Anda di halaman 1dari 31

ANATOMI DAN ASKEP

SISTEM MUSKULOSKELETAL

NS.NUNU HARISON, M. KEP


STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU
2021
Sistem Muskuloskeletal

 Otot (muscle)
 Tulang (skeletal)
 Sendi
 Tendon ; jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang
 Ligamen ; jaringan ikat yang mempertemukan kedua ujung
tulang
 Bursae ; kantong kecil dari jaringan ikat, antara tulang dan
kulit, antara tulang dan tendon atau diantara otot
 Fascia ; jaringan penyambung longgar di bawah kulit atau
pembungkus otot, saraf dan pembuluh darah
Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang, yang terbagi dalam 2
bagian besar: Axial dan appendicular
1. Axial skeletal:
 Tulang Kepala
 Tengkorak otak = 8 buah
 Tengkorak wajah = 14 buah
 Tulang telinga = 6 buah
 Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah
 Tulang Belakang dan pinggul = 26 buah
 Kerangka dada = 25 buah

2. Appendicular skeletal/ rangka pendukung gerak:


 Ekstremitas atas, tulang yang membentuk anggota gerak atas = 64
buah
Ekstremitas bawah, tulang yang membentuk anggota gerak bawah =
62 buah
TULANG
T. Tengkorak Dibagi menjadi 2:
 8 tulang kranium
 1 tulang oksipital ( tulang
Kepala Belakang)
 2 tulang parietal (tulang ubun-
ubun)
 1 tulang frontal (tulang dahi)
 2 tulang temporal (tulang
pelipis)
 1 tulang etmoid (tulang tapis)
 1 tulang sfenoid (tulang Baji)
 Tulang Wajah
Bagian rahang: Bagian Hidung: Bagian Hidung:
 2 Os maksila (tulang rahang atas) 2 Os nasale (tulang Hidung)
 1 Os mandibula (tulang Rahang 1 Os vomer (sekat rongga
bawah) hidung)
 2 Os zigomatikum (tulang pipi) 2 Os lakrimalis (tulang mata)
 2 Os palatum (tulang Langit-langit) 2 Os konka nasal (tulang karang
hidung)
Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka Dada)
 Sternum (tulang Dada) = 1 buah
 Iga (costae) = 12 pasang
Kolumna Vertebralis = 12 ruas

 Tulang2 iga
 7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada sternum
melalui tulang rawan

5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena iga VIII – X


melekat pada tulang rawan iga di atasnya & XI – XII
melayang bebas pada ujung anteriornya
7

12

4
Tulang Panggul (Pelvis)
 Tulang sakrum : gabungan dari 5 vetebra sakralis
 Tulang koksigis : gabungan dari 3 vetebra koksigis
 Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis (tulang kemaluan),
Iskhium (tulang duduk)
FISIOLOGI SISTEM TULANG
Fungsi tulang secara umum:
Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh)
Formasi sendi (penggerak)
Perlengketan otot
Menyokong berat badan
Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak, seperti
otak, jantung dan paru)
Haemopoesis (pembentukan sel darah (red marrow)
Fungsi Imunologi: RES sumsum tulang membentuk limfosit B dan makrofag
Penyimpanan Mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)

Fungsi tulang secara khusus:


 Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada pada suara
Email gigi: memotong, menggigit dan menggilas makanan Tulang kecil telinga:
mengkonduksi gelombang suara Panggul wanita: memudahkan proses partus
Komposisi tulang: Mineral dan jaringan organik (kolagen dan proteoglikan)
Kalsium dan fosfat
Faktor Pertumbuhan Tulang
 Herediter
 Nutrisi
 Faktor Endokrin
 Faktor persarafan
 Faktor mekanis
 Penyakit-penyakit

Sel penyusun tulang


 Osteoblast (pembentukan tulang): Menghasilkan jaringan osteosid dan
mengeksresikan fosfatase dalam pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam
matrix tulang
 Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk
pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat
 Osteoclast (penghancuran tulang): sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan
matrix tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzym proteolitik yang memecah matrix
menjadi mineral tulang, tulang kalsium fosfat terlepas kedalam darah
SENDI
Persambungan/ artikulasio : Pertemuan antara dua atau lebih
dari tulang rangka.
Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.

Sendi Berdasarkan strukturnya


1. Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
2. Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan
dengan tulang rawan.
3. Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament
untuk mempertahankan persendian.
SISTEM MUSKULUS (OTOT)
Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya merupakan protein
tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat
tubuh istirahat.
Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi jantung, kontriksi
pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi karena adanya
aktivitas otot
Fungsi otot adalah Sebagai alat gerak aktif, Menyimpan
cadangan makanan, Memberi bentuk luar tubuh
Tipe jaringan otot
1. Otot polos memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh
saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di
organ dalam tubuh (viseral), sumber energi terutama dari metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, kadang mengalami tetani, tahan
terhadap kelelahan
2. Otot rangka/ otot serat lintang
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), melekat
pada tulang, sumber energi dari metabolisme aerobik dan anaerobik, awal
kontraksi cepat, mengalami tetani dan cepat lelah

3. Otot jantung memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber energi dr
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tidak mengalami tetani, dan tahan
terhadap kelelahan.
Otot polos Otot jantung Otot rangka
Fungsi sistem otot rangka?
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi menjadi panas

Mekanisme gerakan otot


1. Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada
rangka.
2. Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang
merupakan sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi,
karena massa utamanya adalah serabut.
 Mekanisme kontraksi otot
Rangsangan asetilkolin terurai menjadi asetil dan kolin miogen 
merangsang aktin dan miosin bergeser  otot akan berkontraksi atau
memendek
TERAPI DIET GG
MUSKULOSKELETAL
1. Osteoporosis
Penyakit sistemik progresif, ditandai
dg massa tulang yg rendah
dankerusakan mikroarsitektur
jaringan tulang dg risiko fragilitas
(pecah) & fraktur(patah)  Phospor: Pembentuk tulang & gigi
Calsium Magnesium: Konstituen tulang
 Flour (F): Pertumbuhan gigi, mencegah
Kebutuhan : karies
Usia 1 –3 th: 650 mg/hr.  Vitamin D: Metabolisme Calsium &
Phospor, prohormon sintesa protein
Usia 4- 9th: 1000 mg/hr 
Kebutuhan : 15 –20 mcg/hr 
Usia 10 –18 th: 1200 mg/hr. Contoh: susu, ikan, minyak ikan, telur,
Usia 19 –50 th: 1100 mg/hr. mentega, pro vitamin D (7 dehidro-
kolesterol)
Usia > 50 th: 1000 mg/hr  Vitamin A (Beta Caroten): Metabolisme,
konversi sel muda mjd osteoblast
(pembelahan sel tulang)
Fraktur Tulang, Tumor Sistem Muskuloskeletal (Maligna,
Benigna), Osteomilitis, Osteoartritis,
Diet Untuk Penyakit Diatas adalah: TKTP dan Tinggi
Kalsium
Tujuan Diet:
1. Memenuhi Keb. Energi dan protein yg meningkat guna
mencegah kerusakan jaringan tubuh
2. Menambah BB Mencapai Normal (IMT)
 Syarat Diet:
1. Energi Tinggi: 40-45 kkal/Kg BB sesuai Usia
2. Protein 2,0-2,5 gr/kg BB
3. Lemak Cukup: 10-25% Dari kebutuhan energi Total
4. Karbohidrat cukup: Sisa dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan Mineral
6. Bahan makanan Sumber Kalsium: Susu dan hasil olahan,
Rebon, Teri & Udang Kering, Sayuran Hijau dan
Askep Muskuloskeletal
PENGKAJIAN UMUM

1. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. Data biografi
B. Riwayat perkembangan
C. Riwayat sosial (pendidikan, pekerjaan)
D. Riwayat kesehatan masa lalu (trauma,
arthritis, osteomielitis). Riwayat pengobatan
misal : kortikosteroid dapat menimbulkan
kelemahan otot.
E. Riwayat kesehatan sekarang
(keluhan utama) F. Keadaan tubuh yang lain :
 Nyeri (PQRST) gejala kardiovaskuler (takikardi
 Kekuatan sendi (tempat dan hipertensi---pirai), kulit
kekakuan, lama, waktu) kering----carpal tunnel
 Bengkak : berapa lama, syndrome.
tindakan mengatasi bengkak, G. Riwayat keluarga: untuk
adakah tanda inflamasi atau menentukan hubungan
infeksi lain genetik---artritis, spondilitis
 Deformitas dan imobilitas: ankilosis, gout/pirai
kapan, tiba-tiba atau bertahap, H. Riwayat diit:obesitas, kurang
membaik atau memburuk intake kalsium, konsumsi vit. A,
dengan aktivitas, adakah alat D, kalsium
bantu
I. Aktivitas kegiatan sehari-hari:
 Perubahan sensori: adakah
kebiasaan membawa benda
perubahan rasa pd bag. Tubuh
berat, kurang aktivitas---tonus
tertentu mis rasa terbakar.
otot menurun
Saraf tertekan----menurunnya
sensori.
PEMERIKSAAN FISIK
 MENGUKUR KEKUATAN  PERKUSI : menget. Cairan
OTOT rongga sendi
0 (Zero) : kontraksi (-) saat AUSKULTASI : kelainan
dipalpasi, paralisis vaskuler dan krepitasi
1 (Trace):kontraksi (+), tapi OBSERVASI :
gerakan (-)  Postur klien
2 (Poor):mlkkn. ROM scr penuh  Kelurusan servikal, torakal,
dengan bantuan lumbal
3 (Fair): ROM (+), lawan gravitasi
 Gerakan sendi,kekakuan
(+), tahanan(-)
sendi, kelemahan otot,
4 (Good) : ROM (+), gravitasi (+),
deformitas
melawan tahanan sedang
 Deformitas spinal:
5 (Normal) : ROM (+), lawan
kifosis,skoliosis,lordosis
gravitasi (+), lawan tahanan penuh.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Laboratorium :kalsium, fosfor, alkalin, enzim otot (CPK, LDH)


B. Radiologi : rontgen, myelografi, CT Scan
C. Biopsi tulang : teknik tertutup dan terbuka
D. Biopsi Otot : mendiagnosa atrofi dan peradangan.
E. EMG (Elektromiografi) : potensi elektrik otot. Mendiagnosa
kerusakan neuromuskuleer
F. Arthroscopy : untuk persendian
G. MRI : mengidentifikasi masalah-masalah pada otot, tendon, dan
ligamen.
H. USG : mendeteksi gang. pada jaringan lunak mis: adanya massa
dan akumulasi cairan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Gangguan mobilitas
• Gangguan rasa nyaman : nyeri
• Perubahan eliminasi BAB : konstipasi
• Resiko injuri/cedera
• Gangguan integritas kulit
• Cemas
• Tidak efektifnya koping individu
• Kurang pengetahuan
• Gangguan konsep diri : body image (citra tubuh)
• Kurang mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
• Istirahat
• Terapi fisik (terapi panas, terapi dingin)
• Masase : dapat memanipulasi jaringan untuk rileks, meningkatkan
tonus, meningk. aliran darah dan menurunkan spasme.
• Latihan (ROM aktif / pasif)

TINDAKAN PROMOTIF
• Latihan : untuk memelihara fungsi persendian, mencegah
kontraktur, memelihara tonus dan meningkatkan sirkulasi darah.
Bisa secar aktif, pasif maupun active assistance exercise.
• Mekanik tubuh. Misal : pengaturan posisi berdiri, duduk atau
berjalan
• Diit : protein, vit. D, kalsium, fosfor
• Managemen resiko : pemanasan sblm OR

Anda mungkin juga menyukai