05/30/2022
2
previousnext
LISTRIK /
ELECTRICAL
DITEMUKAN ;
600 SM Thales menemukan listrik statis
1733 William Golbert Electron
1752 Benyamin Frangklin-petir,
1800 Aleesandro Volta-sel listrik/Battery
1881 menetapkan ampere sebagai satuan standar pengukuran
listrik, bersama dengan coulomb, volt, ohm, dan watt.
1825 Geoge Simon Ohm – Hukum Ohm (V=I X R)
1831 Michael Farrady – listrik/magnit (motor listrik/generator)
LISTRIK / ELECTRICAL
KELEBIHAN ;
PRAKTIS : MUDAH DIBANGKITKAN
HANDAL : MUDAH DIKONVERSIKAN KE ENERGI
LAINNYA, MUDAH DITEMUKAN DIMANA-MANA
BERSIH
EKONOMIS
KELEMAHAN
TIDAK DAPAT DISIMPAN DALAM JUMLAH BESAR
( Battaery, Accu)
APABILA PRODUKSI LEBIH, MAKA DIBUANG
APABILA PRODUKSI KURANG, AKAN MENJADI
GANGGUAN/PADAM
PENGERTIAN
Pembangkitan Listrik
kegiatan untuk memproduksi dan membangkitkan
tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga
Transmisi Listrik
kegiatan penyaluran tenaga listrik dari tempat
pembangkit tenaga listrik sampai ke saluran distribusi
listrik
Distribusi Listrik
kegiatan menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
listrik besar sampai ke pemanfaat listrik
PENGERTIAN
Pemanfaatan Listrik
kegiatan mengubah energi listrik menjadi energi
bentuk lain.
Instalasi listrik
Jaringan perlengkapan membangkitkan, memakai,
mengubah, mengatur, mengumpulkan atau
membagikan tenaga listrik
PENGERTIAN
Peralatan listrik
barang pemanfaatan listrik yang merupakan unit
lengkap dan dapat mengubah energi listrik menjadi
energi bentuk lain
Perlengkapan listrik
setiap benda yang digunakan untuk keperluan
pembangkitan, konversi, transmisi, distribusi atau
pemanfaatan energi listrik
SEJARAH PERATURAN K3 LISTRIK
1. Sebelum Merdeka
Veiligheidsreglement Stbl Van Nederlandsch Indie No. 406
Tahun 1910 (VR 1910 STBL No. 406)
2. Zaman Merdeka
- UU No. 14 Th 1969 digantikan dgn
UU No. 13 Th 2003 tentang Ke-TK-an)
- UU No. 1 Th 1970 (UU KK)
- Kepmenaker No.75/M/2002 Pemberlakuan PUIL 2000
- PUIL 2011
- Permenaker No.12/M/2015 Pengawasan K3 listrik
- Permenaker No. 33 Tahun 2015 tentang Perubahan Permenaker
12/M/2015
- S.Kepdirjen PPK No. 48/DJPPK/2015 Tenisi K3 Listrik
- S.Kepdirjen PPK No. 47/DJPPK/2015 Ahli K3 Sps Listrik
G
UU.K3 LISTRIK
TT/
UU.KETENAGALISTRIKAN
Kebijakan nasional Kebijakan nasional
TET
dalam hal upaya dalam hal penyediaan
menjamin tenaga listrik
tempat kerja TM/ (pengusahaan)
yang Aman dan yang Andal, Aman dan
lingkungan yang Sehat Akrab lingkungan
TR
M
Tujuan K3 Listrik
1. Melindungi Keselamatan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan
orang lain dari potensi bahaya listrik
2. Menjamin kehandalan dan akurasi serta aman instalasi
listrik, bangunan beserta isinya.
3. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik :
N SHOCK : sentuhan langsung/sentuhan tidak langsung
N ARCH : Efek thermal bahaya kebakaran
N BLAST : bahaya LEDAKAN (efek medan electromagnit)
N bahaya lain : mati listrik, Radiasi, Tegangan Sisa, Tidak
Nyaman
4. Menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk
mendorong produktivitas.
STANDART KELISTRIKAN
15
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan
tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat
yang adil dan sejahtera.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
“ACCIDENT PREVENTION”
Kesehatan Kerja
Menurut Joint ILO/WHO Committee tahun 1995 :
Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
20
Ergonomi :
Ilmu yang mempelajari kesesuaian antara
manusia dengan alat, lingkungan dan proses
kerja untuk menciptakan kenyamanan
bekerja dan meningkatkan produktivitas.
Ergonomi :
Penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan
ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian
bersama antara pekerjaan dan manusia secara
optimum, dengan tujuan agar bermanfaat demi
efisiensi dan kesejahteraan (ILO).
TUJUAN ERGONOMI
Bgmn mengatur kerja agar Tenaga Kerja dpt
melakukan pekerjaannya dgn rasa aman, selamat,
efisien, efektif dan produktif, nyaman, terhindar dari
bahaya yg mungkin timbul di tempat kerja.
PENERAPAN ERGONOMI
(PEKERJAAN LISTRIK)
Epilepsi
Gangguan kardiovaskuler
Asthma
Gangguan keseimbangan
Gangguan penglihatan Buta Warna
Acrophobia/takut ketinggian dan gangguan
mental lainnya
Penyakit lainnya yang membahayakan
keselamatan selama bekerja
28
.
Luka bakar
Kejutan
Kejang otot
Irama jantung
Henti jantung kematian
Pingsan
CICATRIC ( PEMBENTUKAN JARINGAN
PARUT /BEKAS LUKA) KULIT KEPALA
JARI KELINGKING
KONTRAKTUR
CICATRIK PADA TELAPAK KAKI
CICATRIC TELAPAK KAKI
PANAS
Pengion :
gel elektromagnetik dg freq. diatas 10 16 Hz
Energi sangat tinggi
Menembus jaringan
Menyebabkan ionisasi menghancurkan ikatan
molekul dan merusak material genetik.
Non Pengion :
gel elektromagnetik dg freq di bawah 10 16 Hz
Tidak menyebabkan ionisasi
Terjadi thermal efek
SINAR X
Kematian sel-sel
Perubahan struktur genetik suatu sel.
Penyakit kanker
Rambut gugur, kulit menjadi merah dan berbisul
HASIL PENELITIAN DR. ANIES
PAJANAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK YANG
BERASAL DARI SUTET 500 KV
The minimum distance highest point fireproof building to its lowest point of 500
kV high-voltage wires wires is 8.5 m
The minimum distance highest point of the iron bridge low point of 500 kV high-
voltage wires wires is 8.5 m
The minimum distance railroad to the lowest point of 500 kV high-voltage wires
wires is 15 m
The minimum distance the field open to its lowest point of 500 kV high-voltage
wires wires is 11 m
The minimum distance highest point of the building is not fireproof wires to the
lowest point of 500 kV high-voltage wires is 15 m
The minimum distance highest point of the building is not fireproof wires to the
lowest point of 500 kV high-voltage wires is 15 m
The minimum distance highway towards the lowest point of 500 kV high-voltage
wires wires is 15 m.
JARAK MINIMUM TITIK TERTINGGI GEDUNG
(PEPOHONAN) KE TITIK TERENDAH KABEL TEGANGAN
TINGGI 500 KV KABEL HARUS MEMENUHI
PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT:
Jarak minimum titik tertinggi gedung tahan api ke titik terendah kabel kabel
tegangan tinggi 500 kV adalah 8,5 m
Jarak minimum titik tertinggi jembatan besi titik rendah kabel kabel tegangan tinggi
500 kV adalah 8,5 m
Jarak minimum rel kereta api ke titik terendah kabel kabel tegangan tinggi 500 kV
adalah 15 m
Jarak minimum medan terbuka ke titik terendah kabel tegangan tinggi 500 kV
adalah 11 m
Jarak minimum titik tertinggi gedung tidak kabel tahan api sampai titik terendah
kabel tegangan tinggi 500 kV adalah 15 m
Jarak minimum titik tertinggi gedung tidak kabel tahan api sampai titik terendah
kabel tegangan tinggi 500 kV adalah 15 m
Jarak minimum jalan raya menuju titik terendah kabel kabel tegangan tinggi 500
kV adalah 15 m.
PENELITIAN JOHN MOULDER TENTANG
DAMPAK SUTET TERHADAP
KESEHATAN
Petugas P3K :
Pelatihan
Lisensi dan buku kegiatan
Fasilitas P3K :
Ruang P3K
Kotak P3K dan isi kotak
Alat evakuasi dan Transportasi
Fasilitas tambahan berupa APD/Shower/eye wash
SEBAB-SEBAB :
1. Aliran arus listrik
2. pengaruh medan magnit
3. Kesalahan mekanik perlengkapan listrik
4. Bunga api == ledakan busur listrik
5. kombinasi
1. Jaringan konduktor
Pembuluh darah
Otot
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
PEMBERIAN PERTOLONGAN
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan status
korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
a. Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari
tubuh
b. Bila ada tanda henti nafas dan jantung berikan
resusitasi Jantung paru
c. Selimuti korban
d. Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar ringan).
e. Bila luka berat carikan pertolongan ke RS/dokter.