Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PUSAT LABA
Disusun oleh kelompok 5 :
1. Asmayanti (101901114)

2. Feby kasturi (101901098)

3. Wa ode vikarahma ayu (101901094)

4. Resti yanti h (101901113)

5. Sandi salim lamusa (10190100)


A. PENGERTIAN PUSAT LABA
Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang
memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan
menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk
mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya
bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya:
pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak
untuk mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan ukuran
kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior
untuk dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif,
dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indicator
B.     PUSAT LABA DALAM SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pusat Laba

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya


diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran.
Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan pihak
manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif
dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator. Keberadaan suatu pusat laba
akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian laba mengaku kepada
pengukuran unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang bersangkutan.
MANFAAT DAN KELEMAHAN PUSAT LABA
 a.      Manfaat pusat laba yaitu : 
b.     Kelemahan pusat laba adalah:
1) Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak
1) Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang
memerlukanpertimbangandarikantorpusat.
telah didelegasikan.
2) Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang 2) Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.
benar-benar mengerti tentang keputusan tersebut.
3) Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan
3) Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bias lebih lainnya menjadi saling bersaing.
focus pada keputusan yang lebih luas.
4) Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam
4) Kesadaran laba (Profit Consciousness) lebih meningkat pada manajer pusat pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan antar
laba,karena ukuran prestasinya adalah laba. pusat pertanggungjawaban.
5) Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada 5) Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing
pusat pendapatan dan pusat biaya yang terpisah. pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih
6) Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi. optimal.
7) Dapat difungsikan sebagai pusat atau sarana pelatihan yang handal, karena 6) Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih
pusat laba hampir sama dengan satu perusahaan yang independen. jelek daripada manajer puncak.
8) Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi profitabilitas dari 7) Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk
komponen produk-produk perusahaan. kegiatan manajerial divisi.
9) Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena outputnya siap pakai atau jelas, 8) Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan .
dan sangat responsif terhadap tekanan.
c. Bentuk bentuk pusat laba
1)      Unit
bisnis (divisi) sebagai pusat laba, manajernya
bertanggungjawab dan mempunyai kebijakan serta kendali terhadap
pengembangan produk, proses produksi dan pemasaran serta perolehan
produk, sehingga ia dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya yang
berakibat terhadap laba bersihnya.
2)      Unit-unit fungsional sebagai pusat laba, pada perusahaan
multibisnis setiap unit diperlakukan sebagai penghasil laba yang
independen, tetapi bisa saja terorganisasi dalam bentuk fungsional,
misalnya: Pemasaran, Manufaktur, dan Jasa
C.    UNIT USAHA SEBAGAI PUSAT LABA

 Hampir semua unit bisnis  Hal utama yang harus


diciptakan sebagai pusat dipertimbangkan adalah adanya
laba karena manajer yang batasan atas wewenang manajer
unit bisnis.
bertanggung jawab atas unit  1. Batasan dari unit bisnis lain.
tersebut memiliki kendali  2. Batasan dari manajemen
atas perkembangan produk,
korporat.
proses produksi, dan  3. Batasan atas unit bisnis.
pemasaran.
D.    PUSAT LABA LAINNYA

 Perusahaan multibisnis biasanya


terbagi ke dalam unit-unit bisnis
dimana setiap unit diperlakukan
sebagai unit penghasil laba yang
independen.
 1. PEMASARAN
 2. MANUFAKTUR
 3. UNIT PENDUKUNG DAN
PELAYANAN
 4. ORGANISASI LAINNYA
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
E. PERMASALAHAN DALAM PENGUKURAN KINERJA PUSAT LABA

 Dalam mengukur prestasi pusat laba, ada empat masalah yang


memerlukan perhatian khusus, yaitu :
 1. Masalah alokasi pendapatan bersama (common revenues).
 2. Masalah alokasi biaya bersama (common cost).
 3. Masalah penentuan harga transfer (transfer price).
 4. Masalah pemilihan tolok ukur laba (type of profitability
measure).
 
F.     MENGUKUR PROFITABILITAS PUSAT LABA

Terdapat dua ukuran profitabilitas, yaitu  1.      Jenis Jenis Ukuran Kinerja


a.      Margin Kontribusi
kinerja manajemen dan kinerja
b.      Laba Langsung
ekonomis. c.       Laba yang Dapat Dikendalikan
 1. Pengukuran prestasi manajemen d.      Laba sebelum Pajak
atau pengukuran prestasi personel e. Laba bersih sesudah pajak
 2. Pengukuran prestasi ekonomi
 2.      Pendapatan
 3.      Pertimbangan Manajemen

Anda mungkin juga menyukai