penyakit berkembang
pada individu/kelompok di suatu wilayah dan kurun waktu
tertentu.
3. Faktor lingkungan: analisis kesehatan lingkungan (tempat-
tempat umum, lingk. Kerja dan RT, kondisi jalan dan rambu-
rambu lantas) dsb yang memudahkan kasus penyakit
berkembang pada individu/kelompok masyarakat di suatu
wilayah.
4. Contoh: analisis kasus bertujuan untuk mengidentifikasi mutu
pelayanan (diare) di Pusk dikaitkan dengan hasil identifikasi
faktor risiko kasus di wilayah kerja Pusk.
Analisis Program Puskesmas
• Manajemen Program Pokok Puskesmas dikaji dari aspek:
– Tujuan program, sasaran dan target kegiatan
– Kegiatan program dan kegiatan manajemen
– Jumlah dan kualifikasi staf (profil staf), obat (jumlah dan
jenis), peralatan (jumlah dan jenis), dan dana penunjang
kegiatan (sumber dana, jumlah dan pemanfaatannya)
– Pencatatan dan Pelaporan kegiatan

Rumuskan hasil analisis setiap program Pusk


dan susun laporannya!
Pendekatan Manajemen Program

1) Planning: kaji dokumen perencanaan Puskesmas dan lembar


rencana kegiatan operasional (RKO) staf penanggung jawab
program.
2) Organizing: kaji pembagian tugas masing-masing staf untuk
melaksanakan kegiatan program
3) Actuating: kaji koordinasi, komunikasi, kerjasama antar staf
penanggung jawab program dan kepemimpinan kepala Pusk
terkait dengan pelaksanaan kegiatan program untuk mencapai
sasaran/target
4) Controlling: kaji efektifitas supervisi, bimbingan teknis,
pencatatan / pelaporan masing-masing kegiatan program!
Bagaimana pemanfaatkan data yang dihasilkan dari fungsi
controlling untuk memperbaiki perencanaan Puskesmas dan
rencana kegiatan harian staf
Analisis Sistem Kegiatan Program

1) Setiap kegiatan program memerlukan sumber daya tertentu


(input)
2) Setiap kegiatan program menghasilkan output yang spesifik
 bandingkan output kegiatan program dengan targetnya.

3) Setiap program punya outcome spesifik (kelahiran,


kesakitan, kematian, kecacatan) Bandingkan outcome dengan
standar daerah atau nasional.
4) Setiap output program dihasilkan oleh sebuah proses
(kegiatan program dan fungsi manajemen) menggunakan
sejumlah input (sumber daya) penunjang program.
5) Semua komponen sistem dikaji menggunakan standar input,
proses, output, dan outcome (provinsi atau nasional) untuk
menilai mutu pelayanan kesehatan masyarakat di suatu
wilayah
Terima kasih

Design By Agust Tatengkeng 73


Design By Agust Tatengkeng 74
Design By Agust Tatengkeng 75
Design By Agust Tatengkeng 76
Design By Agust Tatengkeng 77

Anda mungkin juga menyukai