Anda di halaman 1dari 8

PLOT JALUR

Nama : Wulan Sekar Ayu Margaretha


NIM : 1906111072
Kelas : Kehutanan B
Matkul : Inventarisasi Hutan
Metode jalur disebut juga dengan metode transek.
Pengambilan sampel dilakukan dalam bentuk jalur-
jalur sejajar yang mempunyai ukuran dan jarak
tertentu.

Teknik plot jalur adalah melakukan pengamatan


dengan membentuk kuadrat dimana panjang dan
lebarnya sama. Namun dapat juga berbentuk empat
persegi panjang atau lingkaran dengan radius
tertentu. Hal ini tergantung pada kondisi vegetasi
yang akan diamati.

1
Posisi setiap plot pada transect dapat ditentukan secara acak
(random) atau dapat pula secara sistimatik, yaitu setiap jarak
tertentu. Disamping itu ada pula orang yang mengkombinasikan
beberapa cara misalnya ada yang meletakkan plot-plot tersebut
secara sistematik tetapi selang-seling di sebelah kiri dan sebelah
kanan (zig – zag) dari transek tersebut.

2
METODE JALUR

Line transect (transek garis)


Dalam metode ini garis – garis merupakan petak contoh
(plot). Tanaman yang berada tepat pada garis dicatat jenisnya
dan beberapa kali dijumpai.

Belt transect (transek sabuk)


Belt transect merupakan jalur vegetasi yang lebar nya sama
dan sangat panjang. Lebar jalur ditentukan oleh sifat – sifat
vegetasinya untuk menunjukan bagan yang sebenarnya.
Lebar jalur untuk hutan antara 1-10 m, transek 1 m
digunakan jika semak dan tunas dibawah dilakukan, tetap
apabila hanya pohon-pohonnya yang dewasa di petakkan
itu merupakan transek yang baik 10 m. Panjang transek
tergantung pada tujuan penelitian, dimana setiap
segmennya dipelajari vegetasinya.

3
KEUNGGULAN & KEKURANGAN PLOT JALUR

Keunggulan inventarisasi dengan menggunakan


metode transek (jalur) antara lain : akurasi data
diperoleh dengan baik kita terjun langsung, serta
pencatatan data jumlah lebih teliti.

Kekurangan metode transek (jalur) yaitu antara lain :


membutuhkan keahlian untuk mengidentifikasi
vegetasi secara langsung dan dibutuhkan analisis yang
baik, waktu yang dibutuhkan cukup lama,
membutuhkan tenaga peniliti yang banyak

4
PEMBUATAN PLOT JALUR

1. Tentukan wilayah yang akan di plot


2. Buat plot dengan ukuran plot 2x2 5x5 10x10 dan
20x20 m secara zig zag (selang – seling)
3. Amati komposisi penyusun plot
4. Catat komposisi plot, hitung tinggi diameter
serta volume.

5
SUMBER

Campbell, 2004. Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia

Indrawan & Soerianegara. 1980. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor : Departemen


Manejemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

Kent, M. and C. Paddy. 1992. Vegetation Description and Analysis a Practical


Approach. London: Belhaven Press.

Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Jakarta: UGMP

Soerianegara 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor : Laboratorium Ekologi Hutan


Fakultas Kehutanan IPB.

Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

6
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai