Anda di halaman 1dari 42

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta

Nama : SUMARNO, S.AB


Tempat/Tgl Lahir : Sleman, 12 April 1971
Alamat : Asrama Pemadam Kebakaran Blok. H No. 43
: RT. 002/017 Semper Barat-Cilincing, Jakut
Status : Istri/anak – 1/1
Jabatan : Kepala Peleton
Mulai Bekerja : 01 Maret 1995
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti materi ini peserta diharapkan
mampu memahami tentang pedoman pencarian
korban dalam bangunan terbakar sesuai dengan
prosedur.
Tujuan Instuksional Khusus
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan
mampu :
1. Memahami pengertian pedoman pencarian
2. Memahami prosedur keselamatan dalam
melaksanakan pencarian korban
3. Memahami sasaran pencarian dalam bangunan
4. Memahami prosedur pencarian korban
5. Memahami pola pencarian
6. Mampu melakukan pencarian korban pada bangunan
terbakar sesuai prosedur.
Pedoman Pencarian
Pengertian :
adalah suatu pedoman untuk melakukan pencarian
korban dalam bangunan dengan tepat pada situasi -
situasi darurat tanpa menambah korban dan kerugian
lain.
Masalah yang dihadapi oleh petugas
penyelamat dalam ruangan

Asap
Panas
Penjalaran api
Komunikasi
Gelap
Sempit
Masalah yang dihadapi oleh petugas
penyelamat dalam ruangan
1. Asap
Karena sifat asap cenderung di atas
ruangan dan bagian bawah kadar
asap lebih sedikit karena itu
petugas harus merangkak untuk
mencari korban

2. Panas
Didalam ruangan panas meningkat
bergerak perlahan lewat lorong
mengakibatkan gangguan dan
bahaya lain oleh karena itu jendela
dibuka untuk ventilasi tapi
pertimbangkan kemungkinan api
menjalar
Masalah yang dihadapi oleh petugas penyelamat
dalam ruangan
Lanjatan ;

3. Penjalaran Api
Jika anda menemukan api dalam ruangan
tutup pintu untuk mencegah penjalaran api.

4. Komunikasi
Petugas penyelamat harus selalu
berkomunikasi dengan petugas lain, lebih
baik bersentuhan langsung. Terus berbicara
dengan rekan kerja untuk memonitor
keadaan berhenti berbicara sejenak untuk
mendengar apakah ada suara, merintih,
batuk untuk mengetahui tanda lokasi
korban
Prosedur keselamatan petugas dalam
melaksanakan pencarian korban
Gunakan peralatan pelindung diri yang
diwajibkan
Pastikan kesiapan peralatan operasional.
Percaya diri dan percaya pada peralatan.
Pastikan kesiapan pasangan kerja .
Pelajari denah bangunan
Pastikan koordinasi dengan regu lain.
Pertahankan hubungan komunikasi dengan
pasangan kerja maupun regu lain.
SASARAN PENCARIAN

1. Adanya korban

2. Luasnya kebakaran
Penilaian di luar bangunan:
 Penilaian situasi dan kondisi sebelum masuk bangunan terbakar :
kondisi struktur bangunan, penjaran api, terjadinya backdraf, arah
angin.
 Berhenti dan lihat selintas sambil kumpulkan keterangan dan
informasi yang relevan.

Penilaian di dalam bangunan :


 Saat anda telah berada dalam ruangan amati sekeliling ruangan,
 Saat menemukan jendela atau sarana jalan keluar lain, gambarkan
lokasi ruangan.
• Periksa penghuni yang telah
menyelamatkan diri
• Tanyakan dan pastikan adakah orang
yang tertinggal di dalam.
• Jika dibangunan lain siapa yang
menyelamatkan diri yakinkan informasi
itu benar.
• Tanyakan tetangga mungkin ada
penghuninya.
• Tim Rescue masuk bangunan harus
selalu, diketahui pimpinannya. Jadi
jangan sampai terjadi ada petugas masuk
bangunan tanpa sepengetahuan petugas
lain yang berada di luar.
Prosedur Pencarian Korban

Prosedur penggunaan guide line,


personal line dan control board
Prosedur memasuki ruangan
Prosedur pencarian dalam
ruangan
Teknik memindahkan korban
Guide Line (Tali pemandu)
Suatu tali yang digunakan untuk pedoman Petugas apabila
akan memasuki / keluar ruangan berasap / gelap / berbahaya
lainnya.

Bagian-bagian guide line :


 Snap Hook : Tempat untuk mengait/mencantolkan.
 Branch Line Tallies (tali tanda masuk/keluar)
-Tanda keluar panjangnya 2 Inchi (5,08 cm)
-Tanda masuk panjangnya 5 Inchi (12,7 cm)
-Jarak tanda 6 inchi (15,2 cm)
-Jarak antar tanda 8 feet (2,5 m)

 Panjang : 200 Feet ( 61 m )


 Diameter : 0,5 Inchi-1 Inchi (1,27 – 2,54 cm)
Guide Line (Tali pemandu)

15,2 cm 15,2 cm

SNAP HOOK 2,5m

5,08 cm 5,08 cm

12,7 cm 12,7 cm
Personal Line (Tali perorangan)
Suatu tali yang digunakan untuk pengaman bagi Petugas yang
diikatkan pada petugas yang satu dengan petugas yang lain,
maupun petugas dengan guide line.

Panjang Tali : 6,1 m (antar petugas)


1,25 m (petugas dengan guide line)
Diameter Tali : 0,5 Inchi ( 1,27 cm )
Dilengkapi dengan Hook dan Ring “D”
Personal Line (Tali perorangan)

RING “D”

HOOK 6,1m
HOOK
BA Control Board
 Suatu alat yang digunakan untuk mengontrol /
mencatat lama kerja Petugas Pemadam Kebakaran
yang menggunakan BA set di dalam ruangan atau
tempat berbahaya lainnya.

Type BA Control Board :


1. BA Control Board Stage I (max 6 orang)
2. BA Control Board Stage II (max 12 orang)
3. BA Main Control
Bagian – bagian BA Control Board
1. Daftar Working Duration BA.
2. Type dan Merk BA.
3. Waktu masuk.
4. Waktu keluar.
5. Waktu suling berbunyi.
6. Lokasi.
7. Catatan.
BA CONTROL BOARD
NO WD TYPE WAKTU LOKASI CATATAN
MASUK KELUAR ALARM
1

PENGAWAS
(…………………………)
Bagian-bagian Main Control Board

1. Daftar permintaan pengiriman BA.


2. Daftar anggota cadangan.
3. Daftar cadangan peralatan
Main Control Board
NO PERMINTAAN BA ANGGOTA PERALATAN KETERANGAN
CADANGAN CADANGAN

6
Tally BA
 Suatu alat yang digunakan untuk mencatat nama
Petugas Pemadam Kebakaran , tekanan tabung BA
dan waktu masuk / keluar ruangan.

Tally tertulis :
1. Nama Petugas.
2. Tekanan Tabung.
3. Waktu masuk.
4. Waktu keluar.
5. Lokasi.
PROSEDUR PENGGUNAAN
TALI PEMANDU
113

1. Hanya digunakan jika ada instruksi dari petugas yang


sedang berada dilapangan
2. Perlengkapan tali pemandu diamankan oleh ketua team
3. Sebaiknya diamankan jauh dari area berbahaya dan di
bawah pengawasan Chief Officer BA (BACO) sebelum tim
masuk ke area berbahaya tsb.
4. BACO bertanggung jawab untuk mengamankan atau
menyimpan informasi tali pemandu utama dan tali pemandu
cabang.
5. Hanya 1 tali pemandu utama yang berada pada rute
dari titik masuk ( entry ) menuju lokasi operasi.
PROSEDUR PENGGUNAAN
113 TALI PEMANDU
Lanjutan ;
6. Tali pemandu harus diamankan dan dilindungi selama dalam
perjalanan menempuh rute.
7. Tali pemandu tambahan sebaiknya dibawa oleh anggota
tim lainnya jika tim tersebut akanmelak sanakan penetrasi
mendalam.
8. Jika tim harus ditarik mundur, ketua tim harus melepas ikatan
dan mengamankannya pada titik yang sesuai dengan
keberadaan obyek.
Tetapi jika dalam keadaan darurat, ikatan dapat di lepaskan
segera.
PROSEDUR PENGGUNAAN
113
TALI PEMANDU
Lanjutan ;

9. Tali bercabang digunakan ketika jarak area lebih panjang dari


pada panjang maksimum dari tali personil.

10. Sebaiknya tidak boleh lebih dari 4 tali bercabang dari titik
kontrol.

11. Tim yang keluar harus selalu didahulukan pada tali pemandu
sebuah tim yang mengarah pada titik pintu masuk ketika
sedang berada di area berbahaya
PROSEDUR PENGGUNAAN
113
TALI PERORANGAN
1. Ketika mengelar tali pemandu
Seluruh anggota kecuali ketua tim memasang masing-masing
gunakan tali individu pendek dan menyambungkan baik
ke anggota lainnya atau ke tali pemandu utama.
2. Ketika mengikuti tali pemandu utama
Ketua tim harus mengikatkan tali individu ke tali pemandu yang
telah terikat pada masing-masing anggota timnya.
3. Pemasangan atau pengikatan tali pada ketua tim digunakan
pada area beresiko sehingga mengurangi rintangan selama
perjalanan.
Keuntungan lainnya, ketika tim berpapasan, hanya ketua tim
yang bisa melepaskan kaitannya.
PROSEDUR PENGGUNAAN
TALI PERORANGAN
113

Lanjutan ;
4. Jika ada pertemuan tangga, tali individu yang terpasang
harus memungkinkan personil untuk dapat bergerak bebas.
Tetapi anggota tim harus melakukan kontak fisik.

5. Tali bercabang dapat digunakan jika area pencarian


jaraknya lebih luas daripada tali pemandu dan tali individu
yang terpasang.
Prosedur Memasuki Ruangan
 Petugas mengambil posisi jongkok untuk
berlindung.

 Raba pintu sebelum dibuka.

 Apabila pintu terasa panas lakukan


pendinginan.

 Buka pintu dengan hati-hati dan amati


situasi.

 Berdiri dan berlindung pada salah satu


sisi pintu untuk meyakinkan bahwa
situasi aman.

 Pada saat membuka pintu lakukan


 perlahan – lahan karena dimungkinkan
ada korban di dekat pintu.
Sistem pencarian korban berpasangan
Periksa lantai yang terbakar lebih dulu, setelah itu lantai
atasnya.
Bila jumlah personel cukup, periksa secara bersama
Petugas yang berada di atas lantai terbakar harus
membawa slang siap untuk melakukan pemadaman.
Penilaian awal harus mengetahui hal khusus.
Misal : lantai (loteng), dekat jendela / pintu, kamar mandi
dll yang mungkin masih terdapat korban
Lanjutan ;
Ketika keluar ruangan, petugas harus menuju arah
dimana ia sebelumnya memasuki ruangan dan
melanjutkan pencarian ke ruang lain dengan pola yang
sama.
◦ Bagi petugas Rescue hal ini penting, dengan pola
seperti ini, pencarian ke seluruh ruangan dapat
dilakukan dengan teliti tanpa ada titik yang
terlewatkan.

Ruang yang telah dicari.


◦ Beri tanda untuk hindari pengulangan pencarian :
Beberapa cara :
◦ Meletakan perabot rumah tangga di depan pintu
masuk.
◦ Meletakkan kursi di atas meja ruangan..
◦ Tanda silang (X) gunakan kapur, arang atau alat tulis
lain.
◦ Gantungkan atau sobekan kain pada pintu.
◦ Melipat kasur pada tempat tidur.
PEDOMAN PENCARIAN KORBAN
1. Selalu menggunakan APD ( SCBA )
2. Bekerja selalu berpasangan .
3. Pelajari dengan seksama denah / lokasi bangunan, cari
sarana jalan keluar lebih dari satu .
4. Yakinkan diri sendiri sebelum memasuki ruangan .
5. Apabila jarak penglihatan berkurang, lakukan dengan
cara merangkak / merayap / meraba dengan
menggunakan punggung tangan, berjalan dengan
menggeser kaki .
6. Periksa dengan seksama dalam setiap ruangan,sebelum
berpindah ke ruangan yang lain .
7. Pencarian pertama pada sisi dinding dekat jendela atau
dekat dinding .
Lanjutan;
8. Periksa semua perabotan dalam ruangan, cari
dibelakang, bawah dan semua sisi perabotan tersebut .
9. Periksa semua ruangan termasuk kamar mandi .
10. Selalu memperhatikan dan mendengarkan suara
tangisan, rintihan, erangan dan tanda-tanda lain seperti
ketukan pada lantai/dinding dll
11. Pada saat naik turun tangga lakukan dengan merangkak.
12. Berikan tanda pada setiap ruangan yang telah diperiksa,
misalnya kursi dibalik, kasur digulung .
13. Selalu memperhatikan penjalaran api dan laporkan
setiap kejadian .
14. Buatlah ventilasi jika diperlukan .
15. Apabila korban ditemukan,secepatnya bawa ketempat
yang aman,lakukan pertolongan secukupnya .
Memindahkan Korban dari Ruangan
1. Membantu korban untuk berjalan
- dengan satu orang penolong
- dengan dua orang penolong

2. Memindahkan korban dengan satu penolong


- diangkat
- ditarik

3. Memindahkan korban dengan dua orang penolong


Lanjutan ;
Jika atap rata, tidak perlu lagi perhatian khusus
untuk periksa korban.
Bila terdapat banyak ruangan semua arah ke satu
lobby, pencarian dalam ruangan lakukan secara
memutar satu arah.
Ketika masuk ruangan pertama, petugas yang
berpasangan boleh belok ke kiri atau ke kanan.
Kemudian tentukan suatu pola pencarian yang
dapat digunakan pada segala jenis bangunan
- Rumah tinggal
- Bangunan rendah
- Bangunan tinggi
POLA PENCARIAN

meja

t
v korban
POLA PENCARIAN

meja

korban
tv
POLA PENCARIAN
Apartemen /hotel

kamar
kamar kamar

masuk keluar
koridor koridor

kamar kamar kamar


Kesimpulan
Pedoman pencarian dalam bangunan
Gunakan APD
Selalu berpasangan ( min- 2 orang)
Membuat rencana ( size up )
Harus ada pengawasan dari luar bangunan
Gunakan panduan yang pasti
Buat ventilasi, bila ada kemungkinan backdraft
Raba pintu sebelum dibuka
Beri tanda setiap ruangan yang telah dilalui
Segera bawa korban ke tempat aman
Selalu berkomunikasi dengan tim/ pengawas
DAFTAR PUSTAKA
 SEARTCH GUIDELINES, Fire Service Rescue Practices , Fifth Edition (hal
83)

 BREATHING APPARATUS, Diklat Fire and Safety Pertamina.

 BREATHING APPARATUS, Firemanship - 6


“ Selamat Bertugas “

Anda mungkin juga menyukai